Sakit perut ...

Setelah pulang dari rumah Amel sore lalu, Perut Anita terus - terusan sakit dan ber kali - kali bolak - balik ke kamar mandi untuk buang air besar. Hingga saat malam hari nya badan Anita terasa lemas sekali. Hal itu membuat bu Rahmi khawatir.

Anita menolak saat sang ibu mengajak nya periksa ke dokter.

" Anita sayang ... kita ke dokter yuk, ibu khawatir dengan kondisimu yang seperti ini. " Pinta sang ibu yang terlihat sangat khawatir.

" Badan Anita lemas sekali bu. Anita tidak kuat berjalan. " Jawab Anita.

" Kalo begitu biar ibu minta bantuan pak Wahyu, beliau kan punya mobil.kami akan memapahmu sampai ke mobil. " Bujuk bu Rahmi.

" Tidak usah bu, Anita ga mau ngrepotin orang lain. Lagipula Anita tadi sudah minum obat. Setelah istirahat, mudah - mudahan segera sembuh bu. " Tolak Anita dengan halus.

" Baik lah jika itu mau mu. Sekarang istirahat lah. Dan jika besok pagi masih belum sembuh, Kamu harus nurut sama ibu buat ke dokter. " Jawab sang ibu mengalah.

" Iya bu, Anita janji. " sahut Anita.

" Ya sudah, tidurlah. Kalo ada apa - apa, kamu panggil ibu saja. Selamat malam sayang. " Tutur sang ibu.

" Baik bu ... Selamat malam juga. " Jawab Anita.

Bu Rahmi pun keluar dan menutup pintu kamar Anita.

Pagi hari nya, setelah menunaikan sholat shubuh. Bu Rahmi langsung keluar menuju kamar Anita, hendak melihat kondisi putri nya.

" Bagaimana sayang, apa sudah mendingan? " Bu Rahmi bertanya dengan penuh kekhawatiran.

" Masih sama bu, perut Anita masih mulas sekali. Semalaman Anita juga tidak bisa tidur karena harus buang air besar ber kali - kali. Badan Anita jadi tambah lemas. " Keluh Anita pada bu Rahmi yang membuat sang ibu bertambah khawatir.

" Kalau begitu kita ke dokter sekarang sayang, biar ibu bersiap sebentar. " Pinta sang ibu.

" Bu ... Ini kan baru jam 5 pagi, mana ada dokter yang buka. " Sahut Anita.

" Betul juga ya ... hhmm ... oh iya, ibu baru inget sayang. Sekitar 500 meter dari lampu merah di ujung jalan sana ada klinik 24 jam. Kita kesana saja ya. " Ajak bu Rahmi kemudian.

" Baik lah bu, Anita pesan gocar aja ya bu. Biar tidak merepotkan tetangga. " Pinta Anita pada sang ibu.

" Tentu sayang ... Setelah itu ibu akan membantu mu berganti baju. " Sahut sang ibu.

Setelah sampai di klinik, Anita segera diperiksa oleh dokter jaga.

Dokter mengatakan kalau Anita kekurangan cairan akibat diare dan harus dirawat inap setidak nya dua hari untuk memulihkan kondisi nya.

Nasib Adis juga tak jauh beda dari Anita. Sepulang dari rumah Anita hingga tengah malam, sudah puluhan kali dia bolak - balik ke kamar mandi hingga badan nya lemas. Saat seorang Asisten Rumah Tangga memanggil Adis untuk sarapan, dia menemukan Adis sudah jatuh pingsan di samping ranjang nya.

Papa dan mama Adis dengan segera membawa nya kerumah sakit, dan dokter juga menyuruh nya untuk rawat inap.

Andy sengaja berangkat lebih awal dan menunggu Anita di pinggir jalan raya, tempat Anita biasa nya menunggu bis atau angkot. Dia ingin mengajak Anita untuk berangkat bareng seperti dua hari yang lalu.

Setelah menunggu cukup lama dan Anita tak kunjung datang, Andy pun melajukan motor nya dengan segera karena mengira kalau Anita sudah berangkat lebih dulu.

Anita belum pernah bolos atau ijin sebelum nya. Ini pertama kali nya dia tidak masuk sekolah. Jam 05.30 Anita menghubungi teman nya untuk memintakan ijin pada wali kelas nya.

" Guys ... Hari ini aku ga berangkat sekolah, mungkin sampai 2 - 3 hari kedepan. Bisa minta tolong di ijin in ke pak Bambang ga. " Tulis Anita dalam pesan nya yang ditujukan ke grup whatsapp four princess.

" Emang kamu kenapa nit, tumben ga masuk. Sampe ber hari - hari lagi. Kamu sakit ? " Tanya Sinta

" Iya nih ... Sejak pulang dari rumah Amel aku diare dan sekarang harus rawat inap di klinik karena dehidrasi. Mungkin efek makan rujak kemarin kali. " Sahut Anita.

" Sin ... sekalian ijin in aku juga ya. Please ... " Timpal Adis kemudian.

" Emang kamu juga sakit dis ? " Tanya Sinta.

" Iya ... sama kayak Anita, aku juga kena diare dan asam lambung ku naik. Tadi pagi aku pingsan dan sekarang di rawat di rumah sakit deh. " Jawab Adis.

" Mungkin karena rujak kemarin juga kali dis, secara ... kamu kan yang makan paling banyak diantara kita. " Sahut Anita.

" Sepertinya sih begitu nit. " Jawab Adis.

" Sebenar nya aku juga sempet diare kemarin, tp belum separah kalian sih. Habis aku minumin obat tiga kali alhamdulilah langsung mampet. Mungkin karena aku yang makan paling sedikit diantara kalian". Sahut Sinta.

" Syukur deh Sin, kalo kamu dah sembuh ga kaya kita. Eh ... kalo si Amel gimana ya. " Lanjut Anita.

Amel yang waktu itu baru keluar dari kamar mndi langsung menyambar hp nya di nakas setelah mendengar hp nya berbunyi terus sedari tadi. Dia pun membuka dan membaca rentetan pesan dari teman - teman nya di grup.

" Gue juga diare guys ... nih aja juga habis keluar dari kamar mandi. Tapi aku dirumah aja, papa yang ngerawat. " Timpal Amel.

" Pantesan bau, kamu belum cebok ya mel. " gerutu Adis.

" Enak aja, ya cebok lah. lagian kalo pun ga cebok juga ga bakalan bau, orang kita beda tempat. " Sungut Amel tidak terima.

" Apa an sih, kok pada ngomongin jorok. Aku kan lagi sarapan, jadi illfeel nih. " Sahut Sinta yang tiba - tiba pingin muntah saat membaca pesan teman - teman nya waktu makan.

" Maaf deh Sin, he he ... ✌🙏😁. " balas Adis sambil nyengir.

" Eh guys ... apa kita kena karma karena makan mangga curian ya. " Sahut Amel.

" Kalo seperti itu harus nya yang kena kan kamu doang mel, orang kamu yang nyolong. " Timpal Anita.

" Tapi kalian semua kan juga ikut makan guys. " Jawab Amel.

" Berarti kita kayak gini karena kamu dong mel. " Tuduh Adis.

" Lagian ngapain sih mel pake nyolong segala, kan tinggal minta doang. masak iya sih sama tetangga ga dikasih. " Sahut Anita.

" Sebenar nya aku gitu juga karena sebel sama pak Mamat guys. Dia itu dikompleks kami terkenal sangat pelit dan suka bikin jengkel ibu - ibu kompleks karena kepelitan dan kejulid an nya. " Amel menjelas kan.

" Pantesan reaksi tante Rani kemarin seperti itu. " Sahut Anita.

" Iya ... Aku aja sampe bingung. Bukan nya ngomelin anak nya karena nyolong eh ... malah ngomel karena nyolong nya kurang banyak. hadeh ... " Sahut Adis.

" Ha ha ha ... begitu lah mamaku guys. Eh ... kalo dibikin sinetron azab keren juga ya. Judul nya ... Azab nyolong mangga tetangga ... He he ... " Cerocos Amel.

" Kamu aja kali mel, kita mah ga. " Sahut Anita dan Adis kompak.

Sedangkan Sinta sudah berangkat ke sekolah setelah selesai sarapan tadi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***