MD#13

Sementara disisi lain, Allice dkk yang baru saja tiba dikawasan markas, sudah disuguhkan pemandangan yang membuat jiwa iblis dari Allice meronta ingin keluar untuk bermain dan berpesta dengan hamparan manusia yang dipenuhi dengan darah mengucur.

"Buset ini siapa yang udah berani bikin markas jadi gini." Geram Azza sudah mai tersulut emosi.

Allice dkk langsung mengambil jubahnya dan memakainya, tanpa basa basi lagi, mereka langsung turun tangan menghajar mafia musuh.

Didalam markas, leader dari mafia lawan sudah berteriak teriak memanggil dan terus meremehkan leader Allice sang leader.

"Hahah mafia nomor 1 kok kayak mafia rendahan." Ejek leader mafia lawan.

"Jaga bicaramu!" marah Bastian, orang yang sedari dulu merawat dan menjaga markas BDG, yang tak lain juga tangan kanan Sisil dulu, yang sekarang masih aktif.

Leader lawan langsung menendang Bastian hingga Bastian jatuh tersungkur.

"Mana leader lo?!" teriaknya menonjok pipi Bastian.

Prok, prok, prok

Suara tepuk tangan yang diciptakan oleh Allice dkk menggema diseluruh markas, anak buah Allice yang masih banyak bertahan langsung menatap dan bernafas lega karna sang leader andalannya sudah datang, meskipun Allice dkk datang sudah dengan baju dan jubah yang dipenuhi oleh cipratan darah.

"Hei kalian bocah, ngapain kesini, sono pilang ntar dicariin mak bapak lo." Ucap leader mafia lawan menertawakan Allice dkk.

"Dasar tua bangka." Ejek balik Azza dengan memainkan katana yang ia genggam.

"Hei bocah jangan asal bicara!" bentak leader mafia lawan tak terima.

"Ups, salah ya, tapi maaf nih ya Om, eh Kakek maksudnya, kan udah tua." Ucap Azza bertingkah seperti anak kecil yang sedang melakukan kesalahan namun tak menyadari.

"Pantes nya dipanggil Kakek sih." Imbuhnya dengan nada mengejek.

"Semuanya bawa mereka bertiga kemarkas, kita mainkan mereka." Teriak leader lawan bermaksud memanggil dan memerintah anggotanya, namun.....

"Apa Kakek, pasukan mu? udah rata." Ucap Adel memberi tahu.

"Ha?! se..sebenarnya siapa kalian?" tanyanya mulai takut, namun ia berusaha menyembunyikan ketakutannya.

Allice dkk langsung berbalik memperlihatkan jubahnya yang bertulis Leader dan tangan kanan.

"See? Kakek?" tanya Adel dengan nada meremehkan.

"Ma..mana mungkin, Sisil memberikan jabatan pada anak kecil seperti mu, bodoh sekali dia, pantas saja dia mati." Ucap leader lawan yang sudah sisa satu satunya.

Allice yang mendengar leader lawan meremehkan mendiang sang Mama langsung meremas tangannya, menandakan emosinya sudah memuncak, ia langsung menutup matanya dan membukanya kembali, dan munculah sisi gelap Allice yang sudah tidak lama beraksi.

Leader lawan langsung kaget sampai semua bulu kuduk nya berdiri melihat perubahan Allice yang terlihat mirip seperti iblis.

"I...ib..iblis." Ucap leader lawan terbata bata ketakutan, ia terus mundur dengan Allice yang terus maju ke depan.

Sedangkan Azza, Adel, Bastian dan yang lain hanya diam tanpa bergerak sedikitpun, mereka tak tahu harus berbuat apa, mereka tahu jika mereka mencegahnya maka mereka sendirilah yang akan menjadi korban dari sisi gelap Allice.

"Kita nggak bisa apa apa." Ucap Adel berbisik pada Azza.

"Ya biarin aja, salah salah dia, suruh siapa nyerang kaga nego dulu, main ngejek mama Sisil lagi." Ucap Azza sudah cuek tak lagi mengasihani leader lawan, yang memang menurutnya kesalahannya sudah sangat fatal, karna berani menjelekkan Sisil didepan Allice.

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***