🏵Jangan memandang seseorang dari paras wajahnya. Seringkali paras wajah tak sesuai dengan yang terlihat 🏵
Siang ini di MA Al-Huda heboh dengan berita kepulangan Gus Zakaria. Semua perempuan membicarakan gus ganteng itu. Pasalnya kemarin ada beberapa santri yang tanpa sengaja berpapasan maupun melihat gusnya itu.
"Semakin tampan Ya Allah ciptaanMu yang satu itu" kata si A
"Senyumnya manis bener. Beeh meleleh hati eneng gus." kata si B
"Tadi pagi suara merdunya saat adzan langsung bikin mataku seger"kata si C
Dan masih banyak lagi yang lain yang intinya memuji gus Zakaria.
Shofia jadi teringat saat dirinya pertama kali menginjakkan kakinya di pondok itu. Dia masih mengingat betapa merdunya suara tarkhim dan adzan pada waktu itu. Dia jadi menyadari bahwa setelah itu dia tidak pernah lagi mendengar suara tarkhim dan adzan semerdu itu. Sampai tadi pagi.
"Jadi suara merdu itu suaranya gus Zakaria..." batin Shofia.
"Eh Shof kamu udah pernah ketemu belum sama gus Zakaria?" suara Fatimah menyadarkan Shofia dari lamunannya.
"Belum. Emang kamu pernah?"
"aku belum juga sih. Katanya tuh dia guantengnya pake banget. Senyumnya lebih manis dari madu. Suaranya melelehkan hati. Dan denger-denger nih otaknya paling encer. Walaupun katanya dia paling bandel dari gus-gus yang lain, tapi dia yang paling cerdas lo." kata Salwa sambil menerka-nerka wajah sang gus yang jadi artis dadakan itu.
"Emang kamu tahu darimana?" kata Shofia melirik sekilas pada temannya tersebut.
"Beh! Emang kamu tuh emang paling kudet masalah gosip. Semua santri di segala penjuru pondok ini yang dibicarakan tak lain dan tak bukan adalah gus Zakaria. Sejak 2 hari aku kembali ke pondok dan mendengar info ini. Aku langsung penasaran dan gencar mencari informasi dari para senior."katanya bangga.
"Huuu makan tuh gosip!" Shofia memukul pelan lengan Fatimah menggunakan buku yang dia baca tadi.
"Aduh Shof bar-bar amat sih jadi cewek. Main pukul aja" Fatimah sewot. Yang disewoti malah tertawa kecil sambil mengulangi aksi pukulnya. Ia tahu pukulannya tidaklah menyakitkan. Fatimah hanya kesal karena tidak bisa membuat Shofia penasaran setelah dirinya memberitahu informasi yang menurutnya luar biasa itu.
Kadang Fatimah heran sebenarnya cowok seperti apa tipe dari temannya itu. Sudah banyak santri putra dan juga teman sekolah yang dari lingkungan sekitar pondok yang mendekatinya dan mencoba mencari perhatian darinya.
Tapi tak ada satupun yang dilirik Shofia. Bahkan Kak Hadi yang jadi ketua osis dengan terang-terangan menunjukkan rasa tertariknya pada Shofia. Tapi Shofia tak tertarik sedikitpun. Padahal semua cewek yang sekolah di MA Al-Huda begitu memujanya.
Dan kalau ditanya kenapa dia selalu menolak dia akan bilang: "Disini tuh kita belajar cari ilmu biar selamat dunia akhirat. Bukan cari ilmu buat mencari perhatian cowok. Lagian kan sudah jelas pacaran tuh dilarang agama karena mendekati zina. Belum lagi kalau ketahuan pengurus. Bisa-bisa di arak keliling pondok. Hiiii aku nggak mau kayak gitu." itulah intinya.
Emang bener sih seperti itu. Tapi beberapa siswa di MA Al-Huda juga berpacaran. Walau pacarannya cuma liat-liatan, kirim surat dan makan bareng di kantin. Mana bisa lebih dari itu jika masih di lingkungan pondok.
⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅⛅
Sore hari ini Shofia dan ketiga sahabatnya jalan-jalan di ladang setelah pulang dari sekolah pondok. Sekalian Mereka melepas rindu satu sama lain setelah libur kemarin.
"Eh eh siapa yang penasaran sama gus Zaka?" tanya Nur tiba-tiba.
"Mana-mana?" Fatimah dan Salwa langsung heboh. Berbeda dengan Shofia yang tenang.
"Tuh tuh" kata Nur sambil menunjuk ke arah ladang yang tak jauh dari mereka.
Gus Zaka sedang berbicara dengan seorang santri. Saat menyadari ada yang memperhatikan diapun menoleh dan tersenyum seraya membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada para gadis yang kepergok memperhatikannya. Seketika mereka pun nervous langsung berbalik arah kembali ke pondok putri.
"Tuh liat kan Shof senyumnya benar-benar maut."kata Salwa.
Dan reaksi Shofia membiat ketiga temannya kecewa. Dia hanya bilang "oooh itu."
Padahal teman-temannya sudah yakin jika kali ini Shofia akan terpesona. Tapi harapan mereka harus kandas.
*
*
*
Author : Levelmu terlalu tinggi ya Shof?😎
Shofia : Level apaan? Mie Setan? 🤔
Author : Level ketampanan cowok Shof 😒
Shofia : Ooh... 🙄
Author : Ternyata benar kata teman-temanmu. Kamu nyebelin emang. 😤
Shofia : 🤐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments