MD#5

"Pecat aja." Celetuk Allice tanpa melihat kearah lain, melainkan fokus pada Hpnya.

"Iya Pak, pecat aja." Imbuh Azza memanas manasi.

"Iya Pak, pecat aja, masa nih ya murid lagi laper kaga dibolehin makan." Imbuh Adel.

"Main ngancem ngancem ngaduin kekepala sekolah lagi, emang situ siapa." Ucap Azza membuat malu sang guru BK.

"Sa..saya istrinya." Ucap sang guru BK tak tahu malu menunjuk dan mendekati Sena.

Sena yang risih langsung pergi dan duduk diantara Adel dan Allice.

"Loh Pak, kok gitu sih." Ucapnya dengan nada manja.

"Jijik gw." Ucap Sena sungguh sungguh jijik.

"See?" ucap Adel.

"Ibu sekarang juga saya pecat, silahkan pintu ada disebelah kanan." Ucap Allice menunjuk pintu keluar.

"Siapa kamu berani beraninya mecat saya!?" marahnya.

"Ibu nggak tahu ya? oh iya kan emang nggak ada yang tahu." Ucap Azza dengan nada mengejek.

Allice langsung maju mendekati sang guru BK dan berbisik.

"Allice Fera Faraqueen." Bisiknya. "Jangan pernah main main sama gw, apa lagi berani suka sama Kakak gw Sena, atau..." Imbuhnya lagi menunjukkan pisau lipatnya kehadapan sang guru BK.

Guru BK yang sudah takut dan dibuat malu langung pergi tanpa sepatah katapun.

Saat diambang pintu Sena membuka suara.

"Oh ya, saya sudah punya istri." Ucap Sena, dang guru BK berhenti sejenak lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan area sekolah.

"Udah sono balik kelelas lu pada." Suruh Sena.

"Kaga lu suruh kita juga balik, kaga mau juga gw liat muka lu lama lama." Ucap Adel langsung pergi kekelas bersama Allice dan Azza.

Sama seperti hari hari biasanya, setiap kali Aallice dkk hendak memasuki suatu ruangan pasti pintu ruangan tersebut mereka tendang hingga terngaga lebar memperlihatkan tiga bidadari cantik nan jelita.

GUBRAK

Allice menendangnya dengan kasar, hingga para siswa dikelas memandang Allice dkk dengan tatapan terkejut.

"Allice, kalau masuk itu, pintunya diketuk dulu." Ucap Guru yang mengajar menasehati.

"Lama." Jawab Allice langsung duduk dibangkunya.

Saat ia berjalan kearah bangkunya, ada tiga siswi yang menatapnya tidak suka dan sinis, namun Allice mengabaikannya tanpa memperdulikannya.

"Kalian tadi dari mana saja? waktu bel masuk sudah lewat dari tadi." Ucap sang guru bertanya.

"Oh tadi Bu, kita keruang kepala sekolah." Jawab Adel.

"Ngapain?" tanya guru

"Aduh Ibu ini, banyak tanya deh, kaga bisa apa nyuruh kita duduk dulu, cape nih." Ucap Azza menggoyangkan kakinya.

"Duduklah." Ucap guru yang tak ingin menghukum Allice dkk, karna jika ia menghukumnya maka dirinya sendiri lah yang terkena imbas.

"Oh iya Bu, sana gih, ucapin salam perpisahan sama guru BK tersayang." Ucap Azza sebelum meletakkan pantat nya.

"Kenapa?"

"PECAT" Jawab Azza dan Adel kompak, sementara Allice sudah melipat tangannya diatas meja, dan muali tidur.

"Ibu, permisi dulu, kalian kerjakan soal halaman 123." Pamit guru, langsung pergi begitu saja.

"SIAPIN TISU BU KALAU PERLU TISU TOILET." Teriak Azza yang langsung mengundang gelak tawa satu kelas.

"Sok amat." Cibir salah satu siswi bernama Mela.

"Iri bilang sahabat." Jawab langsung Adel.

"Lebih cantikan juga kita." Ucap Melly dengan sombongnya.

"Buta mata lo." Jawab Azza melirik Melly.

"Lu kali yang buta." Sahut Manda.

"BRISIK." Ucap Allice yang merasa terganggu. Sontak semuanya langsung diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Mabar." Ucap Adel meyenggol lengan Azza.

"Kuy."

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***