"Aku sudah tahu jawabannya" jawab Kaily dengan bersungguh-sungguh.
"Sekarang kamu jawab pertanyaan ku" kata Jin pada Kaily.
"Jawabannya, aku akan menguji mereka dulu untuk mengetahui apakah mereka benar-benar menyesal atau tidak" jawab Kaily.
"Aku tidak ingin kamu hanya tahu jawabannya, tapi kamu juga harus tahu caranya" kata Jin pada Kaily
"Baiklah" jawab Kaily.
Saat itu Kaily berpikir dahulu selama 10 menit, lalu ia menemukan sebuah ide. Kaily mengambil pistolnya dan menyuruh Jin memegang pistol itu. Setalah itu Kaily memberitahu Jin ide nya. Saat Kaily sudah selesai memberitahu ide nya pada Jin, mereka pun pergi ke tempat orang tua Kaily di letakkan. Di sana Kaily melihat orang tuanya yang hampir mati tapi dia berusaha untuk tidak mempedulikan itu dulu. Baginya yang terpenting adalah kejujuran orang tua nya dahulu.
"Ayah, ibu..." panggil Kaily pada orang tua nya.
"Kaily.. cepat selamatkan kami nak, apakah kamu tega melihat orang tuamu meninggal disini?" kata ibu Kaily pada Kaily.
"Tentu aku akan menyelamatkan kalian, tapi aku disini juga ditahan oleh mereka semua" jawab Kaily pada ibu nya.
"Diam atau aku bunuh kalian semua" kata Jin pada Kaily dan orang tua nya.
Setelah semua diam, Jin mengambil pistol dari sakunya dan menodongkan pistol itu pada mereka. Orang tua Kaily pun terkejut dan ketakutan melihat pistol itu.
"Apa yang kau inginkan supaya tidak membunuh kami!?" tanya ayah Kaily pada Jin.
"Aku ingin kalian membuat sebuah pilihan antara nyawa kalian atau nyawa anak kalian" jawab Jin pada orang tua Kaily.
"Apa maksudmu!? pilihan nyawa apa maksudnya!?" tanya ibu Kaily dengan ketakutan dan khawatir pada Jin.
"Apakah IQ kalian begitu rendah sampai tidak mengerti perkataan ku? baiklah kalau begitu aku akan menjelaskan nya lebih detail lagi. Jadi kalian silahkan memilih ingin mati demi anak kalian atau kalian tetap ingin hidup tapi anak kalian, Kaily mati, sudah mengerti?" Kata Jin pada orang tua Kaily.
"Tapi..." kata ibu Kaily yang dipotong oleh Jin.
"Tidak ada tapi-tapian, aku tidak suka mengulang kata-kata ku untuk kedua kalinya. Jika kalian tidak bisa memilih lebih baik kalian dan anak kalian mati bersama saja" kata Jin pada orang tua Kaily.
"Bisakah kamu memberikan kami waktu untuk berpikir?" tanya ayah Kaily pada Jin.
"Tentu, waktu berpikir kalian hanya 10 menit karena kalau 30 menit mungkin kalian pasti sudah tidak bernyawa atau bisa dibilang mati" jawab Jin pada orang tua Kaily.
Mendengar perkataan Jin, orang tua Kaily pun mulai merasa cemas dan takut. Karena ketakutan dan kecemasan itu, mereka hampir tidak bisa berpikir dengan jernih lagi dan mulai gugup. Sementara mereka sedang berusaha tenang, waktu sudah berjalan selama 8 menit.
"Sisa waktu tinggal 2 menit" kata Jin.
"Aku memilih menyelamatkan Kaily" jawab ibu Kaily pada Jin.
"Tunggu! apa maksudmu!? bukankah kita sudah sepakat menyelamatkan diri kita sendiri? lagi pula anak itu tidak berguna, dia hanya bisa menghabiskan uang kita" kata ayah Kaily pada ibu Kaily.
"Hmm... tapi... aku tidak tega" gumam ibu Kaily.
"Kita tidak pilih diri kita sendiri yang tadi dia salah menjawab" kata ayah Kaily pada Jin.
"Oh baiklah, bagaimana Kaily? bukankah sudah terlihat jelas mereka tidak menginginkan mu?" tanya Jin pada Kaily.
Saat Jin bertanya seperti itu pada Kaily, Kaily pun terdiam dengan memasang wajah suram. Di sana mulai keluar hawa pembunuhan yang berasal dari Kaily. Setelah terdiam selama 1 menit dengan menundukkan kepalanya, Kaily pun mengangkat kepala dengan tatapan dingin. Jin pun memberikan pistolnya kembali. Saat pistol sudah berada di tangan Kaily, Kaily pun mulai menembak mereka mulai dari tangan lalu kaki hingga kebagian inti, yaitu otak dan jantung mereka. Melihat itu, Jin, Jean dan Liam pun percaya bahwa dia akan setia pada mereka.
"Apakah kau masih merasa sakit hati karena ucapan orang tua mu?" tanya Jean pada Kaily.
"Tidak..." jawab Kaily dengan sedikit sedih.
"Tenang saja mulai sekarang kami yang akan melindungi mu dan juga kami lah keluarga mu" kata Jin pada Kaily dengan senyum lebar.
"Aku janji akan melindungi mu, berhenti menangis" kata Liam dengan memalingkan wajahnya.
Melihat mereka semua yang mendukung Kaily, Kaily pun merasa lebih baik. Dia mulai tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada mereka semua.
"Jadi apa rencana kita sekarang Jin, Jean?" tanya Liam.
"Saat ini kita hanya berisikan 4 anggota, dan ini sangat kurang untuk bisa melawan ketua gang mafia Alpha" kata Jean.
"Kenapa kita harus bermusuhan dengan gang mafia itu!? apakah kalian tidak pernah dengar bahwa mereka sangat kejam! apalagi ketua mereka yang masih muda tetapi sangat jenius" kata Liam pada Jean.
"Apakah ketua gang Alpha yang sekarang bernama Rian Verno?" tanya Jin pada Liam.
"Iya! dia sangat-sangat menakutkan apalagi guru nya, untunglah gurunya sudah meninggal beberapa tahun lalu" kata Liam.
"Jika kuberi tahu kalau aku dan Jean adalah gurunya, dia pasti akan lari" kata Jin dalam hati.
"Apakah kamu tahu nama guru Rian Verno itu?" tanya Kaily pada Liam.
"Aku tidak tahu, setahuku mereka itu saudara kembar tapi beda jenis kelamin. Selain itu aku tidak tahu, karena identitas nya sangat dirahasiakan" kata Liam pada Kaily.
"Ya tentu saja gurunya hebat! selain itu yang laki-laki sangat tampan, gagah dan jenius, menurut ku yang perempuan pasti kalah dengan yang laki-laki hehehe..." kata Jin.
"Setahuku bukannya kamu tidak suka memuji orang?" tanya Liam.
"Itu... hmmm" gumam Jin dengan gugup.
"Dia hanya fans fanatik nya" kata Jean.
"Tapi aku baru tahu kalau kalian menyukai tentang mafia seperti ini" kata Kaily.
"Kami mulai suka saat kabur dari rumah sakit" kata Jean.
"Ohh baiklah" kata Kaily.
"Berarti sekarang kita harus mencari anggota dulu?" tanya Liam.
"Iya" jawab Jean.
"Tapi sebelum itu bukankah kita harus memiliki nama gang dulu supaya dikenal seluruh dunia?" kata Jin.
"Kalau begitu berpikir selama 10 menit" kata Jean.
5 menit kemudian...
"Bagaimana kalau Killer?" kata Liam.
"Namanya terlalu menunjukan jati diri kita, jadi tidak" kata Jean.
2 menit kemudian...
"Bagaimana kalau Cobra?" tanya Kaily.
"Sudah ada gang yang namanya Cobra" kata Jin.
1 menit kemudian...
"Hmm... bagaimana kalau BlackShoot saja?" tanya Jin.
"Itu terlalu panjang, kita harus cari nama yang singkat sehingga mudah dimengerti, selain itu di dalam nama itu ada sebuah arti. Jadi kalian jangan asal pilih" kata Jean.
2 menit kemudian...
"Yosh! aku sudah menemukan namanya!" kata mereka semua bersamaan.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments