Hari pertama perayaan telah selesai, hari sudah akan memasuki sore hari, semua putri-putri Kerajaan Lain sudah menunjukan bakat-bakat mereka. Semua tamu undangan meninggalkan aula Kerajaan. Begitu juga dengan Rehyan, ia yang akan keluar dari aula, tapi ia melihat 2 pengawal datang mengahampirinya.
"Salam Putra Mahkota Rey Hann."
"Ada apa ?" tanya Reyhan to the point.
"Kami memberitahu, yang mulia Raja ingin bertemu dengan Putra Mahkota Rey Hann, di ruang pertemuan." jawab mereka serempak.
"Ada apa ya ?" bantin Reyhan.
"Tunjukan jalannya !!" jawab Reyan datar.
2 pengawal itu menunjukan jalannya menuju ruang pertemuan. Reyhan mengikuti 2 pengawal itu dari belakang. Ia berjalan sambil melirik sana-sini, ia penasaran dengan seisi istana. Istana itu sangat luas, rasa penasarannya sangat tinggi.
Ia mengingat dari pemiliki tubuhnya, ia bisa melihat dari ingatan itu, ia terkagum-kagum. Reyhan ingin melihat dengan matanya sendiri. Sebenarnya setelah acara sudah selesai ia ingin berkeliling istana. Tapi mau gimana lagi, sang Raja ingin menemuinya.
5 menit kemudian, ia telah sampai, ia melihat pintu yang sedang dijaga oleh 2 pengawal, lalu ia melihat 1 orang. "Siapa dia ?"
Pintu itu dibuka, seketika ia terkejut.
Reyhan terkejut bukan karena isi ruangan itu, melainkan ia terkejut mendengar suara teriakan.
"PUTRA MAHKOTA REY HANN TELAH TIBA !!"
"5hit !!" batin Reyhan terkejut melirik orang itu berteriak dan berucap seperti itu.
Ternyata orang itu adalah seorang kasim.😂
Tapi Reyhan masih bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya. Ia melihat seisi ruangan itu. Ruangan itu ada beberapa orang dan melihat kedatangannya. Ia juga melihat Pangeran Jian Heeng Wan. Dan terakhir sang Raja Wan menatapnya.
Reyhan pun masuk ke ruangan pertemuan itu. Beberapa orang itu melihatnya seperti tatapan tidak suka terhadapnya, orang-orang itu adalah anggota bangsawan yang bertuga sebagai mentri-mentri kerajaan.
"Salam yang mulia Raja Wan." ucap Reyhan.
"Duduklah putraku." jawab Raja Wan.
Reyhan pun duduk di tempat duduk yang belum berisi, mungkin tempat duduk itu dikhususkan untuknya, buktinya hanya kursi itu satu-satunya yang kosong.
.
.
Setelah ia melihat sekelilingnya.
"Bagaimana keadaanmu, sehat ?" tanya Raja Wan.
"Tentu." sahut Reyhan santai.
Semua orang-orang terlihat tidak suka setelah mendengar ucapan Reyhan, lalu mereka berbisik-bisik.Tapi entahlah, Reyhan masa bodo dengan keadaan sekelilingnya.
"Bolehkah aku tau, selama ini kau kemana saja putraku ?" tanya Raja Wan.
"Apa pedulimu ?" sahut Reyhan dingin.
Semua orang-orang di dalam ruangan terkejut, tak hanya mereka, Raja Wan dan Pangeran Jian Heeng juga terkejut. Reyhan bisa menebak-nebak orang- orang sekelilingnya sedang berfikir tidak suka kepadanya, tapi tetap saja Reyhan masa bodo akan hal itu.
"Apa maksudmu !?!?" bentak Raja Wan.
"Bukankah selama ini kau tak suka kapadaku, hanya karena aku tidak memiliki bakat sihir elemen di dalam diriku. Kau tak pernah memberi perhatian dan kasih sayang kepadaku semenjak aku menginjak umur 5 tahun. Bahkan sampai aku besar dan akan dihukum olehmu, kau selalu bersikap tidak suka." balas Reyhan santai, lalu ia melipatkan kedua tangannya dan memangku kaki kanannya di kaki kirinya.
Semua orang-orang melihat itu terkejut tak main dengan perubahan Reyhan. Ditambah sikap Reyhan sama sekali menunjukan rasa sopan santun.
Semua orang terdiam. Mereka terdiam tapi bukan berarti mereka diam diluar, melainkan isi pikirannya menjelek-jelekannya. Reyhan pun bisa menebak, melihat tatapan orang-orang di sekelilingan menandakan tidak suka kepadanya.
"Bisakah kau sopan kepada ayah, ia adalah Raja, ia bisa dengan memerintahkan para pengawal dan memberi hukuman kepadamu." ucap Pangeran Jian Heeng marah.
"Aku tidak peduli." jawab Reyhan datar.
"Kau tidak takut jika ayah memerintahkan semua pengawal untuk menangkapmu ?" kata Pangeran Jian Heeng sambil tersenyum remeh.
"Buat apa aku takut akan hal itu ? Jika mereka menangkap atau menyerangku, aku tinggal menyerang balik. Mudahkan ?" balas Reyhan santai.
"Bisakah kau menjaga sikap kau Putra Mahkota Rey Hann ?" ucap salah satu mentri.
"Sikapmu ini tidak mencerminkan sebagai Putra Mahkota." lanjutnya.
Reyhan tak menjawab, ia masa bodo tentang jabatan, lagian ia tak suka banyak aturan Kerajaan yang menurutnya sangat merepotkan. Tidak seperti waktu ia masih di zaman modernnya. Tidak bertele, langsung sigap, semua beres.
"Yang mulia Raja, hamba mohon berilah keputusan untuk pertemuan ini." ucap mentri itu.
"Ia tidak pantas menjadi Putra Mahkota. Lebih baik gantikan saja dengan Pangeran Jian Heeng, ia lebih pantas dan bakatnya sudah tidak perlu dipertanyakan lagi." ucap salah satu mentri lainnya.
"Itu benar yang mulia." ucap semua mentri bersamaan.
Pangeran Jian Heeng senang mendengar itu. Ia tersenyum karena semua mentri-mentri kerajaan mendukungnya. Reyhan melihat Pangeran Jian Heeng tersenyum, ia sudah bisa menebak isi pikirannya yang bergembira.
"Dasar orang-orang bodoh. Andai kalian tau kejahatan Pangeran KodoK yang sebenarnya, ujungnya kalian menarik perkataan kalian." batin Reyhan.
"Hamba ingin memberi usul yang mulia." ucap salah satu mentri.
"Apa itu ?" tanya Raja Wan.
"Bukankah yang mulia saat sedang merayakan ulang tahun Putri Mahkota. Dan yang mulia juga akan mengangkat Pangeran Jian Heeng menjadi Putra Mahkota." kata mentri1.
"Sebaiknya yang mulia mengutuskan menggantikan Pangeran Jian Heeng menjadi Putra Mahkota." kata mentri2.
"Benar yang mulia." ucap mentri-mentri lainnya.
Semua mentri-mentri di dalam ruangan pertemuan itu mengatakan hal yang sama. Sedangkan Pangeran Jian Heeng tersenyum karena semua mentri-mentri kerajaan mendukungnya.
Disisi Reyhan, ia hanya terkekeh melihat pemandangan yang menurutnya terlalu lebay. Ia membanding-bandingkan dimensi ini dengan zaman modernnya.
"Sungguh terlalu." batin Reyhan geli.
"Ayah, hamba mengalah, lebih baik kakak Rey Hann tetap menjadi Putra Mahkota. Hamba akan tetap menjadi Pangeran." kata Pangeran Jian Heeng, dengan memasang wajah pura-pura sedih.
Semua para mentri tidak setuju dengan perkataan Pangeran Jian Heeng. Lalu salah satu mentri memajukan saran. Untuk mengutus siapa yang akan menjadi Putra Mahkota sebagai calon penerus Raja Wan.
Mentri itu memberi saran siapa yang terkuat diantara Reyhan dan Jian Heeng, maka ia akan menjadi putra mahkota. Semua para mentri setuju dengan dengan saran itu, bahkan Pangeran Jian Heeng pura-pura memasang wajah pasrah.
Awalnya raja ragu keputusan itu, karena ia khawatir dengan hasil pertarungan akan melukai putranya. Tapi desakan para mentri akhirnya ia pun menyetujuinya.
Acara hari perayaan belum selesai dan masih berjalan 2 hari kedepan. Raja memutuskan pertarungan antara Pangeran Jian Heeng dan Reyhan segera dilaksanakan hari itu juga. Dan karena besok adalah hari penampilan pertarungan antara para pangeran.
Reyhan masa bodo tentang itu, ia hanya menuruti apa yang harus ia lakukan. Reyhan hanya ingin memberi keadilan kepada pemilik tubuh yang ia masuki. Karena menurutnya itu adalah hak dari sang pemilik tubuh yang harus dipertahankan.
Raja Wan tidak ingin membuat kehebohan kepada para undangan dari Kerajaan-Kerajaan melihat pertarungan kedua putranya hanya untuk merebutkan posisi Putra Mahkota. Jadi ia memutuskan pertarungan kedua putranya dirahasiakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
Sak. Lim
mc baper idioooooot lgi duda jomblo
2023-12-31
0
Sak. Lim
bukan nya kau juga kodok mc lihat tingkah laku lo kyak gitu idioooooot
2023-12-31
0
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏
2023-06-10
0