Persaingan Tingkat Tinggi

Proyek lahan pertanian 700 ribu hektar yang dikelola 3 serangkai Musi Corporation, Mahkota Group dan Syekh Hasyim, masih terus dikondisikan pelaksanaannya.

Tiga serangkai pengelola proyek ini, menyatu dalam satu perusahaan bernama PT. Agro Utama dengan presiden direkturnya Abang Idris. Sementara kedua dewan komisarisnya dipegang Syekh Hasyim.

Selain PT. Agro Utama, konsorsium lain yang mengincar proyek ini adalah PT. Tani Nusantara. PT. Tani Nusantara melibatkan pengusaha asal Jepang Mr. Tanaka, kemudian pengusaha malaysia Datuk Ramzi dan pengusaha asal Indonesia bernama Hendra Wijaya.

Sebelum ada penunjukkan resmi kepada PT. Agro Utama, persaingan kedua kelompok konsorsium ini terbilang sangat ketat, bahkan menjurus ke persaingan tidak sehat.

Kedua konsorsium melibatkan media massa untuk mempengaruhi opini publik. Beragam isu muncul ke permukaan, dari masalah korupsi dalam perusahaan lawannya hingga ke persoalan pribadi.

Setelah ada penunjukkan resmi dari pihak pemerintah kepada PT. Agro Utama, perang opini antara dua konsorsium mulai agak berkurang.

Namun sesekali perang opini tersebut kembali mencuat, terutama saat PT. Agro Utama melibatkan Putri Dayang Mariam dan Ustadz Hanafi masuk ke dalam tim mereka.

Bagi yang kontra, keterlibatan keduanya dianggap terlalu beresiko karena masih muda dan kurang berpengalaman.

Sementara bagi yang pro, keberadaan Putri Dayang Mariam dan Ustadz Hanafi dipandang sebagai angin segar untuk regenerasi kepemimpinan di bidang perekonomian.

Lain lagi di media-media gosip, tersebar isu Putri Dayang Mariam sebentar lagi bakal dijodohkan dengan Ustadz Hanafi. Mereka mengistilahkan sebagai perjodohan dengan motif ekonomi.

Isu perjodohan ini, bahkan telah sampai ke telinga ibu-ibu di pengajian Masjid AHM 19. Sebagian besar ibu-ibu ini tidak setuju, karena mereka mengimpikan Ustadz Hanafi berjodoh dengan Ustadzah Halimah, guru ngaji mereka.

Pada acara tabliq akbar yang diadakan setiap bulan, salah seorang ibu anggota pengajian sempat mengajukan pertanyaan yang menggelitik.

"Ustadz... saya mau tanya apa hukumnya melakukan pernikahan atas dasar motif ekonomi?" tanya seorang ibu dalam sesi tanya jawab di acara tabliq akbar.

Seusai diajukan pertanyaan itu, dari kalangan ibu-ibu pengajian banyak yang pura-pura berdehem sambil senyum-senyum.

Ustadz Hanafi yang posisinya disamping penceramah hanya bisa tersenyum, dia tahu pertanyaan ini merupakan sindiran buatnya.

Sementara Ustadzah Halimah, yang kebetulan ikut hadir, nampak memerah mukanya dengan mata yang berkaca-kaca.

Pengisi ceramah pada tabliq akbar saat itu adalah Kiai Rahmat Ismail dari Pesantren Al Mansyur yang tidak lain adalah paman dari Ustadz Hanafi.

Kiai Rahmat Ismail tentu bukanlah orang yang suka mengikuti berita gosip, jadi dia coba menerangkan berdasarkan dalil-dalil agama.

"Berdasarkan hadits shahih bukhari muslim, yang diriwayatkan Abi Hurairah radhiallah ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka perhatikanlah agamanya maka kamu akan selamat.”" kata Kiai Rahmat Ismail.

"Jadi... kalau menikah dengan motif ekonomi, itu termasuk memilih istri karena hartanya. Sementara yang paling baik menurut tuntunan Rasulullah, pilihlah istri karena agamanya" ujar Kiai Rahmat Ismail menambahkan.

Setelah Kiai Rahmat Ismail menyampaikan jawabannya. Terdengar dari kalangan ibu-ibu mengajian, ucapan "alhamdulillah" yang diiringi suara tawa cekikikan.

Mendengar reaksi jemaahnya, Kiai Rahmat Ismail agak kaget. Pikirnya kemungkinan pertanyaan ini terkait masalah pribadi si penanya.

Ustadz Hanafi kembali hanya bisa tersenyum, karena yang paling mengerti tentang permasalahan isu ini adalah dirinya dan putri dayang mariam.

Jadi kalaupun nanti Ustadz Hanafi ditakdirkan menikah dengan Putri Dayang Mariam, tentu alasannya bukan atas dasar motif ekonomi demi mendapatkan harta kekayaan.

*******

Pesan Hologram Bunda

Setelah usai acara tabliq akbar, Ustadz Hanafi bergegas kembali ke kamar apartemennya. Sesaat setelah masuk, tiba-tiba handphone Ustadz Hanafi berbunyi.

Dari nada lagunya, sepertinya berasal dari keluarga dekat dan benar saja di layar hand phone ada tulisan "bunda". Ustadz Hanafi memang mensetting suara panggilan pada hand phonenya, jika yang telepon stafnya maka nada lagunya akan berbeda.

"Assalamu'alaikum..." kata Ustadz Hanafi saat menerima telepon dari Sang Bunda.

"Wa alaikum salam... Nafi sudah pulang dari tabliq akbar?" tanya Bunda Aisyah.

"Baru saja pulang bunda... " jawab Ustadz Hanafi

"Nafi... apa tadi ketemu sama Hafsah?" tanya bunda Aisyah lagi.

"Wah... tadi yang datang banyak banget bunda, jadi nggak keliatan Hafsahnya" jawab Ustadz Hanafi jujur.

Sejak Ustadz Hanafi berkenalan dengan Hafsah melalui sepupunya Nadia. Bunda Aisyah setiap menelpon Ustadz Hanafi selalu saja mempromosikan sosok Hafsah.

Melalui info Bunda Aisyah, Ustadz Hanafi menjadi tahu kalau Hafsah ternyata seorang hafidzah, dia sudah menghapal sebanyak 15 juz Al Qur'an.

Selain hafal Al Qur'an, Hafsah juga salah seorang mahasiswi teladan saat kuliah di Universitas Indonesia. Dan IPK (Indek Prestasi Kumulatif)-nya saat lulus hampir mendekati 4.00.

Hafsah juga saat masih Sekolah Menengah Atas pernah ikut program pertukaran pelajar. Hampir 8 bulan Hafsah tinggal di Kanada, sehingga kefasihannya berbahasa Inggris tidak diragukan lagi.

"Nafi... tolong aktifkan panggilan Hologram, bunda mau ngomong sebentar" kata Bunda Aisyah.

Ustadz Hanafi segera pergi ke ruangan khusus hologram. Ruang ini di rancang untuk komunikasi dengan teknologi Hologram.

Di ruangan itu, terdapat meja, kemudian satu kursi sebagai "kursi tuan rumah" dan terdapat beberapa kursi yang merupakan "kursi tamu".

Setelah mengaktifkan mesin pemanggil hologram. Ustadz Hanafi duduk di kursi khusus penerima panggilan.

Tidak lama kemudian, seberkas sinar muncul dari bawah kursi yang ada di hadapan Ustadz Hanafi. Lama kelamaan, berkas sinar itu berbentuk sosok bercahaya. Sosok tersebut adalah Bunda Aisyah dalam rupa hologram.

"Nafi... kata abahmu, kamu lagi butuh ruangan buat kantor PT. Agro Utama" kata Bunda Aisyah tak lama setelah sosoknya hadir di ruangan tersebut.

"Iya Bunda... tapi tidak besar, hanya sekitar 5 lantai apartemen" jawab Ustadz Hanafi.

"Tadi Hafsah kasih info ke Bunda, kalau ayahnya ada gedung di daerah Kuningan, sepertinya ada beberapa lantai yang kosong" ujar Bunda Aisyah.

"Makanya tadi saya minta, Hafsah ditemani Nadia untuk menemui kamu" ungkap Bunda Aisyah lagi.

"Oh... kalau begitu, bisa dibuat proposal penawarannya bunda, sekalian juga harga sewanya berapa" jawab Ustadz Hanafi menaggapi info ibunya tersebut.

"Oke nanti Bunda minta Hafsah bikin proposalnya" ucap Bunda Aisyah sambil tersenyum.

"Eeh... Nafi, si Hafsah ternyata baru buka resto di daerah Kemang, nggak nyangka Bunda, si Hafsah ternyata jago masak juga" kata Bunda Aisyah mulai memuji anak temannya tersebut.

"Bunda... orang bikin resto belum tentu jago masak, kalau sifatnya sebagai investor yang masak tentunya orang lain" kata Ustadz Hanafi memberi penjelasan kepada ibunya.

"Ohh gitu yaa... ya udah bunda keluar dulu, selamat istirahat... assalamu alaikum" kata Bunda Aisyah dan tak lama kemudian sosok cahaya di depan Ustadz Hanafi ikut menghilang.

"Wa alaikum salam, Bunda" jawab Ustadz Hanafi mengakhiri pembicaraan.

Terpopuler

Comments

Flora

Flora

like kutinggalkan
untuk memberi dukungan
jika aku mampir jangan bosan
karena karyamu selalu kunantikan

salam dari yuppy
"Diikuti makhluk ghaib"

2020-12-08

0

❤️YennyAzzahra🍒

❤️YennyAzzahra🍒

Hadirr lgi ya.
jangn lupa hadir blk

2020-12-02

0

RN

RN

like

2020-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!