Ketujuh bandit kini bersisa 1 orang saja, untuk yang keenam bandit sudah Reyhan bunuh. Reyhan hanya menatap bandit itu dengan wajah datarnya, dan pandangan mata Reyhan dingin.
"Siapa dirimu ?" tanya bandit itu, karena ia terlihat takut, padahal ia tadi berhasil menyerang dan meninggalkan luka di lengan Reyhan.
Namun nyalinya menciut saat melihat luka Reyhan menutup kembali dan sembuh seperti tidak terjadi ada pertarungan. Begitu juga dengan ketiga prajurit Kerajaan Wan yang melihat itu hanya bisa diam tanpa berkata apa-apa.
Reyhan tidak menjawab, tapi salah satu prajurit Kerajaan Wan yang menjawabnya. "Beliau adalah Putra Mahkota Rey Hann Wan."
Bandit itu matanya melebar. "Kau putra mahkota Rey Hann Wan ? Kau salah satu putra dari Raja Wan yang tak punya sihir ?"
Reyhan hanya terseyum kecut mendengar ucapan bandit, sedangkan disisi bandit seakan tidak percaya bahwa orang yang ada dihadapannya adalah putra mahkota dari Kerajaan Wan. Yang ia tau tentang putra mahkota Rey Hann Wan adalah salah satu anak dari Raja Wan yang tak memiliki bakat sihir elemen.
Dan putra mahkota Rey Hann Wan terkenal jiwa kemanusiaannya, ia selalu menerima permintaan maaf dari siapapun meski itu hanyalah palsu. Nyatanya yang didepannya saat ini adalah manusia sadis tak kenal ampun, pikirannya mengelak mana mungkin pria yang ada dihapannya adalah putra mahkota.
"Tidak mungkin jika kau putra mahkota yang terkenal lemah." kata bandit itu.
"Lemah boleh, bodoh jangan." balas Reyhan santai.
Ketiga prajurit Kerajaan Wan terkejut mendengar gaya bicara putra mahkota Rey yang sekarang setelah setahun lebih tidak bertemu. "Apa yang terjadi dengan putra mahkota selama setahun lebih menghilang ?" batin ketiga prajurit Kerajaan Wan.
"Kau bicara apa ? Yang jelas, jika kau adalah putra mahkota yang terkenal lemah ituu..."
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, kepala bandit itu tertancap dan tembus ke belakang oleh pedang yang tiba-tiba muncul keluar dari cahaya portal milik Reyhan. Bandit itu mati dalam seketika dan terjatuh di tanah, sedangkan pedangnya perlahan memudar seperti debu warna keemasan.
Ketiga prajurit Kerajaan Wan hanya bisa melongo tak percaya apa yang mereka saksikan. Reyhan yang masih memakai jubah merahnya mendekati ketiga prajurit Kerajaan Wan.
"Sebenarnya ada kalian bertiga ada di tengah hutan ini ?" tanya Reyhan.
"Kami sebenarnya dari Kerajaan Wong, untuk mengundang ulang tahun putri mahkota, yang mulia." jawab salah satu prajurit.
"Ulang tahun putri mahkota ? Kakakku ?" sahut Reyhan.
"Benar yang mulia." jawab ketiga prajurit itu serempak.
"Kapan acaranya dimulai ?" tanya Reyhan, karena dalam ingatannya ia cukup lupa hari ulang tahun kakak dari putra mahkota.
"Hari besok yang mulia."
"Besok ? Kenapa mendadak ?" tanya Reyhan terkejut.
"Tidak mendadak yang mulia, sebenarnya kita seharusnya sudah sampai Kerajaan Wan 2 hari yang lalu, hanya saja kuda kami dirampok."
"Begitu, tidak apa-apa, yang penting undangan telah tersampaikan di Kerajaan Wong." jawab Rehyan.
"Iya, yang mulia." jawab mereka bertiga serempak.
Reyhan melupakan sesuatu, di dunia yang sekarang tempati memang tidak ada handphone, maka jika diberi tugas untuk menyampaikan sejenis informasi ke kerajaan lain, harus memakan waktu perjalanan. Bahkan beresiko jika ada halangan seperti yang terjadi kepada ketiga prajurit yang ada dihadapannya. Dipikiran Reyhan gak abis pikir, di dunia modern sudah ada yang merampok motor, sedangkan saat di kehidupan dimensi ini, kuda yang sebagai alat transportasi pun di rampok.
"Ya sudah, bagaimana kabar keadaan Kerajaan ?" tanya Reyhan.
"Kerajaan saat ini tidak ada masalah yang mulia."
"Bagaimana kabar ibunda permaisuri ?" tanya Reyhan lagi.
"Beliau kini sehat sudah sehat kembali yang mulia."
"Benarkah ?" sahut Reyhan.
"Benar yang mulia." jawab mereka serempak.
Reyhan tersenyum, ketika mendengar kabar ibu kandungnya sudah baik-baik saja. Ia jadi teringat waktu ia masih di kehidupan sebelumnya, dimana ia anak yatim piatu. Kali ini ia akan bertekat menjaga ibunya.
"Jika teringat kejadian setahun yang lalu, aku masih tak menyangka, bahwa aku bisa dituduh meracuni ibu kandungku sendiri." kata Reyhan lirih.
"Sebenarnya kami tau yang mulia tidak bersalah, ini hanyalah jebakan. Sebenarnya kami ingin membantu, tapi kita tidak memiliki bukti yang kuat, yang mulia."
"Sudahlah yang berlalu tetaplah berlalu." balas Reyhan.
"Maaf yang mulia, jika hamba boleh bertanya." kata salah satu prajurit.
"Sialahkan." jawab Rehyan.
"Kenapa penampilan yang mulia putra mahkota berubah, kemana rambut panjang emas milik yang mulia ?" tanya prajurit2 dan langsung dapat pelototan dari kedua temannya.
Reyhan tertawa kecil. "Aku ingin membuka lembaran baru, dan soal rambut, karena kepalaku aku terasa berat, dan panas memiliki rambut panjang." jawab Rehyan.
Sebenarnya rambutnya berubah menjadi pendek karena efek setelah mendapat kekuatan barunya. Lagian dirinya juga tak nyaman memiliki rambut panjang seperti perempuan pada umumnya di dunianya. Dan dia lebih menyukai rambut pendek yang sekarang, karena modelnya hampir sama waktu ia masih hidup di dunia modernnya.
"Lalu tadi ? Yang mulia bisa menciptakan pedang baru dari cahaya." ucap prajurit3, tak hanya dia, prajurit1 dan prajurit2 juag penasaran, karena mereka bertiga paham bahwa putra mahkota tidak memiliki sihir elemen.
Sedangkan mereka bertiga yang melihat Reyhan saat mengeluarkan pedang dari cahaya, mereka terkejut. Tak hanya itu, mereka bertiga juga bertanya-tanya sihir apa yang digunakan Reyhan.
"Aku tak tak tau. Bahkan aku juga tidak tau nama kekuatan baru apa yang kumiliki." jawab Rehyan.
"Aku mendapatkannya saat aku berada di hutan terlarang." lanjutnya dan membuat ketiga prajurit terkejut.
"Sudahlah, ayo kita pulang, kita becerita sambil berjalan." ajak Reyhan.
Akhirnya Reyhan dan ketiga prajurit Kerajaan Wan berjalan bersama menuju Kerajaan Wan. Awalnya ketiga prajurit merasa tak pantas jika berbicara dengan Reyhan. Namun Reyhan malah mengajak berbicara dan berbagi cerita. Reyhan menceritakan kejadian yang ia alami selama setahun belakangan ini. Reyhan memceritakan semua dari awal dia akan dibunuh oleh pembunuh bayaran, hingga masuk ke hutan terlarang.
Hanya saja Reyhan tidak menceritakan dimana ia jatuh ke jurang dan membuat pemilik tubuh ini telah mati yang kini tubuhnya di tempati oleh roh yang datang dari dimensi modern. Dan ia juga tidak menceritakan dimana ia mendapat kekuatan barunya. Dia hanya beralasan berlatih keras sehingga kekuatannya muncul.
"Sebelumnya maaf yang mulia, keluarga Kerajaan sudah menganggap yang mulia mahkota sudah meninggal."
"Kenapa seperti itu ?" tanya Rehyan.
"Karena waktu yang mulia Raja Wan menyuruh salah satu pengawal untuk memantau putra mahkota di tempat lain pengasingan. Pengawal itu tidak melihat putra mahkota, ia pun melaporkan kepada yang mulia Raja, bahwa putra mahkota Rey Hann Wan kemungkinan telah meninggal, karena ditemukannya jasad prajurit yang mengawal perjalanan putra mahkota tewas karena dibunuh waktu perjalanan menuju tempat pengasingan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus bahagia
2023-10-05
0
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍🙏
2023-06-09
0
Hades Riyadi
Wes pokoke mantaabb abiiss.... ceritanya 😛😀💪👍👍👍
2023-06-09
0