Episode 17

Saat hampir 2 jam, Jin, Jean, Liam, Kaily dan 5 bersaudara itu masih belum berkumpul. Sedangkan tangan dan kepala para penjaga yang mengawasi mereka sudah bisa digerakkan, tapi badan dan kakinya masih belum bisa bergerak.

****

Waktu terus berjalan dan akhirnya tinggal 5 menit lagi untuk mencapai 2 jam. Seketika juga Jin, Jean, Liam, Kaily dan 5 bersaudara itu berhenti dari pekerjaannya lalu meminta gaji mereka. Dan saat gang Venom sudah mendapatkan gajinya masing-masing, berlari lah mereka sekencang mungkin. Sebelumnya Jean sudah bilang agar gang Venom berkumpul di penginapan yang lokasinya sudah dikirim oleh Jean lewat chat. Tepat setelah 5 menit, semua anggota gang Venom sudah sampai ditempat yang dijanjikan. Setelah itu anggota gang Venom pun bergegas masuk ke penginapan dan menyewa 2 kamar. Satu kamar untuk laki-laki dan satu kamar lainnya untuk perempuan. Liam yang mendengar itu pun memiliki sebuah pertanyaan untuk Jean.

"Jean, kenapa tidak satu kamar saja? lagi pula perempuan cuma ada 2 orang" kata Liam pada Jean.

"Kau cari mati ya Liam?" tanya Jin pada Liam dengan suara pelan.

"Ti.. tidak kok" jawab Liam pada Jin dengan suara pelan.

Jean yang mendengar perkataan Liam pun terdiam cukup lama. Liam yang melihat Jean terdiam merasa takut jika Jean akan membencinya, karena Jean mungkin berpikir bahwa Liam itu orang yang mesum. Saat Liam mencoba meminta bantuan pada yang lain, mereka semua pergi untuk mandi sedangkan Miko pergi ke kamar. Liam akhirnya berusaha untuk melawan rasa takutnya agar dapat meminta maaf pada Jean.

"Jean! tolong maafkan aku! aku tidak punya maksud lain berkata seperti itu..." kata Liam dengan memejamkan mata dan kepala menunduk kebawah.

"Aku tidak pernah menyalahkan mu, jadi tidak usah meminta maaf" kata Jean pada Liam sambil memalingkan wajah.

Liam yang melihat Jean memalingkan wajah pun masih merasa bersalah. Akhirnya Liam memegang tangan Jean sambil meminta maaf.

"Aku sudah memaafkan mu, kenapa kamu masih meminta maaf?" tanya Jean pada Liam.

"Tapi ekspresi mu seperti terpaksa..." jawab Liam dengan wajah memelas yang imut.

Jean yang melihat wajah Liam yang imut itu pun menjadi malu. Saat itu pipi Jean menjadi merah, Jean pun sadar bahwa pipinya memerah. Setelah itu Jean menarik salah satu tangannya yang dipegang oleh Liam untuk menutup mukanya. Liam yang melihat itu pun kebingungan dengan sikap Jean. Akhirnya Jean pun menarik tangannya yang satunya lalu pergi ke kamarnya. Liam pun menjadi bingung dengan sikap Jean yang aneh. Saat malam hari, Liam menceritakan kejadian itu pada Jin. Jin yang mendengar itu pun baru mengingat rahasia terbesar Jean. Walaupun Jean biasanya bersikap dingin dan tegas, tapi dia sangat suka dengan yang namanya keimutan. Jean paling tidak kuat dengan sesuatu yang imut. Jin pun bingung ingin memberitahu pada Liam atau tidak. Akhirnya Jin pun memutuskan untuk memberitahu Liam. Liam yang mendengar itu pun terkejut, karena tanpa Liam sadari Jean menganggap dia itu imut.

"Sepertinya kau ada sedikit kemajuan" kata Jin pada Liam.

"Tentu saja! suatu hari nanti aku pasti akan menikah dengan Jean!" kata Liam dengan percaya diri.

"Tapi aku belum merestui mu, jadi banyak lah berbuat baik padaku" kata Jin pada Liam.

"Baik kakak!" kata Liam pada Jin.

