"Kita akan istirahat sejenak sebelum game final yah. Silahkan semuanya beristirahat terlebih dahulu, terutama untuk tim dua dan juga tim tiga yang akan melaju ke final nantinya. kita akan kembali berkumpul setelah 30 menit kedepan. Mengerti?" seru panitia sambil melirik jam tangannya
"Mengerti Kak" semua berseru
"Loh ada mau makan sesuatu ngga? Biar gue beliin?" tanya salah satu dari tim tiga kepada Syifa
"Punya maksud apa loh jadi baik gitu?" cetus yang lainnya
"Gue cuma nawarin doang apa salahnya? Lagian Syifa perwakilan dari tim kita buat melaju ke final." Jawabnya
"Yakali aja loh punya maksud lain" sindirnya
"Udah-udah. Gue ngga lagi pengen apa-apa kok. Gue cuma perlu minum dan istirahat buat menenangkan fikiran gue aja" Syifa menengahi perdebatan mereka sebelum berkepanjangan
"Nih minum dulu" Risa menyodorkan minuman ke Syifa
***
"Luthfi, tadi loh keren banget. Gue yakin, loh pasti bisa menang ngalahin tim tiga. Yakin baget gue" ujar salah satu cewek dari tim dua
Luthfi hanya melirik sekilas kearah Syifa yang sedang meneguk habis minumannya.
"Tapi tim tiga juga ngga bisa kita remehin" cetus salah satu dari mereka
"Benar sih, pertahanan mereka sangat kuat" timpal yang lainnya
"Gue yakin loh bisa" Arvigo menepuk pelan bahu Luthfi
Luthfi hanya mengangguk tanya berucap sama sekali
***
"Marcelia. Udah ngga apa-apa. Masalah menang atau kalah dalam sebuah perlombaan itu hal biasa. Yang penting loh udah berusaha semaksimal mungkin. Kita bisa lihat itu kok, loh cukup berusaha buat menang"
Salah satu dari tim mereka mencoba menenangkan Marcelia yang masih kecewa dan sedih
"Tadinya, gue pikir gue bisa melaju ke final. Tapi, nyatanya gue gagal" Marcelia masih larut dalam kekecewaannya
"Ngga usah kecewa sama diri sendiri. Loh udah berusaha" ujar Reza
Waktu 30 menit sudah berlalu. Semua sudah kembali ke posisi semula mereka dengan tim masing-masing
"Sekarang, ini adalah game terakhir. Mari kita sambut tim dua dan tim tiga untuk maju kedepan" panitia mempersilakan
Syifa dan Luthfi sudah maju kedepan dan berdiri di samping panitia
"Untuk game final ini, permainan yang akan kita mainkan adalah 'Jika-Maka'. Aturan untuk permainan ini adalah, misalkan tim dua mengawali sebuah kata dengan kata 'Jika', tim tiga akan mengawali kata dengan kata 'Maka', dan begitupun sebaliknya. Tapi jawabannya harus nyambung yah. Apa kalian sudah siap?" tutur panitia
"Siap" Syifa dan Luthfi menjawab dengan kompak
"Kita mulai dari tim satu" Panitia memberikan kertas kata kepada, Luthfi
"Jika aku adalah matahari" Luthfi mulai membaca
"Maka aku adalah bulan" Syifa menjawab
"Cie........ "
"Swit-swit"
"Cilok-cilok"
"Cinlok woy bukan cilok"
Dan beberapa ledekan dari tim lainnya yang membuat mereka jadi terlihat canggung
"Sekarang tim tiga" panitia juga memberikan kertas kata kepada Syifa
"Jika aku adalah duri bagimu" Syifa memulai
"Maka aku akan jadi pelindung untukmu" jawab Luthfi dengan cepat dan jelas
"Jangan cinlok dulu woy"
"Godain gue juga dong"
"Arsyifa punya gue"
"Luthfi juga punya gue"
Entah sudah berapa ledekan dan teriakan dari teman-teman lainnya
Luthfi mulai membuka kertas kedua dan membacanya
"Jika aku terluka dan berdarah" ucap Luthfi
"Maka aku akan menyelamatkan mu" jawab, Syifa tanpa berpikir
"Gue juga pengen diselamatin"
"Jantung gue mau copot rasanya"
"Aku tenggelam dalam hatimu. Tolong jangan selamatkan aku"
Suara tawapun menggema mendengar ocehan terakhir dari mereka
Syifa terlihat mengode Risa. Seperti meminta tolong agar mereka semua tetap diam, jangan mengoceh yang tidak-tidak. Risa pun mengerti maksud Syifa
"Teman-teman, tolong diam dong. Kasian mereka berdua lagi mikir untuk menjawab. jangan langsung ngoceh yang bakal buat mereka jadi kurang fokus" seru Risa
