9

Tubuh Kiara oleng hampir jatuh jika tidak ada sebuah tangan menahannya.

"aaaaaa! " Kiara

"Aduh!" Bram

Bram ambruk dan Kiara terbawa jatuh bersamaan menimpa tubuhnya. Kiara kaget, dengan cepat ia mengulurkan tangannya menangkup kepala Bram agar tidak membentur lantai.

"Bram! Ka Bram!" 

Kiara menggoyang-goyang kepala Bram, wajahnya pucat seputih kapas seperti orang kehilangan kesadaran.

"Ka Bram, uwaaaa!!!!" pekik Kiara panik dan mulai histeris menggoyang-goyang tubuh pria itu.

"Hah!" sahut Bram dengan separoh nyawa.

"Kenapa kamu berisik sekali, orang mati pun bisa bangun mendengar suaramu." ujar Bram dengan suara lemah.

Kiara merasa bokongnya tersiram air hangat, ia menoleh kebelakang.

"Maaf." ucap Bram dengan wajah imut, "sudah gak tahan mau pipis, ah." lanjutnya tersenyum lega.

"Dasar brengsek!" teriak Kiara.

Kiara bangun dari atas tubuh Bram, menuju shower ia mandi menggosok pantatnya yang tersiram air kencing.

Masih berbaring terlentang, Bram menelan salivanya. Pemandangan yang sangat erotis, Kiara seperti bidadari mandi turun dari khayangan.

"Sayang, tolong bantu aku berdiri." pinta Bram dan pikirannya kembali nakal.

Kiara mendengus mengulurkan tangannya tapi malah jatuh ke pelukan Bram. Mereka berguling di bawah shower. Pergulatan sengit pun terjadi antara Kiara vs Bram.

Keduanya terhempas tanda akhir dari pertandingan, tersenyum bahagia saling berpelukan.

***Bram  POV ***

Bram tertawa geli saat bangun disuguhkan dengan pemandangan dari kamar mandi yang pintunya terbuka lebar. Kiara sedang duduk di atas kloset tanpa sehelai benang.

Dasar penakut, lihat si jelek itu senyum-senyum sendiri hihi.

Ah imutnya ia saat pup.

Wajah meringis itu, oh so cute.

Apa ia eek batu, oh bukan.

itu pasti sakit akibat perbuatanku.

Maafkan aku sayang, aku udah nyakitin kamu, Bram bermonolog.

Lalu ia bangun ke kamar mandi ingin membantu Kiara membersihkan diri tapi ia malah terkejut dengan reaksi Kiara yang berlebihan.

Apa karena lelah atau baru bangun, Bram merasa hilang keseimbangan saat menahan tubuh Kiara yang hampir jatuh. Ia pun ikut terjerembab dan hampir geger otak jika Kiara tidak cepat menahan kepalanya agar tidak membentur lantai.

Beruntung Kiara tidak menolak keinginannya bercinta lagi setidaknya dengan bercinta ia bisa mengembalikan semangatnya yang hilang.

Bram menyesali pikirannya yang ingin meninggalkan dunia ini asalkan selalu bersama Kiara. Sehabis bercinta dipeluknya Kiara dan dihujaninya dengan kecupan-kecupan sayang, berjanji kedepannya untuk hidup lebih baik lagi untuk Mama, Kiara dan dirinya.

* Bram off*

Setelah pergumulan di kamar mandi Bram dan Kiara sarapan makan sisa pizza semalam yang tertimpuk selimut di lantai beralas karpet. Jadi masih layak dikonsumsi, kata Kiara berdosa membuang-buang makanan.

Mau tidak mau Bram telan juga itu pizza dingin, beruntung semalam mereka memesan beberapa air mineral dan soft drink jadi tidak perlu minum air keran.

Habis sarapan di bawah selimut mereka berpelukan belum berpakaian karena memang gak ada baju ganti selain baju yang dipakai kemarin.

Bram menggantungnya biar tidak kusut, katanya. Kiara tau bahwa itu hanya modus si Bram saja agar kekasih mesumnya itu mudah menjelajahi tubuhnya.

"Sayang, kita nginap satu malam lagi ya." kata Bram mengusap kening Kiara sayang.

"Oh tidak mau!" Kiara menggeleng spontan.

"Aku masih kangen." Bram memohon.

"Bram kita ke tempat lain saja ya, aku sport jantung disini bisa mati muda." tolak Kiara tegas.

"Dasar penakut." Bram menjepit hidung Kiara dengan menekuk jari telunjuk dan tengahnya. Kiara meringis kesal.

"Sayang ini kamar masa kecilku dulu, jangan takut kan ada aku sayangku, gorgeous !" ujar Bram dengan gigi rapat sambil meremas apa yang bisa diremas.

"Auw, Bram ahh! " Kiara menepis tangan Bram dari tubuhnya.

***Kemudian Bram bercerita.**

Kakek dari mendiang Papanya berdarah tiongkok dan neneknya orang Belanda. 

Mengingat Papanya, hati Bram terasa sakit. 

Secepat itu ia pergi

Saat Papanya berusia tujuh tahun, nenek yang sakit sakitan kembali ke Belanda meninggalkan kakek dan Papa dan tak lama nenek pun meninggal di sana.

Saat Papa usia sembilan belas

tahun kakek menikah lagi dengan sekretarisnya tapi ia juga meninggal saat melahirkan. Kakek kembali berduka, dua kali ia ditinggal istri tercinta. Kakek merawat om kecil sendirian dan menyerahkan perusahaannya diurus Papa.

Kamar ini pertama kamar Papa, diberikan pada adik tiri kecilnya Om Indraguna Wijaya. Saat Om Kecil lima tahun, ia terkena demam tinggi dan akhirnya meninggal juga. Kakek semakin sedih dan jadi pemurung.

Sebulan meninggalnya om kecil, papa menikah dengan mama yang berdarah Pakistan dan Papa ikut mama menjadi muallaf.

Saat Bram lahir kakek jadi bersemangat lagi mencurahkan kasih sayangnya pada Bram kecil. Kakek memberinya kamar ini setiap akhir pekan Bram akan tidur disini.

Saat usia tiga tahun Bram kecil menjadi betah di rumah kakek tidak ingin pulang ke ibu kota. Saat usia lima tahun Papa ingin Bram sekolah di Ibu kota tapi Bram menolaknya.

Bram kecil mempunyai teman, ia memanggilnya Dani. Dani sering main ke rumah kakek atau gantian Bram yang main ke rumah Dani yang jauhnya satu blok dari rumah kakek.

Dani lebih tua dari Bram enam tahun. Saat Bram enam tahun, Dani pergi meninggalkan Bram. Bram kecil menangis histeris sampai kejang-kejang dan demamnya sangat tinggi. Takut kejadian seperti adik tirinya, papa membawa Bram kecil ke ibu kota.

Setelah sembuh Bram gak mau lagi ke rumah kakek karena tidak ada Dani. Hanya setahun sekali Bram ke rumah kakek saat Imlek itupun gak nginap.

Kakek kembali bersedih dan menyendiri, untuk bertemu Bram, kakek yang akan ke ibu kota. Akhirnya ia meninggal dunia dalam kesendirian.

Sehingga kini villa ini tidak ada yang menempati. Sebulan sekali keluarga Bram menyewa beberapa tenaga kebersihan melakukan housekeeping.

*** begitu Bram mengakhiri ceritanya.**

"Aku akan merenovasi rumah ini, rumah kita." ujar Bram mempererat pelukannya dan mematuk bibir Kiara.

"Iya sayang jam berapa kita cek out dari sini, aku kerja shif malam nanti mulai jam empat sore pulang jam sepuluh malam."

Bram mendengus "Inikan sabtu weekend libur saja, lagian ini masih sakit sayang, tidak usah pergi kerja ya." mohon Bram meremas segitiga bermuda kiara.

"Ahh tidak bisa Bram, di Depstore weekend dan hari libur makin ramai pengunjung tidak bisa asal bolos." jelas Kiara.

"Kamu yakin bisa kerja, aku masih mau menghajarmu sampai gempor biar tidak bisa jalan sekalian."

"Ha ha ha kamu kok tau gempor sih Bram, kan kamu  lama tinggal di Amrik?"

"Aku ada teman putra pejabat dari sumatra setiap habis pulang kencan ia bilang rasa mau gempor dihajar pacarnya."

Bram tersenyum mengingat kenakalan temannya itu, pantes saja ternyata. Dalam hati Bram menyesal kenapa tidak dari dulu saja.

*****tbc

hi , readers thanks ya. dukung dengan like dan votenya ya guys. 🙏

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

aku mampir

salam dari dokter tampan dan putri mafia

2021-04-18

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

kalo Kiara nanti hamil, gimana tu...

2021-04-12

1

Niiee

Niiee

itu knpa waktu s bram ngebahas kayra lagi eek aku ktawa ngakak ampe terpingkel🤣🤣🤣🥰🥰 sakit perut wooooy

2021-04-10

2

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!