Episode 4

"Jika mereka tidak menyesal kamu tahu kan apa maksudnya mereka mendekatimu, Dan cara mengetahui kalau mereka berbohong atau tidak kamu pasti juga tahu bagaimana caranya mengetahui mereka itu jujur atau tidak kan" kata Jean pada Kaily.

Mendengar perkataan Jean, Kaily mulai merenung dan mencoba mencari jawaban dari perkataan Jean. 1 jam telah berlalu lagi, tetapi Kaily belum menemukan jawaban dari perkataan Jean. Kaily mulai panik dan frustasi, akhirnya Jean memberi sedikit solusi.

"Kamu jangan terlalu fokus pada kata-kata ku, tapi coba kamu pejamkan mata lalu bayangkan kalau kamu sedang berada diposisi itu sekarang" kata Jean pada Kaily.

Kaily pun mengikuti perkataan Jean, dia memejamkan mata lalu mulai membayangkan hal tersebut. Saat itu Kaily terkejut karena saat dia membuka mata, dia melihat hutan yang terbakar seperti medan perang. Selain itu Kaily mendengar suara seseorang yang dia kenal di sebelah kanan, kiri dan belakang. Disebelah kanannya, dia melihat sahabatnya yang pinggangnya tertusuk tombak, lalu di sebelah kirinya, dia melihat sepupunya dengan kepala yang sudah bocor, sedangkan yang dibelakang, dia melihat orang tuanya dengan tulang yang sudah retak semua. Setelah Kaily melihat mereka, ada salah satu orang yang berpakaian sama dengannya berteriak kepada Kaily untuk membunuh mereka semua, karena mereka berpihak pada musuh. Kaily pun mulai mengerti bahwa dia sedang berada di dalam situasi yang sama seperti pertanyaan Jin.

***

Setelah Kaily paham, dia mendekati sahabatnya yang berada di sebelah kanan nya. Tiba-tiba sahabatnya berkata pada nya bahwa dia menyesali segala perbuatannya, dia mulai menjelaskan semua kejadian yang terjadi sebelum perang tersebut. Setelah sahabatnya menjelaskan, Kaily pun pergi ke sepupunya lalu bertanya pada sepupunya apakah dia menyesal atau tidak, tetapi sepupunya tidak menjawab Kaily dan justru menatap Kaily dengan tajam. Setelah itu Kaily pergi ke orang tua nya, seketika itu juga orang tau Kaily berkata padanya bahwa mereka menyesal telah berpihak pada musuh. Karena sepupu dan orang tua Kaily menyesal, dia pun mulai bingung apakah mereka benar-benar menyesal atau mereka hanya berbohong. Kaily pun berpikir dan dia ingat akan kata-kata Jean, jika dia ingin membuktikan mereka jujur atau bohong, dia harus menguji mereka. Setelah itu dia mendapatkan ide untuk mengetahui bahwa mereka jujur atau tidak.

"Kaily kamu mau kemana!?" tanya orang tua Kaily dengan takut.

"Kalian tunggu saja" jawab Kaily.

5 menit kemudian Kaily kembali dengan membawa seorang bayi yang ditinggalkan oleh orang tua nya, karena orang tua nya menjadi korban perang di sana.

"Aku tahu pasti kalian bertanya-tanya di dalam hati kalian, kenapa aku membawa bayi ini kesini" kata Kaily pada mereka.

"Kaily kenapa kamu membawa bayi ini ke tengah medan perang? itu akan bahaya" kata sahabatnya pada Kaily.

"Aku ingin membunuh bayi ini" jawab Kaily dengan tenang.

Mendengar perkataan Kaily, sahabat Kaily sangat terkejut, tapi orang tua Kaily tidak bereaksi pada bayi itu. Setelah selesai bicara, Kaily meletakkan bayi itu di tanah dan bertanya pada orang tua dan sahabatnya.

"Kalian pilih antara nyawa kalian atau nyawa bayi ini, dan jawaban kalian harus sama. Jika jawaban kalian nyawa kalian sendiri maka bayi ini akan mati, tapi sebaliknya jika kalian memilih nyawa bayi ini, nyawa kalian akan selamat" kata Kaily pada orang tua dan sahabatnya.

"Kaily apa kau gila!? dia itu hanya seorang bayi kecil yang tidak bersalah! kenapa kamu mau mengambil nyawanya!?" tanya sahabatnya dengan terkejut dan kecewa.

"Lebih baik kamu tidak usah banyak bicara agar lukamu tidak semakin parah dan akhirnya kamu meninggal" jawab Kaily.

"Kami memilih nyawa kami sendiri! untuk apa kamu mempedulikan nyawa bayi yang tidak kami kenal" kata orang tua Kaily.

"Lalu apa pilihanmu sahabatku? jika jawaban kalian tidak sama maka kalian yang akan mati" kata Kaily.

"Kaily kamu mau durhaka dengan orang tua mu!?" tanya orang tua Kaily.

"Aku tidak peduli, sebaiknya kalian berdiskusi saja tentang pilihan nyawa ini" jawab Kaily.

"Hey bocah! kamu tahu kan pilih yang mana?" tanya orang tua Kaily.

Saat Kaily dan orang tuanya sedang mengobrol, justru sahabatnya sedang berpikir tentang apa yang akan dia pilih. Setelah beberapa menit, sahabat Kaily pun menjawab.

"Aku pilih nyawa bayi itu!" jawab sahabat Kaily dengan tegas.

"Sepertinya kalian akan berakhir disini, kalau begitu aku ingin bertanya apa alasanmu memilih bayi itu?" tanya Kaily pada sahabatnya.

"Alasannya sederhana, itu karena nyawanya lebih berharga dari pada nyawaku. Selain itu aku yakin dia akan menjadi orang yang lebih baik dan hebat dariku" jawab sahabat Kaily.

"Dasar bocah bodoh! bayi tidak jelas asal usulnya seperti itu untuk apa kau pedulikan!?" kata orang tua Kaily dengan kesal.

"Apa ada perkataan terakhir?" tanya Kaily.

"Dasar kau anak durhaka! aku tidak akan membuat hidup mu tenang!" kata orang tua Kaily dengan marah.

"Baiklah sampai jumpa ayah dan ibu" kata Kaily pada orang tua nya.

Setelah mengucapkan selamat tinggal, Kaily menembak orang tuanya dengan pistol. Saat sudah menembak kedua orang tua nya, dia pun menodongkan pistol nya ke arah sahabatnya. Sahabatnya hanya diam saat Kaily menodongkan pistol nya, Kaily akhirnya menembak pistol nya

DORR!!...

Tapi tembakan Kaily sengaja dibuatnya meleset, sahabatnya yang melihat itu mulai kebingungan. Dia bertanya pada Kaily kenapa Kaily sengaja membuat tembakannya meleset.

"Aku tahu sekarang bahwa kau benar-benar sudah menyesal, sebenarnya aku tadi hanya menguji kalian saja" kata Kaily pada sahabatnya.

"Tapi bagaimana dengan orang tua mu?" tanya sahabatnya.

"Aku berani membunuh mereka karena mereka tidak tulus menyesali perbuatannya, tapi aku melihat kamu sangat tulus menyesal" jawab Kaily.

"Tapi dari mana kamu tahu siapa yang benar-benar menyesal dengan yang pura-pura menyesal?" tanya sahabat Kaily.

"Jika orang tua ku benar-benar menyesal, mereka pasti tidak akan egois dengan dirinya sendiri, tapi justru mereka akan memberikan nyawa mereka demi bayi ini, sama seperti dirimu yang rela mati demi bayi ini" jawab Kaily.

"Tidak kusangka kamu benar-benar jenius, aku bahkan tidak terpikirkan tentang ini" kata sahabat Kaily.

Setelah itu Kaily mengobati luka sahabatnya. Setelah selesai mengobati, tiba-tiba ada air yang jatuh ke atas kepala Kaily lalu dia sadar dari mimpinya itu.

"Bangun woy! waktunya udah mau habis" kata Jin pada Kaily.

"Tadi itu mimpi ya!? padahal aku di awal sudah sadar kalau itu mimpi kenapa tiba-tiba bisa lupa ya?" tanya Kaily pada dirinya sendiri.

"Waktumu tinggal 15 menit, sudah nemuin jawabannya belum?" tanya Jin pada Kaily.

"Aku sudah tahu jawabannya" jawab Kaily dengan bersungguh-sungguh.

"Sekarang kamu jawab pertanyaan ku" kata Jin pada Kaily.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

uups

uups

AQ agak bingung,,, kaily kan Ng punya masalah SM orang tua nya

2021-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!