Tuan Muda Romantis
Kiara mematut wajahnya di cermin, mencoba beberapa senyum terbaiknya. Ia akan ke pesta bersama orang tuanya.
Hari ini ulang tahun Tante Alisha, Nyonya besar WJ Group.Tapi sebelumnya mereka akan ke rumah besar dulu, mengikuti pengajian.
Tante Alisha mengundang anak-anak Panti Asuhan, panti yang dulu pernah jadi rumah Kiara.
"Sayang, apakah kamu sudah siap?" tanya Ibunya yang mengintip dari balik pintu kamarnya.
"Iya Bu, kita berangkat sekarang." jawab Kiara bersemangat. Ia senang bisa bertemu dengan adik-adiknya dari panti.
Ayahnya sudah menunggu di dalam mobil, yang akan membawa mereka ke rumah besar keluarga Wijaya.
Sore menjelang malam, di rumah besar sudah berkumpul anak-anak Panti.
Sepuluh tahun yang lalu saat usia Kiara enam tahun, ia dipungut Ayah Burhan dan Ibu Dwi dari Panti ini. Tidak terasa sekarang usia Kiara sudah enam belas tahun. Duduk di kelas dua Menengah Atas dan setahun lagi ia akan lulus SMA.
Kiara masih sering ke Panti walaupun sudah diadopsi, terutama saat lebaran ia akan berziarah ke makam Ibu kandungnya yang dekat dengan Panti Asuhan. Sedangkan Ayah kandungnya, Kiara tidak tahu.
Kiara menghampiri Ibu Panti dan mencium punggung tangannya.
"Kamu semakin cantik Ra." ujar Ibu Panti tersenyum.
"Makasih Bu." ucap Kiara membalas tersenyum.
Ibu panti dulu berambut keriting, sudah tiga tahun ini ia putuskan berkerudung. Kalau Kiara entahlah, dia belum siap hehe, maaf.
Selesai pengajian anak-anak berbaris untuk menerima santunan dari Tuan Besar dan Nyonya Alisha serta putra tunggal mereka Bramasta Wijaya.
Ini pertama kali Kiara melihat Bram karena Tuan Muda itu tinggal dan studi di Amrik.
Ya Tuhan, dia sangat tampan, berapa ya usia Bram? Delapan belas atau dua puluh tahun.
Saat Kiara sedang mengira-ngira, wajah Bram menoleh, menatap padanya.
Aduh, mati aku!
Dengan cepat Kiara membuang mukanya.
*******
Bram dijemput pulang ke Jakarta untuk acara ulang tahun Mamanya. Dengan terpaksa ia ikut naik jetpri keluarganya itu.
Tiap tahun juga ulang tahun, gumam hatinya.
"What! Mama akan ngundang anak Panti Asuhan, anak Yatim?" tanya Bram heran, karena baru kali ini keluarganya peduli dengan anak yatim.
"Iya, kenapa kamu heran? Bukankah agama menyuruh kita harus banyak-banyak berbuat kebaikan." jawab Nyonya Alisha. Ia mengenakan gamis sutra warna gading dan kerudung yang senada.
"Oh oke, what ever." Bram tersenyum datar. Ia memakai baju koko warna putih susu dan celana sarung warna hijau tua senada dengan pakaian yang dikenakan Papanya.Tuan Besar Pramudya.
Sore menjelang malam, Rumah Besar sudah kedatangan anak-anak yang memakai pakaian serupa. Baju koko warna putih dan celana panjang warna hijau daun. Seragam Panti Asuhan Al-fallah.
Bram melihat ada seorang gadis remaja di antara barisan anak-anak perempuan.
Siapa dia, setidaknya ada pemandangan yang membuat mataku fresh, tidak melulu mandangin anak-anak dan ibu-ibu.
Bram melihat gadis itu menempel pada Bibi Dwi istrinya Om Burhan Asisten Pribadi Papanya.
Apa dia anak mereka, lets cekidot.
Beberapa kali Bram melihat ke arah Kiara tapi gadis itu selalu buang muka.
Dia malu atau sombong ya?
Bram ingin berkenalan namun gadis itu selalu menghindar.
Mau kemana kau gadis aku akan mengejar mu, jangan lari kau betina.
Pikiran Bram mulai mesum.
*****
Setelah pengajian, selanjutnya acara di gedung WJ group. Undangan terbatas hanya untuk silaturrahmi antar kalangan pemegang saham dan juga kolega. Tidak ada Karyawan yang diundang.
Kiara merasa kesepian di antara meriahnya pesta. Di antara banyaknya tamu undangan, tak satu pun yang dikenal nya.
Untuk menghibur hatinya, Kiara mencicipi semua makanan yang tersedia. Khususnya cake ulang tahun, rasa nya sangat lezat di mulut Kiara.
Sesekali ia melirik Bram yang sedang bersama Tuan besar dan aneh nya pria tampan itu juga sedang menatap nya.
Cih, apa dia sedang mengawasi ku, gak pernah lihat orang makan ya.
Kiara melihat Ayahnya bersama Tuan Besar. Sebagai Asisten Tuan Pramudya, Ayah Burhan harus selalu siaga di samping nya sedangkan Ibunya duduk di samping Tante Alisha dan beberapa Ibu-ibu lainnya.
Sambil mencicipi makanannya, Kiara melirik Bram lagi. Entah kenapa matanya selalu ingin melihat pada pria itu. Sekarang Bram sedang bersama gadis-gadis berpakaian seksi dan semua cantik-cantik di mata Kiara.
Bram juga terlihat paling tampan di antara beberapa teman prianya di sana.
Saat Bram menoleh padanya dengan cepat Kiara membuang mukanya.
Cih, sebaiknya aku kabur.
Dengan jantung yang berdegup kencang, Kiara keluar dari gedung dengan membawa wajah malunya. Malu karena selalu ketahuan setiap kali matanya lagi mantengin pria tampan itu.
Kiara berjalan ke taman samping , melihat ada bangku ia pun duduk disitu.
Laras lagi apa coba chat, ah.
Dalam hati Kiara teringat pada sahabat baik dari masa kecilnya, Larasati sutoyo lalu Kiara mengirim pesan chat nya.
Laras : Bagaimana pestanya?
Kiara : Membosankan! 🙄
Laras : Lho, kenapa? 🤔
Kiara : Gue di luar gedung sendirian duduk di taman.
Laras : 😂 , coba ngajak gue, lo gak akan kebosanan.
Kiara : .....
Selagi Kiara sedang asik dengan chatnya, sebuah suara menyapa nya.
"Kenapa duduk sendirian, di sini banyak nyamuk." suara seseorang duduk di sebelahnya.
Kiara menoleh pada suara yang menyapa nya. Pandangan nya terpana menatap tak percaya.
Bram, aduh mati aku ngapain dia kemari?
Kiara menelan salivanya, dari dekat Bram bahkan kelihatan lebih tampan. Dengan cepat Kiara mengalihkan pandangan nya. Pura-pura sibuk dengan ponselnya. Kiara memutuskan chatnya dengan Laras.
*****
Saat Bram melihat Kiara keluar dari gedung, ia pun mengikuti gadis itu. Sekalian ingin melepaskan diri dari gadis-gadis yang mengerubuti nya.
Bagi Bram, mereka sangat berisik. Suara-suara yang mendengung seperti suara lalat ijo yang lagi mengerubuti, hm tau sendirilah ya.
Bram menghampiri Kiara yang duduk sendirian di bangku taman. Dari tadi ia menahan geram, bisa-bisanya gadis itu mengacuhkan nya.
Setiap kali pandangan kita bertemu , ia selalu buang muka, basa-basilah sedikit. Tersenyum gitu, apa susah nya. Bahkan sekarang aku menyapa nya masih dicuekin.
Bram ngedumel dalam hati.
"Hei." toel nya di bahu Kiara.
Kiara hanya menoleh sesaat, kembali mengabaikan Bram. Berpura-pura sibuk dengan media sosialnya.
Sombong sekali apa dia bisu, tadi dia bicara tuh pada anak-anak Panti. Bibirnya sangat manis saat lagi tersenyum. Jangan panggil aku Bram kalau aku gak bisa mencicip tuh bibir malam ini, bagaimanapun cara nya.
Janji Bram pada diri sendiri, otak mesumnya mulai memikirkan cara, hm.
Bram menyalakan Zippo nya menghisap rokoknya. Lalu ia membuang asapnya ke arah gadis sombong itu.
Hm enakkan, makan tuh asap.
Dalam hati Bram tersenyum menyeringai.
******tbc
hi, readers, terima kasih sudah menyimak. Dukung juga dengan like dan vote nya dan hadiah nya ya.
Klik favorit biar terus terupdate ya guys. Thanks 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Kanian June
mampir Thor
2024-06-02
3
de~javu. {° ~ °}
mampir aku tor
2023-02-01
1
Oh Dewi
mampir ah, mana tau seru.
Demi apa, sesusah itu nyari novel yang seru. Btw, mau sekalian rekomendasiin novel yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, wajib search pakek tanda kurung.
Bagus banget novelnya, tapi ya gitu minim pembaca😈
2022-09-01
1