Bab 8 - Om Sarap

Author POV

" Pulang sama aku." suara Dirga lebih menyerupai sebuah perintah, bukan ajakan.

Mila menoleh sekilas pada lelaki yang berjalan disamping nya. Bahkan lelaki  itu berbicara tanpa ekspresi. Tak menghiraukan ucapan Dirga, Mila tetap melangkah keluar dari Bandara. Tadi Danu sempat bilang agar

dirinya pulang diantar oleh sopir yang tadi juga menjemput nya. Tapi Mila menolak, dia lebih memilih naik ojek online daripada harus merepotkan sopir Danu.

Karena Mila tak mengindahkan kata-katanya, Dirga mencekal lengan gadis itu dan menariknya paksa menuju dimana mobil nya tadi ia parkirkan.

Mila meronta berusaha lepas dari Dirga karena ini untuk kesekian kalinya Dirga dengan semena-mena memaksa Mila untuk ikut bersamanya.

" Lepaskan...!!!" Mila meronta berusaha menarik lepas tangan nya.

" Kenapa sih punya hobi main paksa orang lain." ucap nya lagi.

" Tadi aku sudah bilang, pulang bersamaku." Dirga menghentikan langkahnya dan menatap tajam Mila. Setelahnya Dirga kembali menarik tangan Mila membuat Mila terseok-seok mengikuti langkah lelaki yang ia juluki om sarap itu.

Hingga sampai di depan mobil, Dirga belum juga melepas tangan Mila. Dirga membuka pintu mobil dan mendorong pelan tubuh Mila sampai gadis itu terpaksa duduk manis di dalam mobil nya. Setelahnya Dirga ikut masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pelataran parkir Bandara.

Mobil yang dikendarai Dirga meluncur membelah kemacetan jalanan kota

Surabaya. masih tak ada yang berbicara diantara keduanya. Mila pun enggan

membuka percakapan dengan si om sarap tukang paksa. Biarlah si om ini mau membawanya kemana, toh om nya Danu ini juga sudah tahu dimana letak alamat tempat tinggal Mila.

Suara dering ponsel memecah keheningan, lebih tepatnya ponsel Dirga yang berbunyi. Melirik siapa si penelpon sebelum Dirga menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

" Ya, Pa... Ada apa....? "

".........."

" Dirga di jalan, kena macet tadi. Ini habis antar Danu ke Bandara, "

"........"

" Apa? Oke, oke Dirga pulang sekarang. Bye, Pa."

Dirga melemparkan ponselnya di dasbord mobil. Tak ayal suara benturan ponsel Dirga mengundang perhatian Mila. Di toleh kan kepalanya kesamping dan Mila mendapati wajah panik Dirga. Saat mobil Dirga berhasil lolos dari kemacetan akibat Traffic Light, tiba-tiba saja Dirga memutar arah. Mila jelas bingung karena ini berlawanan dengan arah rumahnya. Tak bisa tinggal diam, Mila akhirnya buka suara karena Dirga dengan wajah panik membawa mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

" Ada apa? Kenapa mesti ngebut sih, Om,"

" Mamaku jatuh pingsan tak sadarkan diri."

" Mama, " gumam Mila

" Iya, Mamaku Mila.... Mamaku pingsan. Jadi kita harus cepat-cepat sampai kerumah. Ah sial, kenapa macet lagi sih." Dirga memukul

stir mobil. Lelaki itu terlihat emosi melihat jalanan yang memang sedang padat-padat nya. Tak heran memang dijam-jam seperti ini, semua orang berbondong-bondong untuk segera pulang kerumah setelah seharian sibuk mencari nafkah.

Mila mengusap pelan lengan Dirga yang mencengkeram stir mobil dengan kuat. Perlahan cengkeraman nya pada kemudi mengendur, terlihat jika Dirga mulai bisa menguasai emosi. Dia menoleh dan tersenyum pada Camila.

" Thanks ya...."

" Iya... Bawa mobil nya jangan ngebut jika tak ingin celaka. Mama Om Dirga menunggu di rumah. Jadi om harus sampai di rumah dalam kondisi selamat." Mila berusaha meredam emosi Dirga. Mila tak tahu kenapa

mamanya Dirga sampai pingsan. Hingga membuat Dirga sepanik ini.

-------

" Mama dimana, Pa....? " Saat mobil berhenti di depan sebuah rumah mewah di kawasan elite daerah Surabaya Barat, Dirga menarik Mila untuk masuk kedalam rumah mewah itu. seorang lelaki paruh baya menyambut kedatangan mereka.

Laki-laki yang Camila tebak adalah Papa Dirga, menuntun Dirga masuk ke dalam rumah. Camila  yang merasa diacuhkan pada akhirnya ikut masuk mengekori Dirga dan papanya.

" Mama masih diperiksa dokter Rudi."

" Mama sudah sadar kan? " tanya Dirga panik.

" Sudah. Tapi kondisi nya masih lemah."

" Kenapa mama bisa pingsan. Apa karena Danu." pertanyaan Dirga dijawab anggukan kepala oleh papanya.

" Mamamu masih tidak rela Danu memutuskan kuliah di London. Mama tidak tega jika Danu harus jauh dari keluarga. Padahal tak kurang-kurang papa memberi pengertian pada mama mu. Mungkin jika kamu yang bicara, mama bisa ngerti. Selama ini kan hanya kamu yang bisa mengontrol emosi mama. "

" Nanti Dirga coba, Pa. Aku ke kamar mama dulu . " Dirga melangkah menuju kamar mama nya. Sebelum membuka handel pintu Dirga teringat sesuatu, Camila. Ya, dia tadi pulang ke rumah dengan membawa Camila. Lantas kemana gadis itu sekarang. Dirga membalik kan badan, matanya mencari-cari di setiap sudut ruangan.

" Ada apa? " Papanya bertanya.

" Sepertinya aku melupakan sesuatu, Pa. Tadi aku kesini dengan seseorang. Sebentar aku cari dulu."

Dirga melangkah menuju ruang tamu, benar saja gadis itu sedang berdiri membelakanginya. Camila sedang menatap sebuah foto keluarga yang dipajang di ruang tamu. Foto yang ukuran nya cukup besar.

" Itu foto keluarga. Ada. Mama, Papa, Kak Bumi, Danu dan juga aku."

Camila terjengit kaget karena tiba-tiba mendengar suara Dirga.

"Aku hanya dua bersaudara. Kakak ku namanya Bumi Perkasa, daddy dari Danuarta Putra Perkasa. Kak Bumi sudah bercerai dengan istrinya sekitar lima tahun lalu. Dan sejak saat itu, Danu yang dulunya tinggal di Bali akhirnya memutuskan untuk tinggal disini bersama opa dan oma nya, karena mommy nya telah menikah lagi. "

Camila mendengar dengan seksama apa yang disampaikan Dirga. Sedikit informasi telah Camila dapatkan. Hingga keingintahuan nya tentang Danu sedikit terjawab.

" Ayo... " lagi Dirga menarik tangan Camila membawanya masuk ke dalam ruang keluarga.

" Kemana ? "

" Bertemu Mamaku."

Belum sempat memprotes Dirga, Camila melihat Papa Dirga sedang berdiri di dekat pintu sebuah kamar yang Camila yakini adalah kamar mamanya Dirga.

" Pa, kenalkan. Ini Camila."

Camila mengulurkan tangan pada Papa Dirga. " Saya Camila, Om. "

" Pacarnya Dirga? "

" Bukan...." ucapan Mila terputus karena Dirga

menyelanya. " Bukan pacar, tapi calon istri, Pa."

Papa Dirga terkekeh dan yang pasti merasa senang karena Dirga baru sekali ini membawa perempuan kerumah. Sementara Mila, gadis itu melotot tajam ke arah Dirga, tak berani memprotes ucapan Dirga karena takut dianggap tak sopan.

" Dirga ke dalam dulu, Pa. Ayo.... " Dirga membuka pintu kamar dan menarik tangan Camila agar ikut masuk bersamanya.

" Mama...." Dirga menghampiri mamanya dan duduk disisi ranjang. Mencium kedua pipi wanita yang telah melahirkan nya dua puluh delapan tahun silam.

" Mama kenapa, Om . " tanya Dirga pada dokter Rudi.

" Mamamu hanya stres banyak pikiran. Kondisi nya sangat lemah karena tidak mendapat asupan makanan yang seimbang. Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu. Ini obat beserta vitamin harus rutin dikonsomsi agar cepat pulih. " dokter Rudi berlalu meninggalkan kamar, sempat tersenyum pada Camila yang masih berdiri di dekat pintu.

Perlahan mata Mama Dirga terbuka.

" Dirga....kamu sudah pulang. Apa... Apa Danu sudah berangkat. " suara itu terdengar begitu lirih. Dirga menggenggam kedua tangan mama nya dan mengecupnya sayang.

" Mama jangan terus kepikiran Danu. Biarkan Danu mengejar impian nya. Di London Danu kuliah bukan bermain. Danu memang harus

belajar mandiri biar dia bisa melihat arti hidup yang sesungguhnya. Tugas mama adalah mendoakan agar Danu segera lulus dan pulang dengan membawa kesuksesan." Dirga berusaha menghibur mama nya. Dirga tau jika mamanya begitu menyayangi Danu.

" Iya, Mama tahu. Dokter Rudi juga bilang agar mama tidak boleh stres dan banyak pikiran. "

" Itu mama tau. Mama harus jaga kesehatan biar kelak bisa melihat kesuksesan Danu."

Camila memperhatikan interaksi ibu dan anak di depan nya sebelum akhirnya pandangan mata mama Dirga terarah kepadanya, menatapnya penuh tanya.

" Dia siapa...? " tanya mama Dirga, kening Dirga berkerut dan seolah tersadar jika dia baru saja melupakan kehadiran Mila lagi.

" Mila ngapain berdiri disitu. Kemarilah." Dirga

menoleh ke belakang dan mendapati Mila yang berdiri di sebelah pintu kamar.

Perlahan Mila melangkahkan kaki mendekati ranjang.

" Ma, kenalkan ini Camila." Dirga mengenalkan Mila pada mamanya.

" Saya Camila tante" dengan sedikit kikuk Mila

memperkenalkan dirinya.

Mama Dirga tersenyum, senyum yang penuh arti.

" Jadi ini orangnya. Mila, mama senang akhirnya dapat bertemu dengan mu. Ayo duduk disini." mama Dirga menepuk kasur di sebelahnya

Tangan nya terulur menggapai tangan Mila saat gadis itu baru saja duduk di sebelah nya.

" Sayang.... Mama senang akhirnya Dirga mau membawa perempuan ke hadapan mama." Mila masih belum mengerti dengan arah

pembicaraan mama Dirga, meski begitu Mila masih mendengarkan kata-kata yang diucapkan oleh mamanya Dirga.

" Dirga ini sudah dewasa. Sudah waktunya berumah tangga. Mama sudah berkali-kali meminta padanya agar segera cari istri, karena mama sudah semakin tua. Mama ingin melihat Dirga menikah dan punya anak."

Camila mulai tau kemana arah pembicaraan wanita yang terbaring lemah di hadapan nya ini. Sepertinya Dirga menyadari gelagat Camila yang mulai tak nyaman.

" Mama ini masih sakit kenapa harus membahas Dirga. Lebih baik mama istirahat biar cepat sehat. Dirga mau keluar sebentar antar Mila pulang."

" Loh kenapa buru-buru, baru juga datang kok sudah mau pulang."

" Nanti dicariin Bundanya. Nggak enak bawa anak orang lama-lama. " kelakar Dirga yang mampu menerbitkan senyum di bibir sang mama.

" Ya sudah, nggak papa lain kali ajak Mila datang kerumah ini lagi. "

" Mila sayang... Kapan-kapan main kesini lagi ya. Mama senang akhirnya Dirga menemukan jodohnya. "

" Iya tante.. Mila pamit pulang dulu ya." Camila

mencium punggung tangan mama Dirga.

" Dirga antar Mila dulu. Mama harus istirahat. " Dirga membetulkan letak selimut mama nya sebelum menggandeng tangan Camila untuk

keluar kamar.

Seulas senyum terbit di bibir mama Dirga.

" Alhamdulillah akhirnya Dirga menemukan jodohnya."

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hadeeuuh kok aku yg merasa serba salah nih thor, Ternyata ortunya Dirga menerima Mila dgn baik, sedangkan Mila gak ada rasa apa2 terhadap Dirga, dan juga memandangkan mamanya Dirga yg penuh harap dan sakit gitu, Jadi Mila harus gimana thor?😁

2023-10-22

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apa yg berlaku? 🤫🤫 Tapi apa pun yg terjadi ini dgn tak sengaja mempertemukan Mila dgn ortu nya Dirga,,

2023-10-22

0

Dwi setya Iriana

Dwi setya Iriana

main paksa main sambar aja kayak myambar kain jemuran ngaku2 calon istri pula parah dirga ya☺☺☺☺☺☺

2021-05-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Dompet
2 Bab 2 - Nathalie
3 Bab 3 - Teman Lama
4 Bab 4 - Terpesona
5 Bab 5 - Tentang Daffi
6 Bab 6 - Dirga dan Camila
7 Bab 7 - Dirga dan Danu
8 Bab 8 - Om Sarap
9 Bab 9 - Om kebelet kawin
10 Bab 10 - Teka-Teki Danu
11 Bab 11 - Mila dan Daffi
12 Bab 12 - Keputusan Dirga
13 Bab 13 - Bertemu si Bule
14 Bab 14 - Kenyataan
15 Bab 15 - Merindumu
16 Bab 16 - Pernyataan Daffi
17 Bab 17 - Dia
18 Bab 18 - Welcome Back
19 Bab 19 - Jadi Baper
20 Bab 20 - Calon
21 Bab 21 - Kambuh Lagi Sarapnya
22 Bab 22 - Genggaman Tanganmu
23 Bab 23 - Dilema
24 Bab 24 - Cemburu Buta
25 Bab 25 - Hari Yang Mengejutkan
26 Bab 26 - Lamaran
27 Bab 27 - Beneran dilamar
28 Bab 28 - Jadi, Bagaimana?
29 Bab 29 - Syarat
30 Bab 30 - Sudah Siap?
31 Bab 31 - Akhirnya Menikah
32 Bab 32 - Sah
33 Bab 33 - Ada apa dengan Nath
34 Bab 34 - Biasa Saja
35 Bab 35 - Dasar Modus
36 Bab 36 - Om Tua menyebalkan
37 Bab 37 - Jangan Panggil sayang
38 Bab 38 - Canggung
39 Bab 39 - Karena aku mencintainya
40 Bab 40 - Perhatian kecil
41 Bab 41 - Rahasia Daffi
42 Bab 42 - Mila dan hatinya
43 Bab 43 - Siapa Wanita Itu
44 Bab 44 - Pengakuanku
45 Bab 45 - Berpisah Dengan nya
46 Bab 46 - Merasa kehilangan
47 Bab 47 - Cobaan berat untukku
48 Bab 48 - I Love You
49 Bab 49 - Posesif
50 Bab 50 - Galaunya Daffi
51 Bab 51 - Cintaku
52 Bab 52 - jatuh cinta
53 Part 53 - Salah paham
54 Part 54 - Honeymoon
55 Part 55 - Resah dan Gelisah
56 Part 56 - Danu is Come back
57 Bab 57 - Konflik
58 Bab 58 - Konflik (2)
59 Bab 59 - Dosen Killer
60 Bab 60 - Sister Complex
61 Bab 61 - Accident
62 Bab 62 - Endiburg Castle
63 Bab 63 - Dokter Allan
64 Bab 64 - Om Dirga
65 Bab 65 - Jadi, kita baikan?
66 Bab 66 - Istri Saya
67 Bab 67 - Kembali ke rumah
68 Bab 68 - Suka Ndusel ndusel
69 Bab 69 - Graduation Day
70 Bab 70 - Pregnant
71 Bab 71 - Sedih dan Bahagia
72 Bab 72 - Perhatian kecil
73 Bab 73 - Lulus
74 Bab 74 - Sweet Moment
75 Bab 75 - Jaghad Raya Semesta
76 Bab 76 - Happy Ending
77 Info
78 Season 2 - Chapter 1
79 Season 2 - Chapter 2
80 Season 2 - Chapter 3
81 Season 2 - Chapter 4
82 Season 2 - Chapter 5
83 Season 2 - Chapter 6
84 Season 2 - Chapter 7
85 Season 2 - Chapter 8
86 Season 2 - Chapter 9
87 Season 2 - Chapter 10
88 Season 2 - Chapter 11
89 Season 2 - Chapter 12
90 Season 2 - Chapter 13
91 Season 2 - Chapter 14
92 Season 2 - Chapter 15
93 Season 2 - Chapter 16
94 Season 2 - Chapter 17
95 Season 2 - Chapter 18
96 Season 2 - Chapter 19
97 Season 2 - Chapter 20
98 Season 2 - Chapter 21
99 Season 2 - Chapter 22
100 Season 2 - Chapter 23
101 Season 2 - Chapter 24
102 Season 2 - Chapter 25
103 Season 2 - Chapter 26
104 Season 2 - Chapter 27
105 Season 2 - Chapter 28
106 Season 2 - Chapter 29
107 Season 2 - Chapter 30
108 Season 2 - Chapter 31
109 Season 2 - Chapter 32
110 Season 2 - Chapter 33
111 Season 2 - Chapter 34
112 Season 2 - Chapter 35
113 Season 2 - Chapter 36
114 Season 2 - Chapter 37
115 Season 2 - Chapter 38
116 Season 2 - Chapter 39
117 Season 2 - Chapter 40
118 Season 2 - Chapter 41
119 Season 2 - Chapter 42
120 Season 2 - Chapter 43
121 Season 2 - Chapter 44
122 Season 2 - Chapter 45
123 Season 2 - Chapter 46
124 Season 2 - Chapter 47
125 Season 2 - Chapter 48
126 Season 2 - Chapter 49
127 Season 2 - Chapter 50
128 Season 2 - Chapter 51
129 Season 2 - Chapter 52
130 Season 2 - Chapter 53
131 Season 2 - Chapter 54
132 Season 2 - Chapter 55
133 Season 2 - Chapter 56
134 Season 2 - Chapter 57
135 Season 2 - Chapter 58
136 Season 2 - Chapter 59
137 Season 2 - Chapter 60
138 Season 2 - Chapter 61
139 Season 2 - Chapter 62
140 Season 2 - Chapter 63
141 Season 2 - Chapter 64
142 Season 2 - Chapter 65
143 Season 2 - Chapter 66
144 Season 2 - Chapter 67
145 Season 2 - Chapter 68
146 Season 2 - Chapter 69
147 Season 2 - Chapter 70
148 Season 2 - Chapter 71
149 Season 2 - Chapter 72
150 Season 2 - Chapter 73
151 Season 2 - Chapter 74
152 Season 2 - Chapter 75
153 Season 2 - Chapter 76
154 Season 2 - Chapter 77
155 Season 2 - Chapter 78
156 Season 2 - Chapter 79
157 Season 2 - Chapter 80
158 Season 2 - Chapter 81
159 Season 2 - Chapter 82
160 Episode - Chapter 83
161 Season 2 - Chapter 84
162 Season 2 - Chapter 85
163 Season 2 - Chapter 86
164 Season 2 - Chapter 87
165 Season 2 - Chapter 88
166 Season 2 - Chapter 89
167 Season 2 - Chapter 90
168 Season 2 - Chapter 91
169 Season 2 - Chapter 92
170 Season 2 - Chapter 93
171 Season 2 - Chapter 94
172 Season - Chapter 95
173 Season 2 - Chapter 96
174 Season 2 - Chapter 97
175 Season 2 - Chapter 98
176 Season 2 - Chapter 99
177 Season 2 - Chapter 100
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Bab 1 - Dompet
2
Bab 2 - Nathalie
3
Bab 3 - Teman Lama
4
Bab 4 - Terpesona
5
Bab 5 - Tentang Daffi
6
Bab 6 - Dirga dan Camila
7
Bab 7 - Dirga dan Danu
8
Bab 8 - Om Sarap
9
Bab 9 - Om kebelet kawin
10
Bab 10 - Teka-Teki Danu
11
Bab 11 - Mila dan Daffi
12
Bab 12 - Keputusan Dirga
13
Bab 13 - Bertemu si Bule
14
Bab 14 - Kenyataan
15
Bab 15 - Merindumu
16
Bab 16 - Pernyataan Daffi
17
Bab 17 - Dia
18
Bab 18 - Welcome Back
19
Bab 19 - Jadi Baper
20
Bab 20 - Calon
21
Bab 21 - Kambuh Lagi Sarapnya
22
Bab 22 - Genggaman Tanganmu
23
Bab 23 - Dilema
24
Bab 24 - Cemburu Buta
25
Bab 25 - Hari Yang Mengejutkan
26
Bab 26 - Lamaran
27
Bab 27 - Beneran dilamar
28
Bab 28 - Jadi, Bagaimana?
29
Bab 29 - Syarat
30
Bab 30 - Sudah Siap?
31
Bab 31 - Akhirnya Menikah
32
Bab 32 - Sah
33
Bab 33 - Ada apa dengan Nath
34
Bab 34 - Biasa Saja
35
Bab 35 - Dasar Modus
36
Bab 36 - Om Tua menyebalkan
37
Bab 37 - Jangan Panggil sayang
38
Bab 38 - Canggung
39
Bab 39 - Karena aku mencintainya
40
Bab 40 - Perhatian kecil
41
Bab 41 - Rahasia Daffi
42
Bab 42 - Mila dan hatinya
43
Bab 43 - Siapa Wanita Itu
44
Bab 44 - Pengakuanku
45
Bab 45 - Berpisah Dengan nya
46
Bab 46 - Merasa kehilangan
47
Bab 47 - Cobaan berat untukku
48
Bab 48 - I Love You
49
Bab 49 - Posesif
50
Bab 50 - Galaunya Daffi
51
Bab 51 - Cintaku
52
Bab 52 - jatuh cinta
53
Part 53 - Salah paham
54
Part 54 - Honeymoon
55
Part 55 - Resah dan Gelisah
56
Part 56 - Danu is Come back
57
Bab 57 - Konflik
58
Bab 58 - Konflik (2)
59
Bab 59 - Dosen Killer
60
Bab 60 - Sister Complex
61
Bab 61 - Accident
62
Bab 62 - Endiburg Castle
63
Bab 63 - Dokter Allan
64
Bab 64 - Om Dirga
65
Bab 65 - Jadi, kita baikan?
66
Bab 66 - Istri Saya
67
Bab 67 - Kembali ke rumah
68
Bab 68 - Suka Ndusel ndusel
69
Bab 69 - Graduation Day
70
Bab 70 - Pregnant
71
Bab 71 - Sedih dan Bahagia
72
Bab 72 - Perhatian kecil
73
Bab 73 - Lulus
74
Bab 74 - Sweet Moment
75
Bab 75 - Jaghad Raya Semesta
76
Bab 76 - Happy Ending
77
Info
78
Season 2 - Chapter 1
79
Season 2 - Chapter 2
80
Season 2 - Chapter 3
81
Season 2 - Chapter 4
82
Season 2 - Chapter 5
83
Season 2 - Chapter 6
84
Season 2 - Chapter 7
85
Season 2 - Chapter 8
86
Season 2 - Chapter 9
87
Season 2 - Chapter 10
88
Season 2 - Chapter 11
89
Season 2 - Chapter 12
90
Season 2 - Chapter 13
91
Season 2 - Chapter 14
92
Season 2 - Chapter 15
93
Season 2 - Chapter 16
94
Season 2 - Chapter 17
95
Season 2 - Chapter 18
96
Season 2 - Chapter 19
97
Season 2 - Chapter 20
98
Season 2 - Chapter 21
99
Season 2 - Chapter 22
100
Season 2 - Chapter 23
101
Season 2 - Chapter 24
102
Season 2 - Chapter 25
103
Season 2 - Chapter 26
104
Season 2 - Chapter 27
105
Season 2 - Chapter 28
106
Season 2 - Chapter 29
107
Season 2 - Chapter 30
108
Season 2 - Chapter 31
109
Season 2 - Chapter 32
110
Season 2 - Chapter 33
111
Season 2 - Chapter 34
112
Season 2 - Chapter 35
113
Season 2 - Chapter 36
114
Season 2 - Chapter 37
115
Season 2 - Chapter 38
116
Season 2 - Chapter 39
117
Season 2 - Chapter 40
118
Season 2 - Chapter 41
119
Season 2 - Chapter 42
120
Season 2 - Chapter 43
121
Season 2 - Chapter 44
122
Season 2 - Chapter 45
123
Season 2 - Chapter 46
124
Season 2 - Chapter 47
125
Season 2 - Chapter 48
126
Season 2 - Chapter 49
127
Season 2 - Chapter 50
128
Season 2 - Chapter 51
129
Season 2 - Chapter 52
130
Season 2 - Chapter 53
131
Season 2 - Chapter 54
132
Season 2 - Chapter 55
133
Season 2 - Chapter 56
134
Season 2 - Chapter 57
135
Season 2 - Chapter 58
136
Season 2 - Chapter 59
137
Season 2 - Chapter 60
138
Season 2 - Chapter 61
139
Season 2 - Chapter 62
140
Season 2 - Chapter 63
141
Season 2 - Chapter 64
142
Season 2 - Chapter 65
143
Season 2 - Chapter 66
144
Season 2 - Chapter 67
145
Season 2 - Chapter 68
146
Season 2 - Chapter 69
147
Season 2 - Chapter 70
148
Season 2 - Chapter 71
149
Season 2 - Chapter 72
150
Season 2 - Chapter 73
151
Season 2 - Chapter 74
152
Season 2 - Chapter 75
153
Season 2 - Chapter 76
154
Season 2 - Chapter 77
155
Season 2 - Chapter 78
156
Season 2 - Chapter 79
157
Season 2 - Chapter 80
158
Season 2 - Chapter 81
159
Season 2 - Chapter 82
160
Episode - Chapter 83
161
Season 2 - Chapter 84
162
Season 2 - Chapter 85
163
Season 2 - Chapter 86
164
Season 2 - Chapter 87
165
Season 2 - Chapter 88
166
Season 2 - Chapter 89
167
Season 2 - Chapter 90
168
Season 2 - Chapter 91
169
Season 2 - Chapter 92
170
Season 2 - Chapter 93
171
Season 2 - Chapter 94
172
Season - Chapter 95
173
Season 2 - Chapter 96
174
Season 2 - Chapter 97
175
Season 2 - Chapter 98
176
Season 2 - Chapter 99
177
Season 2 - Chapter 100

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!