Setelah Jean dan Liam selesai mengumpulkan makanan dan kayu mereka pun kembali ke mata air. Saat mereka kembali Jean terkejut melihat Jin tidak disana.
"Dimana Jin!? Jin kau dimana!?" teriak Jean sekencang mungkin.
"Jean tenang dulu! aku akan bantu kamu mencari Jin" kata Liam.
Setelah 30 menit mencari Jin mereka tetap tidak menemukan Jin disekitar situ. Jean menangis didekat mata air dengan dipeluk oleh Liam agar dia tidak sedih lagi. Saat itu Liam mendengar suara langkah kaki menuju kearahnya dan Jean. Liam pun meminta agar Jean tetap disana dan membiarkan dia memeriksa.
"ahh... akhirnya bisa lega setelah buang air besar" Kata Jin pada diri sendiri sambil berjalan ke mata air.
Saat Jin hampir sampai, dia melihat sebuah batu yang dilempar dengan keras ke arahnya, Untungnya Jin bisa menghindari serangan tersebut.
"Siapa itu yang melempar batu ke arahku!?" teriak Jin agar orang yang melempar mendengarnya.
Mendengar teriakan Jin, Jean pun segera menghampiri nya.
"Aku yang melemparnya" jawab Liam dari atas pohon.
"Siapa kamu?" tanya Jin pada Liam.
"Aku Liam, siapa kau?" tanya Liam.
"Aku Jin" jawab Jin.
"Jin! ternyata kamu, kalau dilihat-lihat memang kalian lama kelamaan menjadi mirip, seperti versi cowok dan cewek" kata Liam.
"Kamu siapa? memangnya kita saling kenal ya? atau mungkin kamu adalah fans fanatik ku ya!?" tanya Jin pada Liam.
"Aku.....eh itu kan Jean" kata Liam pada dirinya.
"Jin itu beneran kamu!?" tanya Jean pada Jin.
"Ya memangnya siapa lagi" jawab Jin pada Jean.
Saat itu Jin kebingungan dengan apa yang sedang terjadi, karena itu Liam pun menceritakan semua yang terjadi. Setelah selesai bercerita...
"Tidak kusangka kamu ternyata perhatian juga ya Jean... hehehe" kata Jin pada Jean.
"Diam kau! lagian siapa saja akan perhatian pada mu karena kamu itu bodoh" jawab Jean.
"Aku tidak bodoh! berhenti mengatai ku bodoh!" kata Jin.
"Ngomong-ngomong besok kita akan mulai berlatih dengan sungguh-sungguh dan setiap sore Liam akan pergi ke rumah keluarga angkat kita untuk mengawasi gerak-gerik mereka, mengerti?" tanya Jean.
"ya!" jawab Jin dan Liam.
6 tahun kemudian....
Mereka semua melakukan apa yang Jean suruh terus menerus setiap hari, hingga tanpa sadar sudah 6 tahun mereka melakukan hal itu.
"Sekarang kita seperti nya sudah harus memulai permainan balas dendam ini" kata Jean pada Jin dan Liam.
"Tapi apa rencana mu untuk balas dendam pada keluarga angkat kita?" tanya Jin pada Jean.
"Kita akan....." Jean menjelaskan rencananya pada Jin dan Liam
Setelah mengerti tentang rencana nya, mereka pun berangkat ke rumah keluarga angkat Ren dan Rin yang sekarang sudah pindah. Dan rencana pun dijalankan.
Pyarr...(suara kaca pecah)
"Aaaaaahhhhhhhhhh!!" Teriak semua orang di rumah keluarga angkat Ren dan Rin.
"Hehehe...karena aku sudah berlatih melempar batu selama 6 tahun, lemparan ku jadi sangat kuat, cepat dan tepat" Kata Liam pada dirinya di atas pohon dekat rumah keluarga angkat Ren dan Rin.
Saat semua orang di rumah keluarga angkat Ren dan Rin sedang ketakutan, ada seorang pelayan yang melihat sebuah tulisan pada batu tersebut.
"Tuan nyonya! saya melihat ada tulisan di batu ini!" teriak pelayanan tersebut dengan ketakutan.
"Berikan pada kami!" jawab orang tua angkat Ren dan Rin.
Setelah mendapat batu itu orang tua angkat Ren dan Rin melihat sebuah tulisan, "hati-hati ini masih permulaan" seketika itu juga bulu kuduk orang tua angkat Ren dan Rin pun berdiri.
"Ayah ibu, ada tulisan apa di batu itu?" tanya Kaily pada orang tuanya.
"Ti..tidak ada! ja..jangan khawatir! ini pasti perbuatan orang iseng" jawab ibu Kaily dengan ketakutan.
"Iya benar yang dikatakan ibumu, lebih baik kamu pergi ke kamar saja ya Kaily" kata ayah Kaily.
"Baiklah..." jawab Kaily dengan sedikit ragu.
Setelah kejadian itu keluarga angkat Ren dan Rin menganggap itu hanya iseng, karena menurut mereka, mereka tidak memiliki musuh.
"bagus Liam! mulai sekarang kehidupan neraka mereka baru dimulai..hihihi" kata Jean.
"Kenapa suasana nya jadi membuat orang merinding" tanya Liam ketakutan.
"Itu adalah aura Jean, setiap dia disuruh menyiksa orang dia akan mengeluarkan aura yang membuat orang ketakutan kecuali aku, karena aku sudah terbiasa" jawab Jin.
"Dengan sifatnya yang seperti ini membuat ku lebih mengaguminya dan...(suara pelan)mencintainya" kata Liam.
"Hah? kau bilang apa?" tanya Jin pada Liam.
"Ti-tidak ada!" jawab Liam dengan cepat dan gugup.
Keesokan harinya rencana selanjutnya dimulai. Saat Kaily berangkat ke sekolah, di tengah perjalanan dia terkejut, karena ada anak panah yang melesat lurus dengan cepat dan hampir mengenai mukanya. Setelah kejadian itu, Kaily terdiam lalu dia terjatuh ke tanah lalu pingsan.
"Dasar laki-laki lemah" kata Jean dari kejauhan.
Setelah itu Jin dan Liam mendekat ke tempat Kaily pingsan. Liam terkejut melihat tembakan Jean yang tepat sasaran dari kejauhan 200 meter.
"Keren!!" kata Liam.
"Itu belum seberapa, dia bahkan bisa menembak panah atau pistol dari kejauhan 200 km" kata Jin pada Liam.
"Bahkan yang laki-laki saja belum tentu bisa, benar-benar tipe ku!" kata Liam.
"Ehh!? jangan bilang kamu menyukai cewek singa itu!?" tanya Jin dengan terkejut.
Saat Liam hendak menjawab, Jean pun muncul dan memanggil mereka berdua untuk membawa Kaily sebagi tahanan. Setelah itu Jean menelpon orang tua Kaily dan memberitahu mereka bahwa Kaily ada ditangan mereka, lalu berkata...
"Bukankah sudah kubilang untuk hati-hati tuan dan nyonya? hihihihi..." kata Jean dengan suara dingin dan mengerikan, lalu menutup telponnya.
"Jean, apa yang akan kita lakukan pada bocah ini?" tanya Liam.
"Aku ingin dia menjadi pelayan untuk kita, dia sudah terlalu dimanja jadi biarkan dia merasakan seperti apa yang aku dan Jin rasakan" Kata Jean
Ketika Jean, Jin dan Liam sedang mengobrol, Kaily pun siuman dan dia terkejut melihat Ren dan Rin masih hidup.
"Ren, Rin!? kalian kenapa masih hidup!?" tanya Kaily dengan sangat terkejut.
"Hehehe... adik kecil Kaily, itu hanya sebuah tabrakan, kau pikir kita akan mati?" jawab Jin dengan tatapan tajam seperti mau menerkam Kaily.
"Karena kamu sudah bangun aku ingin kamu menjadi pelayan untuk kami sampai orang tua mu bisa datang untuk menyelamatkan mu" kata Jean pada Kaily.
"Bagaimana pun kalian sudah dirawat oleh keluarga ku selama 7 tahun! apa ini balasan kalian untuk kami!?" jawab Kaily.
"Lebih baik kamu tidak usah banyak bicara, jika kamu masih bicara maka aku akan menembakan pistol ini ke kepala mu sekarang juga" kata Jean sambil menodongkan pistol.
"Pasti kau hanya menakut-nakuti aku kan!? hahaha..." jawab Kaily dengan sombong.
DORR!!....(suara tembakan pistol)
Ketika Kaily sedang tertawa pistol pun di tembakan oleh Jean ke Kaily, tetapi dia tidak menembak kepalanya, agar Kaily tahu bahwa dia bersungguh-sungguh akan menembaknya jika tidak menurut. Akhirnya Kaily pun menurut karena dia bisa melihat keseriusan Jean dan Jin.
Jean,Jin dan Liam sudah menunggu hingga tengah malam, tetapi orang tua Kaily masih belum datang. Setelah beberapa menit Liam mendengar ada suara dari semak-semak, karena curiga dia pun mendekatinya, tiba-tiba peluru melesat ke arahnya.
DORR!!...
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments