Pagi harinya Allice terbangun terlebih dahulu, ia langsung kembali kekamarnya membiarkan Gabriel yang masih tidur terlelap menjelajahi alam mimpinya.
Didalam kamar Allice bersiap seeperti biasa untuk pergi kesekolah, dimana sekolah tersebut juga milik keluarganya dalam artian sekarang adalah miliknya juga.
Setelah bersiap, ia langsung turun menghampiri Papa dan Kakaknya yang sudah memunggunya untuk sarapan.
"Pagi, Pa." Sapa Allice lalu mencium pipi Alvaro dan duduk disampingnya.
"Gw kaga nih." Ucap Gabriel yang juga duduk disamping Alvaro
"Iye iye, pagi Kakakku tercinta, muach." Ucapnya mencium pipi Gabriel.
"Udah jangan lama lama, bau jigong lu." Ucap Gabriel mendorong wajah cantik Allice.
"Apa lu kata, orang wangi, syantiq bagai bidadari gini lu bilang bau jigong? gw cabut hidung lu, ganti hidung kocheng kampung baru tahu rasa lu." Ucap Allice tak terima dirinya dihina.
"Iya cantik tapi iblis." Cibir Gabriel memasukkan sepotong roti kedalam mulutnya. "Hidung gw berharga ya." Imbuhnnya mengelus hidung mancungnya.
"Sudah sudah kalian ini, kalau berdebat tidak ada habisnya, cepat selesaikan sarapannya." Suruh Alvaro melerai kakak beradik yang asik dalam debatnya.
"Biar tidak terlambat." Imbuhnya.
"Terlambat juga kaga ada yang berani ngelarang kali, Pa." Ucap Gabriel.
"Terlambat gurunya yang gw hukum." Ucap Allice dengan santainya.
"Kalian ini, mentang mentang perusahaan dan sekolah milik keluarga jadi seenaknya ya, ka..." Ucap Alvaro hendak menasehati kedua putrinya namun langsung dihentikan oleh Allice.
"Ok Pa, Allice berangkat by." Pamit Allice langsung berdiri dan mencium pipi Alvaro, lalu pergi menuju garasi mobil, mengambil mobil kesayangannya.
"Emm... anu Pa, Gabriel juga berangkat dulu, by Pa." Pamit Gabriel langsung pergi menyusul Allice.
"Ini anak dua kaga ada akhlaknya, orang tua mau nasehatin malah pergi." Gumam Alvaro lalu pergi mengambil tas kerjanya hendak pergi kekantornya.
"Untung kaga jadi." Gumam Gabriel saat berjalan menuju garasi mobil, karna ia tak ingin mendengar ceramah dari Alvaro yang selalu panjang dan membutuhkan banyak waktu.
Allice langsung mengeluarkan mobil berwarna hitam bold yang terkesan menawan namun juga gahar, diluar ia sudah ditunggu oleh Adel dan Azza yang selalu standby setiap pagi menunggu sepupu terkerennya ini.
"Lama amat si lu." Ucap Adel yang berdiri bersandar dimobil putihnya.
"Iya, kaga kesian lu sama kulit gw yang putih halus bersih bagai susu ini, kan kasihan kalau kena sinar matahai, ntar gosong." Ucap Azza dengan nada yang mendramatisir membolak balikkan tangannya melihat kulitnya yang mulus.
"Bacod, buruan." Ucap Allice langsung melajukan mobilnya meninggalkan kedua sepupunya
"Woy kaga ada akhlak lu." Teriak Azza kesal karna ditinggal oleh Allice, saat ia berteriak mobil Adel juga tiba tiba melesat meninggalkannya sendiri.
"Elah ini juga!" Kesalnya langsung masuk kedalam mobil merahnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi membelah angin menyusul Allice dan Adel yang tak kalah cepat darinya.
Saat sudah sampai mereka bertiga langsung memarkirkan mobilnya ditempat dimana mereka selalu memarkirkan mobilnya. Mereka bertiga langsung keluar dengan aura yang kental dan memikat membuat semua siswa yang berada disana melihat mereka dengan rasa kagum.
"Wahh merka cantik sekali."
"Bidadari."
"Mobilnya coyyy."
"Jiwa misqueenku meronta ronta."
"Kaga ada tandingannya ini."
Ucap kagum siswa siswi yang melihat Allice dkk.
***************************************
~BERSAMBUNG~
LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5
JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE
JANGAN LUPA👆
SEE YOU NEXT EPISODE 😉
BYE~
AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
𝐃𝐢𝐥𝐯𝐚
kalau bisa bahasanya jgn trllu gt thor harus sopan dikitlah jgn loe gue
2022-06-06
0
Oi Min
Kabar dri twins cuople gmn tor
2021-01-10
3
Nurifa Erna Ubaidillah
kak emng ini lanjutan novel yg mana ea
2020-11-21
3