Keesokan harinya...

Saat pagi hari, Jin, Jean dan Liam mendengar suara keributan yang agak samar-samar karena jauh dari tempat penginapan. Akhirnya Jean memutuskan agar gang Venom mengikuti suara itu untuk melihat apa yang terjadi. Setelah gang Venom mengikuti suara itu, akhirnya mereka sampai di depan gerbang keluar masuk kota N. Ternyata di sana ada pertengkaran antara gang Warior dengan para penjaga gerbang kota N.

"Kenapa mereka mengejar kita sampai kesini ya?" tanya Kaily.

"Hmm... kemungkinan mereka curiga dengan Liam, karena Liam sangat hebat dalam bela diri" kata Jean pada Kaily.

"Memangnya mereka tidak punya kerjaan lain apa? rasanya aku jadi mau menghajar mereka" kata Liam.

"Jangan gegabah!" kata Jin pada Liam.

"Ya, tapi sekarang apa yang akan kita lakukan?" tanya Liam.

"Kita perhatikan dulu saja" kata Jean.

Beberapa menit kemudian, ada tentara kota N yang dikirim ke gerbang kota N untuk mengalahkan gang Warior. Pada akhirnya gang Warior lah yang menang, karena pengalaman mereka dalam bertarung lebih banyak dari pada kota N.

"Lebih baik sekarang kita bantu kota N dahulu, jangan lupa memakai topeng agar identitas kita tidak ketahuan" kata Jean.

Setelah itu majulah seluruh anggota gang Venom untuk membantu kota N. Sebelum itu Jean menyuruh agar 5 bersaudara agar tidak ikut terlebih dahulu, karena kemampuan mereka masih jauh dari gang Warior. Setelah itu Jin, Jean, Liam dan Kaily maju dan langsung melawan gang Warior.

"Siapa kalian ini!?" tanya salah satu anggota gang Warior itu.

"Gang Venom" jawab Jean.

"Apakah tidak apa-apa memberitahu siapa kita?" tanya Jin dengan suara pelan.

"Kita kan memakai topeng" jawab Jean.

Setelah mendengar jawaban Jean, gang Warior tidak percaya.

"Kalian itu masih remaja, bagaimana mungkin kalian itu dari gang Venom" kata salah satu anggota gang Warior.

"Apakah serangan sebelumnya belum terasa?" tanya Jean pada gang Warior.

"Tentu saja belum!" jawab anggota gang Warior.

"Sepertinya tadi kita terlalu baik" kata Jean pada gang Venom.

Setelah itu gang Venom mulai menyerang lagi dengan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. anggota gang Warior yang terkena serangan itu pun menjadi babak belur dan tulangnya patah. Melihat kejadian itu, gang Warior pun menjadi percaya bahwa Jin, Jean, Liam dan Kaily adalah orang dari gang Venom. Setelah itu pertandingan pun menjadi serius. Beberapa menit kemudian gang Venom lah yang memenangkan pertandingan itu. Akhirnya gang Warior pun segera pergi dari kota N. Para tentara dan penjaga yang melihat itu pun menjadi waspada akan Jin, Jean, Liam dan Kaily, tetapi ada satu tentara yang berani menanyakan sesuatu.

"Kenapa kalian membantu kami?" tanya tentara itu.

"Kami hanya balas budi pada kalian" kata Jean pada tentara itu.

"Memangnya kami pernah membantu apa? bukankah kalian sendiri tahu bahwa kota ini tidak suka pada gang mafia seperti kalian" kata Tentara itu.

"Sebelumnya kami minta maaf karena masuk ke kota N dengan identitas palsu" kata Jean.

"Apa kau mau memberitahu mereka Jean?" tanya Liam dengan suara pelan.

"ya, lagi pula jika mereka berani macam-macam kita bisa melawan mereka" jawab Jean dengan suara pelan.

Akhirnya Jin, Jean, Liam dan Kaily membuka topengnya. Para penjaga kota N yang melihat wajah Jin, Jean, Liam dan Kaily pun mengetahui siapa mereka. Setelah itu berdiskusi lah para penjaga dengan para tentara tentang Jin, Jean, Liam dan Kaily.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!