Siang hari nya, bu Rahmi terlihat masih menunggu putrinya Anita di dalam kamar. Ruangan yang Anita tempati cukup sempit, tapi lumayan lengkap.
Disitu ada sebuah ranjang yang sekarang ditempati Anita, kemudian ada lemari kecil, sofa panjang, kipas angin dan kamar mandi kecil di samping nya.
" Bubur nya dimakan sayang, setelah itu obat nya diminum. " Perintah sang ibu sambil menyodorkan sendok bubur hendak menyuapinya.
" Biar Anita makan sendiri bu. " Pinta Anita.
" Baiklah sayang, tapi dihabiskan ya. " Jawab sang ibu.
" Iya bu ..." Sahut Anita.
Setelah Anita selesai makan dan meminum obat nya, tak berapa lama terdengar suara ketukan dari pintu kamar Anita. Bu Rahmi bangkit dan membuka pintu itu. Nampak lah seorang pemuda tampan dengan celana abu - abu khas seragam SMA, jaket kulit hitam, tas ransel dan menenteng sekeranjang penuh buah.
Bu Rahmi memperhatikan nya dari atas kebawah, merasa tidak kenal dia pun kemudian bertanya.
" Cari siapa ya nak ? " Tanya bu Rahmi.
" Selamat siang bu, apa benar Anita dirawat disini ? Saya Andy, teman sekolah nya. " Jawab Andy memperkenal kan diri dengan sopan.
Setelah tahu jika yang berdiri itu adalah teman Anita, bu Rahmi pun langsung mempersilahkan nya masuk.
" Betul nak, Anita ada di dalam. Silahkan masuk. " Kata bu Rahmi mempersilahkan masuk.
Anita pun terkejut saat Andy masuk.
" Andy ... " Panggil Anita kaget, sedangkan yang empunya nama hanya tersenyum sambil memandang nya.
" Oh iya, ini ada sedikit buah bu. " Ucap Andy sambil menyodorkan keranjang buah nya pada bu Rahmi.
" Aduh ... ngrepotin, jadi ga enak ibu. Silahkan duduk nak. " Jawab bu Rahmi sambil menerima keranjang buah yang disodorkan Andy, menaruh nya di atas lemari kemudian mempersilahkan Andy duduk.
" Sama sekali ga repot kok bu. " Sahut Andy sambil menduduk kan dirinya di sofa, tepat didepan Anita.
" Baiklah kalau begitu ibu ucapkan terima kasih. " ucap bu Rahmi berterima kasih.
" Sama - sama bu. " Jawab Andy.
" Oh iya sayang, karena udah ada nak Andy yang nemenin. Ga apa - apa kan kalau ibu tinggal sholat dzuhur ke masjid dan sekalian makan siang diwarung ? " Tanya sang ibu pada Anita.
" Iya bu, ga apa - apa. " Jawab Anita.
" Nak Andy ga keberatan kan kalau ibu titip Anita sebentar ? " Tanya bu Rahmi pada Andy.
" Tentu saja tidak bu, dengan senang hati. " Jawab Andy.
" Baik lah, kalau begitu ibu tinggal dulu. " Ucap bu Rahmi sambil mengambil dompet dan tas besar yang berisi mukena dan sajadah dari dalam lemari, kemudian keluar kamar dan menutup pintu nya kembali.
" Hai ndy ... " Sapa Anita dengan sedikit grogi.
" Hai juga ... Kamu kok ga bilang sih kalau lagi sakit. Apa kamu ga anggap aku temen. " Protes Andy.
" Maaf ndy, aku cuma ga mau ngrepotin siapa - siapa. " Jawab Anita.
" Dalam persahabatan, tidak ada kata merepotkan. " Sanggah Andy.
" Aku kupasin buah ya. " Imbuh nya lagi.
Anita pun hanya mengangguk, meng iya kan.
Andy dengan hati - hati mengupas buah apel merah yang dibawa nya tadi, kemudian memotong nya kecil - kecil dan hendak menyuap kan nya kemulut Anita.
" Aku bisa makan sendiri kok ndy. " Tolak Anita sambil menahan tangan Andy yang hampir sampai ke mulut nya.
