Genggaman tangan Andy semakin erat, dia juga menatap Anita dengan intens. Menunggu jawaban yang keluar dari mulut mungil berwarna merah jambu itu.
Sebenar nya sebelum mengungkapkan perasaan nya yang kesekian kali itu, dia sudah menyiap kan hati nya jika dia kembali mendapat penolakan dari Anita.
Tapi harapan nya untuk diterima jauh lebih besar dari semua itu.
" Kumohon Anita ... beri aku satu kesempatan saja, please ... " Bujuk Andy lagi saat melihat keraguan dimata Anita.
Anita terdiam untuk beberapa lama, dia mencoba menata hatinya yang sedang resah dan gundah.
Dia terlihat berpikir dan kemudian menarik nafas dalam - dalam mencoba memantap kan hati nya agar dia tidak menyesal dengan keputusan yang akan diambil nya.
Sesaat kemudian, Anita pun mengangguk kan kepala nya pelan lalu tersenyum pada Andy yang sedari tadi terus menatap nya.
" Terima kasih Anita ... Terima kasih sudah memberiku kesempatan, dan terima kasih karena sudah mempercayaiku. " Ucap Andy kegirangan.
Dia bahkan mengusap2 tangan Anita dan mengecup punggung tangan Anita berkali - kali membuat Anita tersipu malu.
Tiba - tiba saja terdengar ketukan sebentar dan pintu pun terbuka lebar, terlihat seorang wanita berseragam biru yang tak lain adalah perawat yang akan memeriksa Anita.
Anita kaget dan reflek menarik tangan nya dengan kasar, tangan yang sedari tadi berada dalam genggaman tangan Andy.
Andy pun hanya tersenyum takala melihat Anita memperbaiki posisi berbaring nya dan sedikit menunduk.
Andy tau kalau saat ini Anita sedang malu.
" Diperiksa dulu ya mbak ... " Ucap sang perawat meminta ijin sambil tersenyum melihat kedua muda mudi yang terlihat malu - malu kucing itu.
" Iya suster. " Jawab Anita singkat.
Perawat itu pun memeriksa tekanan darah dan suhu tubuh Anita. Dia juga menanyakan keluhan - keluhan Anita dan mencatat nya di buku.
" Baik lah, kalau begitu saya permisi dulu. " Pamit sang perawat saat selesai dengan tugas nya.
" Terima kasih suster. " Jawab Andy dan Anita bersamaan.
Sang perawat hanya tersenyum kemudian keluar dari ruangan dan nenutup pintu nya kembali.
Suasana pun hening kembali, mereka berdua terlihat kikuk satu sama lain.
" Kamu mau makan buah yang lain lagi, buar aku kupasin. " Tanya Andy tiba - tiba, memecah kesunyian diantara mereka.
" Ga usah, makasih. Aku sudah kenyang. " Jawab Anita.
" Atau ... kamu mau ke kamar mandi, biar aku bantu. " Tanya Andy lagi.
" Ga ndy, makasih. Bisa tolong ambilin aku air minum aja ga, aku haus. " Pinta Anita.
" Tentu ... " Jawab Andy yang kemudian meraih botol aqua diatas lemari, membuka tutup nya, memasang kan sedotan nya, dan menyodorkan nya pada Anita.
Anita pun meminum nya dan menyerahkan nya pada Andy setelah selesai.
Andy melihat pipi Anita basah setelah minum tadi, dia pun mengusap nya dengan jari tangan nya. Mata mereka pun saling bertemu, mereka saling berpandangan cukup lama. Entah apa yang mereka pikirkan.
Andy pun segera menarik tangan nya dari pipi Anita dan memperbaiki posisi duduk nya saat mendengar suara pintu terbuka.
" Maaf ya nak Andy kalau ibu lama. Oh iya, silahkan diminum nak. Tadi ibu beli diwarung. " Ucap bu Rahmi yang sudah kembali keruang Anita dan menyodorkan sebotol teh dingin pada Andy.
" Tidak masalah bu, terima kasih. " Jawab Andy sambil menerima dan meminum teh dingin yang didodor kan bu Rahmi.
Bu Rahmi pun kemudian mengajak Andy mengobrol, sedangkan Anita dari tadi hanya memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua saja.
Setelah dirasa cukup, Andy pun berpamitan pulang.
" Bu ... Saya pamit pulang dulu sudah hampir sore. " Pamit Andy yang kemudian menjabat tangan bu Rahmi dan mencium punggung tangan nya.
" Tentu nak Andy ... Terimakasih atas kunjungan nya, dan maaf sudah merepotkan. " Ucap bu Rahmi.
" Sama - sama bu. " Jawab Andy.
" Aku pulang dulu ya , besok sepulang sekolah aku kesini lagi. " Pamit Andy pada Anita sambil menjabat tangan nya. Saat hendak mengecup punggung tangan nya, Anita membelalak kan matanya terkejut. Melihat ekspresi Anita, Andy baru tersadar bahwa ada bu Rahmi yang memperhatikan. Andy pun dengan segera melepaskan tangan Anita.
Anita menghela nafas lega. Dan Andy pun mengambil ransel nya yang dia taruh di sofa, memakai nya dan berjalan kearah pintu.
" Permisi bu ... Anita ... Assalaamu'alaikum. " Pamit Andy sekali lagi sebelum membuka pintu dan keluar kamar kemudian menutup nya lagi.
" Wa'alaikum salaam ... " Jawab Anita dan bu Rahmi bersamaan.
" Apa suster sudah memeriksamu Sayang ? " Tanya bu Rahmi.
" Sudah bu, tadi baru saja. " Jawab Anita.
" Apa kata nya ? " Tanya bu Rahmi lagi.
" Katanya Anita harus menginap sehari lagi bu, besok sore dokter akan berkunjung dan baru bisa dipastikan apakah Anita boleh pulang atau belum. " Jawab Anita lagi.
" Baik lah kalau begitu, istirahat lah. " Perintah bu Rahmi.
" Anita tidak mengantuk bu, apa ibu tidak keberatan jika Anita berkirim pesan pada teman - teman Anita ? Sama seperti Anita, Adis, Amel, dan Sinta pun juga terkena diare bu. Anita ingin menanyakan kabar mereka. " Pinta Anita.
" Baik lah sayang, terserah padamu. " Jawab bu Rahmi.
Bu Rahmi pun tiduran di sofa, karena mengantuk. Sedangkan Anita berkirim pesan dengan teman - teman nya di grup FP ( Four Princess ).
" Guys ... Gimana keadaan kalian, apa sudah mendingan ? " Tanya Anita pada teman - teman nya.
" Aku sih udah mendingan nit, seharian ini cuma makan, tidur, minum obat. Ga beraktifitas sama sekali. mo jalan - jalan keluar aja ga dibolehin, bosen banget. Kamu sendiri gimana nit ? " Sahut Adis.
" Syukur deh kalo kamu udah mendingan dis, aku juga udah mendingan. kalo kamu gimana mel ? " Tanya Anita pada Amel yang tidak menyaut sama sekali karena masih tertidur.
" Si Amel molor kali nit, tuh anak kan betah bngt kalo nemplok bantal. " Sahut Adis.
" Anita ... Adis ... maaf ya, aku belum bisa jenguk kalian. Aku bantuin ibu ku, dapet pesenan nasi kotak lumayan banyak. " Tutur Sinta meminta maaf.
" Ga apa - apa kok Sin, santai aja. " Jawab Anita.
" Iya sin, ga masalah kok. Kamu kan harus bantuin ibumu. " Sahut Adis juga.
" Makasih ya guys udah pada ngertiin aku. Oh iya nit, tadi disekolah Andy nanyain kamu lho. Aku bilang aja kalo kamu lagi sakit dan dirawat di klinik. Dia kaget dan kelihatan sedih gitu. Terus nanyain kamu diklinik mana, aku bilang ga tau terus aku suruh dia tanya kamu sendiri. Emang dia ga nelfon kamu ya. ? Sinta menjelaskan tentang Andy.
" Cie ... kayak nya ada yang lagi bucin nih. " Sahut Adis.
Amel terbangun saat mendengar handphone nya berbunyi ber kali - kali, kemudian dia menyambar hp nya yang tergeletak disamping nya dan membaca pesan dari teman - teman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments