Akhirnya Jin, Jean, Liam dan Kaily membuka topengnya. Para penjaga kota N yang melihat wajah Jin, Jean, Liam dan Kaily pun mengetahui siapa mereka. Setelah itu berdiskusi lah para penjaga dengan para tentara tentang Jin, Jean, Liam dan Kaily.
"Walaupun mereka adalah gang mafia, tapi kalian sudah menyelamatkan kita" kata salah satu penjaga.
"Hmm... perkataan mu memang ada benarnya juga" kata penjaga lainnya.
"Aku akan memaafkan mereka" kata salah satu tentara.
"Kalau begitu... apakah ada yang keberatan?" tanya salah satu penjaga.
"Tidak..." kata semua penjaga dan tentara.
Setelah para penjaga dan para tentara selesai berdiskusi, mereka pun bilang kepada Jin, Jean, Liam dan Kaily bahwa mereka akan memaafkan perbuatan Jin dan yang lainnya.
"Apa yang harus kami lakukan untuk balas budi pada kalian?" tanya salah satu tentara.
"Hmm... bagaimana menurutmu Jean?" tanya Jin pada Jean.
"Biarkan aku berpikir beberapa sebentar" jawab Jean.
5 menit kemudian Jean pun menemukan sebuah ide.
"Jika kalian ingin balas budi, kalian harus datang untuk menolong gang Venom saat kami sedang mengalami kesulitan" kata Jean.
"Kau pintar juga memanfaatkan kesempatan nona.." kata salah satu tentara pada Jean.
"Kalau begitu kami setuju" jawab salah satu penjaga.
Setelah kejadian itu, gang Venom diijinkan untuk tinggal lebih lama di kota N.
****
Saat malam hari tiba, Jin dan Jean sedang berdiskusi untuk rencana kedepannya.
"Menurutmu apa yang akan kita lakukan terlebih dahulu selanjutnya?" tanya Jin pada Jean.
"Mungkin kita akan menghabisi gang Warior terlebih dahulu, karena mereka bisa dibilang adalah pengganggu untuk kita balas dendam pada si tua bangka itu" jawab Jean pada Jin.
"Yahh.. padahal aku ingin segera menyiksa si tua bangka itu. Berani sekali dia membuat kita mati" kata Jin pada Jean.
"Seandainya dulu aku tidak mempercayai nya..." kata Jean.
"Sudahlah tidak usah merasa bersalah terus menerus" kata Jin pada Jean.
"Lagi pula maklum lah kalau dulu kau sangat mempercayai nya, karena bagaimanapun dia adalah orang tua kita. Walaupun kita belum tau dia itu orang tua kandung kita atau bukan" kata Jin pada Jean.
"Ya kau benar" kata Jean pada Jin.
Keesokan harinya gang Venom sedang berdiskusi di kamar laki-laki untuk bisa mengalahkan gang Warior.
"Hmm... gimana menurut kalian jika kita langsung tantang saja ketua gang Warior?" kata Liam.
"Memangnya nggak terlalu gegabah?" kata Kaily pada Liam.
"Menurutku ide Liam bagus juga" kata Jin pada Kaily.
"Aku juga setuju dengan ide Liam, karena jika kita berhasil mengalahkan ketua mereka, maka anak buahnya tidak mungkin berani mencari masalah" Kata Jean.
"Masalahnya siapa yang akan maju untuk melawan ketua gang Warior itu?" tanya Haru.
"Kemungkinan aku yang akan maju" jawab Jean pada Haru.
"Aku tidak bisa membiarkan mu selalu maju sendirian!" kata Liam pada Jean.
"Memangnya siapa lagi yang akan maju? kita kan tau kemampuan masing-masing, kemampuan yang paling tinggi hanyalah aku dan Jin" kata Jean pada Liam.
"Memang benar kemampuan mu dan Jin paling tinggi, tapi semua tidak harus selalu dilawan dengan kekuatan" kata Liam pada Jean.
"Apa maksudmu? jika tidak menggunakan kekuatan memangnya menggunakan apa?" tanya Jean pada Liam.
"Kau itu terlalu dingin Jean, hingga kau tidak mengetahui jawaban itu" jawab Liam sambil pergi keluar.
"Hey! kita belum selesai berdiskusi!" teriak Jean pada Liam, tapi Liam tidak mempedulikan itu.
"Sebenarnya menurutku perkataan Liam ada benarnya... maaf" kata Jin sambil pergi untuk menyusul Liam.
"Kaily, Haru, Ryu, Kyoto, Theo, Miko... kalian tidak memihak pada Liam kan?" tanya Jean.
"Aku lebih memilih ditengah" kata Ryu dan Theo.
"Aku sebenarnya tidak ingin kita bertengkar, tapi perkataan Liam memang benar" kata Haru pada Jean.
"Aku juga sama seperti Haru..." kata Kyoto pada Jean.
"Ma.. maaf kak Jean, tapi aku juga memihak pada kak Liam" kata Miko pada Jean.
"Sebenarnya apa yang salah?" tanya Jean.
"Carilah jawaban itu melalu diri sendiri, aku tidak akan memihak pada siapapun. Perkataan Liam memang benar tapi aku tidak akan mengikuti Liam ataupun kau" kata Kaily pada Jean.
Setelah itu pergilah semuanya dari kamar. Jean yang ditinggal sendiri pun langsung menundukkan kepala dengan wajah suram. Saat Jean sedang menundukkan kepalanya sambil berpikir, dia ingat kalau dulu ada seseorang yang berkata sesuatu pada Jean tentang sifatnya yang dingin itu. Beberapa menit kemudian setelah Jean berusaha mengingatnya, Jean akhirnya mengingatnya. Orang itu adalah pembantu dirumahnya yang paling mengerti Jean dan Jin waktu kecil, nama pembantu itu adalah Anna. Jean dan Jin memanggilnya dengan sebutan bibi An. Bibi An sangat sering memberi nasehat pada Jin dan Jean kalau mereka berbuat salah. Suatu hari Jean pernah membuat seorang anak seumurannya kehilangan kepercayaan diri karena omongan Jean yang sangat dingin. Setelah itu bibi An pun menghampiri Jean dan berbicara padanya.
"Kenapa kamu berbicara dengan dingin kepada anak itu Jean?" tanya bibi An pada Jean.
"Dia yang mulai duluan" kata Jean pada bibi An.
"Memangnya apa yang dia lakukan?" tanya bibi An pada Jean.
"Dia berlari, lalu menabrak ku hingga jatuh ke tanah " kata Jean pada bibi An.
"Jean... sebenarnya itu bukanlah masalah besar, kamu tidak perlu sampai berbicara dengan dingin padanya" kata bibi An pada Jean.
"Tapi kan mereka seharusnya tidak berlarian disana, lagi pula bukankah aneh jika mereka yang dia malah menangis sedangkan aku tidak" kata Jean pada bibi An
"Maklum lah jika dia menangis, kan dia masih anak-anak, tapi Jean berbeda karena Jean sudah berpikir seperti orang dewasa" kata bibi An pada Jean.
"Tapi dia juga menangis sambil bilang aku gadis dingin" kata Jean pada bibi An.
"Kalau kamu memang tidak suka, maka kamu harusnya menolong dia. Jika dia melihat kamu yang baik hati, dia pasti tidak akan mengatakan kamu gadis dingin lagi" kata bibi An pada Jean.
"Sudahlah aku malas membahasnya bibi" kata Jean pada bibi An.
"Kalau begitu bibi akan memberikan 1 kalimat terakhir untuk kamu" kata bibi An pada Jean.
"Apa itu?" tanya Jean pada bibi An.
"Kamu pasti akan menemukan seseorang yang bisa merubah mu dari orang yang dingin menjadi orang yang lembut dan baik hati" kata Bibi An pada Jean.
"Baiklah..." kata Jean pada bibi An dengan ragu.
Tapi sampai sekarang Jean tidak pernah menemukan orang yang bisa merubahnya. Jean pun akhirnya menganggap bahwa perkataan bibi An hanyalah omong kosong dan Jean melupakan perkataan bibi An itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
🦉 LEYLA 🦉
NEXT THOR 💪
OH IYA MAMPIR YA KE NOVEL AKU 😇
TERIMAKASIH
2020-12-07
6