Jam 8 pagi Andy sudah terlihat keluar dari gerbang rumah nya mengendarai mobil sport berwarna merah milik nya.
Andy mendapatkan mobil itu dari papa nya sebagai hadiah di ulang tahun nya yang ke 17 beberapa waktu lalu.
Sesampai nya di klinik, Andy memarkirkan mobil nya dan berjalan memasuki lobi klinik.
Semua mata langsung ter tuju ke arah nya. Dari cleaning service, beberapa perawat yg berjaga dan keluarga pasien yang bersantai diruang tunggu.
Memakai celana jeans biru dongker, kaos berwarna hitam yang pas membentuk tubuh nya, memperlihat kan dada nya yang bidang dan otot perut nya yang sixpack, dipadu dengan jaket kulit coklat, sneaker putih, kacamata hitam dan juga topi hitam senada dengan kaos nya. Membuat nya terlihat sangat keren.
Andy berhenti tepat di bagian kasir.
" Permisi mbak, Saya ingin menyelesaikan tagihan perawatan pasien atas nama Anita Rachma Zacky. " Tukas Andy.
Petugas wanita itu terpesona, kemudian tersenyum dan memperhatikan Andy dengan intens.
Merasa tidak mendapat kan jawaban, Andy pun memangilnya kembali.
" Mbak ... Permisi ... Apa kau mendengarku ? " Panggil Andy dengan sedikit keras hingga membuat wanita dihadapan nya tersentak kaget.
" Oh ... iya mas, maaf. Silahkan tunggu sebentar. Biar saya cari dulu. " Ucap sang petugas kasir.
" Tentu ... " Jawab Andy sambil mengangguk.
Petugas tersebut terlihat sedang memainkan jari - jari nya diatas keyboard komputer didepan nya, kemudian mengeprint kertas tagihan itu dan menyodorkan nya pada Andy.
" Silahkan dilihat mas ! " Pinta sang petugas.
Andy pun membaca sekilas, melihat nominal akhir dikertas bagian paling bawah.
Andy mengeluarkan dompet nya, mengeluarkan lembaran - lembaran uang kertas berwarna merah yang cukup banyak lalu menyerah kan nya pada sang petugas yang kemudian memberikan berkas tagihan padanya.
Andy melipat nya dan memasuk kan nya kedalam kantong celana nya.
Semalam sebelum tidur, perawat memberikan suntikan antibiotik dan pagi tadi setelah sarapan selang infus Anita sudah dilepas meninggalkan bekas yang sedikit membengkak.
" Anita ... Panggilah taxi online, ibu akan ke kasir untuk menyelesaikan administrasi. " Perintah bu Rahmi sambil membereskan barang - barang yang akan dibawa pulang.
" Andy bilang dia akan kesini membawa mobil dan mengantar kita pulang bu. " Jawab Anita.
" Apa kau memiliki hubungan khusus dengan dia sayang ? " Tanya bu Rahmi kemudian.
Anita hanya tersenyum kemudian menunduk, bingung harus menjawab apa.
" Kenapa tidak menjawab ? Kau takut ? atau malu ? " Tanya sang ibu menyelidik.
" Sebenar nya Andy dan Anita sudah lama saling menyukai bu. Andy sempat beberapa kali menyatakan cinta nya pada Anita tapi Anita selalu menolak. Anita ... " Jelas Anita yang kemudian berhenti tidak bisa melanjutkan kata - kata nya.
Bu Rahmi menghampiri Anita dan menduduk kan dirinya diranjang, tepat disamping Anita.
Dibelainya rambut sang putri dengan penuh kelembutan. Sebagai seorang ibu, dia sangat tahu apa yang dirasakan anak nya.
" Apa kau masih membenci ayahmu sayang ? " Tanya bu Rahmi pada Anita.
" Anita tidak tahu bu. Saat Anita ingat bagaimana perlakuan ayah pada kita khusus nya ibu, Anita akan sangat membenci nya. Tapi terkadang, Anita begitu rindu dengan sosok ayah. Anita ingin bertemu dan memeluk ayah untuk melepaskan rindu. " Anita mengungkap kan perasaan nya pada sang ibu dengan sesenggukan, dia tak kuasa menahan air mata nya.
Bu Rahmi memeluk sang putri, berniat meringankan kesedihan nya.
" Jangan membenci nya sayang. Bagaimana pun, dia adalah ayah kandung mu. Ayah yang dulu sangat mencintai dan menyayangi kita. Ayah yang dulu pernah membuat hari - hari kita sangat bahagia.
Ayahmu hanya terlalu menuruti emosi nya waktu itu, hingga membuat semua nya terjadi. Ibu yakin, jauh di dalam hati ayahmu. Dia masih sangat menyayangimu nak. " Hibur sang ibu menasehati.
" Apa ibu masih mencintai Ayah ? Ibu selalu menutup hati ibu dari lelaki lain yang bermaksud memperistri ibu, apa itu karena ibu masih mencintai Ayah ? Atau itu karena ibu tidak mau menyakiti hati Anita. " Tanya Anita pada sang ibu.
Bu Rahmi merasa tertohok dengan pertanyaan yang diajukan putri nya. Setelah 9 tahun kepergian sang suami, baru kali ini Anita menanyakan pertanyaan seperti itu.
" Jauh dilubuk hati ibu, ibu masih sangat menyayangi ayahmu nak. Bahkan perlakuan kasar nya pada ibu sama sekali tidak menghilangkan rasa cinta ibu pada nya. Tapi ibu sama sekali tidak mengharap kan nya kembali sayang, karena mungkin ayahmu sekarang sudah sangat bahagia dengan keluarga baru nya.
Dan soal kenapa ibu tidak menikah lagi, Ibu hanya ingin fokus padamu sayang. Fokus membesarkanmu dan memperbaiki kehidupan kita. Ibu sudah sangat bahagia dengan kehidupan kita sayang, dan ibu tidak membutuhkan kehadiran laki - laki lain dihidup ibu.
Jadi jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri sayang. " Bu Rahmi mencurahkan perasaan yang selama ini dipendam nya, mendekap sang putri dengan erat.
Membayangkan sosok yang saat ini masih terpatri dihatinya dan sangat dirindukan nya membuat bulir - bulir air mata nya jatuh membasahi rambut Anita.
" Anita sayang ibu. " Anita yang semula hanya sesenggukan kini pun mulai menangis, kemudian mengerat kan pelukan nya pada sang ibu.
Andy yang sedari tadi menunggu diluar kamar dan mendengarkan percakapan mereka kini memutuskan untuk masuk.
" Assalaamu'alaikum ... " Andy mengucap salam pada kedua wanita itu.
Anita dan bu rahmi tersentak kaget.
" Wa'alaikum salam ... " Jawab mereka bersamaan yang kemudian saling melepaskan pelukan dan menghapus pipi mereka masing - masih yang basah karena air mata.
Andy hanya tersenyum tanpa berniat bertanya lebih jauh.
" Apa ada yang bisa Andy bantu bu ? " Tanya Andy.
" Tidak nak, barang bawaan nya tidak banyak dan ibu sudah membereskan nya tadi. " Jawab bu Rahmi.
" Baiklah, kalau begitu biar Andy masuk kan ke bagasi. " Pinta Andy.
" Baiklah nak, terima kasih. " Sahut bu Rahmi.
Andy pun mengambil dua tas besar, satu kresek besar dan juga satu tikar kecil dan membawa nya keluar.
Bu Rahmi menoleh ke arah Anita, lalu tersenyum.
Ternyata pandangan Anita masih ke arah pintu karena sedari tadi tidak berhenti memperhatikan Andy.
" Dia laki - laki yang baik nak. " Ucap bu Rahmi hingga membuat Anita mengalih kan pandangan nya kearah sang ibu.
" Ibu menyukai nya nak. Meski ibu baru mengenal nya beberapa hari ini, tapi ibu yakin kalau dia laki - laki yang baik. Dia juga perhatian, bertanggung jawab dan sopan pada orang tua. " Imbuh bu Rahmi lagi yang seolah - memberikan restu pada mereka hingga membuat Anita tersenyum bahagia.
" Jadi ... Ibu tidak keberatan kan kalau Anita dan Andy memilki hubungan lebih dari sekedar teman ? " Tanya Anita.
" Kau sudah besar nak, jadi ibu sama sekali tidak keberatan. Tapi kau harus tetap fokus belajar. Jangan sampai pendidikan mu terganggu. Dan satu lagi, kamu seorang wanita nak. Kamu harus bisa menjaga diri dan kehormatan mu dengan baik. " Nasehat sang ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mamahe Zulfarendra
Asiaap ... makasih uma 👍😊
2020-10-28
1
Tie-some
,mantapkan hatimu Anita,👍👍
2020-10-28
1