📢 📢 📢
"Panggilan kepada saudari Shofia Ash-Shidiq blok B harap segera ke kantor pusat. Penting!"
Suara panggilan itu terdengar jelas karena saat ini santriwati sedang belajar bersama sesuai kelasnya. Shofia dan teman-teman nya kaget karena tidak biasanya Shofia dipanggil untuk ke kantor pusat.
Shofia segera menuju kantor pusat dengan sejuta pertanyaan kebingungan di otaknya.
'Ada apa ya? nggak biasanya aku dipanggil ke kantor pusat.'
Pengurus begitu rapi melakukan penggeledahan sehingga tidak ada yang menyadari bahwa barang mereka telah digeledah sebelumnya. Mereka baru menyadari ketika barang mereka telah hilang.
Setelah mengucapkan salam Shofia segera masuk dan duduk di depan tiga orang pengurus yang memang telah menunggunya. Shofia langsung menyadari bahwa ada yang tidak beres ketika mengenali wajah pengurus yang duduk dihadapannya adalah pengurus seksi keamanan.
Zahro', salah seorang pengurus itu kemudian menunjukkan kertas pada Shofia. Shofia mengernyit bingung karena tak faham. Dia bahkan tidak menyentuh surat dari Hadi itu. Ya. Kertas yang disita pengurus itu merupakan surat dari Hadi.
Setelah Nur membaca surat itu, dia memasukkan surat itu ke dalam bukunya. Niatnya akan segera membuang surat itu. namun sayangnya dia lupa sehingga surat itu sampai ke tangan pengurus yang berada di depan Shofia sekarang.
"Shofia! Apa kamu tahu peraturan pondok mana yang kamu langgar?" tanya Zahro' dingin membuat Shofia merinding.
"Maaf mbak, sepertinya saya tidak melanggar peraturan pondok... "
"Kamu ini! Bukti sudah ada di depan mata tapi masih berani mengelak ya!" Rohmah mulai emosi karena Shofia berusaha membantah tuduhan mereka.
"Ini kami temukan di kamarmu... Tertulis juga dengan jelas namamu. Apa kamu masih mau mengelak? Apa kamu fikir kami tidak tahu apa-apa tentang hubunganmu dengan Hadi hah?!" suara Leha keras. Kini Shofia faham apa yang sedang dibahas. Karena dari tadi dia benar-benar tidak mengerti.
'Ah ternyata sekarang memang aku waktunya terkena sanksi. Tapi kan aku nggak Salah? Ini nih yang bikin aku males berhubungan dengan yang namanya laki-laki. Menyusahkan huh! Benar-benar memalukan seperti ini!"
"Sekarang kamu sudah tahu?"
"Iya mbak. Tapi beneran saya nggak ada hubungan apa-apa dengann kak Hadi. Bahkan Suratnya juga saya nggak pegang sama sekali." ucapnya jujur. Dia memang tidak memegangnya sama sekali. Dia hanya mendengar karena dibacakan oleh Nur kemarin.
"Tidak ada alasan. Sekarang kamu baca surat pernyataan ini. Kamu sudah memberi contoh yang tidak baik dengan menerima surat dari selain mahrom kamu. Itu juga sebuah kesalahan Shofia..." kata Zahro' sambil memberikan selembar kertas pada Shofia.
Kertas itu merupakan surat pernyataan. Surat itu dibaca dalam hati oleh Shofia. Sesekali Shofia menghela nafas demi menyadari bahwa dirinya akan dihukum dengan tuduhan yang dia sendiri tidak pernah melakukannya.
"Sudah kamu baca?" tanya Leha sinis setelah melihat Shofia mengangkat kepalanya setelah membaca surat itu. Dan pertanyaan Leha hanya dibalas anggukan oleh Shofia. Dia menahan marahnya karena menyadari bahwa malam jum'at besok akan menjadi malam bersejarah yang menyedihkan dan memalukan untuknya.
Shofia masih diam seribu bahasa. Tangispun ia redam agar tak keluar di depan pengurus. Dia tak ingin kelihatan lemah maupun bersalah karena dia memang tidak bersalah. Tak pernah terbayangkan sebelumnya dia akan menerima hukuman tersebut.
Sejak masuk pesantren ini, Shofia sudah memantapkan hati untuk bersungguh-sungguh belajar menuntut ilmu.
Selama hampir setahun dia disini, selalu dia gunakan kesempatan yang ada untuk belajar berbagai ilmu. Selain sekolah formal dan pondok, Shofia juga ikut kursus manjahit dan memasak diantara kursus yang disediakan di pondok.
Shofia berjalan gontai menuju kamar setelah dia keluar dari kantor pengurus. Hampir satu jam dia berada disana dengan perdebatan sengit antara dia dan pengurus. Dan yah akhirnya pengurus akan meringankan hukuman karena tidak ada bukti bahwa Shofia membalas surat tersebut.
Teman-temannya menyambutnya dengan raut wajah kawatir mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments