Episode 11

Keesokan harinya duel pun dimulai, Xian, Zena, Arend dan Rian Verno bertanding dengan begitu sengit hingga tidak ada yang bisa menentukan mana yang akan menang.

****

Akhirnya pertandingan itu selesai sendiri karena hari sudah mulai gelap. Sebelum pertandingan itu diselesaikan mereka harus memberi salam perdamaian, tapi Rian Verno tiba-tiba jatuh pingsan karena terlalu lelah dan dehidrasi. Oleh karena itu Jin dan Jean memutuskan yang menjadi pemenang pertandingan nya adalah Xian dan Zena. Saat Xian dan Zena mendengar bahwa mereka lah yang menang, mereka merasa tidak senang karena kemenangan itu di dapat dengan tidak adil. Xian dan Zena berpikir bahwa seharusnya hasil pertandingan itu adalah seri. Sayangnya aturan dari pertandingan itu adalah membuat musuh kalian tidak bisa berdiri lagi. Walaupun begitu Xian dan Zena tetap membantah dan ingin agar hasil pertandingan itu seri. Akhirnya pendapat Xian dan Zena pun di setujui, karena itu hanyalah hasil pertandingan latihan. Keesokan harinya Rian Verno pun siuman, dan saat Xian dan Zena mendengar itu mereka pun langsung pergi menemui Rian Verno. Saat itu Xian dan Zena pun berkata dengan tegas pada Rian Verno.

"Kita akan bertanding lagi saat sudah dewasa secara individu! karena itu bertambah lah kuat agar aku tidak segan-segan untuk menghabisi mu!" kata Xian dan Zena pada Rian Verno.

"Baiklah! aku akan menantikan hari itu, jangan menangis jika kalah nanti" kata Rian Verno.

Karena mendengar keributan itu, Arend pun datang.

"Hey bisa diam tidak? pagi-pagi teriak sekeras itu untuk di dengar siapa memang?" kata Arend pada Xian, Zena dan Rian Verno.

"Justru pagi-pagi kita harus semangat Arend!" kata Rian Verno pada Arend.

"Aku ini lebih tua darimu, jadi panggil aku senior" kata Arend pada Rian Verno.

"Aku tidak mau! karena kata senior itu terlihat tidak akrab, aku akan panggil kamu kak Arend!" kata Rian Verno.

"Ter.. serah mu lah!" kata Arend dengan sedikit malu.

"Hahahaha... apa-apaan itu ekspresi mu Arend! hahahaha...!" kata Xian sambil tertawa dengan Zena.

Jin dan Jean yang melihat dan mendengar percakapan itu pun tersenyum. Mereka senang karena kehadiran Rian Verno bisa memberikan kehangatan seperti keluarga. Oleh karena Xian, Zena, Arend dan Rian Verno ingin bersaing, akhirnya mereka memutuskan untuk membuat gang mafia sendiri-sendiri. Selain itu Xian, Zena dan Arend juga memiliki niat yang lain, yaitu mengalahkan Arland. Sebelum itu mereka menceritakan masalah Arland pada Rian Verno agar dia mau bergabung dengan mereka. Jika mereka memiliki 4 gang yang bersekutu, maka mudah untuk bisa mengalahkan gang Warior.

****

Setelah Jin dan Jean mengingat masa lalu, Liam dan Kaily pun pulang membawa barang- barang untuk membuat pistol. Saat itu Jin dan Jean berniat membuat 4 macam pistol khusus untuk mereka berempat. Jin dan Jean memberitahu Liam dan Kaily bahwa kemungkinan pistol itu selesai dibuat dalam 2 minggu atau 3 minggu. Sambil menunggu Jin dan Jean membuat pistol, Liam dan Kaily pun latihan menggunakan pistol, pedang, pukulan dan fisiknya terus-menerus setiap hari. Setelah 1 minggu berlalu, Liam mulai bosan dan dia pun memutuskan untuk refresh terlebih dahulu dengan jalan-jalan mengelilingi kota V. Tadinya Liam ingin mengajak Kaily tapi Kaily menolak dan memilih untuk latihan.

