" Bang Andy nanyain aku juga ga sin ? pastinya dong, ya kan. Tapi kamu ga bilang kalo aku diare kan, bisa tengsin aku. Bilang aja kalo aku merindukan nya siang dan malam hingga tak enak makan dan minun, terus jadi sakit deh. " Timpal Amel tiba - tiba.
" Huueek ... tiba - tiba jadi pingin muntah aku nit. " Sahut Adis kemudian.
" Iya nih, perutku juga tiba - tiba jadi mulas lagi nih dis. " Sahut Anita juga.
" Teman - teman ... kalian kok gitu sih ... " Rengek Amel.
" Eh mel ... Ngrayu sih ngrayu, tapi jangan bohong juga kali. Ga ada sejarah nya seorang Amel sampe ga enak makan dan ga enak minum. " Sungut Adis tidak terima.
" Betul tuh dis ... bukan nya diantara kita berempat, kamu yang makan nya paling banyak ya mel. " Sahut Anita.
" Maaf mel ... tapi Andy cuma nanyain Anita aja. he he ... " Jawab Sinta kemudian.
" Bang Andy ... tidak kusangka, ternyata kau menghianatiku dengan sahabat ku sendiri. Sungguh kejam kamu bang ... " Gerutu Amel.
" Ha ha ha ... Kebanyakan nonton sinetron kamu mel. " Sahut Adis.
Sedangkan Anita hanya mengirim emoticon senyum saja.
Hari berikut nya, Andy sengaja balik kerumah dulu sepulang sekolah. Dia tiduran sebentar dikamar nya setelah kelelahan latihan basket di sekolahan tadi.
Jam weaker nya bunyi tepat pukul 3 sore. Andy pun bangun, mandi dan menunaikan sholat ashar.
Setelah itu dia berganti baju.
Andy terlihat mengenakan celana jeans biru, kaos oblong putih dan jaket jeans biru senada dengan celana nya. Dia juga terlihat sedang menyisir rambut nya, menyemprot kan parfum dengan aroma maskulin ketubuh nya. Kemudian memakai sneaker, waistbag kecil, menyambar kunci motor diatas nakas nya dan berlalu pergi dari kamar nya.
Andy mengendarai motor sport nya memecah jalanan yang terlihat cukup ramai, dia pun menghentikan motor nya di pinggir jalan untuk membeli kue bandung dan martabak kesukaan Anita.
Andy melepas helm yang menutupi wajah nya, kaum hawa yang melewati Andy melihat nya tanpa berkedip dengan berdecak kagum, sungguh penampilan yang sempurna. Wajah nya yang tampan, penampilan nya yang keren, apalagi dengan sosok nya yang bertubuh sangat atletis.
Membuat mata kaum hawa tak berhenti menatap nya, sungguh penampilan yang sempurna menurut mereka.
Andy mengabaikan beberapa pasang mata yang menatap nya sedari tadi. Dia juga tidak peduli saat beberapa remaja terdengar sedang membicarakan nya.
Setelah menunggu agak lama karena antri, pesanan Andy pun selesai. Andy menerima lalu membayar nya.
Andy kembali memakai helm nya dan menjalankan motor nya kembali menuju rumah sakit, membuat kecewa para wanita yang serasa mendapat angin segar dan pemandangan indah.
Anita terlihat sedang duduk dipinggir ranjang nya dan menyisir rambut panjang nya yang halus dan indah. Dia juga menyemprotkan minyak wangi ketubuh nya. Ibu nya baru saja pulang untuk mengurus sesuatu setelah membantu Anita mandi dan berganti baju tadi. Dia baru akan kembali setelah magrib nanti.
Tok tok tok ... terdengar suara ketukan pintu.
Anita berjalan dengan memegang tongkat infus disebelah nya lalu membuka kan pintu.
" Andy ... " Sapa Anita kaget.
" Kenapa kau berjalan membuka pintu sendiri, mana ibu ? " Tanya Andy.
" Kau kesini mencari ibu ? tapi sayang sekali, ibu ku sudah pulang. kau juga bisa pulang sekarang dan bisa kembali lagi habis maghrib nanti setelah ibuku datang. " Gerutu Anita dengan wajah cemberut nya.
" Hei ... kekasih ku yang cantik ini sedang marah ya. " Goda Andy sambil mencubit pelan hidung mancung Anita, hingga membuat nya tersipu malu.
" Masuk lah ... " Pinta Anita kemudian.
Andy menutup pintu kamar kembali.
" Duduk lah, jangan terlalu lama berdiri. Kau masih sakit. " Perintah Andy sambil membawakan tongkat infus dan memapah Anita.
" Aku tidak apa - apa, aku sudah sembuh dan sangat sehat sekarang. " Jawab Anita sambil menduduk kan dirinya diranjang.
" Itu kan mrnurut mu ... Kalau kau sudah sembuh, dokter pasti sudah mengijinkan mu pulang kan. " Sanggah Andy.
" Oh iya, aku membawakan kue bandung dan martabak kesukaanmu. kau mau makan, biar kusuapi. " Andy menaruh bawaan nya diatas lemari lalu membuka nya.
" Darimana kau tahu makanan kesukaan ku ? " Tanya Anita.
" Tentu saja, kau kekasihku sekarang. Sudah seharus nya aku tahu semua tentang mu. " Jawab Andy.
Anita hanya tersenyum, tanpa menjawab.
Dia terlihat senang mendengar Andy menyebut nya kekasih.
" Makanlah ... " Perintah Andy hendak menyuapkan martabak ke mulut Anita.
" Tanganku tidak sakit, aku bisa makan sendiri . " Tolak Anita menahan tangan Andy.
" Ayolah ... Kenapa kau merusak momen romantis kita. " Protes Andy, membuat Anita tersenyum lalu meraih tangan Andy dan menerima suapan nya.
" Nah ... itu baru gadis ku. " Sahut Andy sambil membelai pucuk kepala Anita hingga membuat nya tertunduk menahan malu.
" Aduh ... Kenapa dia manis sekali. " Batin Anita.
Tidak ada percakapan lagi diantara mereka, hanya Andy yang terlihat masih menyuapi Anita.
" Sudah ndy, aku sudah kenyang. Terima kasih. " Anita memulai obrolan.
" Kenapa kau makan sedikit sekali, kau harus makan banyak biar sembuh. " Gerutu Andy sambil mengambilkan air minum untuk Anita saat melihat gadis nya kesusahan meraih nya.
" Aku kan sudah bilang aku sudah kenyang. Jangan khawatir, aku pasti akan menghabiskan nya nanti. Kau puas ... " Sahut Anita sambil tersenyum dan menaruh botol minum nya.
" Tentu saja, aku ingin kau cepat sembuh agar kita bisa berkencan. " Pinta Andy.
" Kencan ... " Ulang Anita bingung.
" Benar ... bukan kah itu yang biasa dilakukan pasangan yang baru saja berpacaran. Jangan bilang kau berubah pikiran ya ! " tukas Andy.
" Ha ha ha ... tenang saja, aku tidak akan berubah pikiran. " jawab Anita sambil tertawa dan mencubit gemas pipi Andy.
Anita pun kemudian tersadar dan segera menarik tangan nya.
" Aduh ... kenapa tiba - tiba aku mencubit pipi nya. " Batin Anita.
" Sayang ... kau sudah berani menggodaku ya. " Goda Andy.
" Siapa yang menggodamu, aku hanya tidak sengaja tadi. Lagipula ... Kenapa kau memanggilku sayang, itu terdengar aneh bagiku. " Protes Anita.
" Kau harus membiasakan nya sekarang, bukan kah kau memang kekasihku sekarang. Atau kau mau aku memanggilmu dengan sebutan lain, misa lnya ... sweety, honey, bunny, sweetheart atau ..... " Andy belum selesai dengan penawaran nya, Anita sudah memotong nya.
" Tidak ... tidak ... aku tidak mau semua itu. Aku ... Aku hanya merasa risih saja jika orang lain mendengarmu memanggilku sayang. Aku belum ingin orang lain terutama sahabat - sahabat ku tau tentang hubungan kita. kau tidak keberatan kan ? " Pinta Anita.
" Memang nya kenapa ? apa yang membuatmu malu mempunyai pacar sepertiku ? " Selidik Andy.
" Kenapa aku harus malu memiliki pacar sepertimu. Kau baik, tampan dan ..... " Anita menutup mulut nya dengan telapak tangan nya sebelum menyelesaikan perkataan nya.
Andy hanya tersenyum, lalu menyingkir kan tangan Anita dari mulut nya.
" Dan ..... Apa ... ? " Goda Andy menuntut Anita melanjutkan ucapan nya yang terpotong tadi, membuat Anita tersipu malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Mamahe Zulfarendra
iya ... sebelum muncul konflik, ngen bucin2 an dulu 😁
2020-10-25
0
Tie-some
sudah mulai adegan bucin😍
2020-10-25
0