"Pagi Mama, Papa," sapa Zana pada kedua orang tuanya yang sudah duduk di meja makan.
"Pagi sayang,"
"Pagi gantengnya Akuuuu," sapa Zana sambil mengacak-ngacak rambut Rei.
"Kakak kebiasan deeh aku butuh waktu lama buat merapihkan rambutku." kesalnya.
"Cieee, yang udah SMP udah mulai deh gaya-gayaan," goda Zana.
"Kak Zana, jangan mulai deeh,"
"Udah kalian sarapan dulu, ayo Zana makan jangan godain adiknya mulu." ucap Putri
Semua menyantap makanan yang sudah di siapkan oleh Putri. Semenjak dia memiliki Zana, Putri sudah terbiasa memasak di dapur semenjak dia mengikuti sekolah memasak walaupun berulang kali dirinya gagal tapi tidak membuatnya patah semangat. Selesai menyantap sarapan mereka selalu menyempatkan waktu untuk sekedar ngobrol masalah sekolah.
"Zana bagaimana persiapanmu hari ini?" tanya Tristan pada anaknya karena hari ini Zana akan menghadapi ujian untuk kenaikan kelas.
"Zana udah belajar semaksimal mungkin Pa, tenang aja,"
"Papa percaya kok, kalau kamu bagaimana Rei?"
" Rei juga Pa." jawab Rei singkat. memang Rei bisa di bilang sangat pendiam karena dia jarang sekali mengeluarkan suaranya.
"Pagi Mama, Papa" sapa Kenzo yang baru saja datang. Memang hampir tiap hari dia datang ke rumah Zana walaupun hanya sekedar ikut sarapan atau makan siang.
"Eh Kenzo, ayo sayang sarapan!" titah Putri.
"Lo pagi-pagi udah nongol aja, ga ada kerjaan apa tiap pagi kesini?" sewot Zana.
"Zana, kamu kok ngomong gitu, mau makan apa roti atau nasi?" tanya Putri.
"Roti aja Ma," jawab Kenzo sambil tersenyum usil pada Zana.
"Hai Rei," sapa Kenzo dan Rei hanya membalasnya dengan senyuman.
"Sekarang kamu ga sekolah Ken?" tanya Tristan.
"Ga pah, Kenzo tinggal nunggu surat kelulusan."
"Pa, Ma, Zana berangkat ya." katanya sambil mencium punggung tangan keduanya di ikuti Rei. Kenzo pun ikut pamitan pada Tristan dan Putri karena dia berniat ingin mengantarkan Zana ke sekolah.
Pak Jojon dan anaknya Nia sudah siap menunggu mereka di depan rumah, saat Zana hendak masuk ke dalam mobil Kenzo menghadangnya.
"Kak hari ini gue anter ya?" katanya.
"Ogaah banget." Kenzo tetap menghalangi jalan masuk Zana. Rei dan Nia yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya.
"Kok belum berangkat?" kata Putri yang keluar dari rumah hendak mengantarkan suaminya yang akan pergi kerja.
"Ini Mah, Kenzo dia maksa banget mau anterin Zana," keluhnya. Putri dan Tristan hanya tersenyum melihat kelakuan anak mereka.
"Ya udah, kali-kali kamu berangkat sama Kenzo kan ga apa-apa keburu telat loh." kata Putri yang terpaksa Zana turuti. Kenzo yang mendapat dukungan dari Putri merasa sangat senang. Kenzo pun memakaikan helm untuk Zana dan mereka pamit pergi.
Selama perjalanan Zana tidak sama sekali memegang pada Kenzo membuat dia sengaja melajukan motor sportnya.
"Kenzooooo!!" teriak Zana kesal sambil memeluk pinggang Kenzo karena takut. Dia pun tersenyum menarik dan memegang tangan Zana agar memeluknya lebih erat.
"Lo, sengaja ya?" Kenzo hanya diam dan terus memegang tangan Zana.
"Ken, yang bener donk megang motornya nanti kalau jatuh gimana," kesal Zana.
"Kalau Lo ga meluk Gue akan terus memegang tangan ini." ancam Kenzo membuat Zana pasrah memegangnya.
"Oke-oke sekarang lepasin tangan Gue dan lo konsentrasi nyetir." Kenzo tersenyum dan dia pun kembali memegang stang motor nya.
"Nih ...," Zana menyodorkan helm setelah mereka sampai di sekolah.
"Nanti di jemput ya?"
"Ga usah gue pulang sama Aji dan Kekey," Kenzo yang mendengar nama Aji langsung memanas karena dia tau kalau laki-laki yang bernama Aji itu menyukai gadis pujaannya.
"Ga boleh, pokoknya nanti gue jemput!!" Kenzo segera melajukan motornya Karena tidak ingin mendengar penolakan dari Zana. Zana yang melihatnya menggelengkan kepala dan masuk ke dalam sekolah.
"Hai cantik," sapa Aji mereka bertemu di depan gerbang sekolah setelah Aji memarkirkan mobilnya.
"Hai."
"Dianterin adik lo lagi ya?" Aji selalu menyebut Kenzo dengan kata Adik karena menurutnya Kenzo tidak pantas menjadi pasangan untuk Zana dan Zana hanya tersenyum mereka pun berjalan masuk ke dalam kelas.
"Tumben Kekey belum datang?" ucap Zana menyimpan tas di atas meja.
"Udah biasa kali Zan dia telat." sahut Aji
"Zanaaaaaaa!!" teriak Keysa yang berlari ngosh-ngosan masuk ke dalam kelas.
" ... gila yaaa tadi supir Gue nabrak tukang sayur, ampun deeeh."
"Terus gimana?" tanya Zana cemas.
"Ya, gue langsung hubungin bokap, untungnya bokap masih ada di jalan yang sama jadi, Gue tadi di anterin supir bokap ke sekolah." jelasnya yang masih belum mengatur nafasnya.
Guru memasuki kelas semua siswa duduk sesuai dengan nama yang di tempel di atas meja masing sesuai absen. Selembaran soal mulai di bagikan. Suasana kelas sangat hening, semua konsentrasi mengerjakan soal ujian.
Setelah dua jam para siswa wajib menyerahkan soal yang sudah mereka kerjakan.
"huuuuuuuft," Keysa menarik nafas panjang. Aji dan Zana menghampiri bangkunya.
"Kenapa lagi sih lo?" tanya Aji melihat Keysa lemas tidak semangat.
"Banyak jawaban yang gue isi ngasal 😭😭, kalian enak punya otak emas nah gue,"
"Lo nya aja yang ga belajar," timpal Aji.
"Udah yuuuu ke kantin! gue laper." Zana menarik tangan Keysa dan mereka bertiga pun berjalan menuju kantin.
Betapa kagetnya Zana melihat Kenzo yang sudah duduk di sana memakai setelan baju santai. Kenzo melihat Zana yang baru memasuki kantin melambaikan tangan agar dia duduk bersamanya.
"Kenzo makin keliatan gantengnya ya kalau pake baju maen." ucap Keysa yang terpana melihat ketampanan Kenzo.
"Ngapain kesini?" ucap Zana sedikit kesal.
"Kangen." katanya tersenyum lebar, Aji yang melihatnya geram.
"Zana cari makan dulu yu!" ucapnya merangkul Zana dan tersenyum sinis pada Kenzo, Kenzo menahan amarahnya, liat aja nanti siapa yang bisa dapetin hati Zana bisiknya dalam hati.
"Gue cari makan, mau sekalian ga?" walaupun Zana kesal dengan Kenzo tapi dia sangat menyayanginya seperti dia menyayangi Rei karena tidak bisa di pungkiri Kenzo adik pertama yang dia sayangi.
"Samain aja sama kak Zana," Kenzo pun membalas senyuman sinis pada Aji.
Zana memesan 2 porsi baso dan membawanya duduk di samping Kenzo
"Makasih kak Zana cantik," ciih ucap Zana mendengus kesal.
"Bunda ga nyariin lo dari tadi keluar rumah terus,"
"Gue bilang kok ke Bunda mau ke sekolah nemuin kakak." ucapnya polos sambil menikmati basonya, Zana hanya menggelengkan kepalanya.
"Ken, rencananya lo mau masuk SMA mana?" tanya Keysa.
"Lanjut di sini aja, dimana ada kak Zana di situ ada gue." jawabnya tersenyum, Zana yang mendengarnya ikut tersenyum tapi berbeda dengan Aji dia hanya menatap Kenzo kesal.
"Ciiiiie adik yang perhatian sampe mau deket-deket terus sama kakaknya." Kenzo tersedak mendengar apa yang di katakan Keysa membuat Aji tertawa senang
Uhuk uhuk...
Dengan cepat Zana memberikan gelas yang berisikan air putih pada Kenzo, Aji yang melihatnya menghentikan tawanya. Kenapa sih sampai sekarang Zana masih perhatian sama dia? kesalnya dalam hati.
"Pelan-pelan donk makannya!!" Zana mengambil tisu dan mengelap air yang tumpah di bajunya.
"Maaf kak Key, aku bukan adik kak Zana tapi calon suaminya," ucap Kenzo yang membuat Aji dan Keysa kaget, tapi tidak dengan Zana dia sudah terbiasa mendengar kata-kata itu. Zana yang kesal langsung menjitak kepala Kenzo dengan cukup keras.
"Awww, sakit kak," katanya meringis kesakitan.
"makanya kalau ngomong jangan ngasal,"
"Siapa juga yang ngasal?" katanya pelan.
"Kamu ngomong apa tadi?"
"Ga kak, ga ngomong apa-apa, kak Zana galak banget sih lagi dapet ya??"
Zana tidak menghiraukannya dan lanjut menikmati baso yang ada di depannya.
TERIMAKASIH SEMUA UDAH MAMPIR
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN YA...
😍😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kenzo bikin halu makin seru dech thorrr 😍😍😍
2021-05-24
1
maura shi
petrus ken!!!
2021-03-01
0
Sukma Sae
suka
2020-10-21
0