Anita mengantar Andy sampai ke pintu.
" Anita ... lihat lah ... apa itu ! " Ucap Andy dengan ekspresi terkejut dengan jari telunjuk mengarah ke satu arah.
Anita pun ikut kaget hingga secara tidak sadar menoleh ke tempat dimana telunjuk Andy mengarah.
" Apa ... dimana ... " Tanya Anita kebingungan.
Cuupp ...
Andy mencium sekilas pipi Anita, membuat Anita tersentak dan membelalak kan mata nya.
" Aauww ... Auww ... " Teriak Andy saat Anita mencubit lengan nya.
" Kau mengerjaiku ya hah ... " Pekik Anita sambil mencubit i Andy.
" Tidak sayang ... ampun ... ampun ... " Teriak Andy sambil menghindari tangan Anita yang masih memburunya untuk memberikan cubitan.
Tangan mereka berdua pun tak sengaja bertaut. Andy mengerat kan nya, menggenggam nya dengan lembut. Mata mereka saling mengunci, entah apa yang mereka pikirkan.
" Sudah mau pulang nak Andy ? " Suara bu Rahmi dari arah depan mengagetkan mereka hingga dengan segera mereka melepaskan tangan mereka dan mengalihkan pandangan mereka ke arah lain.
" Iya bu, Andy pamit pulang dulu. " Jawab Andy saat bu Rahmi sudah mendekat.
" Baiklah kalau begitu. Terima kasih atas semua bantuan nya ya nak Andy. Hati - hati dijalan . " Ucap bu Rahmi.
" Iya bu, terima kasih. " Sahut Andy yang kemudian berlalu pergi dengan mobil sport merah nya.
*** Ke esokan hari nya ***
Andy menghampiri Anita yang sedang berdiri di halte dekat rumah nya.
" Pagi sayang ... Cantik sekali hari ini. " Sapa Andy sambil memperhatikan Anita yang terlihat lebih cerah dan segar daripada kemarin
" Berarti kemarin - kemarin aku jelek dong. " Gerutu Anita dengan bibir mengerucut.
" Bukan begitu sayang ... Iihh ... bikin gemes deh. " Elak Andy sambil mencubit pipi Anita gemas.
" Kenapa tidak menunggu di rumah saja, kau kan jadi harus berjalan kaki kesini ? " Imbuh Andy lagi.
" Tidak masalah, aku sudah biasa jalan kaki. " Jawab Anita.
" Baiklah sayang, ayo berangkat ! " Ajak Andy sambil menyodorkan helm.
Andy mengendarai motor nya dengan kecepatan standar, menikmati perjalanan nya dengan sang kekasih.
Anita membentangkan tangan nya, menikmati hembusan angin pagi yang beberapa hari ini tidak dirasakan nya.
Rambut nya yang digerai pun tak luput dari terpaan angin, Anita sengaja tidak memakai helm nya agar rambut nya yang masih basah bisa cepat kering.
Andy menggenggam tangan Anita yang semula bertengger di kaki nya, kemudian melingkar kan nya diperut Andy membuat Anita semakin merapatkan posisi duduk nya hingga memeluk Andy.
Anita menyandar kan kepala nya dipundak Andy, menghirup dalam - dalam aroma maskulin dari parfum Andy yang menenangkan nya.
" Berhenti ndy ! Aku turun disini saja. " Teriak Anita tiba - tiba.
Andy memberhentikan laju motor nya dan Anita pun segera turun.
" Kenapa sayang ? Ini kan masih cukup jauh dari sekolahan. " Tanya Andy.
" Tidak masalah, aku bisa jalan kaki. " Jawab Anita.
" Tapi aku tidak tega sayang, bagaimana mungkin kamu jalan kaki sementara aku naik motor. " Sahut Andy.
" Kamu masih ingat kesepakatan kita kan ? Aku tidak mau teman - teman melihat kita bersama, bisa heboh nanti. " Tolak Anita.
" Tapi sayang ...
" Ayolah ... please ... Sayangku ... " Sela Anita membujuk dengan kedua tangan mengatup dan wajah memelas.
" Baiklah ... tapi sebelum nya, panggil sayang lagi ! " Pinta Andy sambil tersenyum senang karena mendapat panggilan sayang dari sang kekasih.
" Sa- yang ... " Ucap Anita ragu.
" Kenapa pelan sekali, aku hampir tidak bisa mendengar nya. Ulangi lagi. " Protes Andy.
Anita mengerucutkan bibir nya sebal, membuat Andy merasa gemas. Tapi kemudian dia mengulangi nya lagi.
" Baiklah, sayang ... sayang ... sayang ... " Panggil Anita berulang - ulang dengan suara keras membuat beberapa orang disekitar menoleh padanya.
Dia pun kemudian menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan nya karena malu.
Andy meraih dan menarik tangan Anita yang menutupi wajah nya hingga terlihatlah wajah Anita yang bersemu merah, membuat Andy terkikik geli.
" Kenapa kau slalu menggodaku ? " Gerutu Anita.
" Aku tidak menggodamu sayang ... Aku hanya sedang senang sekali karena mendengarmu memanggil sayang. " Elak Andy.
" Baiklah, aku akan masuk lebih dulu. sampai ketemu nanti sayang. " Imbuh Andy lagi.
Anita hanya mengangguk pelan, Andy pun kemudian mengendarai motor nya memasuki gerbang sekolahan.
Anita berjalan menyusuri koridor. Ketiga teman nya yang sudah berkumpul didepan kelas dari kejauhan melambaikan tangan pada nya, Anita pun membalas nya.
Saat Anita sudah mendekat, mereka ber empat pun saling berpelukan sambil melompat - lompat kegirangan melepas rindu.
" Eh ... Kamu kenapa nit, habis tawuran ya? " Tanya Adis.
" Anak mana nit, cuss istirahat nanti kita serbu. " sahut Amel.
" Iya nih, itung - itung olah raga. Udah lama kan kita ga tawuran.
" Enak aja ... Siapa yang tawuran sih, ngarang banget. " Elak Anita.
" Terus ... rambut mu kenapa awut - awut an gitu nit ? " Tanya Sinta.
" Ohh ... ini ... mmhh ... kena angin tadi. " Jawab Anita sekena nya sambil merapikan rambut nya.
" Bukan nya kamu naik bis ya nit, emang didalam bis angin nya kenceng ya ? " Tanya Adis curiga.
" Tadi aku kan duduk deket jendela, trs jendela nya uku buka lebar biar angin nya masuk. Jadi begini deh. Udah ah ... jangan dibahas lagi.
Ya ampun ... Aku udah kangen banget nih sama kalian nih. " Ucap Anita sambil memeluk lagi ketiga teman nya, mencoba mengalihkan pembicaraan.
" Iya ... aku juga. baru 3 hari rasanya udah kayak 3 bulan aja. " Sahut Adis.
" Aku juga nih ... dirumah makan tidur mulu ga enak ternyata. " Timpal Amel.
" Tumben kamu mel, bukan nya makan tidur itu dua hal yang paling kamu sukai ya. " Sambung Sinta.
" Emang iya sih, tapi kalian kan tahu sendiri kalau putri Amel itu gadis yang aktif dan enerjik. Tidur terus 3 hari, badan ku jadi pegel semua nih. " Jawab Amel.
" Bener juga sih, kamu kan emang paling gak bisa diem mel. Gerak terus, kayak uler keket. " Timpal Adis.
Amel tidak menyauti ucapan Adis malah senyum - senyum sendiri, membuat bingung Adis.
" Eh ... ngapain tuh si Amel senyum - senyum sendiri, kesambet ya. " Bisik Adis pada Anita dan Sinta.
Dari kejauhan Amel melihat Rendy berjalan kearah nya, dia pun senyum - senyum sendiri karena senang.
" Selamat pagi bang Rendy ... " Sapa Amel saat Rendy sudah berada dihadapan nya.
" Selamat pagi Amel, selamat pagi semuanya. " Ucap Rendy membalas sapaan Amel.
" Pagi Rendy ... " Jawab Anita, Adis dan Sinta bersamaan.
" Bang Rendy apa kabar ? Pasti kangen ya sama Amel karena ga ketemu tiga hari. Sama bang, Amel juga kangen sama bang Rendy. " Cerocos Amel.
" Kabarku baik mel. Emang kamu ga masuk tiga hari ya mel? Pantes aja tiga hari ini sekolah rasanya damai banget. " Sahut Rendy.
" Enak aja, emang nya Amel suka bikin rusuh apa. " Jawab Amel tidak terima.
Rendy hanya terkikik geli, sama sekali tidak berniat menyauti.
" Semuanya ... aku balik ke kelas dulu ya. " Pamit Rendy kemudian yang dibalas dengan anggukan oleh mereka ber empat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments