ketahuan..

Bbuukkk..

Andy pun dengan cepat melompat hingga mengagetkan Anita.

" Ayo nit, buruan lompat ... " Perintah Andy dengan kedua tangan nya yang menengadah siap menangkap Anita.

Setelah membaca bismillah, Anita pun melompat dengan setengah berteriak.

Aaaa... Hhaap.. dengan sigap Andy menangkap pinggangnya, sedangkan Anita yang ketakutan tanpa sadar mengalungkan kedua tangannya di leher Andy membuat posisi mereka berdua seperti berpelukan. Kali ini jantung Andy yang berdetak tak karuan, merasakan rasa nyaman dan hangat nya pelukan Anita membuatnya serasa terbang melayang.

" Hmm.. rasanya hangat banget, rambut nya juga harum sekali." batin Andy merasakan kehangatan pelukan Anita dan wangi rambut Anita.

"Hmm.. nyaman dan hangat, seperti pelukan ayah waktu kecil dulu.. (tiba - tiba Anita teringat pada ayahnya) ayah.. Anita rindu ayah.." batin Anita sambil membayangkan saat - saat bersama ayah nya, hingga tak terasa bulir - bulir air matanya menetes, membasahi jaket Andy.

Saat sadar kakinya sudah menyentuh tanah, Anita pun segera melepas kan kedua tangannya yang merangkul Andy dan Andy pun menarik kedua tangan nya dari pinggang Anita.

Suasana canggung seketika menyelimuti mereka, hingga menciptakan keheningan sesaat.

Kecanggungan Andy yang sudah memudar dan detak jantung nya yang perlahan normal lagi akibat adegan yang baru saja mereka berdua kakukan pun kini kembali menatap Anita dan kemudian menyadari jika pipi Anita basah karena habis menangis.

" Kamu nangis Nit.. kenapa.. apa karena aku peluk kamu barusan ya. Maaf ya.. aku gak bermaksud kurang ajar, aku hanya reflek aja tadi saat nangkap kamu. Sekali lagi maaf.. " Andy meminta maaf pada Anita sambil sedikit menunduk dan melipat kedua tangan nya didepan Anita.

" Ga.. ga kok, ga perlu minta maaf. Kamu ga salah apa - apa, justru aku yang tadi peluk kamu karena takut. Maaf ya.. " Anita menjelaskan dan balik minta maaf.

"Ga apa - apa, aku ga keberatan. justru aku seneng banget bisa dipeluk cewek cantik kayak kamu. He.. he.. " Jawab Andy sambil nyengir.

" Terus kenapa kamu nangis.. " Lanjut Andy.

" Aku ... aku ... " Ucap Anita tebata - bata.

" Aduh.. harus jawab apa nih, ga mungkin aku bilang kalau aku merasa sangat nyaman dengan pelukan nya hingga mengingatkanku pada ayah.

Andy masih diam memperhatikan Anita dan menunggu Anita melanjutkan kata - kata nya.

" Aku.. aku hanya.. tiba - tiba ingat dengan sesorang. he.. he.. " Anita menjawab dengan ragu.

" Ya udah yuk masuk ke kelas, udah telat masih nyantai aja kita. " Lanjut Anita kemudian sambil berjalan mendahului Andy menuju koridor sekolah.

" Ingat siapa ya.. apa jangan - jangan Anita udah punya pacar ya. Yah.. patah hati lagi dong aku.." Andy masih terdiam sambil menerka - nerka ucapan Anita.

" Ga bisa.. pokok nya, sebelum janur kuning melengkung aku masih punya kesempatan. " Lanjut Andy dalam hati sambil menggeleng - gelengkan kepalanya.

Kemudian tiba - tiba dengan semangat 45 Andy mengepalkan tangan nya dan mengangkatnya ke udara sambil berteriak keras..

" Berjuanglah Andy.. kamu pasti bisa.. semangat.. "

Pak slamet guru BK yang saat itu sedang berkeliling sekolah tiba - tiba mendengar teriakan sesorang dan dengan segera bergegas menghampiri pemilik suara tersebut.

" Andy ... Sedang apa kamu disini ... Pasti mau bolos ya ... " Suara pak Slamet yang melengking mengagetkan Andy yang kemudian mengusap - ngusap telinganya karena terasa sakit.

" Eh.. pak Slamet.. bikin kaget saja. harusnya kalau bertemu orang ucap salam dulu dong pak. " Ucap Andy sok menasehati.

" Saya kan yang guru disini, kenapa malah kamu yang ngajari. " Bentak pak Slamet.

" Ga ngajari kok pak.. mana berani saya mengajari seorang guru, saya kan cuma murid pak. Saya hanya mengingatkan saja, kan waktu itu bapak sendiri yang pernah bilang pada saya seperti itu. Bapak lupa ya ... " Andy mengingatkan gurunya dengan sopan.

Pak Selamet terlihat berpikir sebentar.

" Oh iya ya, bapak memang pernah bilang seperti itu padamu. baiklah kalau begitu. biar bapak ulangi.

" Selamat pagi Andy ... " Sahut pak Selamet menyapa.

" Selamat pagi juga pak Selamet ... " Jawab Andy sambil menunduk sopan, kemudian berbalik hendak melangkah pergi.

Tapi langkah nya terhenti karena pak Selamet dengan cepat menarik kerah jaket Andy.

" Eeiitt ... Mau lari kemana kamu ... Berbalik ... " Bentak pak Selamet yang membuat Andy berbalik lagi menghadap pak Selamet.

"Ga lari kok pak, cuma mau jalan masuk ke kelas aja. " Jawab Andy.

" Kenapa ke kelas, kamu ga jadi bolos. " Tanya pak Selamet.

" Siapa juga yang mau bolos pak.. orang baru aja nyampe kok, ya ga mungkin lah. Uupps.. keceplosan ... " Ucap Andy sambil menutup mulut nya dengan telapak tangan nya.

" Oo ... Jadi kamu terlambat ... Jam berapa ini ... (melihat arlojinya) jam 07.30 baru sampai sekolah, ngapain aja kamu, ayo.. ikut bapak kekantor. " Perintah pak Selamet sambil menarik tangan Andy menuju kantor, sedangkan Andy yang di tarik tangan nya hanya bisa pasrah tanpa melawan.

Anita yang berjalan mengendap - endap menyusuri koridor sekolah terkejut saat tidak mendapati Andy dibelakang nya.

" Kemana tuh anak.. kirain masih dibelakang. Ya udah deh, palingan juga udah ke kelas duluan. " Batin Anita.

Amel, Adis dan Sinta yang memperhatikan teman mereka dari kejauhan merasa bingung.

" Eh.. ngapain tuh anak celingak - celinguk, udah kayak maling aja. " Cerocos Amel.

" Tau tuh.. takut ketahuan guru kali, secara dia kan baru pertama kali ini berangkat telat. " Sahut Adis.

** Saat Anita sudah sampai di depan kelas nya **

" Eh.. ngapain kalian ... Kok ga pada masuk, di setrap sama pak Bambang karena ga ngerjain PR ya ... " Tanya Anita pada teman - temanya.

" Tahu aja kamu kalo kita ga ngerjain PR, tapi bukan itu kok. Pak Bambang ga masuk, ada urusan keluarga katanya. " Jawab Amel.

" Enak aja.. kamu doang kali yang ga ngerjain PR, kalau kita berdua mah ngerjain. Ya kan Sin ... " Timpal Adis yang dijawab anggukan oleh Sinta.

" Syukur deh kalo gitu, gue takut banget soal nya. tahu sendiri kan gimana galak nya pak Bambang. " Sahut Anita sambil menghela nafas lega.

" Ya udah gih, buruan taruh tas mu didalam. habis itu kesini lagi ya ikut kita nongkrong. " Titah Amel.

" Hhuu ... Palingan juga mau godain cowok kamu mel ... " Ledek Anita sambil berlalu masuk menaruh tas dibangku nya kemudian keluar kelas lagi.