4

Kiara merasa ciuman Bram semakin liar, sehingga tubuhnya melorot, kepalanya terdongak kebelakang wajahnya menghadap atas. 

Bram mengeratkan pelukannya, bibirnya semakin menekan di leher Kiara. Satu tangannya menahan belakang kepala Kiara seiring suara ******* yang menggeram. Semakin rakus ia mencumbui dan menyesap kulit halus pada gundukan daging di dada gadis itu. 

Kiara menahan perasaan aneh yang mengalir di tubuhnya saat sesuatu mengecup di dadanya, ia meremas pundak pengecupnya, oh.

Kiara mendorong tubuh Bram, ia sudah gak tahan dan kelelahan dengan posisi yang gak nyaman ini, yang didorong bergeming. "K-Kak Bram! aku capek." panggil Kiara lirih. 

Susah payah Bram untuk berhenti dari pikiran joroknya, ia mengecup ujung itu lagi dan lagi.

Sesaat Bram akhirnya dapat menguasai diri, ia menarik Kiara dan membawa tubuh mereka kembali berdiri normal.

Bram membenahi rambut dan pakaian atas Kiara, mengecup keningnya dan membawa Kiara ke dalam pelukannya.

"Kenapa tubuhmu ini masih saja kecil ha! Apa kamu gak diberi makan?" Bram mengusap rambut belakang Kiara dengan sayang.

I miss you, dalam hatinya.

Kiara nyaman di pelukan Bram.

Apa arti semua ini, hubungan macam apa ini? 

Kecupan hangat di bibirnya dua tahun yang lalu ternyata to be continue..

Tiba-tiba Kiara ingat sesuatu. "Ka Bram! Aku ke dalam dulu ya, takutnya ibu nyariin." ujarnya melepaskan diri dari dekapan mesra itu, ia melihat kesedihan di wajah Bram sedikit memudar.

Tunggulah sebentar lagi, temani aku di sini sampai habis pengajian hm."

Bram membawa Kiara sedikit memaksa duduk di teras belakang taman itu agak mojok dan gelap, pikiran nakalnya masih ingin bermanja-manja.

Bram berselonjor di lantai lututnya ditekuk ke atas membawa Kiara duduk di sela antara dua kakinya yang terbuka.

"Kak, ayo kita ke dalam di sini banyak nyamuk."

Kiara merasa gak nyaman dengan keintiman ini. Bram tergelak menghirup di telinga Kiara pelan dan gemas. "Mana ada nyamuk, aku gak ngerasa tuh ada nyamuk." ujar Bram dengan gigi rapat ia memutar tubuh Kiara menghadapnya.

"Ada ini, nyamuk kepala besar!" tunjuk Kiara di wajah Bram. Bram terkekeh menangkap telunjuk itu dan menggigitnya.

"Auw!" Kiara memekik tertahan dan menarik jemarinya. Kiara kembali melihat wajah me sum Bram dua tahun yang lalu, raut kesedihan yang tadi dilihatnya seperti menguap.

Bram melipat kakinya duduk bersila.

"Duduk sini." Bram menepuk pahanya membawa Kiara duduk di pangkuannya. Kaki Kiara yang terbuka mengapit pinggulnya.

Kiara semakin gak nyaman, ia gelisah dan malu posisi ini semakin intim. Kiara merasa menekan sesuatu yang keras di bawah sana, ah.

"Kiara." bisik Bram lirih memeluk pinggang gadis itu. Ia membenamkan wajahnya di dada Kiara dan menangis.

"Hm." gumam Kiara. Tangannya mengalung di leher Bram, Kiara terbawa suasana, jemarinya mengusap kepala Bram dengan lembut menyisir rambut tebal pria itu.

Kiara mendesah berhenti terharu. Sekarang ia merasakan geli, di dadanya ada yang menghisap dan mengusap.

Sedih ya sedih, tapi tolong bibir dan tangan jangan menjajah Tuan muda.

Batin Kiara. "Ka Bram!" panggil Kiara pelan, Bram bergeming.  

"Bram, Ka Bram!" panggil Kiara lagi sedikit lebih keras.

Cuma dijawab, "Hm," oleh Bram.

Kiara ingin mendorong wajah Bram, namun  perasaan aneh menahannya. Ia menikmati Bram yang lembut, tapi kemudian ia merasa sakit di ujungnya. 

"Ka Bram udah dong!" desah Kiara.

Ini gak boleh diteruskan.

Kiara menjambak rambut Bram sehingga wajahnya terdongak dan hisapan di dadanya terlepas. 

"Aaa!" Bram meringis menahan sakit di rambutnya, ia tersenyum devil dengan mulut yang basah dan merah.  

Kiara melotot pada Bram, "ini juga sakit, makanya hentikan. Diberi hati minta jantung!" semprot Kiara menunjuk dadanya kemudian melepaskan jambakan nya di rambut Bram.

Bram cemberut bibirnya mengerucut, padahal Ia masih ingin berlama-lama. Area pinggangnya ke bawah masih tegang, saat ia mau lagi. "Ra, Kiara!" Bram dan Kiara terperanjat saling berpandangan.

Ibu. Kiara.

Bibi Dwi.  Bram.

Buru-buru Kiara bangun dari pangkuan Bram dan menarik pria itu bangun berdiri.

"Kiara!" suara Ibu Dwi lagi. 

"Kak." Kiara gelisah menatap Bram, melihat wajahnya yang pias dan bingung Kiara semakin panik.

"Ayo kita pergi dari sini." bisik Kiara menggoyang tangan Bram.

"Ha!" seperti orang yang baru sadar dari linglung, Bram menarik Kiara pelan dan mengendap ke samping jendela. Mendorong sebuah kaca dan membawa Kiara masuk, lalu menutup lagi jendela kaca itu. 

"Ini kamarku, kita sembunyi di sini." bisik Bram menyadari kebingungan Kiara.

Lampu kamar yang redup dari balik gorden mereka mengintip, ibu Dwi berjalan mendekat membawa selendang di tangannya. 

Mati aku, Itukan selendangku!

Dalam hati Kiara, ia gak sadar bagaimana dan di mana tadi ia menjatuhkan selendangnya. 

Kiara menghembuskan nafas lega setelah ibunya menghilang dibalik tembok dan kembali ke dapur.

Saat Bram berbalik menatap Kiara bola matanya membesar, baju atasan Kiara belum terkancing sempurna. Ternampak lah gunung kembar nan putih mulus oleh Bram.

Menyadari arah tatapan Bram Kiara buru-buru menutup dadanya. Bram menarik Kiara duduk di pinggir ranjangnya kemudian berlutut di depan Kiara dan memohon izin. "Sekali lagi tadi sudah terlanjur kelihatan." rengeknya dengan pandangan yang sulit ditolak Kiara.

Ish, apa sekolah di Amrik diajarkan me sum.

Dalam hati Kiara membulatkan matanya menatap jengah. "Tapi pengajian sudah senyap Braaam!" tunjuk Kiara di kening Bram mengingatkan bahwa tadi ia minta ditemani hanya sampai pengajian.

"Mereka lagi makan, sebentar saja." mohon Bram memelas menjilat bibir bawahnya.

Bagaimana dia bisa tau?

Dalam hati Kiara. "Tapi jangan kencang-kencang!" sentaknya, mau gak mau merelakan dadanya.

Sambil mengangguk Bram langsung menyesap gak sabaran. Setengah hidup Kiara menahan aliran panas di tubuhnya, ia ingin mendorong Bram tapi tangannya malah mendekap Bram semakin menuntut. 

Janam...janam...janam, Kiara bernyanyi di dalam hati.

"Bram! Bram!" suara ketukan di pintu kamar Bram.

Sontak Bram berhenti, ia menatap Kiara yang juga memandangnya.

"Siapa?" tanya Kiara dengan bibir tak bersuara. 

"Rahel." jawab Bram yang juga cuma menggerakkan bibirnya.

"Bram, Bram!" suara dan ketukan lagi.

Bram membenahi pakaian atas Kiara dan mendorongnya sembunyi di dalam lemari.

"Sstt, tunggu di sini." desis Bram dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya. 

Walau kesal Kiara masuk, mau bagaimana lagi dari pada ketahuan di kamar berdua.

Bram beranjak ke pintu. 

cklekk. Terdengar suara pintu dibuka.

"Ya?" Bram.

"Tante nyariin Bram sekarang mau do'a bersama." Rahel.

"Katakan iya, sebentar gue kesana." Bram lagi.

"Lo kenapa Bram, baju dan rambut lo kusut amat." Rahel ingin masuk ditahan Bram.

"Iya, gak apa-apa. Lo ke sana dulu deh, gue ganti baju bentar." 

"Cepetan ya Bram." Rahel terperangah di depan pintu.

Bam!!

Cklekk!

Secepat itu pintu dibanting di depan batang hidungnya.

*****tbc

hi, readers dukung author dengan Like dan vote ya. semoga jadi berkah bagi anda semua.🙏

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

next 👍🏻

2021-05-03

1

Rosemary

Rosemary

Kelamaan tinggal di Amrik jadinya mesum🤣

2021-04-13

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

malah diteruskan

2021-04-12

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112
113 113
114 114
115 115
116 116
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
142 142
143 143
144 144
145 145
146 146
147 147
148 148
149 149
150 150
151 151
152 152
153 153
154 154
155 155
156 156
157 157
158 158
159 159
160 160
161 161
162 162
163 163
164 164
165 165
166 166
167 167
168 168
169 169
170 170
171 171
172 172
173 173
174 174
175 175
176 176
177 177
178 178
179 179
180 180
181 181
182 182
183 183
184 184
185 185
186 186
187 187
188 188
189 189
190 190
191 191
192 192
193 193
194 194
195 195
196 196
197 197
198 198
199 199
200 Sekilas info
201 Bonus bab 1
202 Bonus bab 2.
203 Bonus bab 3
204 Bonus bab 4
205 Bonus bab 5
206 mohon maaf.
207 Bonus bab 6
208 Bonus bab 7
209 Bonus bab 8
210 Bonus bab. 9
211 Bonus bab 10
212 Bonus bab 11
213 Bonus bab 12
214 Bonus bab 13
215 Bonus Bab 14
Episodes

Updated 215 Episodes

1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112
113
113
114
114
115
115
116
116
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141
142
142
143
143
144
144
145
145
146
146
147
147
148
148
149
149
150
150
151
151
152
152
153
153
154
154
155
155
156
156
157
157
158
158
159
159
160
160
161
161
162
162
163
163
164
164
165
165
166
166
167
167
168
168
169
169
170
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
175
176
176
177
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
190
191
191
192
192
193
193
194
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
Sekilas info
201
Bonus bab 1
202
Bonus bab 2.
203
Bonus bab 3
204
Bonus bab 4
205
Bonus bab 5
206
mohon maaf.
207
Bonus bab 6
208
Bonus bab 7
209
Bonus bab 8
210
Bonus bab. 9
211
Bonus bab 10
212
Bonus bab 11
213
Bonus bab 12
214
Bonus bab 13
215
Bonus Bab 14

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!