" Sudah lah, kenapa kau terus saja menggodaku. " Gerutu Anita sambil menarik tangan nya yang dipegang Andy.
" Siapa yang menggodamu, aku hanya ingin kau meneruskan kata - katamu tadi. " Sanggah Andy.
" Ayolah ... jangan bahas itu lagi. Aku menyembunyikan hubungan kita bukan karena aku malu kalo teman - teman ku tau bahwa kau pacar ku, tapi karena aku belum siap saja mengatakan nya. Kalo aku aku sudah siap, pasti aku akan menceritakan nya sendiri pada mereka. Bagaimana, kau tidak keberatan kan ? " Bujuk Anita.
" Bagaimana mungkin tidak, justru aku merasa sangat keberatan. " Tolak Andy.
" Apa yang membuatmu keberatan ? " Tanya Anita.
" Aku harus menahan diriku untuk tidak memanggilmu sayang, menahan diriku untuk tidak berduaan bersamamu, memeluk atau bahkan menggandeng mu disekolah. Aku juga tidak bisa memboncengmu sesuka ku saat disekolah. Itu semua adalah hal yang sangat berat bagiku. " Protes Andy.
" Kita kan masih bisa melakukan nya di luar sekolah, lagipula itu hanya sementara saja dan aku jamin tidak akan lama. Ayolah, kumohon ! " Pinta Anita membujuk Andy dengan wajah memelas.
" Kau memang pandai membujuk, Baik lah aku setuju. Tapi janji ya, tidak lama. " Tawar Andy mengalah.
" Iya ... Aku janji. " Jawab Anita tersenyum sambil mengaitkan kelingking nya ke kelingking Andy.
Andy menduduk kan dirinya diranjang tepat disamping Anita, hingga tubuh mereka tidak ada jarak sedikit pun.
" Kau mau apa ? " Tanya Anita sambil beringsut mundur membuat jarak.
" Aku hanya ingin memeluk mu, apa itu juga tidak boleh. " Sahut Andy.
" Tapi bagaimana kalo nanti ada yang lihat, ini kan rumah sakit. " Tolak Anita karena khawatir.
" Yang bilang ini bioskop siapa, lagipula aku hanya memeluk mu saja dan tidak berbuat macam - macam. " Bujuk Andy.
Belum sempat Anita menjawab, Andy sudah menarik nya kedalam pelukan nya. Membenamkan tubuh Anita ke dada nya, mengusap - usap rambut nya dengan lembut dan sesekali mencium pucuk kepala Anita.
Tidak ada penolakan dari Anita, karena sejujur nya ... dia sendiri merasa sangat nyaman dalam posisi itu meski jantung nya berdetak dua kali lebih cepat dari biasa nya.
Andy semakin mengerat kan pelukan nya, melepas kan kerinduan nya dan menyalurkan kehangatan nya pada Anita.
Hingga tiba - tiba terdengan suara ketukan dan handel pintu yang ingin dibuka. Andy pun melepaskan pelukan nya dan kembali duduk di sofa karena berpikir bahwa bu Rahmi yang datang.
" Selamat sore Anita. " Sapa seseorang yang tak lain adalah dokter Andika, dokter yang merawat Anita.
" Sore dokter. " Balas Anita.
Dokter pun memeriksa Anita sekilas, membaca laporan medis nya yang dibawa perawat disamping nya kemudian menanyakan keluhan Anita.
" Bagaimana dokter, apakah saya sudah boleh pulang ? " Tanya Anita kemudian.
" Kondisimu sudah cukup baik. Setelah mendapat kan antibiotik besok pagi kau sudah boleh pulang. " Jawab sang dokter.
" Baiklah dokter, terima kasih. " Balas Anita.
Sang dokter pun pergi disusul perawat yang mengikutinya.
" Syukurlah kau sudah boleh pulang. Besok pagi aku akan kesini membawa mobil dan mengantarkanmu pulang. " Tukas Andy.
" Tidak perlu ndy, aku tidak mau merepot kan mu. Kami bisa naik taksi. " Tolak Anita.
" Ayolah ... aku tidak mau mendengar penolakan. Lagipula kau kekasihku, jadi aku sama sekali tidak merasa direpotkan. " Bujuk Andy.
" Baiklah ... " Jawab Anita pasrah.
Tak berapa lama kemudian, terdengar suara Adzan dari masjid dekat klinik.
" Sudah maghrib, kau pulang lah. " Perintah Anita.
" Kau mengusirku ? " Tanya Andy.
" Bukan begitu, kenapa kau sensitif sekali. Kau sedang PMS ? " Sungut Anita sambil cemberut.
" Ha ha ha ... kau ini menggemaskan sekali. Aku hanya menggodamu. Aku akan disini sampai ibumu kembali. " Tukas Andy.
" Ya sudah lah, terserah ." Jawab Anita sambil mrmbaring kan tubuh nya diranjang dengan posisi miring menghadap Andy.
Beberapa menit kemudian Andy terlihat sedang melepas sepatu nya, kemudian lanjut melepas jaket yang sedari tadi terus dipakai nya. Dia juga menaik kan bagian bawah celana jeans nya kemudian berjalan mendekati Anita.
" Ka - ka u mau apa ? " Tanya Anita dengan gugup saat Andy tepat dihadapan nya.
Andy menghentikan langkah nya tepat di depan Anita. Lalu menunduk kan wajah nya dan mendekat kan bibir nya ke telinga Anita.
" Aku mau ... aku mau ... " Bisik Andy pelan di telinga Anita membuat tubuh Anita berdesir karena hembusan nafas nya yang hangat terasa menggelitik telinga nya.
" Aku hanya ingin meminjam sandal mu saja, memang nya kau ingin aku melakukan apa hmm ... " Lanjut Andy lagi sambil memakai sandal Anita yang berada di bawah ranjang.
" Iisshh ... kau ini ... " Cebik Anita kesal tanpa menjawab, membuat Andy semakin gemas.
Andy terlihat memasuki kamar mandi sambil agak berjinjit karena ternyata sandal Anita tidak muat padanya, terdengar dari suara guyuran dan bunyi keran air sepertinya dia sedang buang air kecil dan berwudhu.
Benar sekali, Andy keluar kamar mandi dengan tangan, kaki, muka dan rambut yang basah. Andy kemudian mengambil tikar kecil yang tergeletak di samping lemari, menggelar nya, menurunkan celana nya kembali dan kemudian memulai sholat magrib.
Bu Rahmi pelan - pelan membuaka pintu hampir tanpa suara karena dia takut membangunkan Anita yang dikira nya sedang tidur.
Saat mendapati Andy sedang sholat, bu Rahmi pun tidak jadi masuk, menutup kembali pintu kamar dan menunggu diluar sampai Andy selesai dengan sholat nya.
Sesaat kemudian Andy pun terlihat melipat kembali tikar kecil nya menaruh nya ketempat semula dan memakai kembali sneaker nya lalu mengembalikan sandal Anita ke bawah ranjang kembali.
Andy duduk kembali di sofa dan memakai jaket nya.
" Kau mau makan kue lagi atau kau ingin sesuatu, aku akan membelikan nya. " Tanya Andy.
" Aku akan makan kue saja. " Jawab Anita sambil menduduk kan diri nya.
Andy mengambil kue diatas lemari dan hendak menyuapi Anita lagi.
" Kali ini aku akan makan sendiri. " Pinta Anita mengambil kue dari tangan Andy.
" Baik lah ... " Ucap Andy pasrah.
" Assalaamu'alaikum ... " Bu Rahmi masuk sambil mengucap salam.
" Wa'alaikum salam ... " Jawab Andy dan Anita bersamaan.
" Eh ada nak Andy ya, sudah lama nak Andy ? " Sapa bu Rahmi ber basa - basi.
Andy menjabat tangan bu Rahmi dan mencium punggung tangan nya. Andy kemudian bergeser memberikan tempat untuk bu Rahmi duduk.
" Lumayan bu ... " Jawab Andy.
Bu Rahmi hanya mengangguk sambil tersenyum.
" Apa dokter nya sudah berkunjung sayang ? " Tanya bu Rahmi.
" Sudah bu, dokter Andika bilang setelah diberi antibiotik besok pagi Anita sudah boleh pulang. " Jawab Anita.
" Benar kah ? syukur lah kalau begitu. " Sahut bu Rahmi lega.
Setelah mereka mengobrol sebentar, Andy pun berpamitan untuk kembali pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments