Author POV
" Mil, pokok nya lu harus nemenin gue sekarang. SE-KA-RANG." dengan sedikit memaksa saudara nya ini, Nath bersikukuh
meminta Mila untuk menemaninya pergi mencari Danu, sahabatnya.
" Aduh Nath, harus ya sekarang. Ini sudah jam tujuh lebih bahkan hampir jam delapan, Nath. Nggak bisa besok apa. Lagian mau kemana sih.
"
" Bentaran aja Mil....daripada gue mati penasaran. Ayo cepetan keburu malam." Nath sudah berhasil menarik lengan Mila keluar dari kamar.
Dengan beralasan pergi ke minimarket, Bunda Anyelir membiarkan mereka keluar rumah.
--------
" Astaga Nath...! Ngapain kesini lagi sih. " Mila
benar-benar tak habis pikir pada Nathalie karena untuk kedua kalinya dirinya dibawa ke club malam yang beberapa hari lalu pernah mereka datangi meski Mila tak sampai masuk ke dalam nya.
" Masuk bentar Mil... Gue beneran penasaran kenapa Danu nggak bisa gue hubungi. Bener-bener minta gue sunat itu bocah." Nath sudah menahan kekesalan pada sahabat kecilnya karena sudah beberapa hari ini ponsel Danu tak bisa dihubungi.
Nath masih ingin menghabiskan harinya bersama Danu mumpung dirinya masih berada di Surabaya. Mengenang masa kecil mereka. Dan sebenarnya tujuan utamanya mencari Danu adalah karena Nath ingin mengajak sahabatnya itu pergi ke Bali.
Beberapa hari yang lalu papa dan mama Nath menelepon dan mengatakan jika mereka akan ke Bali untuk berlibur. Jadi Nath pikir sekalian
menyusul mama papanya dia mengajak serta Danu.
Hingar bingar musik yang memekak kan telinga membuat Mila begidik ngeri. Ini pertama kali baginya masuk ke dalam tempat seperti ini. Beberapa orang yang melihatnya tampak mengerutkan kening dengan pandangan penuh tanya. Jangan lupakan jika Camila adalah perempuan berhijab. Mungkin mereka berpikir jika Mila salah alamat. Berhijab tapi masuk ke dalam club malam.
Seolah tak perduli dengan sekitar, Nath masih menarik tangan Camila masuk semakin dalam . Mata Camila membola melihat siapa yang berdiri beberapa meter di hadapan nya.
Daffi Juliandra, tampak begitu mempesona, menghipnotis Camila yang masih mematung di tempatnya.
" Kak Daffi, kamu ganteng banget sih." batin
Camila dalam hati.
Camila terjengit kaget saat ada seseorang yang mensejajari nya. Aroma maskulin yang menyusup di indera penciuman nya membuat Mila tersadar jika bukan Nath pelaku nya. Sontak Camila menoleh dan terpampang di hadapan nya wajah seorang lelaki dengan hidung mancung yang begitu licin mirip perosotan sedang menatap nya tajam.
" Ngapain kamu disini Mila...."
" Om Dir-ga...." ucap Camila terbata.
Gadis itu menoleh kesamping kiri dan kanan karena tak mendapati Nath berada di sampingnya.
"Kemana anak itu, kenapa aku ditinggal disini." batin nya.
" Camila....!!!" lagi-lagi suara Dirga membuat Camila kembali menoleh kearahnya.
" Eh.. Eh... Apaan sih om. Lepasin ih...".
Dirga sudah menarik lengan Camila masuk semakin ke dalam meninggalkan segerombol orang yang sedang mencari kesenangan di tempat hiburan malam.
Dirga membuka pintu ruang kerjanya dan membawa Camila masuk ke dalam nya sebelum dia menutup kembali pintunya.
" Ngapain om bawa aku kesini." tanya Mila tajam karena kesal pada Dirga yang dengan seenaknya membawa dirinya.
" Kamu sendiri ngapain bisa ada disini. Kupikir kamu kangen sama aku sampai bela-belain datang kemari." ucapan Dirga membuat Mila melotot tak terima.
" Siapa juga yang nyari om. Jangan mengada deh. Aku kesini nemenin Nath."
Dirga menautkan kedua alisnya. Dering ponsel menelan kembali kata-kata yang akan ia lontarkan pada Mila.
Dirga menarik tangan Mila dan membawanya duduk di sofa yang ada dalam ruangan sebelum akhirnya dia menjawab panggilan video call dari papanya.
" Ya, Pa... Apa ada sesuatu sama mama." tanya Dirga langsung saat wajah papanya terpampang di layar Ponsel pintar miliknya. Karena sayangnya dengan sang mama hingga membuat Dirga selalu berpikir tentang mama tiap kali ada orang rumah yang menghubungi nya.
" Kamu dimana Dirga ?. "
" Masih di club, Pa ."
" Mama nyariin kamu."
Papa Dirga mengangsurkan Ponsel pada
istrinya hingga sekarang yang terpampang di layar Ponsel milik Dirga ADALAH wajah mama nya yang masih terlihat sedikit pucat.
" Mama belum tidur. Apa perlu sesuatu atau mau makan sesuatu. Nanti Dirga beliin. "
" Jam berapa kamu pulang sayang" tanya sang mama.
Dirga mengalihkan pandangan dari layar ponsel saat Mila beranjak dari duduk nya.
" Mau kemana kamu Mila..! " tanya Dirga.
" Pulang." jawab Mila singkat.
Sepertinya mama Dirga yang masih tersambung via video call di ponsel Dirga mendengar percakapan putra nya.
" Dirga.... Apa itu suara Camila."
Tanya mama Dirga yang membuat Dirga segera mengalihkan fokus nya kembali pada layar Ponsel.
" Iya, Ma...."
" Mana? Mama mau bicara." tampak wajah ceria sang mama saat mengetahui ada Camila.
Dirga bangkit dari duduk nya dan menarik Mila kembali menuju sofa. Mila tak dapat menolak karena merasa sungkan pada mama Dirga. Dirga duduk di sofa, selanjutnya dia tarik tubuh Mila hingga duduk tepat disampingnya.
Dirga mengarahkan ponsel kehadapan Camila. Terlihat mama Dirga tersenyum tapi tiba-tiba mama Dirga melotot galak yang ditujukan pada anak lelakinya.
"Mila sayang....Kamu nggak di apa-apain kan sama Dirga." Tanya mama Dirga pada Mila. Pandangan mama Dirga ganti beralih menatap putranya.
" Dirga!! Malam-malam kamu nyekap anak orang di dalam ruang kerja mu. Kamu nggak
berbuat aneh aneh kan pada Mila."
" Aduh mama, lagian ma kalau Dirga berbuat aneh aneh kan mama tinggal nikahin Dirga sama Mila. Beres kan....auw... Aduh sayang kenapa dicubit sih. "
Dirga meringis karena Mila mencubit lengannya.
" Kalau ngajak main cubit cubitan
nanti saja setelah selesai telpon sama mama ya.... ".
" Dirga....kamu itu ya , memang bener-bener minta mama kawinkan ya kamu."
" Itu mama tau.... buruan deh ma lamar Mila."
" Serius kamu minta mama lamarin Mila."
" Ya serius lah....."
" Mila sayang..... "
" Eb iya tante... " ucap Mila tergagap karena merasa jengah mendengar obrolan ibu
dan anak ini.
" Kapan tantebisa datang menemui orang tuamu sayang. "
" Buat apa tante. " tanya Mila dengan polosnya.
" Ya buat nglamar Mila....tante nggak yakin deh Dirga itu tahan dengan kemesuman nya
kalau ada sama kamu. Jadi mama rasa dengan menikah kalian bakal bisa bebas
ngapain aja.... Gimana? "
Tampak wajah berbinar mama Dirga saat mengatakan itu. Jangan tanya bagaimana raut muka Camila yang terlihat shock.
" Ya sudah mama tutup telpon nya. Nanti mama rundingan deh sama papa kapan kita bakal datang ke rumah Mila. Dirga awas kamu ya jangan macem sama calon mantu mama."
" Siap. Bye ma..."
Dirga meletak kan ponsel di atas meja.
" Om....ngapain bicara tentang nikah dan lamaran segala. Jangan suka memberi harapan palsu pada mama om." ucap Camila karena merasa jengah mendengarkan obrolan Dirga dan mama nya tadi.
“ Aku tak memberi harapan palsu pada mama. Karena memang aku ingin menikahimu. Ada yang salah ? ” jawab Dirga enteng.
" Dasar om-om tua kebelet kawin...." ocehan Mila disertai sodokan sikunya yang tepat mengenai perut Dirga membuat Dirga meringis.
" Mau kemana." tanya Dirga karena Mila kini sudah berdiri dan sedikit berlari membuka pintu.
" Pulang.... bisa stres aku lama-lama berada satu ruangan sama om-om tua menyebalkan.”
Mila sudah menghilang di balik pintu tanpa Dirga berniat untuk mengejar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Danu bisa melupakan Nath, Dan hak pamit ke Nath kuliah ke luar negri?? astaga kasihan Nath..
2023-10-22
0
Endah Ing
mila masuk club, kirain malaikat raqib lagi sidak 😂😂😂
dasar nathalie
2021-07-10
1
Yeti Karniati
mantaps taktik Dirga menjebak Camila
2021-05-07
0