Saat hand phone Allice berdering, Allice langsung mengambilnya dan mengangkat panggilannya.
"2 menit." Ucap Allice setelah mengangkat panggilannya.
"Queen, markas diserang." Jawab anak buah Allice diseberang sana.
Tanpa menjawab lagi, Allice langsung mematikan panggilannya sepihak, langsung menyambar jaket hitamnya dan langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Allice, lu mau kemana?!" tanya Adel mengejar Allice.
Saat Allice berpapasan dengan Alvaro, ia langsung berpamitan dengan sang Papa.
"Pa, Allice pergi dulu." Pamit Allice langsung pergi tanpa mendengar jawaban Alvaro.
"Allice tungguin, kita ikut!" Teriak Azza mengejar Allice.
"Ma, Pa, Om, Tan, kita kejar Allice." Pamit Adel juga langsung pergi menyusul Allice.
"Mereka pada kenapa?" tanya Vera.
"Biasalah, Tan." Jawab Gabriel.
"Oh, yaudah, kita tungguin aja kali ya." Saran Vera.
"Boleh juga, palingan 30 menit udah balik." Jawab Gabriel.
"Pada kenapa sih, ini juga Mama, nggak ngertiin banget anaknya udah bosen." Batin Austin.
"Austin, kalo bosen, boleh kok keliling liat liat, itu ditaman belakang bagus juga kalau malam." Ucap Alvaro.
"Emm iya Om." Jawab Austin langsung pergi berkeliling mansion Alvaro.
"Nggak kemaleman lu ntar pada?" tanya Oca pada Alvian dan yang lain.
"Nggak lah, santai aja, baru juga jam 7." Ucap Nindi melihat jam yang melingkar ditangannya.
"Ini mansion gede banget, tapi nggak ada foto satupun yang kepajang, design interior nya juga bold banget." Gumam Austin memandangi seluruh penjuru mansion Alvaro.
Ia langsung berjalan menuju taman belakang mansion dimana ditaman tersebut banyak ditanami beberapa jenis bunga mawar seperti mawar merah, hitam, biru dan ungu. Juga berdiri kokoh dua jenis bunga berada ditengah tengah taman berwarna pink dan putih, yang bermekaran indah.
Handroanthus Impetiginosus
Tabebuia Roseo Alba
"Wah nih taman gede baget, tapi semua bunganya gelap, kecuali nih yang tengah indah benget, mencolok banget." Gumam Austin.
Ia terus berjalan hingga ia menemukan salah stau ruang dengan pintu bertuliskan Queen yang dimana itu adalah ruangan pribadi Allice yang berisi semua senjata kesayangannya juga senjata yang dulu Sisil selalu gunakan.
"Ruangan apaan nih, dipojok gini ada ruangan, tersembunyi banget, tapi ini tulisannya queen, maksudnya apa." Gumam Austin hendak membuka pintu dan masuk keruangan tersebut, namun tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu Austin dari belakang.
"Jangan masuk." Ucap Gabriel, Gabriel lah yang menepuk pundak Austin. Austin langsung berbalik dan melihat siapa yang menepuk pundaknya.
"Kenapa?" Tanyanya setelah berbalik.
"Nggak ada yang boleh masuk ruangan ini kecuali Allice sendiri." Jawab Gabriel.
"Kenapa?" tanyanya lagi.
"Banyak tanya juga ye lu, udah sini gw ajak lu ketaman aja." Ucap Gabriel langsung menyeret Austin ketaman belakang.
Saat sudah ditaman belakang.
"Tadi gw udah kesini." Ucap Austin.
"Udah sini duduk aja lu." Suruh Gabriel duduk dikursi taman.
"Lu lihat itu dua bunga?" tanya Gabriel menunjuk bunga Handroanthus impetiginosus dan tabebuia roseo alba yang berdiri kokoh menghiasi taman.
"Iya, kenapa?" tanya Austin.
"Itu dua bunga kesukaan mendiang Mama, dan ruangan tadi yang lu mau masukin, itu juga dulu ruangan Mama yang sekarang dipake Allice dan nggak ada satupun orang yang boleh masuk, juga nggak ada yang boleh ngerusak dua pohon ini." Tutur Gabriel menjelaskan.
"Berarti tadi ruangan rahasia, sebenernya siapa sih orang tuanya, Allice juga siapa, kenapa quuen." Batin Austin penasaran. "Atau jangan jangan mereka semua keluarga...." Lanjutnya lagi membatin.
"Dan itu semua mawar kesukaan Allice." Tujuk Gabriel pada hamparan bunga mawar yang memiliki warna yang dominan gelap.
"Gelap?" tanya Austin
"Iya, emang, suka benget dia." Jawab Gabriel. "Udah masuk, bentar lagi mereka balik." Lanjut Gabriel mengajak Austin kembali masuk.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bab nya pendek2 ya thor..
2023-06-08
0
Sinta Nurmala
lanjuttt author 😅😅
samangat 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
2020-10-13
1
rina ☹
lanjut thorr....
bagus ceritanya
2020-10-13
6