Selama perjalanan Zana hanya diam, ponsel miliknya masih berada di Kenzo.
"Laper ga?mau makan sesuatu?" tanya Kenzo dan Zana hanya menggelengkan kepalanya.
"... Kamu marah?" sekali lagi Zana menggelengkan kepalanya. Kenzo memakirkan mobilnya di pinggir jalan depan mini market.
"Kenapa berhenti?" tanya Zana. Kenzo menghadapkan wajahnya di depan Zana dan menarik tangannya lalu di genggamnya.
"A-ada apa?" tanya Zana terbata.
"Kenapa kamu selalu menyembunyikan perasaan mu? Apa karena, usia kita yang berbeda? Zana, aku sudah menyukaimu sejak kecil dan sama sekali aku tidak pernah menganggap mu sebagai kakakku, jadi aku mohon, jangan bohongi perasaanmu lagi aku tau kamu juga menyukaiku kan?"
"Sok tau." bisik Zana pelan sambil menunduk.
"Oh jadi pikiran aku selama ini salah? Tatap aku kalau memang pikiran aku salah!" Zana tetap menunduk, Kenzo menarik wajahnya sampai keduanya saling bertatapan.
"... Aku benar kan?"
"Stop Kenzo, Aku tidak mau membahas ini lagi. Aku mohon padamu agar melupakan semuanya! Aku tidak mau semua terasa berbeda, kamu tetap adik yang aku sayangi sama seperti Rei, jadi sekarang kita lanjutkan jemput Zacky, dia pasti sudah menunggu." ucap Zana sedikit emosi dan memalingkan wajahnya, mata Kenzo tetap saja menatap Zana membuat dia menjadi salah tingkah.
"Zana, Aku serius, tatap Aku sekarang dan bilang kalau kamu tidak menyukaiku!" Zana pun menyanggupinya dia menatap serius kearah Kenzo.
"Kenzo, Aku tidak menyukaimu, PUAS?" Zana terpaksa berbohong. dengan cepat dia memalingkan wajahnya, hatinya terasa sangat sesak mengatakan itu, tapi mau gimana lagi dia harus berbohong agar perasaan yang selama ini dia kubur tidak bangkit lagi.
Banyak yang terlintas di pikiran Zana apabila mereka menjalin hubungan. Bagaimana pandangan orang tua teman-teman atau pandangan orang lain terhadap mereka? padahal kedua orang tua Zana maupun Kenzo tidak pernah melarang apabila mereka mempunyai hubungan, tapi tetap saja Zana merasa tidak enak apabila itu terjadi. Kenzo kesal mendengar apa yang di katakan Zana, dia kembali menjalankan mobil nya. Kali ini dia menyetir dengan sedikit kasar membuat Zana merasa ketakutan.
"Kenzo, ini ga lucu stop sekarang biar aku yang nyetir!!" teriak Zana tapi sama sekali tidak di hiraukannya membuat Zana pasrah. Dia memegang erat sabuk pengaman yang ada di dadanya.
Setelah 30 menit mereka sampai di rumah Zacky. Kenzo yang tadinya wajahnya ceria dengan cepat berubah menjadi serius. Zana yang melihat nya pun merasa bersalah. maafkan aku Ken katanya dalam hati.
"Siang, Mami Citra," sapa Zana dan memeluk ibunda dari Zacky.
"Siang sayang, kamu semakin cantik saja. Hai Abang Kenzo," tidak lupa Citra pun menyapa Kenzo. Kenzo mencium tangan Citra dan mereka pun masuk ke dalam.
"Zacky lagi mandi, dari tadi mami suruh mandi susah sekali, kalian duduk dulu aja ya!"
"Iya mami." jawab Zana. Kenzo hanya diam duduk, tidak seperti Kenzo yang di bandara dia sekarang tidak banyak mengeluarkan suaranya. Zana sesekali melirik Kenzo yang hanya menunduk diam.
" Ken..." belum selesai Zana bicara Kenzo berdiri dan masuk ke dalam menghampiri Citra. Zana menarik nafas dalam dia merasa semakin bersalah. Apa aku salah? pertanyaan itu selalu terlintas di dalam otaknya
"Mami, bikin apa?" kata Kenzo yang menghampiri Citra di dapur.
"Mami bikin cemilan roti goreng kesukaan kalian, kamu duduklah di meja makan sebentar lagi ini beres," Kenzo mengangguk tersenyum dan dia pun menuruti perintah Citra.
"Bang Kenzo," teriak Zacky dan mereka pun saling memeluk.
"... Abang, sama siapa?" tanya Zacky.
"Sama Zana, eh kak Zana." Zacky pun segera menghampiri Zana.
"Kak Zana..." Zana langsung berdiri dan mereka berdua pun saling berpelukan. Zana memang sangat dekat dengan semua anak dari sahabat kedua orang tuanya. Semua sudah seperti adik nya sendiri kecuali Kenzo.
Kenzo membawa roti goreng yang sudah selesai di masak oleh Citra ke ruang depan. Zana mencoba mencuri tatapan Kenzo tapi, sama sekali lelaki tampan itu tidak meliriknya sama sekali. Sebelum pergi, mereka menikmati roti goreng dan setelah itu mereka pun pamit pada Citra.
"Zacky, nanti Mami ke sana akhir pekan tunggu Papi libur ya," ucap Sarah.
"siap mi."
"Mami Citra, Zana pulang ya,"
"Iya sayang, titip salam buat Mama Putri ya," katanya mengusap rambut panjang Zana sambil jalan menuju pintu.
"Siap bunda." jawab Zana.
Zana lebih memilih duduk di belakang karena mengingat Kenzo yang masih saja tidak mau menegurnya. Selama perjalanan tidak henti-hentinya Zacky bercerita tentang dirinya di sekolah dan menceritakan kalau dia sudah mempunyai seorang kekasih. Kadang mereka sesekali tertawa mendengar cerita Zacky yang lucu. Zana terus melirik ke arah spion mobil yang terlihat wajah Kenzo.
Akhirnya mereka sampai di rumah Zana. Kenzo masih saja tidak memperdulikan Zana walaupun berulang kali Zana memangilnya, ada saja yang Kenzo lakukan agar bisa mengalikan panggilan Zana.
Gian, Kia, Nia dan Rei sudah menunggu kedatangan Kenzo, Zana dan Zacky.
"Akhirnya kita ngumpul lagi," ucap Kia.
"Jak Zana, rencananya mau lanjut kuliah jurusan apa?" tanya Gian.
"Kakak sih, pengennya kedokteran, tapi ga tau juga liat ntar aja," jawab Zana. matanya selalu tertuju pada Kenzo dan mata mereka sekilas saling memandang membuat Zana tersenyum tapi dengan cepat Kenzo mengacuhkannya.
Apa dia sangat marah padaku? ucap Zana dalam hati sedih.
"Bang, kok tadi diem aja sih, habis putus cinta ya Bang?" canda Gian.
"Iya." jawabnya singkat Kenzo sontak membuat semua orang kaget termasuk Zana.
"Waah parah siapa yang berani mutusin lo Bang?" tanya Kia. Kenzo hanya tersenyum tidak menjawabnya dan Zana hanya diam tertunduk.
"Tenang aja Bang, ada kita disini gue yakin lo bisa ngelupain cewek yang mutusin lo," kembali Gian bicara dengan candanya.
"Sayangnya, Gue ga akan pernah lupain dia!" ucap Kenzo yang kali ini dia melirik ke arah Zana dan berhasil membuat Zana memerah.
"Gue ke kamar dulu bentar ya, mau ganti baju," ucap Zana yang salah tingkah.
"Kak, Aku ikut." Kia dan Nia mengikuti Zana masuk ke kamarnya.sedangkan para lelaki melanjutkan percakapan mereka.
"Kak, lo sama bang Kenzo ada masalah?" tanya Kia yang sadar karena biasanya Kenzo selalu saja duduk berdekatan dengannya atau selalu bercanda sesuatu dengannya.
"Ga kok," jawab Zana terbata.
"Kak Zana bisa bohong! Gue bisa liat dari tadi kalian tuh ga saling tegur, jangankan tegur, saling Mandang aja ga. Pasti ada sesuatu kan kakak sama Bang Kenzo?" Kia dan Nia penasaran menunggu jawaban dari Zana.
"Iiih kaliaaan anak keciiil kepooooo, udah aah kakak mau ganti baju dulu," Zana pun masuk kamar mandi untuk mengindari pertanyaan dari Kia.
"Nia, gue yakin mereka pasti lagi berantem." bisik Kia
"mungkin kak?"
TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YAA 😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Fafa Adieq Bosky
pepet trus ... semangat kenzo
2021-03-16
0
Naya
Kok Kia manggil Nia nama dan sebaliknya Nia manggil Kia sebutan kak hrsnya kan Kia manggilnya Kak Nia dan Nia manggil Kia manggilnya nama aja biar gimna pun kan mamanya Nia kan kakaknya dri mamanya Kia bkn sebaliknya.
2020-08-03
0
oh_nananana
di novel jodoh di tangan author
2020-05-21
4