Surat Cinta

🦁Kata orang peraturan ada untuk dilanggar. Tapi yang sebenarnya adalah peraturan ada untuk ditaati. 🦁

Salwa sampai berkeringat dingin mendapat titipan surat dari Hadi karena dia yakin isinya pasti suray cinta untuk Shofia. Iaemang gencar ingin menjodohkan temannya itu dengan sang ketua OSIS, tapi dia tidak menyangka akan ikut tertarik sampai sejauh ini. Dia ikut bahagia juga jika benar itu adalah surat cinta.

Saat sampai di dalam kamar, Salwa langsung mengunci pintu kamat dan membyka jilbabnya saking gerahnya sembari tangannya terus mengipasi wajahnya menggunakan buku. Teman-teman nya pun heran melihat tingkah anehnya itu.

"Kenapa kamu?" tanya Nur setelah dirinya ikut melepas jilbanya.

"Shof aku ada sesuatu buat kamu!" bukaanya menjawab pertanyaan Nur dia malah berniat main tebak-tebakan.

"Apaan sih bikin penasaran aja!" Fatimah mulai penasaran apan yang dimaksud oleh Salwa.

"Shof aku punya ini... "kata Salwa sambil menggantung surat dari Hari menggunakan jempol dan telunjuknya.

Surat itu dalam waktu sekejap langsung berpindah tangan. Bukan tangan Shofia, tapi tangan Nur. Shofia sendiri malah terlihat malas dan tak menanggapi surat yang dibawa Salwa tersebut.

Sudah beberapa kali dia menerima surat dari pengagum rahasianya. tapi tak satupun yang pernah ia baca. Bahkan pengirimnyapun kadang dia tidak tahu. Biasanya surat itu dititipkan pada santri putri yang sekelas dengan sang pengirim surat. Dan jika sang makcomblang tidak memberi tahu nama yang membuatnya dia juga tidak tahu surat dari siapa.

Shofia tidak mau menjadi canggung jika dirinya bertemu dengan salah satu pengagumnya. Itulah alasan mengapa dia tidak mau mengetahui isi suratnya pun penulisnya. Biasanya setelah dia mendapat surat, surat itu akan berakhir di gayung berisi air dan diremas lalu ikut mengalir diseloka.

Tapi sepertinya berbeda dengan nasib surat dari Hadi ini. Surat itu kini berapa di tangan Nur. Dan tanpa bertanya pada Shofia surat itu sudah terbuka dan Nur membacanya dengan keras.

Isi surat Hadi

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

*T**eruntuk Shofia

yang selalu cantik dan manis.

Shofia, apakah kamu percaya cinta pada pandangan pertama?

awalnya aku juga tidak percaya.

Tapi setelah aku melihatmu waktu acara MOS itu, kini aku percaya karena saat itulah aku jatuh cinta padamu.

Tahukah Shofia, kamu adalah satu-satunya gadis yang mampu membuat hatiku berdebar hanya dengan menyebut namamu.

Senyum manismu bahkan sampai membuat hari-hariku cerah secerah mentari pagi.

Sehari saja aku tidak melihat senyum manisku, hariku akan suram tak ada cahaya yang menyinari.

Shofia, aku selalu bertanya pada hatiku, apakah kamu memilili perasaan yang sama seperti perasaan yang aku rasakan ini.

Aku tak memaksamu menjawab pertanyaanku ini lewat surat.

Jika kamu punya perasaan yang sama denganku, kumohon berhenti cuek terhadapku.

Aku hanya ingin kamu tak mengabaikanku. Apalagi bersikap dingin padaku.

Tahukah engkau aku sangat tersiksa dengan sikap dinginmu itu...

pengagummu

Muhammad Hadi Fawaid

❤❤❤❤❤❤❤❤*

"Cieee Shofia!!!" teriak ketiga tsman Shofia menyoraki teman mereka yang bahkan masih tebaring lemah karena sakit.

"Berisik banget sih kalian. Pusing tauk kepalaku."kata Shofia sambil menelap hidung nya dengan tisu dan membuang tiau itu ke tempat sampah di bawah tempat tidurnya.

"Sweet banget sih kak Hadi."kata Fatimah.

"Iya Shof terima aja napa?" Nur tak mau kalah.

"Enggak-enggak! aku nggak bakalan terima jadi pacar siapapun!" Shofia tak mau kalah. Kali ini disertai dengan suara keraa dari hidung nya yang berusaha mengeluarkan cairan dari hidungnya tersebut. Setelah berhasil dibuangnya tisu itu dan mengambil tisu yang lain untuk membersihkan sisa cairan yang sedikit tertinggal di hidungnya.

"Hiii parah banget sih kamu Shof. Nggak sopan banget deh!" Salwa merasa terganggu dengan aksi Shofia yang terbilang jorok itu.

"Piece" Shofia cuma nyengir sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahya di udara sebagai permintaan maaf. "Lagian kalian juga sih... udah tau aku lagi flu malah dekat-dekat. Dapat adegan live kan jadinya. hehehe."lanjutnya.