****

Setelah 1 jam berkeliling kota, Liam masih merasa bosan. Di tengah jalan Liam melihat ada sebuah bar, akhirnya dia memutuskan untuk minum di bar tersebut. Saat Liam sedang memesan minuman, Liam melihat keributan di pojok. Di sana Liam melihat 4 orang laki-laki seumuran dia, dan juga 1 orang perempuan seumuran Kaily yang sedang berlindung dibelakang punggung 4 laki-laki itu. Selain itu juga ada beberapa pria yang menggunakan jaket Warior sedang ribut dengan 4 orang laki-laki yang sedang melindungi perempuan itu. Liam pun memahami situasi tersebut, tapi dia tidak punya keinginan untuk membantu mereka. Setelah beberapa menit mendengar dan melihat keributan itu, Liam pun merasa kesal karena mereka mengganggu ketenangannya. Saat itu Liam terkejut melihat 4 laki-laki itu terus melindungi perempuan itu walaupun sudah babak belur. Melihat perjuangan 4 laki-laki itu, Liam pun merasa tersentuh dan akhirnya memutuskan untuk membantu mereka. Sebelum Liam membantu mereka, Liam baru sadar kalau beberapa pria yang membuat 4 laki-laki itu babak belur adalah anggota gang Warior. Liam pun berpikir beberapa saat, setelah Liam pun mendapatkan sebuah ide. Saat Liam hendak membantu 4 laki-laki itu, Liam menelpon Jean kalau dia bertemu dengan anggota gang Warior. Jean yang mendengar itu pun bergegas ke sana, sedangkan Liam mendekati anggota gang Warior itu dan mulai beradu mulut dengan mereka.

"Hehe... tidak kusangka ada pria yang seleranya seorang perempuan dibawah umur begini" kata Liam.

"Memangnya kenapa!? justru kalau masih dibawah umur itu kulitnya lembut sehingga membuat nyaman!" kata salah satu anggota gang Warior itu.

"Senyaman apapun perempuan dibawah umur, tetap saja lebih enak perempuan ABG. Apakah kalian tidak lihat dadanya yang rata itu? jika kalian mau, aku punya yang jauh lebih baik dari dia hehe..." kata Liam sambil menahan muka bersalah, karena secara tidak langsung dia seperti menjual Jean.

"Dari tadi untuk apa bertele-tele kalau ujung-ujungnya kamu mau kasih kami yang lebih baik bocah? hahahaha..." kata salah satu anggota gang Warior itu.

"Ngomong-ngomong dimana wanita yang kau maksud?" tanya anggota gang Warior yang lain.

"Tunggu saja sebentar lagi pasti sampai!" kata Liam.

Setelah beberapa detik, datanglah Jean ke bar itu sendirian. Liam yang melihat Jean datang sendirian pun terkejut, karena dia pikir kalau Jean akan ke sana dengan Jin. Melihat seorang wanita anggun masuk ke bar itu, anggota gang Warior pun tahu bahwa wanita yang dimaksud oleh Liam pasti adalah wanita yang baru masuk ke bar itu. Saat Jean sudah masuk, Jean pun melihat sekeliling dan akhirnya dia pun menemukan Liam yang sedang berdiri di meja yang berada di pojok dengan beberapa orang lain yang diantaranya ada anggota gang Warior. Setelah melihat Jean, para anggota gang Warior itu pun mendekatinya dan menggodanya. Liam pun merasa kesal dan berlari ke depan Jean lalu menghalangi para anggota gang Warior itu.

"Apa maksudmu ini? bukankah dia wanita yang kau maksud lebih baik dari perempuan di bawah umur itu?" tanya salah satu anggota gang Warior itu.

"I.. itu... aku..." Di saat itu Liam pun mulai gugup.

Jean yang melihat situasi itu pun mengerti apa yang sedang terjadi. Akhirnya Jean pun membuat keputusan antara mengaku atau tidak mengaku bahwa dia adalah wanita yang dimaksud Liam.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!