Putri menyiapkan baju piyama untuk suaminya yang baru saja pulang kerja.
"Sayang, ini bajumu." kata Putri menyimpannya di meja kamar mandi.
Setelah membersihkan diri Tristan menghampiri istrinya yang sedang memainkan ponsel di kasur.
"Lagi apa sayang?" katanya sambil mengecup kening istrinya.
"Ini Raffa, Rani, Satya dan Bela minggu besok mau kesini kita lagi rencanain mau liburan, bagusnya kemana ya, yank?"
"Kita pulau seribu aja, aku ada teman yang mempunyai villa di salah satu pulau disana kebetulan dia menyewakan villanya."
"Boleh juga yank, nanti kamu hubungi mereka ya!"
"oke sayang."
"Yank ...." panggil Putri.
"Ada apa?kamu kok kaya ada sesuatu yang ingin disampaikan. kamu ada masalah?"
"Kamu tau kan kalau Bang Kenzo sangat menyukai Zana?" Tristan mengangguk.
"Aku ingin menjodohkan mereka!"
"Ga, Aku ga setuju. Kenzo masih terlalu kecil sayang, minimal Zana harus dapatkan pasangan yang seumur dengannya. Aku tidak akan pernah setuju!"
Putri sudah mengira reaksi suaminya akan seperti ini. Tapi dia juga sudah mempersiapkan untuk membuat suaminya setuju.
"Emang kenapa dengan umur Kenzo? dia tampak pintar dan dewasa."
"Tapi, tetep aja sayang Kenzo itu cocoknya jadi adik Zana bukan pasangannya."
"Kalau Zana bukan menganggapnya adik tapi sebaliknya gimana?"
"Yaa, itu tidak mungkin!" jawabnya terbata.
"Ga ada yang ga mungkin loh yank, atau gini aja bagaimana kita taruhan, kita liat perasaan keduanya kalau mereka sama-sama saling menyukai kamu harus setuju hubungan mereka."
"Oke siapa takut!" Putri tersenyum, Tristan tidak tau kalau selama ini Zana juga menyukai Kenzo karena dia tau betul anak gadisnya itu. Walaupun orang mengira Zana tidak berminat untuk pacaran karena ingin konsentrasi belajar, itu salah besar Putri tahu sebab sebenarnya, karena dia ingin menjaga hatinya untuk Kenzo. Sifat Zana sangat mirip dengan ayahnya yang terlalu malu untuk mengalahkan gengsinya.
"Kalau mereka terbukti saling menyukai, kamu harus setuju ya kalau mereka langsung tunangan."
"Kok langsung tunangan sih? sayang Kenzo dan Zana masih kecil, terlebih Kenzo perjalanannya masih sangat jauh pokoknya aku ga pernah menyetujui nya."
" 'Kan baru tunangan yank, emang dulu aku nikah sama kamu umur berapa?"
"Yaa ... tapi kan kita berbeda." jawabnya gelagapan.
"apanya yang beda? kan ini tunangan yank bukan nikah,"
"Tapi, tetep aja Kenzo masih terlalu muda untuk Zana," Tristan tetap pada pendiriannya
"Kamu pernah liat Kenzo bertingkah seperti anak usianya?" Tristan hanya diam. Memang benar selama ini Kenzo sangat dewasa, tingkat kedewasaan yang mestinya bukan pada usianya.
"... Ga kan?dia itu sudah cukup dewasa kenapa harus di ragukan lagi toh cuma tunangan ini, nikahnya nanti aja kalau dia sudah lulus SMA."
Tristan tetap diam, akhirnya memang selalu Putri yang menang kalau mereka berdebat. Putri tersenyum dengan kemenangannya, dia mengecup bibir Tristan.
"Sayang, serahkan semua sama aku ya," Tristan pun membalas kecupannya dengan ciuman yang mengairahkan tanpa memperdulikan ucapan Putri.
**♥️♥️**
Zana merebahkan tubuhnya, seharian ini dia lelah bermain di luar.
"Kak Zana, ga mandi?" tanya Kia. hari ini Nia tidak menginap di rumah Zana karena besok dia akan pergi ke rumah kakek dan neneknya kedua orang tua Joni alias bang Jojon yang berada di Jawa.
"Mau kok!" jawabnya tersenyum sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
Selesai mandi Zana bergabung dengan Kia yang sudah berada di atas kasur.
"Senyum-senyum mulu? lagi chat sama siapa sih?" ucap Zana yang melihat adiknya itu tersenyum sambil memegang ponselnya.
"Kak Galen," jawabnya singkat.
"Kamu jadi suka sama dia? terus Gian di kemanain?" candanya.
"Ga lah kak, aku tetep suka sama Gian. Cuma ga tau kenapa aku nyaman aja kalau ngobrol sama kak Galen, dia orangnya seru bawaannya ketawa mulu kalau sama dia."
"Kalau di lihat-lihat Gian juga menyukaimu deh?" Kia kaget apa yang dikatakan Zana.
"Kakak tau dari mana?itu ga mungkin kak!"
"Dari tatapan dia sama kamu." Zana menceritakan semuanya pada saat di mall, Kia kaget tidak percaya dengan apa yang di ceritakan Zana.
"Serius kak?" Zana hanya mengangguk.
"Mungkin kakak salah, dia tidak pernah menganggap aku lebih dari sahabat."
"Duuuh langsung menyerah aja siiih, besok kamu bisa langsung buktiin sama Gian."
"Caranya?" Zana menjelaskan dengan perlahan membuat Kia tersenyum.
"Gimana?" Kia mengangguk.
"Ya udah, sekarang kita bobo yu!" keduanya pun terlelap.
07.00
"Hei anak-anak gadis masa kalah sama ayam ayo bangun!!" kata Putri sambil membuka gorden jendela kamarnya. Cahaya matahari masuk membuat kedua gadis itu membuka mata perlahan karena silau.
"Jam berapa mah?" tanya Zana dengan suara ciri khas orang yang baru bangun tidur.
"Jam 7 sayang, ayo bangun semua sudah menunggu di meja makan!"
"Iya Mama Putri cantiik," ucap Kia sambil mengeliatkan badannya. keduanya pun masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan menggosok gigi.
"Pagiiiii ...." sapa Zana dan Kia pada semuanya yang sudah menyantap sarapan di meja makan.
"Pagii," jawab semuanya
"Tumben kak kamu baru bangun?" ucap Tristan dan Zana hanya tersenyum.
"Rencana kalian mau kemana hari ini?" tanya Putri pada para remaja itu.
"Belum ada rencana Mah, btw kamu mau kemana dek udah rapih aja." Zana aneh melihat adik kesayangannya sudah rapih.
"Mau ke rumah grandma, kak." Zana hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.
Selesai sarapan Tristan pamit pergi ke kantor sekalian mengantarkan Rei ke rumah kakeknya Rio.
Sedangkan Putri Pergi bersama para sahabatnya keluar, karena mereka ada arisan dengan teman-teman sosialita nya.
Ke-lima remaja itu duduk santai di ruang tv, mereka bingung hari ini apa yang akan mereka lakukan.
"Kalian berdua mandi sana!" ucap Zacky pada kedua gadis yang sedang tiduran di atas sofa.
"Males Gue." ucap Kia. Kia baru ingat rencananya semalam dengan Zana, Kia menatap Zana dan mengedipkan matanya kode buat menjalankan rencana mereka, untuk mencari tau perasaan Gian padanya. Zana yang melihat kode dari Kia mengangguk tersenyum.
"Kalian berdua kenapa? kesambet?" tanya heran Zacky yang melihat keduanya. Gian dan Kenzo yang dari tadi menatap film sedang di putar pun dengan cepat melirik pada keduanya.
"Ga apa-apa kok, kepo banget sih lo." ucap Zana
"gue mau siap-siap aaah mau pergi." kata Kia yang mulai menjalankan rencananya.
"Emang lo mau kemana?" tanya Gian. Yes ucapnya dalam hati, karena memang itu yang dia harapkan, yaitu Gian akan menanyakan kemana dia pergi.
"Emmm mau siap-siap buat keluar, kak Galen ngajak gue jalan," ucapnya berjalan sambil tersenyum. benar kata Zana kalau Galen akan sangat kaget apabila mendengarnya.
"Tumben tu anak ngajak jalan Kia bukan gue?" ucap Kenzo yang matanya masih konsentrasi menonton film.
Zana tersenyum melihat mimik Gian yang tampak kesal, diapun meraih ponsel dan mengabari Kia kalau rencana mereka berhasil, sekarang Kia lega karena dia tau kalau Gian memang punya perasaan sama dengannya.
TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA
BERTEMAN DENGAN AUTHOR YU
IG: @PenulisMicin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Adx•Ĺevi
Gian bukn KenZo
2022-09-29
0
Siti Maryanah
ini mah cerita anak anak bau kencur dah kenal cinta
2020-05-09
5
Dwight
Lah, dipancing...
Kena gak ya?
2020-04-14
3