"Ia benar. Tolong semua harap tenang. Mereka nanti ngga bisa fokus" seru panitia yang membenarkan perkataan, Risa
Reza dari tim satu terus memandangi Syifa tanpa berkedip sekalipun
"Ayo tim tiga silahkan dilanjutkan pertanyaannya" cetus panitia
"Jika aku kehilangan satu kaki" Syifa bergidik membacanya
"Maka aku akan jadi kaki untukmu" Luthfi langsung menjawab cepat
Sorakan riuh kembali terdengar meski tidak ada yang mengoceh aneh-aneh
"Silahkan, tim dua. Lanjutkan" cetus panitia
"Jika suatu hari nanti aku pergi darimu" Luthfi langsung menatap, Syifa
Suasana yang tadinya riuh langsung hening. Syifa sedikit berfikir dan ragu sebelum menjawab pertanyaan tersebut
"Maka aku akan datang mencarimu" Syifa menjawab pelan tanpa menoleh kearah Luthfi yang masih tetap menatapnya
Suasana yang tadi hening sejenak, kembali riuh oleh tepuk tangan dan suara ledekan yang terus menggema mengisi ruangan tersebut
Aura kecanggungan diantara mereka mulai terasa. Namun ekspresi wajah mereka tetap datar
"Tim tiga? Ayo lanjutkan" seru panitia
"Jika aku jalan dengan pria lain" Syifa sedikit ragu membacanya
"Maka aku akan cemburu" Luthfi langsung menjawab
"Ini cuma game woy. Serius amat"
"Ngga usah tegang"
"Ciloknya nanti nyusul habis ini"
Suara tawapun kembali terdengar dengan ocehan receh mereka
Syifa menarik nafas lalu membuang dengan sabar keras
"Gue tau ini cuma game. Yang bilang ini serius siapa?" protes Luthfi
"Jawaban loh tuh dari tadi yang serius mulu"
"Pake hati banget jawabnya"
"Biasa aja" Luthfi membalas ocehan mereka dengan ekspresi wajah datarnya
"Sudah-sudah. Pertanyaannya tinggal sedikit. Ayo, tim dua, silahkan" seru panitia
Luthfi mulai membaca kertas kata tersebut
"Jika aku menyukai dirimu" Luthfi sedikit ragu membacanya dan menatap Syifa
Suasana hening cipta kembali hadir ditengah-tengah mereka. Mereka sedang menunggu jawaban dari tim tiga, padahal ini hanyalah sebuah game
Syifa terlihat sedikit ragu dan menimbang-nimbang jawabannya sebelum akhirnya benar-benar menjawab pertanyaan tersebut
"Maka aku akan membalasnya" Syifa menjawab tanpa menatap Luthfi
"Awww..... Cilok dong bang" celoteh salah satu dari mereka
Ledekan dan suara tawapun kembali tercipta dari yang tadinya hening sejenak
Syifa membuka kertas kata tersebut lalu membacanya tanpa menghiraukan ocehan aneh teman-temannya yang lain
"Ini pertanyaan terakhir yah kak" tanya Syifa kepada panitia
"Ia. Sepertinya itu pertanyaan terakhir" tutur panitia
"Cepat banget"
"Belum juga puas"
"Banyakin lagi dong kak pertanyaannya"
"Bikin lebih romantis"
"Masa baru berapa pertanyaan udah selesai"
"Ngga kerasa udah mau udahah aja"
Dan masih banyak lagi celotehan dari yang lainnya
Syifa terlihat tidak perduli. Ia hanya melanjutkan pertanyaannya
"Jika hatiku rapuh karna orang lain" ucap Syifa
"Maka aku akan menyatukannya lagi dengan caraku" balas Luthfi
Syifa merasa suhu tubuhnya mulai memanas dengan jawaban terakhir Luthfi, padahal ia tau ini hanyalah game. Syifa bahkan sampai tidak bisa mendengar ocehan dari teman-temannya lain
Game telah berakhir. Kedua tim tersebut dinyatakan pemenangnya dalam game final ini. Karna sebenarnya, game ini hanyalah untuk menguji kecocokan dari kedua tim yang melaju ke final.
Dan, mereka berdua berhasil melewati game pertama sampai final
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Selviana
jangan lupa mampir juga di novel aku yaitu MENANTU PRIA, jangan lupa like.
2021-06-04
0
Delyaa
wahh cilokk
2021-05-19
1
Wiwit S lally
auw..auw,, tolongin dong Thor aku lupa usia q kepala 3 gegara baca novel ini, terkenang terbayang usia masih muda, wkwkwk 🙈
2021-04-25
1