Satu minggu kemudian, Allice masih tetap kukuh mencari jejak orang yang sudah membunuh sang Mama, ia tak akan pernah menyerah sebelum menemukannya.
Disisi lain ada tiga orang pemuda tamapan seusia Allice dkk, mereka baru saja mendarat dari negara C, mereka pindah kenegara asal kelahirannya ini karena perintah dari orang tua masing masing. Salah satu dari mereka adalah saudara sepupu, dan satunya lagi adalah sahabat.
"Buset cape banget gw." Keluh Gilbert yang menenteng koper besarnya.
"Lu sih ****, orang bawa koper enakan didorong, lu gotong, kuli lu." Cibir Ryan.
"Lah iya juga." Ucap Gilbert langsung mendorong kopernya.
"Ini mana sih jemputannya?" Tanya Ryan berdiri celingak celinguk menunggu sopir jemputannya.
"Tunggu aja napa, bentar lagi juga dateng." Ucap Gilbert menarik Ryan agar duduk kembali.
Tak selang beberapa lama datang seorang pria paruh baya menghampiri Austin dkk.
"Tuan muda Austin." Ucapnya memanggil Austin. Austin langsung menengok kesumber suara.
"Tuh, jemputan lu udah dateng." Tunjuk Gilbert pada sopir Austin.
"Y." Jawab Austin langsung berdiri.
"Maaf Tuan lama menunggu." Ucapnya mengambil alih koper Austin.
"Nggak juga." Ucap Austin.
"Mari Tuan, Mama dan Papa sudah menunggu dirumah." Ucap sopir mendorong koper Autin menuju mobil diikuti Austin dari belakang.
"Woy Tin, lu kaga pamitan dulu gitu." Ucap Ryan.
"Hmmm." Dehem Austin tetap berjalan.
"Tuh anak emang kaga ada akhlak, bukannya nawarin tumpangan kek, padahal juga deketan mansionnya." Ucap Ryan menggerutu kesal.
"Tunggu napa bentar lagi, kaya kaga tahu Austin aja lu." Ucap Gilbert membuat Ryan menjadi tambah kesal.
Setelah mereka menunggu beberapa saat, datanglah jemputan mereka beruda.
"Lama amat, Pak." Ucap Ryan masih kesal.
"Maaf atuh Den, jalannya tadi lumayan macet jadi ya agak telat jemputnya." Jawab Sopir Ryan.
"Eh iya, buat Den Ryan, sekalian saja, Nyonya dan Tuan juga ada dimansion (Mansion Gilbert)." Ucap sopir
"Iya nggak papa, lagian juga mau nebeng sekalian" Jawab Ryan mengangguk mengerti.
"Yasudah mari." Ucap sopir langsung menuntun jalan menuju mobil.
Austin Jonathan Sanjaya
Pemuda tampan berusia 17 tahun ini adalah putra dari Alvian Sanjaya dan Xaviera William. Ia kembali kenegara asalnya karna perintah dari kedua orang tuanya. Dulu ia pindah karena perusahaan orang tuanya berada dinegara C.
Ia memiliki sifat yang dingin, datar tak suka diganggu dan sangat suka ketenangan. Ia sama sekali tidak ingin diganggu oleh siapapun, apa lagi gadis gadis yang selalu mencari perhatian dengannya.
Ia memiliki rahasia yang hanya ia sendiri dan kedua sahabatnya lah yang mengetahui.
Gilbert Geraldo Vernandez
Pemuda yang juga berusia 17 tahun ini adalah anak dari Aldo Roberto dan Disa Aqila Vernandez.
Ia adalah salah satu sahabat dari Austin, ia memiliki sifat yang tenang dan kalem, ia juga sama sekali tak ingin diganggu oleh kebisingan kebisingan yang menurutnya sama sekali tidak berfaedah.
Ryan Alveno Berta Berry
Adalah anak satunya dari Zidan Berta Berry dan Nindi Aqila Vernandez. Ia adalah sepupu dari Gilbert, ia memiliki sifat yang humble, receh dan suka bercanda.
Namun ia tahu tempat dimana saatnya ia bercanda dan serius, jika ia berada didekat Austin maka sifat receh dan jahilnya akam seketika menghilang, karna jika tidak maka ia akan langsung dilibas oleh Austin.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
𝐃𝐢𝐥𝐯𝐚
sebenarnya ceritax bgus cm pnggunaan bahasanya kurang sopan aplg sm gurunya
2022-06-06
0
suka komik romantis
thor bukanya jg nembak sisi itu aldo yah 🤔
2022-01-14
0
luci ryeya
ini sih anak dari Alvaro dkk and Sisil dkk dulu kan , gampang ini mah kalo mau nikahin:b
2021-05-19
0