Selamat membaca 😍😍😍😍
Sore ini Shofia dan Fatimah pulang sekolah pondok lebih awal karena Ustadzah yang mengajar untuk hari ini berhalangan hadir. Fatimah menjadi teman sekelas saat sekolah pondok, sedangkan Salwa sekelas dengan Nur.
Fatimah mengajak Shofia jalan-jalan di sekitar lingkungan pondok untuk sekedar cuci mata. Mereka mengawali tour mereka ke ladang di belakang pondok putri. Mereka sengaja lewat pintu belakang pondok untuk sampai kesana. Sebelum sampai di ladang mereka terlebih dahulu melewati beberapa kolam ikan.
Di ponpes Miftahul Huda diterapkan praktek kerja lapangan. Santri yang memiliki bakat dalam hal perikanan dipersilahkan mengelola kolam yang masih dalam lingungan pondok. Disini santri diajari ilmu mengelola dan merawat ikan dengan barbagai jenis.
Di sebelah kolam ada hamparan ladang yang luas. Berbagai macam tanaman pertanian ditanam disana. Itu juga merupakan hasil dari para santri. Santri bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk merawat tanaman, serta mengajari santri cara merawat tanaman pertanian. Juga mengajari bagaimana mengatasi masalah jika terjadi masalah pada lahan pertanian.
Shofia dan Fatimah menikmati indahnya siang setengah sore mereka dengan duduk di sebuah gubuk kecil di pinggir sawah. Kaki mereka digantung ke bawah sambil menikmati semilirnya angin. Jilbab merekapun bagaikan menari dipermainkan angin yang saat iti memang agak kencang.
Setelah merasa puas mereka segera kembali ke dalam pondok putri. Sebelum masuk mereka melewati sebuah bangunan besar. Bangunan iti adalah aula putri. Aula putri adalah tempat berkumpulnya seluruh santri yang tinggal di pondok putri untuk menjalankan kegiatan bersama seperti al-barzanji, ad-dibaiyyah, dzikrul ghofilin, manakiban dan juga latihan qiro'at pada malam jum'at. Setiap malam sehabis sholat isya' mereka juga berkumpul untuk mengkaji kitab kuning yang diampu oleh Abah langsung.
Di samping aula ada bangunan yang merupakan tempat kursus menjahit, menyulam, memasak, membuat kue dan juga hasta karya. Pembimbing kegiatan kursus santri putri didatangkan dari luar pondok agar wawasan santri luas.
Asrama yang menjadi tempat tinggal santripun terbagi menjadi 5 blok. setiap blok terdiri dari 30 kamar. Blok A berada di depan bangunan kantor putri, kamar pengurus, mushola, ruang baca;, ruang komputer dan juga dapur umum. Blok A sendiri adalah bangunan berlantai tiga. Lantai dasar terdiri dari 10 kamar dan juga kamar mandi, lantai dua terdiri dari 20 kamar, sedangkan lantai 3 merupakan tempat mencuci baju dan juga jemuran.
Blok B berhadapan dengan Blok C. dengan bagian yang sama dengan blok A. antara kedua blok terdapat mushola untuk sholat bagi penghuni dua blok itu. Begitu juga dengan blok D dan E yang juga saling berhadapan.
Pondok putri dihuni sekitar 300 santriwati yang berasal dari berbagai daerah. itulah mengapa mereka dibagi menjadi beberapa blok dan ada mushola di masing-masing bagian agar memudahkan dalam sholat jama'ah. Bayangkan saja jika mereka dijadikan satu wakti sholat. Pasti membutuhkan pengeras suara yang banyak yang hanya akan mengurangi kekhusyukan dalam beribadah.
Dalam pondok putri ini jangan harap menemukan mahluk ganteng. Karena yang diperbolehkan masuk dalam pondok adalah perempuan, kecuali abah tentunya saat mengajar kitab kuning. Bahkan wali santri yang laki-laki tidak diperkenankan masuk. Jika ada wali santri laki-laki yang hendak menjenguk keluarga mereka, mereka hanya diperbolehkan menunggu di kantor informasi sebelah ndalem.
Di kantor informasi ada pengurus yang akan memanggil santri yang akan dijenguk. Wali santri sendiri diberi 5 kartu mahrom yang dibagikan pada anghota keluarga yang biasa menjenguk santri tersebit. Kartu itu ditunjukkan pada pengurus di kantor informasi. Jika tanpa membawa kartu tersebut jangan harap diperbolehkan menemui keluarganya. Hal tersebut digunakan untuk bejaga-jaga dari halchal yang tidak diinginkan.
Tepat saat adzan ashar terdengar Shofia dan Fatimah tiba di kamar mereka yang nerada di blok B.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments