5

Kiara keluar dari lemari dengan wajah cemberut. 

"Maaf sayang" ujar Bram, ia ingin memeluk Kiara tapi ditahan oleh tangan Kiara yang terulur di dadanya.

"Bram, aku keluar dari jendela itu aja", tunjuk Kiara dan berjalan menuju jendela saat tadi mereka masuk.

"Hm" angguk Bram manyun menggeser jendela itu agar terbuka.

"Apa?" tatap Kiara heran, langkahnya terhenti saat ingin keluar Bram mencekal tangannya.

Cup. 

Bram mengecup Kiara dan menyesap bibir itu lembut, Kiara geleng kepala. Mereka berciuman lagi, ciuman yang panjang sangat susah dilepaskan.

'ck ck ck uwaeeek' , suara cicak menjulurkan lidahnya. 

Bram melepas ciuman dan mengusap lembut bibir Kiara. "I love you" ucapnya.

"Elek you", balas Kiara tersenyum kemudian melangkah keluar berjalan ke dapur.

Di dapur Kiara diberondong Dwi dengan pertanyaan, kenapa buang sampah saja pakai lama dan menunjuk selendang Kiara kenapa sampai tercecer. 

Tubuh Kiara serasa menciut, "tadi Ara melihat kolam dan duduk sebentar Bu", jawab Kiara gak yakin apa ibunya itu percaya atau tidak, ia tersenyum hambar. 

"Ayo ke depan ikut doa bersama." titah Dwi. "Pakai selendang kamu lagi, Ra", lanjut Dwi kemudian ia duduk bergabung di barisan ibu-ibu. Kiara mengikuti Ibunya, ia melihat Bram juga sudah bergabung di barisan laki-laki 

Selesai Pengajian Kiara dan Dwi kembali pulang ke rumah mereka. Kiara telah mendapatkan SIM-nya, ia mengemudikan mobil peninggalan Burhan.

Rumah yang sepi seperti biasanya. Hanya dirinya dan Ibunya, karena semasa hidup pun waktu ayahnya lebih banyak dihabiskan bersama Tuan besar Pramudya.

Sekarang Kiara telah lulus SMA, ia belum Kuliah. Walaupun ia dapat beasiswa namun Kiara berdalih ingin kerja dulu setahun atau dua tahun. Kiara hanya mengambil kursus di bidang Komputer dan bahasa asing.

Kiara suka belajar pasar saham melalui online, mengamati kurs valuta asing dengan berbagai chat patternnya. 

Ia sudah mulai membuka perdagangan forex kecil-kecilan dan lumayan sudah bisa ia jadikan sebagai sumber penghasilan. Kiara juga bekerja di sebuah departemen store, uang jajan dari ibunya ia tabung.

Sebulan tak ada kabar dari Bram, Kiara sangat rindu. Mereka sudah bertukar saliva tapi belum bertukar nomor handphone. 

Sore hari saat kiara baru pulang kerja.

"Ra, kamu bisa antar Ibu ke rumah besar atau kamu mau ikut sekalian." tanya Bu Dwi, ia telah siap hendak berangkat.

"Oh iya, ada acara apa Bu?" tanya Kiara, Ia mengambil botol air minum dari kulkas.

"Nak Bram akan menikah seminggu lagi bertepatan dengan empat puluh hari Ayahmu dan Tuan besar." 

Jawaban ibunya seperti petir yang menyambar di siang bolong di hari panas.

Fruufht!!

Kiara menyemburkan air yang baru ditenggaknya, ia tersedak dan terbatuk-batuk.

"Uhuk, uhuk!"

Sampai matanya merah berair, nafasnya menjadi sesak seketika. Seperti di ruang hampa udara tanpa peralatan oksigen, Kiara terduduk di bangku meja makan. Lututnya lemas dan tangannya menggenggam erat botol air minumnya.

"Ibu juga kaget mendengarnya, tiba-tiba dan terkesan mendadak. Acaranya sederhana hanya akad nikah yang dihadiri keluarga inti saja. karena keluarga Nyonya Alisha hanya Tuan Arjit adiknya, ia minta Ibu menemaninya mengurus beberapa hal." jelas Dwi menyadari keterkejutan Kiara sama seperti dirinya. 

Dwi mengerutkan dahinya kenapa putri angkatnya itu seperti shock begitu, kelihatan mau menangis. Dwi membuang napas pelan, o ala nak.

"Kamu gapapa Ra?" tanya Dwi prihatin. Kiara menggeleng menepuk-nepuk dadanya yang sesak.

Melihat reaksi Kiara sekaget itu Dwi merasa kalau Kiara ada hati pada Bram, sehingga ia tidak mau memaksa lagi untuk diantar Kiara.

"Kalau kamu capek ya sudah gak usah ngantar, biar Ibu naik taksi online. Ibu masak gulai pucuk daun singkong dan ikan dencis sambal, kamu makan ya." 

"Kiara masih kenyang Bu tadi makan bersama Laras, kalau mau pulang Ibu kabari biar nanti Ara jemput." suara Kiara terdengar lemah.

"Baiklah, ibu tunggu taksi di teras saja sepertinya sudah dekat" Dwi membiarkan Kiara sendirian di dapur.

Ia masih muda masih bisa mendapatkan jodoh yang lain. 

Dalam hati Dwi, ia gak tau bagaimana mau menghibur putrinya, selain membiarkan Kiara sendiri menuntaskan emosinya. 

Setelah ibunya pergi air mata Kiara jatuh tak terbendung, ia tak kuasa menahan tangis menyadari kebodohannya. Kiara merutuki dirinya sendiri, gak habis pikir. 

Dia bahkan tidak menghubungiku, nomor aja gak punya. Apa tante Alisha yang memaksa Bram menikahi Rahel? Apa telah terjadi sesuatu pada Rahel, hamil mungkin? 

Dalam hati Kiara mengingat kemesuman Bram. "Ah, bodohnya aku." Kiara bermonolog.

Setelah taksi datang, Dwi ngintip sedikit dari jendela, benar saja Kiara menangis. Hm, kemudian Dwi masuk ke taksi onlinenya.

Kiara melangkah lunglai ke kamarnya, masuk ke kamar mandi berdiri di bawah shower dengan air mata yang tumpah sederas air mengalir di atas kepalanya.

Selesai mandi Kiara membuka laptopnya, mengalihkan pikirannya dan hatinya dari Bram. Melihat perdagangan emas yang dibukanya kemaren, sesuai dengan prediksinya, equitynya bertambah naik. Kemudian Kiara menutup perdagangan.

Cukuplah lumayan buat jajan. 

Dalam hati Kiara, ia melakukan WD meninggalkan deposit awalnya. 

Setidaknya masih ada hal baik hari ini.

Dalam hati Kiara, ia membuka lagi perdagangan baru, kali ini ia membuka sell pada pasangan mata uang eurusd. 

Ibunya menelpon bahwa ia akan menginap di rumah besar.

Hm, syukurlah gak perlu jemput ibu, gumam hati Kiara.

Kiara sudah siap, ia janjian dengan Laras jumpa di warung sate. Kiara menatap wajah sembabnya di cermin. 

Nanti kena angin juga kempes. 

Dalam hati Kiara, ia mengusap wajahnya bersamaan dengan itu suara bel berbunyi.  

Saat Kiara membuka pintunya, seseorang mendorongnya masuk ke dalam rumah dan mengunci pintunya. Tubuh Kiara terdorong sehingga menempel ke dinding, ia ingin memberontak tapi apalah daya tenaga Bram lebih kuat darinya.

Bram memeluk pinggang Kiara erat, satu tangannya memegang tengkuk meraup paksa bibir gadis itu.

Kiara meronta-ronta memukul dan mencubit punggung Bram dengan tangannya yang bebas. Betapa ia merindukan Bram tapi sekarang ia benci, benci dengan kenyataan bahwa pria ini akan menikahi wanita lain bukan dirinya. 

Bram semakin beringas tidak perduli rasa sakit di punggungnya. Tubuh Kiara bergetar, keganasan Bram tak ayal membuatnya terbakar gairah. Tubuhnya melemah, ciuman Bram menghapus kerinduan di hatinya, pipi Kiara basah oleh air mata.

Untuk apa marah lebih baik menikmati. 

Dalam hati Kiara, kemudian ia mengulurkan tangannya mengalung di leher Bram membalas ciuman. Menguapkan emosi menjadi gairah.

Merasa Kiara sudah terkendalikan, Bram melembutkan ciumannya. Berhenti mencium setelah gadis itu ngap dan susah bernapas. Dengan penuh kasih sayang diusapnya pipi basah itu.

"Setidaknya dengar dulu penjelasanku." desis bram.

"Penjelasan apa, bukannya kamu tadi datang-datang maksa nyium aku!" sergah Kiara dengan kesal. 

"Andai kau tahu hatiku juga sakit melebihi sakit hatimu." Bram mendekap Kiara, tubuh Kiara yang seleher Bram tenggelam di dalam pelukannya. 

"Sakit hati, bukannya kamu senang akan menikah!" sentak Kiara mendorong Bram, nafasnya sesak dikekep Bram.

Bicara apa si mesum ini gak jelas.

Hm. Bram menggeleng menggaruk kepalanya yang gak gatal. 

Kenapa aku jadi linglung ya, gumam dalam hati Bram.

*****tbc

hi, readers dukung author dengan Like dan vote ya. klik ❤️ biar terus terupdate ya guys. semoga jadi berkah bagi anda semua.🙏

Terpopuler

Comments

Kanian June

Kanian June

menyenangkan 😍

2024-06-04

1

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

jejak lagi 👍🏻

2021-05-03

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

koq datang ke Kiara, Bram....

2021-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!