Episode 12

"Apa maksudmu ini? bukankah dia wanita yang kau maksud lebih baik dari perempuan di bawah umur itu?" tanya salah satu anggota gang Warior itu.

"I.. itu... aku..." Di saat itu Liam pun mulai gugup.

Jean yang melihat situasi itu pun mengerti apa yang sedang terjadi. Akhirnya Jean pun membuat keputusan antara mengaku atau tidak mengaku bahwa dia adalah wanita yang dimaksud Liam.

"Sayang sekali aku bukanlah orang yang kalian maksud" kata Jean dengan senyuman yang sedikit menggoda.

Melihat hal tersebut Liam pun merasa kesal dengan menundukkan kepalanya dan mukanya memerah karena menahan amarah. Sedangkan para anggota gang Warior yang melihat senyuman menggoda Jean pun langsung bernafsu. Saat salah satu anggota gang Warior mendekati Jean, Liam pun menghalangi salah satu anggota gang Warior itu.

"Bukankah dia bukan orang yang kau maksud? lalu kenapa kau menghadang ku mendekatinya!?" tanya salah satu anggota gang Warior itu dengan kesal.

"Dia memang bukan perempuan yang ku maksud, tapi aku menghalangi mu karena dia adalah wanitaku!" kata Liam dengan tegas sambil tersipu.

"What!? kau pasti ingin membohongi kami kan bocah sialan!?" kata salah satu anggota gang Warior itu.

"Terserah kalian mau menganggap perkataan ku ini bohong atau tidak, yang terpenting jika kalian berani maju selangkah lagi aku tidak akan segan-segan menyiksa kalian" kata Liam dengan tatapan seorang pembunuh yang haus akan darah.

Saat para anggota gang Warior itu melihat tatapan mata Liam, mereka pun merinding. Para anggota gang Warior itu berusaha tidak mempedulikan tatapan Liam, karena mereka berpikir bahwa Liam pasti hanya menggertak mereka saja. Akhirnya ada salah satu anggota gang Warior itu yang maju. Salah satu anggota gang Warior itu berani untuk maju karena dia yakin bahwa jika Liam berani macam-macam dengan nya, kekuatan Liam pasti tidak akan bisa menandingi kekuatan nya. Salah Liam melihat salah satu anggota gang Warior yang maju, Liam langsung memegang tangan dan mematahkan nya sekuat tenaga. Oleh karena itu berteriak lah anggota gang Warior yang di patahkan tangannya oleh Liam. Melihat itu, para anggota gang Warior yang lain tidak terima dan mulai menyerbu Liam untuk membalas perbuatannya. Sayangnya mereka semua tidak ada yang bisa menandingi kekuatan Liam yang sedang menahan amarahnya. Setelah selesai membereskan para anggota gang Warior itu, raut muka Liam merasa kesal, sedih dan bersalah. Jean yang melihat perkembangan keterampilan bertarung Liam pun merasa bangga padanya. Saat itu Jean menenangkan Liam dengan mengucapkan "terimakasih..." sambil tersenyum lembut. Liam pun tersipu malu melihat Jean yang bertingkah seperti itu.

"A... aku lebih suka kau berterimakasih dengan tindakan" kata Liam dengan malu-malu.

"Tindakan? kau mau aku melakukan apa?" tanya Jean pada Liam.

"Kau menyetujuinya!?" tanya Liam dengan terkejut, karena dia pikir Jean akan menolak berterimakasih dengan tindakan.

"Iya.. jadi kau mau aku melakukan apa?" kata Jean.

"Men.. mencium ku..." kata Liam dengan muka yang memerah.

Jean yang mendengar itu pun menjadi sedikit salah tingkah dan tersipu.

"Ba.. baiklah, tapi kau harus tutup mata!' kata Jean dengan gugup.

Setelah itu Liam pun menutup matanya, lalu Jean mendekatkan bibirnya ke pipi Liam. Saat Jean hampir mencium Liam, Liam pun mengintip dan dia berpikir untuk mencari keuntungan lebih banyak. Pada saat Jean hampir mencium pipi Liam, Liam pun menggantinya dengan bibirnya. Saat itu Jean tidak menyadarinya, karena dia mencium Liam sambil menutup matanya. Setelah bibir mereka salin bersentuhan, Jean pun langsung sadar dan menghindar.

"Kau sengaja ya!?" kata Jean pada Liam.

"Tadi aku tidak sengaja menggeser kepalaku" kata Liam pada Jean.

Jean pun memutuskan untuk melupakannya saja.

****

Saat Jean dan Liam sedang bermesraan, 4 laki-laki dan 1 gadis kecil yang ditolong oleh Liam pun mendekati mereka. 4 orang laki-laki itu pun mengucapkan terimakasih lada Liam dan juga Jean yang sudah menolong mereka.

"Untuk apa kalian berterimakasih padaku? aku tidak melakukan apa-apa" kata Jean pada 4 orang laki-laki itu.

"Berterimakasih tidak membutuhkan alasan... bagimu memang kau tidak melakukan apapun, tapi bagi kami kau sudah menolong kami" kata salah satu dari 4 orang laki-laki itu.

"Bisa kah kalian memperkenalkan diri?" tanya Liam pada 4 orang laki-laki dan 1 gadis kecil itu.

"Tentu, kami berlima adalah saudara. Aku adalah anak pertama, nama ku Haru dan umurku 18 tahun" kata Haru.

"Aku anak kedua, nama ku Ryu dan umurku 16 tahun" kata Ryu.

"Aku anak ketiga, namaku Kyoto dan umurku 15 tahun" kata Kyoto.

"Aku anak keempat, namaku Theo dan umurku 13 tahun" kata Theo.

"A.. aku Miko, umurku 12 tahun" kata Miko dengan sembunyi dibelakang punggung kakak-kakaknya.

Setelah selesai berkenalan, Jean dan Liam pun bertanya dimana mereka tinggal dan dimana orang tuanya. Haru pun menjawab kalau mereka tidak punya rumah dan mereka juga yatim piatu. Setelah mendengar perkataan Haru, Jean pun terdiam sejenak sambil melihat mereka berlima. Setelah beberapa saat, Jean pun memutuskan agar 5 saudara itu menjadi anak buahnya.

"Apakah kalian mau bergabung dengan kami?" tanya Jean pada 5 bersaudara itu.

"Sebelum kami menjawab, aku ingin tahu kalian ini siapa ya? kok bisa jago bertarung" kata Haru.

"Kami dari gang mafia yaitu gang Venom, kalian seharusnya sudah tau tentang gang Venom karena beritanya sangat menghebohkan di kota V" kata Liam pada 5 bersaudara itu.

"Jika kalian mau bergabung dengan kami, kami akan melatih kalian dan menanggung biaya hidup kalian. Sebelum itu, gang Venom memiliki syarat yaitu sekali masuk kau tidak boleh keluar, dan jika ada yang berkhianat maka akan diburu untuk dibunuh" kata Jean pada 5 bersaudara itu.

"Tolong beri kami waktu 10 menit untuk berpikir" kata Haru pada Jean.

"Baiklah" kata Jean.

Sambil menunggu 5 bersaudara itu berpikir, Jean dan Liam pergi ke tempat duduk yang agak jauh dari mereka untuk berdiskusi.

"Jean, kenapa kamu meminta 5 bersaudara itu bergabung? mereka itu terlihat lemah, mungkin mereka hanya akan membebani kita" kata Liam pada Jean.

"Mungkin perkataan mu ada benarnya, tapi aku memiliki alasan tersendiri tentang itu..." kata Jean pada Liam.

"Kumohon jangan selalu tertutup denganku... kita sudah bersama selama 6 tahun, jika boleh tahu aku ingin tahu apa alasanmu" kata Liam pada Jean.

Jean yang mendengar perkataan Liam pun menjadi merasa sedikit bersalah.

"Sebenarnya aku hanya tidak ingin merepotkan mu, tapi jika kau ingin tahu maka akan ku beritahu" kata Jean pada Liam.

Liam yang mendengar itu pun merasa senang, karena akhirnya Jean bisa membuka hatinya sedikit.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Libra3

Libra3

sebentar jin dgn jean bukannya laki" y

2022-08-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!