3

Kiara sedang cemburu. Ia melihat Bram tersipu malu, yang membuatnya merasa mual.

Hah, Kenapa dengan wajah itu? Harusnya pihak perempuanlah yang tersipu malu, kenapa malah si mesum ini?

"Kenapa Bram apa kamu sudah punya pacar yang ingin kamu kenalin ke Mama." tanya Nyonya Alisha menyelidik.

Itu karena Bram belum ada mengenalkan satu orang gadis pun sampai saat ini. Padahal usianya sudah cukup untuk sekedar berpacaran.

Seseorang yang dikirim Nyonya Alisha untuk ngintelin Bram diam-diam, juga memberikan laporan nihil.

Bram sangat dingin dan pendiam pada teman wanitanya, ia hanya akrab dengan beberapa teman prianya. Nyonya Alisha sangat khawatir, jangan-jangan putranya itu oh, ia bahkan takut meneruskan apa yang dipikirkannya. 

Nyonya Alisha ingin, setidaknya putranya itu sedikit playboy, he he.

Bram menatap jengah pada Mamanya, ia hanya diam malas mau menjawab. 

Dalam pada itu Burhan menyela, ia ingin berpamitan sebentar untuk mengantar Ibu Dwi dan Kiara pulang duluan.

"Permisi, maaf Pram saya akan mengantar istri saya dan Kiara pulang dulu." pamitnya pada Tuan Besar Pramudya.

Mendengar itu Bram menawarkan dirinya. "Biar Bram aja yang antar Om." pintanya dengan niat terselubung.

Aku mau tau gadis sombong ini tinggal di mana, dalam hati Bram.

"Ah biar Om saja Bram." tolak Burhan, sesungguhnya ia sungkan secara Bram putra majikannya.

"Gapa Om, biar Bram saja." ujar Bram berkedip mata pada Burhan.

"Biar saja Han." kata Tuan Pramudya menengahi. 

Mendengar itu Burhan mengangguk 

"Baiklah Pram, terima kasih Nak Bram." ucapnya menatap Tuan Besar dan Bram bergantian.

Setelah drama perpisahan dengan Nyonya Alisha dan Tuan Pramudya, mereka berempat Bram, Kiara, Ibu Dwi dan juga Rahel yang ingin ikut ngantar berjalan ke lobby gedung menunggu mobil dibawa valet.

"Gue ikut Bram." mohon Rahel setelah mobil datang. Rahel ingin berdua dengan Bram setelah mengantar Kiara dan Ibu Dwi. 

"Gak usah gue lama di luar." tolak Bram sambil masuk mobil duduk di bangku kemudi. 

"Gapa makin lama makin bagus, gue temenin lo." dengan sigap Rahel duduk di depan di sebelah Bram.

"Ck." desis Bram namun ia membiarkan.

Coba kita lihat si sombong ini cemburu atau tidak, dalam hati Bram.

Kiara masuk ke mobil duduk di bangku belakang bersama Ibu Dwi. Sepanjang perjalanan Kiara tidak ingin memandang ke depan karena Bram juga melihat ke arahnya melalui spion, ia gak mau pandangan mereka bertemu.

Kejadian di Taman tadi sungguh memalukan.

Dalam hati Kiara menahan geram.

Gimana tidak, di dalam mobil Rahel terus bergelayut manja pada Bram padahal ada orang tua seperti Ibu Dwi sungguh tidak sopan. Apalagi si Bram membiarkannya.

Cih Dasar mesum menyebalkan, dalam hati Kiara.

Bram tersenyum memandang Kiara lewat kaca spion kecil di depannya.

Kelihatan ia kesal sekali, sepertinya gadis sombong itu sedang cemburu, hehe.

Dalam hati Bram bersorak riang.

"Bram entar di Amrik lo mainlah ke Apart gue." terdengar suara manja Rahel.

"Hm, oke." Bram.

"Bolehkan gue main ke Apart lo juga?" tanya Rahel lagi. 

"Boleh." sambil menjawab Bram melirik Kiara. 

Kiara mendadak gerah ia merasa kepanasan, suhu AC di bawah derajat ditambah hujan tak mampu mendinginkan hatinya. Ia ingin segera sampai di rumah dan tak perlu melihat kemesraan dua sejoli di depannya.

Cih ouughh menyebalkan, dalam hati Kiara. 

Setelah saat itu Kiara belum ada lagi bertemu Bram.

*********

Dua tahun kemudian.

Ibu Dwi sesenggukan di pusara suaminya yang masih basah karena baru saja dikebumikan. Burhan telah meninggal karena kecelakaan mobil yang dikemudikannya bersama Tuan Pramudya yang duduk di bangku penumpang belakang ikut menjadi korban. 

Sebuah kecelakaan yang tragis, seorang pengemudi truk yang mabuk dengan rem yang blong telah menabrak mobil yang dikemudikan Burhan. Menyebabkan kecelakaan beruntun dan memakan beberapa korban lainnya.

Burhan dimakamkan di pemakaman keluarga Wijaya, jarak sepuluh meter dari pemakaman Tuan besar. 

Kiara melihat ke arah Bram mengapit Nyonya Alisha di antara dirinya dan Rahel. Beserta kerabat lainnya yang datang ke pemakaman Tuan besar.

Wajah Bram yang buram dengan kacamata hitamnya, menyiratkan luka yang dalam. Kiara merindukan pria tampan itu, pria yang telah mencuri ciuman pertamanya dua tahun yang lalu.

Nyonya Alisha di pelukan Bram menangis sesenggukan, kelihatan Bram berusaha tegar di hadapan Mamanya itu.

*****

Malam harinya di rumah besar diadakan pengajian tapi keberadaan Bram entah di mana. Kiara tidak melihat pria yang dirindukannya itu di antara orang-orang mengaji.

Kiara membantu Ibunya di dapur. Dwi ikut sibuk membantu para asisten rumah tangga menyiapkan hidangan untuk pengajian.

"Ra, tolong kamu buang sampah Nak, kamu ke samping rumah di sana ada tong besar buang di sana." pinta Dwi pada Kiara.

Ada Nyonya Alisha berbagi duka membuat Dwi sedikit tabah dan tegar, merasa senasib sama-sama ditinggalkan oleh suami tercinta. 

Kiara bukannya tidak sedih. Bagaimanapun Ayah Burhan lah yang membiayai hidupnya selama ini. Tapi Ayah angkatnya itu seperti menjaga jarak dengan dirinya. Tidak ada emosi jiwa yang tercipta antara Ayah dan anak. 

Kiara pun maklum karena dia hanya anak pungut jadi ya santai sajalah. Karena ada Ibu Dwi yang sangat menyayanginya, itu cukup bagi Kiara dari pada harus tinggal di panti. 

Kiara berjalan keluar dari pintu samping dapur.

Dimana ya tong besarnya, dalam hati Kiara.

Kiara melihat ada seseorang di keremangan lampu taman, asap mengepul dari mulutnya.

Kiara melewati orang tersebut tanpa melihat wajahnya kemudian ia membuang sampah ke tempat onggokan sampah di sebuah tong besar.

Kembali ke dapur, Kiara masih harus melewati orang tersebut. Kiara berpikir, hm ngapain di situ gelap-gelapan.

Dalam pada itu Kiara tersentak, merasa ada yang menarik tangannya menyeretnya ke arah taman belakang.

Tubuh Kiara terdorong ke tembok dan tertekan tubuh kekar orang itu. Orang itu meraih bibirnya dan menciumnya.

Deg. Kiara mengenali aroma bibir ini, rokok bau permen mint, Bram!

Kiara mendorong Bram berusaha melepaskan diri dan ia berhasil.

Saat pemandangan mereka bertemu Kiara tak kuasa melihat kesedihan yang dalam di wajah Bram, mata yang sendu dan pilu sehingga timbul rasa ingin membelai wajah itu dan menghiburnya.

Tanpa sadar Kiara menjinjit, mengalungkan lengannya di leher Bram. Membuka mulutnya menggapai bibir pria itu dan menuntaskan kerinduan di hatinya yang selama dua tahun ini dipendamnya.

Bram membalas ciuman dengan lembut dua tahun juga ia merindukan Kiara. Mereka berciuman semakin dalam membawa perasaan keduanya makin hanyut dan tenggelam.

Bram mendekap erat tubuh Kiara, ia terisak di dalam ciumannya. Mendesah dan merintih seolah ingin berbagi duka bersama. Duka kehilangan ditinggal oleh orang tua tercinta.

******* tbc

hi, readers dukung author dengan Like dan vote ya guys. semoga jadi berkah bagi anda semua. 🙏

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍🏻👍🏻👍🏻

2021-05-03

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

sama" berduka

2021-04-12

1

Sabila Tunisya

Sabila Tunisya

lanjutkannnn

2021-03-25

2

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!