" Aku mohon, biarkan aku melakukan hal kecil ini untuk mu. please ... " Pinta Andy dengan wajah mengiba yang terlihat imut dimata Anita. Anita pun tak kuasa menolak dan hanya menjawab nya dengan anggukan pelan.
Andy pun tersenyum karena mendapat kan persetujuan dari Anita, dia pun kemudian menyuapkan kembali potongan kecil apel itu kedalam mulut Anita dan Anita menerima suapan Andy dengan wajah nya yang bersemu merah karena malu dan gugup.
" Kamu tahu dari mana kalau aku disini, seperti nya aku ga kasih tau siapa - siapa deh kalo aku dirawat disini. " Ucap Anita memecah keheningan diantara mereka, sekaligus menutupi rasa grogi nya.
" Oh ... tadi pas istirahat aku nyariin kamu dikelas, pingin traktir kamu makan dikantin, tapi kamu ga ada. lalu aku tanya Sinta dan dia bilang kalau kamu sakit dan dirawat di klinik. " Jawab Andy sambil masih terus menyuapi Anita.
" Terus bagaimana kamu bisa tau kalau aku di klinik ini, aku kan belum bilang sama Sinta aku dirawat diklinik mana. " Tanya Anita lagi sambil mengunyah apel yang memenuhi mulut nya.
Andy tergelak melihat ekspresi wajah dan mulut Anita yang runcing dengan pipi melembung karena mulut nya penuh.
" Kenapa bukan nya jawab malah tertawa, ada sesuatu ya di muka ku. " Tanya Anita sambil meraba - raba wajah nya.
" Ga ada apa - apa kok, cuma ngerasa lucu aja lihat ekspresi kamu saat makan sambil ngomong kayak tadi. " Jawab Andy sambil mencubit pelan pipi Anita.
Anita pun segera memalingkan wajah nya setelah Andy melepaskan tangan nya dari pipi nya.
" Aduh ... Kenapa jantungku rasa nya kayak mau copot ya. dag dig dug ga karuan kayak gini. " Batin Anita sambil memegang dada nya.
" Kenapa nit ... apa dadamu terasa sakit ? Aku panggilkan dokter ya. " Tanya Andy penuh kekhawatiran dan hendak berdiri saat melihat Anita berbalik memunggungi nya kemudian memegang dada nya.
" Ga ... ga usah, aku ga apa - apa kok. " Dengan cepat Anita menjawab sambil membalik kan badan nya ke arah Andy.
" Beneran ga apa - apa ? " Tanya Andy lagi meyakin kan.
" Iya ... Aku ga apa - apa kok, jangan khawatir. " Jawab Anita lagi.
Andy pun kembali duduk dan suasana kembali hening sejenak.
Melihat tangan Anita tergeletak disi ranjang nya begitu saja, hati Andy tergerak untuk menyentuh nya.
Pelan - pelan dia mendekat kan tangan nya dan meraih tangan Anita.
Anita yang baru menyadari nya dengan pelan - pelan juga mencoba menarik tangan nya. Hal itu membuat Andy kembali menarik tangan Anita dengan cepat. Dia bahkan menaut kan jemari nya ke dalam jemari Anita dan meng genggam nya dengan erat.
Anita merasakan genggaman tangan Andy sangat hangat, rasa hangat nya bahkan merasuk ke seluruh tubuh nya.
" Kumohon Anita, jangan menghindariku lagi. Aku sudah menunggu mu 1,5 tahun lebih. Jadi kumohon, kali ini beri aku kesempatan. Aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku, tapi beri aku kesempatan untuk membuatmu mencintaiku.
Dan jika aku tidak berhasil, maka aku akan menyerah dan melepaskan mu. please ..... " Ucap Andy tiba - tiba, membuat tubuh Anita kaku dan hati nya gundah seketika.
" Bukan nya aku tidak mencintaimu ndy, justru karena aku sadar aku mulai mencintaimu maka nya aku berusaha menghindari mu. Karena aku tak mau perasaanku semakin dalam padamu. Aku takut ndy, aku takut mengalami kegagalan dalam hubungan seperti orangtua ku. " Ungkap Anita yang hanya bisa dia batin tanpa mampu mengungkap kan nya pada Andy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments