Sesuai rencana Putri dan Tristan setelah kedatangan 4 sahabatnya mereka berlibur ke Pulau Seribu.
Para orang tua sibuk menaikkan barang ke kapal mewah yang di sewa Tristan.
Nia kaget tiba-tiba Rei duduk di sampingnya.
"Kenapa kaget? Kosong kan?" kata Rei dengan wajah yang cuek seperti biasanya.
"Ga kok, duduk aja." kata Nia sambil tersenyum, dihatinya Nia sungguh senang bisa duduk di samping Rei.
"Kak, tas kamu udah di naikin belum?" tanya Tristan pada anak gadisnya.
"Udah Pa, tadi sama Kenzo." Tristan hanya mengangguk dan duduk di samping istrinya.
Para orang tua memilih duduk di dalam kapal sedangkan para remaja memilih duduk di luar sambil menikmati perjalanan.
"Kalian berdua ya mentang-mentang udah pacaran nempel mulu kaya perangko." ledek Zacky yang merasa iri pada keduanya.
"Sirik aja lo Ky!" ucap Kia sambil menjulurkan lidahnya.
Zana memilih duduk di atas kapal karena memang dia sangat menyukai pemandangan laut dari atas. Kenzo yang melihatnya menghampiri Zana ke atas kapal.
"Sendiri aja," tegur Kenzo dan Zana hanya mengangguk.
"Dingin ga?" Zana hanya menggelengkan kepalanya.
"... Kirain dingin, tadinya sama aku mau di peluk." candanya, Zana mencubit perut Kenzo sambil tersenyum.
"Kecil-kecil genit,"
"Kata siapa aku kecil? Aku sudah gede Zana,"
"Ciiih, udah ga panggil Aku kakak nih?"
"Ga ah, karena Aku ga mau di anggap adik sama kamu." Zana langsung melirik ke arahnya dan Kenzo hanya tersenyum.
Keduanya menikmati pemandangan sambil melihat ketiga sahabatnya di bawah yang sedang bercanda.
"Aku bahagia liat Kia dan Gian, semoga mereka bisa awet seperti orang tua kita ya," kata Zana dengan pandangan masih menatap pada ketiganya.
"Aku juga berharap kita bisa seperti orang tua kita awalnya sahabat, jadi pasangan dan kemudian menikah." Zana hanya diam sebenarnya dia juga berharap seperti itu tapi sekali lagi hatinya menolak untuk mewujudkannya.
"Zan, emang salah ya kalau aku lebih muda dari kamu?" Zana hanya menunduk diam.
"... Salah juga ya, kalau perasaan ini muncul?" lanjutnya lagi dan Zana tetap saja diam. Kenzo meraih tangan Zana dan menggenggamnya.
"Zan, Aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku dan Aku juga sabar menunggu cintamu padaku, Aku mohon izinkan aku untuk mengisi hatimu." Zana hanya diam tidak menjawabnya.
kamu tidak perlu berusaha untuk membuatku jatuh cinta padamu Ken, karena kamu sudah mengisi hatiku ucapnya dalam hati.
"Kak Zan, Bang Ken sini!" teriak Kia menyuruh mereka ke bawah untuk gabung berfoto. Zana menarik tangannya dan segera turun ke bawah tanpa menjawab pertanyaan Kenzo. Kenzo menarik nafas dalam sudah biasa Zana tidak memperdulikan omongannya, diapun mengikuti langkah Zana turun ke bawah
"ciiiis ..." ucap kia menekan kameranya. Zacky berada di tengah,Gian dan Kia berdada di sisi kiri, Gian merangkul pundak Kia, Zana dan Kenzo berada di sisi kanan, kenzo merangkul pinggang Zana. Berbagai macam gaya sudah diambil di dalam kamera kesayangan milik Kia.
Hujan tiba-tiba turun, membuat kelimanya masuk ke dalam kapal. Kenzo mengambil jaketnya dan memakaikannya pada Zana karena memang dia merasa kedinginan. Keduanya pun duduk di bangku yang bersebelahan.
"Yank, kamu liat kan betapa perhatiannya Kenzo pada anak kita," bisik Putri pada suaminya. Tristan hanya melihatnya, sebenarnya hatinya sangat berat melihat anak gadisnya tubuh dewasa. dia belum siap untuk melihat anaknya di ambil oleh lelaki lain yang kelak akan jadi pasangannya.
"Kamu kok diem?" tanya Putri.
"Ga kok, Aku hanya belum siap aja kehilangan anak Perempuanku," Putri tertawa melihat suaminya yang cemburu pada anaknya.
"Kamu lucu deh." Putri mencubit pipi Tristan.
***
Setelah 1 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di pulau yang hanya berdiri 1 villa yang sangat besar. benar-benar pulau yang sangat indah. Ke-tujuh remaja turun dari kapal dan langsung berlari di pinggir pantai yang airnya sangat damai tidak ada ombak sedikitpun. Dan tujuh pasang orang tua masuk ke dalam sambil membawa barang-barang mereka masing-masing. Karena, memang liburan ini di rencanakan tanpa membawa assisten rumah tangga.
Berbagai macam perbekalan mereka siapkan untuk makanan mereka 3 hari kedepan. Di belakang villa terdapat kolam renang yang sangat luas membuat para remaja senang melihatnya. Mereka pun memutuskan untuk Menganti baju renang. Tidak ada kata lelah untuk para remaja itu.
"Kak, kamu ga renang bareng yang lain?" tanya Putri memasuki kamar yang akan di tempatinya bersama Kia dan Nia.
"Ga Ma, Aku capek"
"Kak, Mama boleh bicara sebentar?" Zana mengangguk dan Putri pun duduk di samping anaknya.
"Mama cuma mau tanya, apa kamu menyukai Kenzo?" Zana kaget dengan pertanyaan Putri padanya.
"Emmm, kenapa Mama bertanya soal itu?" katanya gelagapan.
"Ya, Mama hanya ingin tau aja, Mama dan Papa juga Bunda dan Ayah tidak pernah mempermasalahkan tentang hubungan kalian. Kalau memang kalian saling menyukai Mama akan mendukungmu, Mama harap kamu tidak membohongi perasaanmu sayang!" Putri sengaja mengatakan hal ini. Karena, selama ini Putri memperhatikan Zana selalu menyembunyikan perasaannya, dan Putri tidak mau membuat Zana menyiksa dirinya sendiri.
Zana memeluk tubuh ibunya.
"Ma, makasih ya selalu mendukung apapun keputusan Zana, Mama tenang aja Zana tidak akan membohongi perasaan Zana sendiri" Putri melepaskan pelukan anaknya dan membelai rambut panjang Zana.
"Kita keluar yu! jauh-jauh liburan ke sini masa mau ngurung diri di kamar." Zana mengangguk tersenyum, Zana memeluk pinggang Putri sambil keluar dari kamar.
Zana duduk di kursi pinggir kolam melihat keseruan adik-adik nya berenang.
"Kak Zan, ayo gabung!" teriak Rei Zana hanya tersenyum mengelengkan kepalanya.
"Ga masuk?" tanya Kenzo yang baru saja naik dari kolam menghampiri nya.
"Belum mood buat renang." jawabnya.
"Jalan keliling pulau, mau ga?" Zana mengangguk, Kenzo senang ajakannya di terima tanpa ada penolakan sedikitpun, ia pun bergegas menganti pakaian nya.
Selesai menganti baju keduanya pun pamit untuk berkeliling. Zana dan Kenzo berjalan di pinggir pantai yang damai, angin sepoi-sepoi meniup rambut panjang Zana membuat dia tampak cantik dan Kenzo dari belakang diam-diam memotret dengan ponselnya.
"Kamu ngapain?" Zana menyadari dirinya dari tadi di foto oleh Kenzo. Kenzo hanya tersenyum, Zana berusaha mengejar Kenzo untuk mengambil ponselnya. Kenzo mengangkat tangannya yang memegang ponsel membuat Zana melompat untuk meraih ponsel Kenzo tapi sekeras apapun dia berusaha tidak dapat mencapai nya.
Kenzo memegang tangan Zana yang mencoba meraih ponsel, wajah keduanya sangat dekat membuat kedua pipi Zana merah merona. Karena malu, diapun menarik melepaskan tangannya dan berbalik badan saking malunya. Kenzo yang melihatnya tersenyum dia yakin kalau Zana sudah membuka pintu hati untuknya.
TERIMAKASIH ATAS VOTENYA
DUKUNG TERUS NOVEL NOTHING IS IMPOSSIBLE YA DENGAN MEMBERIKAN VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA
KETCUP BASAH DARI AUTHOR 😘😘😘♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Sukma Sae
suka.....padahal aku melarang keras anakku pacaran...
2020-10-21
0
ˡᵉᵉ 𝗦𝗼 Yin
semangat kak Wulan ... 😉👍
2020-06-05
1
oh_nananana
dr awal smpe baca part ini bagus ceritanya, next thor
2020-05-22
2