MD#10

Didepan mansion Allice yang baru saja turun dari mobil melihat beberapa mobil terparkir rapi dihalaman mansionnya.

"Mobil siapa?" Ucap Allice yang baru saja menghitung berapa jumlah mobil yang terparkir.

"Ini mobil banyak amat, ada tamu, Lice?" Tanya Adel. Allice hanya menjawabnya dengan mengangkat kedua bahunya acuh.

"Masuk aja hayuk, liat siapa aja yang dateng, palingan juga Mama, Papa disini." Ucap Azza pada Adel dan Allice.

Namun saat hendak masuk mata Allice tak sengaja menangkap sesosok orang memakai jubah serba hitam bersembunyi dibalik pohon disebrang jalan sedang melihatnya, Allice langsung menatapnya dengan seksama.

"Dia lagi." Batin Allice yang sudah mengamati postur tubuh orang yang berada dibalik pohon. Namun seketika orang tersebut menghilang bak diterpa angin.

"Kenapa dia selalu muncul, tapi siapa dia, kalau mau ketemu kenapa harus mengintai." Batin Allice melamun.

"Lice, lu kenapa?" tanya Adel yang melihat Allice melamun.

"Nggak." Jawab Allice cepat, langsung masuk kedalam mansion.

"Eh Lice tunggu." Ucap Azza menyusul Allice yang sudah terlebih dahulu masuk.

"Kenapa lagi dia? apa orang itu datang lagi." Gumam Adel celingak celinguk, lalu masuk kedalam mansion mengikuti Allice dan Azza yang sudah terlebih dulu masuk meninggalkannya.

Didalam mansion.

"Gw itung ya, 1 2 dan...." Ucap Gabriel menghitung, dan dalam hitungan terakhir munculah Allice dkk dengan Allice yang sudah dalam mode datar.

"Pas banget hutungan lu." Puji Dinda.

"Biasa lah, Gabriel." Sombong Gabriel.

"Lah rame amat." Ucap Azza.

"Masih inget pulang ya." Ucap Dinda pada Azza dengan mempelototinya.

"Loh Ma, itu matanya kenapa? sakit? mendingan ke dokter ayok, Azza anter jangan sampe ntar copot." Ucap Azza tanpa dosa.

"Bukan ponakan gw." Ucap Ale.

"Eh ada Paman tersayang." Sapa Azza tersenyum.

"Anak lu pada nih? siapa aja?" tanya Nindi.

"Oh hai Tan, saya Azza anak Mama Dinda sama Papa Dev yang cantik dan tampannya kaya boneka anabel sama chakki." Ucap Azza berkenalan, dengan ending mengejek kedua orang tuanya.

"Dasar anak dakjal." Kesal Devano.

"Lah kalo aku anak dakjal, berarti mak bapaknya juga dong, mana mungkin anaknya dakjal, mak bapaknya kaga." Ucap Azza membuat semua orang tertawa terbahak bahak (-Allice dan Austin) mereka berdua hanya diam tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

"Hahah kena lu ama anak sendiri." Ejek Aldo.

"Bangsul lu." Kesal Devano.

"Anak lu yang mana?" tanya Disa pada Oca dan Ale.

"Itu tuh." Jawab Oca menunjuk Adel.

"Oh hai, Om, Tante, saya Adele Agatha Vero." Ucap Adel tersenyum manis.

"Wah wah cantik banget." Ucap Disa memuji Adel.

"Tante berlebihan." Malu Adel.

"Ini cewe satu dari tadi kaga ngomong seepatah kata pun." Batin Austin yang didengar oleh Allice, Allice yang mendengar suara batin Austin langsung melihat kearah Austin yang kebetulan Austin juga menatap Allice.

"Allice." Ucapnya memperkenalkan diri dengan muka yang sangat datar.

"Datar amat, Allice doang apa." Ucap Austin lagi dalam hati, yang lagi lagi dapat didengar oleh Allice.

"Allice Ferra Faraqueen." Ucapnya lagi menyebutkan nama panjangnya.

"Oh anaknya om Alvaro, adiknya kak Gabriel" Batin Austin lagi yang sudah mengerti.

"Iya gw anaknya Alvaro Maldini, adiknya Gabriella Faraqueen." Ucap Allice menatap Austin, yang membuat Vera, Disa, Nindi, Aldo, Alvian dan Zidan bingung dengan apa yang diucapkan Allice, padahal tak ada yang mengajaknya berbicara.

"Lah dia kok bisa tau, jangan jangan nih arwah gentayangan." Batin Austin bingung.

"Heh, gw bukan arwah gentayangan." Sangkal Allice dingin menatap tajam Austin.

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***