Semua panitia MOS sudah berkumpul di ruang osis dan mengambil kertas yang didalamnya berisi kelas yang akan mereka pandu. Aji dan Zana mendapatkan kelas X IPS 2 kebetulan kelas itu adalah kelasnya Kenzo, keduanya pun berjalan menuju kelas.
"Zan, apa benar Kenzo calon suami lo?"tanya Aji yang penasaran dengan ucapan Kenzo.
"Kenzo lo dengerin, ya ga lah Ji dia cuma ngomong ngasal doank,"
"Oh gitu, Gue seneng dengernya." ucap pelan Aji yang merasa senang.
"Lo kenapa senyum-senyum gitu?" Aji hanya menggelengkan kepalanya.
"Siang semuanya..." sapa Aji dan Zana yang baru memasuki kelas. Keadaan kelas seketika menjadi ricuh terutama para lelaki yang melihat Zana kegirangan. Zana memang tampak cantik dengan rambut panjang yang terurai. Hampir semua lelaki angkatan baru sangat menyukai Zana selain mukanya yang imut Zana terkenal baik hati dan ramah.
"Siaaaaaaang kak ...." teriak semuanya.
"Ada yang udah tau kita belum?" tanya Aji.
"Kak Zanaaaa..." teriak para lelaki membuat wanita cantik itu tertawa. Kenzo terus menatap Zana dari kursinya sambil melipat kedua tangannya di atas dada. Zana yang tidak sengaja melihat tatapan tajam Kenzo menarik senyuman nya karena dia tau kalau Kenzo sekarang sedang marah.
"Waah kayanya Zana jadi idola para lelaki disini yaa, ya udah, kakak kenalin lagi ya nama kaka Pandji Purnama dewa yang biasa di panggil Aji dan cewek cantik ini..."
" Ratu Zana Hikaru dan biasa di panggil..."
"Zanaaaa..." teriak para lelaki melanjutkan omongan Zana.
"Ada yang mau di tanyain sebelum kita memberikan pengarahan?" ucap Aji.
"Kak Zana, udah punya pacar belum?" tanya salah satu cowok yang ada di kelas itu. Aji tersenyum mendengarnya dan langsung melihat ke arah Kenzo yang sudah memasang wajah cemburunya dari tadi.
"Ehem udah," jawab Kenzo membuat semua orang melirik padanya. Zana membuka lebar matanya melotot ke arah Kenzo agar dia tidak berulah di kelas.
"Ya udah, sekarang kita mulai ya." teriak Aji mengalihkan suasana.
***♥️♥️***
Kia sedang asik duduk di perpustakaan membaca buku biologi mata pelajaran kesukaannya.
"Hai..." sapa seorang laki-laki padanya. Kia langsung menoleh padanya dan tersenyum karena dia juga tidak tahu siapa laki-laki ini, selama dia sekolah di sini dia baru melihat laki-laki manis ini.
"Maaf siapa?" tanya Kia.
"Gue murid baru di sini nama Gue Angga," katanya sambil mengulurkan tangannya.
"Sazkia, tapi panggil aja Kia," Kia menyambut tangannya.
"Lo kelas berapa?" tanya Kia.
"Kelas 3A kalau lo?"
"Gue 3C, berarti lo sekelas donk sama Gian?"
"Gue sih belum kenal semuanya,"
"Ooh..."
"Suka biologi ya?" Kia tersenyum mengangguk, dia melihat buku yang di pegang Angga sama dengan bukunya.
"Lo juga?" Angga menjawab dengan anggukan.
"Kebetulan banget kita suka buku yang sama," keduanya pun melanjutkan obrolan mereka seputar biologi. Entah kenapa Kia langsung merasa nyaman dengannya? Mungkin karena, mereka mempunyai hobi yang sama.
Gian baru saja membelikan roti untuk kekasihnya, karena dia tau akhir-akhir ini Kia sering menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan. Langkahnya terhenti melihat Kia sedang asik mengobrol di kaca perpustakaan dengan murid baru di kelasnya.
"Anak baru udah berani deketin cewek Gue!!" bisiknya. Gian mempercepat langkah kakinya dan masuk kedalam perpustakaan.
"Hai sayang." sapa Gian yang sengaja agar murid baru itu tau kalau cewek yang diajaknya bicara adalah pacarnya.
"Haii, Angga ini Gian dia sekelas sama lo," Angga tersenyum padanya tapi, Gian membalas dengan senyuman sinis padanya. Gian pun duduk di samping Kia sambil merangkul pinggangnya.
"Kia gue ke kelas dulu ya, Gian sampai ketemu di kelas," pamit Angga yang sadar kalau keberadaannya menganggu mereka berdua.
"Bye Angga." kata Kia sambil melambaikan tangannya dan terus menatap punggung Angga.
"Terus aja yank liat, awas tuh ilernya keluar," kata Gian dengan kesal.
"Dia itu orangnya asik loh, dia tau semua tentang biologi, asli Aku seneng banget bisa dapet temen ngobrol yang sama-sama suka biologi." tanpa sadar Kia menceritakan semuanya pada Gian membuat pria tampan itu benar-benar cemburu.
"Oh jadi, kalau sama Aku ga asik gitu ngobrolnya?"
"Kamu kok ngomong gitu sih?"
"Ya udah, kalau kaya gitu mending Aku balik ke kelas aja, nih roti kamu jangan sampe telat makan." ucap Gian berdiri dan melangkahkan kakinya keluar. Kia menarik tangan Gian sehingga membuat langkahnya terhenti.
"Kamu kenapa sih?" tanya Kia menarik tangan Gian agar duduk kembali.
"... Gian kamu cemburu sama anak baru tadi?"
"Iya, Aku cemburu, PUAS?" Kia tidak kuat menahan tawanya melihat wajah Gian yang penuh dengan kecemburuan.
"Gian, aku tuh sayang sama kamu dan tidak akan pindah ke lain hati jadi kamu ga usah khawatir dan buang jauh-jauh rasa cemburu kamu." katanya sambil mencubit kedua pipi Gian. Dia tersenyum lebar mendengar perkataan Kia.
***♥️♥️♥️***
"Zan, pangeran lo tuh," bisik Keysa menunjuk ke arah pintu. Kenzo dari tadi menunggunya di depan ruang osis.
"Ngapain disini?" tanya Zana karena sekolah sudah di bubarkan sejak tadi.
"Nungguin pujaan hati, udah beres belum? aku pegel," tanpa menjawab Zana masuk kembali ke dalam ruangan.
"Guys, Gue duluan ya," pamit Zana pada semua Panitia.
"..key, Aji gue duluan ya," pamit Zana pada 2 sahabatnya.
"Lo, ga bareng kita aja?" tanya Aji.
"Pangerannya udah jemput Ji," Zana hanya tersenyum dengan perkataan Keysa dan pamit pada mereka, sedangkan Aji yang mendengarnya bergejolak dengan api cemburu.
"Udah ga usah panas gitu," goda Keysa karena tau Aji sedang cemburu pada Kenzo.
"Ayoo...!!" ajak Zana yang baru saja keluar, Kenzo langsung tersenyum dengan lebar. Dia meraih tangan Zana dan berjalan sambil menggenggam nya.
"Kenzo lepasin nanti kalau ada yang liat gimana?" Zana berusaha menarik tangannya tapi, tetap dia memegang dengan erat.
"Aku ga peduli,biar mereka tau kalau kamu itu calon istri Aku," Zana menghentikan langkahnya menatap tajam punggung Kenzo, dia pun membalikkan badannya menatap langsung mata Zana.
"Ken, kenapa sih kamu selalu bilang calon istri? Aku hanya memintamu menungguku bukan berarti kita akan menjadi sepasang suami istri," Zana mulai risih dengan ucapan Kenzo, untungnya sekolah sudah sangat sepi jadi tidak ada yang melihat perdebatan mereka.
"Segitu ga maunya kamu punya hubungan sama Aku?" kata Kenzo yang balik marah pada Zana.
"Bukan gitu maksud Aku, kita ini kan..." Kenzo melepaskan tangannya dan berjalan meninggalkan Zana. Zana menarik nafas dalam berlari kecil menyusul Kenzo.
"Ken, Kenzo tungguin!" Zana mempercepat larinya menarik tangan Kenzo.
"...Jangan kaya anak kecil donk Ken?" Kenzo membalikkan badannya.
"Bukannya Aku selalu seperti itu di mata mu? Sekuat apa Aku berusaha menjadi dewasa, tetap di matamu Aku hanya anak kecil..." langkah Kenzo terhenti saat Zana kembali menarik tangannya.
"Maaf..." satu kalimat yang terlontar di mulut Zana sambil menunduk, Kenzo kembali membalikkan badannya menatap Zana.
"Untuk apa?" tanyanya ingin memastikan untuk apa kata maaf itu terlontar.
"Maaf, Aku yang selalu lari dari perasaanku, dan maaf Aku yang tidak mengerti bagaimana perasaanmu,"
"Jadi?" pertanyaan yang singkat membuat Zana mengangkat wajahnya menatap Kenzo.
"Maksudnya jadi apa?" Zana kebingungan dengan pertanyaan Kenzo.
"Jadi, sekarang hubungan kita apa?"Zana hanya diam.
"... Oke, sekarang Aku mengerti, sampai kapanpun kamu tidak akan pernah bisa menerimaku," Kenzo pun berjalan ke parkiran meninggal Zana.
Kenzo sudah menunggu Zana di atas motor sportnya. Saat Zana tiba Kenzo langsung memakaikan helm padanya tanpa memandangnya sedikitpun. Zana pun naik dan Kenzo langsung melajukan motornya.
Selama perjalanan Kenzo hanya diam konsentrasi menyetir.
"Ken, kamu sudah berhasil mengambil hatiku," bisik Zana di telinga Kenzo sambil memeluknya dengan erat. Kenzo tersenyum dengan lebar mendengarnya.
TERIMAKASIH SEMUANYA
JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR YA
DITUNGGU LIKE DAN KOMENNYA 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Siti Maryanah
c kenze ma seyum devil.kayak akoh yg bc nya
2020-05-09
1
Junariyah Iya
alur nya bagusss
2020-05-07
2
Kanaya Aya
kisah cinta Zana ma Kenzo lebih greget dari Putri dan Tristan
2020-03-22
7