8

Maka setelah menyerahkan pesanan itu pengantar Pizza langsung tancap gas, seketika ia shock saat terlihat bayangan samar menuruni tangga lewat di belakang Bram. Motornya hampir menabrak sesosok bayangan hitam jika ia tidak cepat menekan break. 

Shit!

"Meuww!!" jeritan kucing terkejut menambah bulu di kuduknya kian meremang.

Dan saat kucing itu melompat ke arahnya, ia pun terkencing di celana.

Wuuzz...

Motornya yang hampir oleng dikebutnya dengan kecepatan maksimal meraung memecah kesunyian jalanan.

"Sayang, kenapa turun?" setelah menutup pintu Bram berbalik, melihat Kiara yang berbalut selimut hanya wajahnya saja yang kelihatan Bram pun terkekeh. Jangankan pengantar pizza, ia sendiri kaget melihat Kiara terbungkus selimut putih.

"Aku takut sendirian di kamar." rengek Kiara manja.

"Kamu itu lebih menakutkan." Bram mencubit pipi Kiara gemas kemudian ia memberi kotak Pizza ke tangan Kiara dan menggendong gadis itu kembali naik ke kamar. Seperti monyet menggendong anaknya, lengan Kiara mengalung di leher kakinya melingkar di pinggang.

Dibumbui ciuman-ciuman Kiara, Bram menapaki anak tangga selangkah demi selangkah.Tak sengaja Kiara melirik bingkai besar, ia terkejut. Salah satu mata orang di gambar itu seolah berkedip padanya

"Aaakh! " Bram meringis.

"Sori, sori!"

Tanpa sadar Kiara menggigit Bram, diusapnya lembut bibir merah yang manyun itu.

Bram menurunkan Kiara di sisi ranjang, mereka makan di bawah beralas karpet. Aroma pizza menambah rasa lapar, mereka makan dengan tenang. Sesekali Bram menyuapi Kiara begitu sebaliknya.

Setidaknya tadi Kiara ada makan sama Laras saat pulang kerja, Bram hanya makan sekeping roti bakar dan segelas susu saat sarapan. Sebulan ini ia sangat merindukan Kiara.

Karena kesibukan meeting sana sini, merayu pemegang saham agar berpihak padanya. Negosiasi dengan klien yang tiba-tiba batalin kontrak, kecapean sampai-sampai ia tidak selera makan.

Tadi sore saat Bibi Dwi datang ke rumah besar sendirian tidak ada Kiara. Mamanya akan sibuk mempersiapkan pernikahannya bersama Bibi Dwi, Bram bergegas menemui Kiara.

"Sayang, makan yang banyak biar kamu ada tenaga, ingat aku akan menghajarmu sebentar lagi." ujar Bram dengan nada mengancam.

Padahal ia tahu tanpa diancam pun tadi Kiara sudah sangat tegang dan ketakutan, walau gadis itu mencoba relaks.

Bram menangkap tangan Kiara yang hendak mencubit dadanya dan meletakkannya di area bawah perutnya yang mengeras.

"Ish." desis Kiara jengah. Tubuh Bram berdenyut, ia meringis saat jemari Kiara membuat urutan lembut.

"Ka Bram juga makan yang banyak, jangan sampai projeknya gagal karena lapar." ujar Kiara dengan mulut penuh pizza.

Ahh, aku pasti sudah gak waras.

LOL.

Bram melempar pizza-nya langsung menerkam Kiara, membawa naik ke ranjang dan menghimpit tubuhnya. Menghujaninya dengan ciuman, menikmati bibir rasa Pizza hot meat lovers. Ia sudah gak bisa mengontrol emosi, nafsu yang dari tadi ditahannya sudah naik ke ubun-ubun, membuat pening kepalanya kalau tidak segera dituntaskan.

Kiara sudah menyiapkan mentalnya, menerima dan membalas ciuman Bram dengan penuh cinta. Mereka bergelung, bantal guling dan selimut terlempar entah kemana. Kiara ingin segera bersatu dengan kekasihnya, memberi celah bagi Bram memasuki dirinya.

Setelah merasa cukup pemanasan Bram memposisikan dirinya lagi, menatap sayu Kiara dengan suara lirih, "boleh?" tanyanya dengan hati-hati.

Kalaupun Kiara menggeleng kali ini, ia juga tidak akan maksa lagi. Dan saat gadis itu mengangguk, sekilat senyum di ujung bibirnya.

Kiara menahan napas menggenggam erat ujung bantal di atas kepalanya, terasa dingin saat milik Bram sudah standby di pintu masuknya.

Meski begitu Bram yang sudah tegang merasa gugup, bayangan Kiara yang meringis kesakitan menghantui pikirannya. Ditambah usia Kiara yang masih belia akan rusak karena ulahnya, hatinya ngilu mentalnya hampir down.

Aku harus tega, makanya cepat laksanakan tugasmu Bram!

Kiara menatap sayu ke manik Bram, 'please Bram', suaranya lirih tertahan di tenggorokan.

Kiara menahan perih yang amat sangat. Raganya sakit, hati dan jiwanya juga sakit, mengingat kekasihnya ini akan jadi milik orang lain. Dengan ikhlas ia merelakan semuanya, buliran bening mengalir di pipinya.

"Bram."

"I love you Kiara." tubuh Bram yang berpeluh-peluh ambruk di atas Kiara.

Huh, direngkuhnya gadis itu, menyemai benih cinta di dalam rahimnya.

"I love you too, Bram." isak Kiara mendekap tubuh Bram mencium pundak kekasihnya itu.

Hampir satu jam Kiara dihajar Bram, sekarang masih harus menahan berat tubuh pria ini. "Bram, ka Bram!" ditepuknya lembut pundak Bram yang masih terpejam di atasnya.

"Hm." desis Bram.

"Apa kita akan terus gini?" tanya Kiara nada khawatir.

"Hm." Bram masih terpejam.

"Bram jangan bercanda, kita bisa mati!" 

Pekik Kiara tertahan. Ia pernah membaca beberapa artikel mengenai pasangan yang gancet saat berzinah, Kiara takut Tuhan akan menghukumnya begitu.

Bram mengangkat wajahnya menatap Kiara, "ayo mati bersama" katanya dengan mimik yang serius.

"Ka, jangan membuatku takut." Kiara mulai terisak sedikit histeris.

"Cup..cup..cup sayang maafkan aku." pujuk Bram dengan kasih sayang.

Bram ingin selama mungkin bersatu dengan Kiara kalau perlu selamanya, walau harus meninggalkan dunia ketempat di mana hanya ada mereka berdua.

******

Kiara  merasakan mules di perutnya.

Aduh mau BAB, jam berapa ini. **S**yukurlah penyatuan sudah lepas kalau tidak bisa gawat.

Perlahan Kiara melepas pelukan lengan Bram di pinggangnya, kekasih hatinya itu tertidur pulas wajahnya tenang tanpa dosa.

Ia meraih ponselnya waktu menunjukkan angka 5.00 AM, ada beberapa chat dan juga panggilan.

Ke toilet dululah udah gak tahan, ahh.

Kiara memegang perutnya yang mules. Nyeri di area bawahnya, ia berjalan perlahan menuju kamar mandi. Sengaja pintu dibukanya lebar-lebar agar ia bisa melihat keberadaan Bram, atau agar Bram bisa melihat keberadaannya.

Sejujurnya karena ia takut dari kemarin ia merasa aura-aura mencekam di sekelilingnya. Bahkan saat Bram menungganginya gordyn melambai seperti kena hembusan angin padahal jendela tertutup rapat. Suara orang batuk dan berdehem, itu satu yang membuat Kiara semakin mendekap Bram.

Ingatan penyatuan dengan Bram menggelitik hatinya.

Ahh, sebentar lagi Bram akan jadi milik Rahel, tapi aku duluan yang mencicipinya.

Hm, apa kata Rahel kalau ia tau calon suaminya sudah bercinta denganku.

Ih, kok aku jadi jahat sih.

Sambil berpikir-pikir, Kiara menghidupkan keran mengisi air di bak. Ia duduk di kloset membuang hajat.

Suara apa itu?

Kiara menajamkan pendengarannya, diliriknya Bram masih pulas seperti bayi.

Berisik banget di bawah ada apa?

Kiara mematikan keran air, senyap!

Dihidupkannya keran air, suara berisik ada lagi.

Seperti ada orang memasak di dapur, tetangga kali buat sarapan. 

Gumam Kiara menyiram kloset dan berjongkok membasuh tubuhnya. Penampakan kaki membuatnya buru-buru berdiri dan gayungnya terlempar.

Byuuurr...

****

Hi..readers, thanks ya. Kalau malas komen setidaknya like jempolnya atau vote juga boleh.

Love you All...🙏

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

aku mampir

2021-04-17

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

koq jadi serem begini.

2021-04-12

1

rosa lini

rosa lini

Ko ada aura2 mistisnya thor?

2021-03-30

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!