11

Bram tidak menoleh hanya melambaikan tangannya masuk ke lorong, dibalik ada kamarnya yang menghadap ke kolam.

"Dasar anak itu, semoga Evita bisa cepat mengambil hatinya." gumam Alisha yang masih bisa didengar Kiara, tangannya memicit-micit keningnya.

Ibu Dwi melirik Kiara, sana cepat ganti baju biar cepat pulang, begitu tatapan Dwi diartikan Kiara.

"Kiara ganti baju dulu ya tante."

Alisha hanya mengangguk tanpa melihat Kiara memberi kode dengan tangannya mempersilahkan, kelihatan sekali dia banyak pikiran.

Kiara kembali ke kamar tamu tadi ia mengganti pakaiannya.

Evita, siapa Evita? Jadi Bram tidak nikah dengan Rahel, ternyata aku salah menduga selama ini.

Di kamar tamu Bram sudah menunggu, ia duduk di tepi ranjang membuat Kiara ragu-ragu mau masuk.

Mau apa si omes ini?

"Sini sayang." Bram menarik Kiara dan mengunci pintunya.

Bram menarik resleting gaun Kiara, gaun itu melorot melewati mata kakinya. Bram melempar sembarangan. Kemudian memeluk Kiara.

"Bram jangan, ada tante dan ibu di ruang tamu!" Kiara mendorong tubuh Bram.

"Sebentar saja sayang, kan gak kelihatan juga, jauh ini." Diraihnya lagi pinggang Kiara kepelukannya, menahan tengkuk gadis itu mencium bibirnya. Dengan liar, menyelipkan lidahnya menyedot yang ada di dalamnya.

Karena Mama mengingatkannya tentang pernikahan, Bram jadi kesal. Apalagi tadi di depan Kiara semakin tambah emosi, ia butuh pelampiasan. Sekalian ia ingin menunjukkan pada Kiara bahwa hanya Kiara yang ada di hatinya dan berhak atas tubuhnya.

"Bram hentikan!" tolak Kiara melepaskan bibirnya dengan menggigit bibir Bram.

Bram mengusap bibirnya terasa asin karena berdarah, dengan mata sayu ia berkata, "lakukan dengan rela atau aku paksa!" kemudian langsung menyerang lagi.

Kiara pasrah dan menerima semua perlakuan Bram.

"Bram, ah!" si mesum ini.

Air mancur tumpah ke kolam. Entah sudah berapa banyak benih yang masuk ke rahim Kiara sementara ia belum sempat membeli pil pencegah kehamilan.

Bram memakaikan seragam kerja Kiara tergesa. "CD biar aku yang cuci." ujarnya karena barusan segitiga berbahan katun itu dipakaikan untuk membersihkan sisa cairan di area Kiara.

"Bram ini sangat risih tau!" Kiara melotot kesal.

Bram cuma nyengir bantu membereskan barang-barang Kiara. "Sudah, sana keluar atau aku akan memakanmu sekali lagi!" Bram membuka pintu dan ngintip sebentar.

Aman! Bram mengecup kening Kiara mendorongnya keluar, "I love you." senyumnya melebar.

"Cih!" Kiara mendengus kembali ke ruang tengah, "Maaf Bu agak lama tadi Kiara sakit perut, ke toilet sebentar." jawab Kiara pada Ibu yang menatapnya tajam.

Nyonya Alisha menyuruh Samsir supirnya untuk mengantar Dwi dan Kiara karena sudah dini hari takut ada apa-apa di jalan.

Dengan terpaksa Kiara meninggalkan mobilnya di rumah besar Wijaya.

Kan jadi dua kali kerja!

Keluh Kiara dalam hati karena besok ia terpaksa kemari lagi menjemput mobilnya. Tapi ia tidak membantah.

Apa kata Nyonya dah semoga jadi mertua suatu hari nanti, harapnya berdoa. Amin Ya Allah.

Tin tin.

Wajah Bram tersembul dari jendela mobilnya, ia keluar membuka pintu penumpang di bagian depan.

"Biar Bram yang antar Mom sekalian mau ke Apart." ujarnya pada Mamanya.

Alisha menatap tak senang.

"Bram kamu jangan berkeliaran dulu, seminggu lagi kamu nikah." ujar Nyonya Alisha dengan nada cemas.

"Iya tau, tidak usah terus-menerus diingatkan atau Mama mau Bram berubah pikiran." tatap Bram tersenyum sinis pada Mamanya.

"Ish ya sudah, kamu hati-hati sayang." Nyonya Alisha mengalah.

"Ok Mama." ucap Bram lembut memeluk mamanya itu dan mencium keningnya.

"Ayo masuk!" titah Bram pada Kiara.

Kiara malah mendorong Ibu Dwinya yang masuk sementara ia mengambil duduk di bangku belakang.

"Hei, kamu pikir kamu nyonya!" protes Bram tapi ia menyilahkan bibi Dwinya masuk di depan dan menutup pintu mobilnya.

Alisha geleng kepala. "Hati-hati sayang atau Samsir ikut gih biar kamu ada teman."

"Gak usah Mama, kan Bram mau ke Apart juga ngapain bawa Samsir." Bram masuk ke Mobil duduk di belakang kemudi.

"Bram, kamu belum tau Jakarta banget nak." resah Alisha pada Bram. Karena putranya itu tidak suka ada pengawal pribadi.

Sepertinya aku harus menyewa intel lagi seperti saat dia di Amrik.

Gumam Alisha masuk ke dalam rumah dan membuat panggilan.

******

Bram melajukan mobilnya kecepatan sedang, suasana canggung membuat ketiganya terdiam.

Bram canggung karena ada Bibi Dwi, mereka jarang berinteraksi. Hanya pada Om burhan saat masih ada, itu juga selalu bertiga sama mendiang Papa.

Kiara canggung karena ada Dwi, ia gak mau kelihatan akrab dengan Bram di depan ibunya.

Dwi merasa aura canggung antara Kiara dan Bram. Ada apa dengan mereka?

Kalau Kiara menyukai Bram ia tau tapi kalau Bram, apa dia juga menyukai Kiara? Kalau tidak untuk apa dia mau repot-repot nganterin mereka.

Dan tadi itu apa, segelas bersama.

Melihat pandangan Bram dari spion terus menerus ke arah Kiara menambah keyakinan Dwi. Dalam hati ia menyesal minta dijemput Kiara, kalau tau akhirnya begini. Dwi merasa kasihan pada Kiara.

Maafkan ibu nak, batinnya.

"Dimana ada jual martabak?" tanya Bram tiba-tiba memecah kecanggungan, mereka sudah separuh perjalanan.

Bu Dwi menoleh ke belakang.

"Di mana Ra?" Dwi malah bertanya pada Kiara.

"Pertigaan dua simpang dari rumah yang di seberang market dua puluh empat jam masih buka kali Bu." jawab Kiara.

Cih!! yang benar saja dia mau makan martabak, gumam hati Kiara.

"Kalau gitu kita makan martabak dulu di sana, aku pingin makan tapi tidak enak sendirian." ajak Bram, dalam hati dia make a wish.

"Kalau tidak enak kasi kucing." desis Kiara pelan.

Mendengar itu Bram memutar kepalanya ke belakang memandang horor pada Kiara, Dwi tak kuasa menahan senyuman.

"Ayo Bi, temani aku makan." pinta Bram pada Dwi belum mau menyerah.

"Sama Kiara saja Nak Bram bibi mau segera istirahat." tolak Dwi tidak enak hati biarlah Kiara yang menemani.

"Kiara juga ngantuk Bu, Ibu saja." tolak Kiara juga.

Mau apa lagi si omes ini?

"Ayolah Bi kita makan martabak oke." mohon Bram sok akrab, tidak pernah-pernah ia begini. Dalam hati ia tertawa geli.

"Temani sebentar nak Bram, Ara!" titah Dwi akhirnya menyesal sendiri.

Bram ber 'yes' ria. Kiara mendengus.

Jelas-jelas ini modus si Bram.

Karena ke rumah Kiara lebih dekat dari pada ke tempat Martabak, Bram menurunkan Dwi duluan. Ia tersenyum devil seperti make a wish-nya, ia hanya akan berdua saja dengan Kiara.

*****

hi readers , thanks ya.

Tekan tombol like nya ya guys.

Klik ❤️ biar terus terupdate , Koment pasti dibaca, votenya jangan lupa. Semoga menjadi berkah buat anda semua. Love You All

Terpopuler

Comments

yonayosss

yonayosss

tiara bego amat sech...?
itu bkn cinta oon...
tp itu...
nafsu..!!!
d sekolahin biar pintar,...,tp bodoh d pelihara..
rugi orang tua ngebesarin...jika kehormatan sndr gk di harga sndri..

2021-12-11

1

Leni Denaya

Leni Denaya

aku mh sakarepmu wae thor....ta ikuti aja alurnya😁

2021-07-09

1

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

hadir

2021-04-25

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!