Jean,Jin dan Liam sudah menunggu hingga tengah malam, tetapi orang tua Kaily masih belum datang. Setelah beberapa menit Liam mendengar ada suara dari semak-semak, karena curiga dia pun mendekatinya, tiba-tiba peluru melesat ke arahnya.
DORR!!...
Tetapi Jean langsung melindungi Liam sehingga dia terkena peluru pada bagian lengannya. Liam yang melihat Jean tertembak peluru seketika juga dia lepas kendali, lalu menembak kepala orang yang ada di dalam semak-semak itu. Setelah Liam menembak orang itu, muncullah semua orang yang sudah mengepung tempat itu, tapi bagi Jin dan Jean itu adalah hal yang sudah biasa. Pada saat itu Jin dan Jean mengeluarkan pistol mereka dan menembak mereka semua dengan kecepatan tinggi, hingga tidak ada yang dapat melihat pergerakan mereka. Hanya dalam beberapa detik semua orang di sana mati, karena hampir semua orang tertembak di bagian kepala dan jantung.
"Ini terlalu mudah, bahkan saat aku berumur 7 tahun saja sudah bisa membunuh mereka semua" kata Jin dengan sombong.
"Sayangnya kau itu bodoh, kau hanya bisa mengandalkan keterampilan mu dan selalu bertindak ceroboh saat bertarung" jawab Jean.
"Yang penting kita kan bisa menang" kata Jin.
"Sudahlah, Jean kau tidak apa-apa?" tanya Liam.
"Ini hanya luka kecil" jawab Jean.
Saat Jin, Jean dan Liam sedang mengobrol di luar, Kaily berteriak karena melihat orang yang di bunuh oleh Jin dan Jean.
"Dasar kalian psikopat! Ren, Rin kalian psikopat!" teriak Kaily tidak jelas karena terlalu takut.
"ngomong-ngomong, kenapa Kaily memanggil kalian Ren dan Rin? bukankah nama kalian Jin dan Jean?" tanya Liam kebingungan.
"Sebenarnya kami mengganti nama kami sendiri menjadi Jin dan Jean" jawab Jean.
Setelah suara Kaily habis, dia pun mulai diam, Kaily merasa kebingungan dan frustasi.
"Apakah aku tidak akan bisa keluar dari sini? kenapa mereka terlihat senang saat membunuh orang-orang itu?" tanya Kaily kebingungan dengan ketakutan.
Disaat Kaily sedang merenung, Jin, Jean dan Liam pun datang. Melihat Kaily yang frustasi, Jin pun berniat menjadikan dia anak buah.
"Apakah kamu mau jadi anak buah kita?" tanya Jin pada Kaily.
"Tunggu! apa maksudmu Jin!?" tanya Liam terkejut.
"Tenanglah Liam, Jin tidak pernah salah memilih orang" jawab Jean.
"Tidak! aku tidak mau membunuh orang!" jawab Kaily dengan ketakutan.
Setelah Kaily berbicara, Jin pun pergi keluar dan membawa satu orang yang sudah mati dan menunjukkan nya pada Kaily. Kaily yang melihat itu berteriak histeris, tetapi Jin tidak peduli dan memberikan dia pistol untuk menembak orang tersebut sebanyak yang dia mau. Jean pun melepaskan ikatan Kaily, tetapi Kaily hanya bisa duduk dengan ketakutan. Jin pun langsung memberikan pistol ke tangan Kaily dan menyuruh Liam menggantung mayat itu, lalu Jin membantu Kaily menembak mayat itu. Setelah itu Kaily merasa dirinya sudah tidak ketakutan lagi, Kaily merasakan ada kesenangan tersendiri saat dia menembak pistol ke arah mayat itu. Sudah sekitar 30 menit Kaily menembak mayat itu, dan tembakannya lumayan baik seorang pemula. Setelah Kaily sudah puas menembak, Jin pun bertanya sekali lagi pada Kaily.
"Apakah kamu mau bergabung dengan kami?" tanya Jin pada Kaily.
"Ya!" jawab Kaily dengan cepat.
"Berjanjilah kalau kamu tidak akan mengkhianati kami dan kamu akan mempertaruhkan nyawamu untuk kami" kata Jin pada Kaily.
"Aku berjanji!" jawab Kaily dengan tegas.
"Dan juga sekarang nama kami bukanlah Ren dan Rin, tapi Jin dan Jean lalu dia adalah Liam, mengerti?" tanya Jin pada Kaily.
"Aku mengerti!" Jawab Kaily.
Sudah sekitar 1 Minggu orang tua Kaily berusaha menyelamatkan nya, tetapi dia selalu gagal. Sementara itu Kaily terus berlatih bersama Jin, sedangkan Jean dan Liam berjaga di sekitar situ. Saat 2 Minggu sudah berlalu, orang tua Kaily pun melakukan penyelamatan dengan cara yang gila. Mereka membawa buldoser untuk menyelamatkan Kaily, tetapi itu bukanlah hal besar bagi Jean. Jean mengambil senapan, lalu dia menembakkan senapan itu tepat di ban buldoser. Namun orang tua Kaily tidak peduli akan hal tersebut, mereka terus maju dengan buldoser itu. Saat orang tua Kaily hampir sampai di dekat Jean dan Liam, tiba-tiba buldoser itu oleng dan justru melaju menuju jurang didekat situ. Singkat cerita orang tua Kaily meninggal karena tidak dapat mengendalikan buldoser itu.
***
Setelah itu Jean dan Liam pergi menghampiri Jin dan Kaily yang sedang berlatih, lalu Jean memberitahukan semua yang terjadi pada mereka. Mengetahui hal tersebut, Kaily tidak terlalu mempermasalahkan nya, karena Jin dan Jean pernah berkata bahwa hidup dan mati bukan kita yang menentukan, tetapi jika kita diijinkan hidup kembali artinya itu waktu kita untuk membalas dendam pada orang yang membuat kita mati. Jin dan Jean tidak pernah berpikir bahwa Kaily akan berkata seperti itu, karena dalam ingatan Ren dan Rin dia itu sangatlah manja dan sombong. Jean adalah orang yang sangat waspada, karena itu dia mulai curiga pada Kaily.
"Apa tujuan mu mau bergabung dengan kami?" tanya Jean dengan tegas pada Kaily.
"Tujuanku hanya untuk bertahan hidup" jawab Kaily.
"Kamu pikir kita akan percaya!?" kata Jean.
"Memangnya aku punya tujuan apa lagi? kenapa tiba-tiba kau curiga padaku!?" tanya Kaily.
"Baiklah aku punya cara untuk membuktikannya kalau kamu tidak percaya Jean" kata Jin pada Jean.
"Apa caramu?" tanya Jean.
"Kalian tunggu saja disini, aku akan segera kembali" jawab Jin pada Jean.
Beberapa menit kemudian Jin pun kembali dengan membawa tubuh orang tua Kaily yang ternyata belum sepenuhnya meninggal. Orang tua Kaily saat itu hanya sekarat dan hampir meninggal. Jean yang melihat itu mengerti apa yang akan Jin lakukan. Liam dan Kaily yang melihat Jin membawa mayat orang tua Kaily merasa bingung dengan apa yang akan dia lakukan. Setelah kembali, Jin pun meletakan orang tua Kaily di tanah.
"Jika kamu melihat ada dua orang teman, sahabat, saudara atau orang tua mu yang ada di pihak musuh dan mereka sedang sekarat, apa yang akan kamu lakukan? aku beri kau waktu 3 jam untuk berpikir" kata Jin kepada Kaily.
Mendengar hal tersebut Kaily terkejut, tetapi dia berusaha untuk tenang dan berpikir. Setelah 1 jam berlalu, Kaily belum bisa memutuskan apa yang akan dia lakukan disaat seperti itu. Sambil menunggu Kaily, Liam dan Jin pergi mengumpulkan makanan dan kayu, sedangkan Jean menemani Kaily. Melihat Kaily yang kebingungan dan ketakutan, Jean pun memberikan sedikit pengertian pada Kaily.
"Seseorang hanya akan menyesal akan perbuatan atau perkataannya setelah dia mendapatkan masalah dalam hidupnya karena perbuatan atau perkataannya sendiri, bukankah kau menyadari hal itu?" kata Jean pada Kaily.
"Tidak semua orang seperti itu, lagi pula bisa saja mereka sebenarnya berbohong pada kita kalau mereka sudah menyesal" jawab Kaily.
"Jika mereka tidak menyesal kamu tahu kan apa maksudnya mereka mendekatimu, Dan cara mengetahui kalau mereka berbohong atau tidak kamu pasti juga tahu bagaimana caranya mengetahui mereka itu jujur atau tidak kan" kata Jean pada Kaily.
Mendengar perkataan Jean, Kaily mulai merenung dan mencoba mencari jawaban dari perkataan Jean.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Eroksasik Syivashakti
boleh tau umur author?
sejak kapan ban buldoser bisa kempes?
2021-01-05
9