Pertemuan antara pimpinan divisi e-commerce Musi Corporation dengan pihak investor, dijadwalkan pada hari-3 kehadiran Putri Aziza di Indonesia.
Tim investor Tunisia terdiri dari 3 orang staff ahli, datang selang satu hari setelah kehadiran Putri Aziza. Mereka menginap di Hotel yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Pusat Musi Corporation.
Pertemuan yang dinanti telah tiba, Ustadz Hanafi dibantu 3 staff ahlinya, bertemu dengan Putri Aziza yang juga membawa 3 staff ahli dari Tunisia.
Pihak Musi Corporation yang diwakili tim divisi e-commerce mengawali pertemuan dengan memaparkan potensi usaha e-commerce di Asia Tenggara.
Setelah menyajikan berbagai data, pihak Musi Corporation menawarkan kerjasama dengan membangun pusat industri e-commerce di Pulau Batam.
Rencananya kegiatan e-commerce di Pulau Batam, akan menjadi batu loncatan dalam pengembangan bisnis ini di seluruh negara yang ada di Asia Tenggara.
Usai tim Musi Corporation menguraikan rencana bisnis mereka, nampak pihak investor terlihat berdiakusi dengan serius.
"Kami sangat mengapresiasi penjelasan rencana bisnis tuan-tuan sekalian, terkait investasi pusat e-commerce di pulau Batam" ucap Putri Aziza mewakili rekan-rekannya.
"Namun perlu juga kita perhatikan, beberapa hambatan yang mungkin bakal kita hadapi" kata Putri Aziza dengan menggunakan bahasa Indoensia yang fasih.
"Terutama sikap protektif dari negara-negara tersebut, mengingat merekapun memiliki pemain pasar sendiri. Dan sewajarnya jika pemerintah setempat melindungi kegiatan ekonomi warganya" ungkap Putri Aziza.
"Kita juga perlu memperhitungkan reaksi dari negara yang menjadi pasar produk kita. Apalagi terkait produk pertanian, mereka tentu akan melindungi para petani dalam.negeri" ucap Putri Aziza panjang lebar.
Ustafz Hanafi memperhtikan secara seksama penjelasan Putri Aziza. Sebagai investor, tentu pihak Putri Aziza lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya.
"Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih atas kehadiran teman-teman sekalian" ucap ustadz Hanafi mewakili para anggota timnya.
"Perlu kami tambahkan di sini, kegiatan bisnis yang kita lakukan, juga melibatkan para petani negeri tetangga secara aktif. Kehadiran kita justru akan memudahkan para petani tersebut untuk menawarkan produk miliknya, dan tanpa harus melewati berbagai tahapan distribusi yang rumit" ujar Ustadz Hanafi menambahkan.
"Dan kami yakin, bisnis kita ini akan disambut dengan gembira oleh rakyat negeri tetangga, karena sistem yang kita gunakan mempertemukan secara langsung pihak produsen dengan pihak konsumen" kata Ustadz Hanafi dengan berapi-api.
"Yang kami khawatirkan adalah para pengusaha distributor yang selama ini menikmati keuntungan yang besar" ungkap Putri Aziza menanggapi pernyataan Ustadz Hanafi.
"Mereka tentu tidak bakal diam, lahan bisnis mereka diambil alih pihak lain" kata Putri Aziza lagi.
Ustadz Hanafi terdiam sesaat. Menurut pandangannya, seharusnya Putri Aziza sudah paham kemungkinan resiko dalam berbisnis.
Hal ini dikarenakan persaingan yang tentu akan berlangsung sangat ketat, dan benturan kepentingan tidak akan bisa terhindarkan.
Namun di sisi lain, kehati-hatian Putri Aziza bersama timnya masih wajar. Sebaga pihak investor mereka tentu mencari peluang usaha yang menguntungkan dengan resiko usaha yang sekecil-kecilnya.
Pertemuan pada hari itu belum juga menemukan solusi yang tepat. Pihak Musi Corporation meminta waktu untuk kembali menyusun proposal kerjasama yang akan mereka ajukan.
Sementara dari tim investor juga meminta waktu untuk mempelajari secara lebih mendalam bisnis e-commerce di Indonesia.
Pertemuan selanjutnya dijadwalkan diadakan 2 hari lagi di tempat yang sama. Dan dalam masa itu, Putri Aziza kembali disibukkan dengan penelitian yang sedang ia lakukan.
*******
Sisi Lain
Di luar kegiatan melakukan penelitian dan persiapan kerjasama e-commerce dengan pihak Musi Corporation. Putri Aziza ternyata sangat tertarik dengan aktivitas yang dilakukan Yayasan Amal Musi Corporation.
Menurut laporan Hafsah, Putri Aziza telah memberi sumbangan dengan jumlah yang sangat besar untuk pengembangan Program Pesantren Manula.
Dikarenakan hal inilah, Bunda Aisyah sampai mengadakan jamuan makan malam khusus untuk menghormati kepedulian Sang Putri terhadap yayasan yang ia pimpin.
Putri Aziza juga menginvestasikan dananya untuk mengembangkan "Warung Hafsah anak Betawi", bahkan rencananya usaha milik Hafsah ini akan membuka cabang di berbagai negara.
Selain itu, Putri Aziza juga memberi bantuan dana buat pengembangan Pesatren Al Mukmin Cirebon, yang diasuh Ustadz Harun ayahanda dari Ustadzah Halimah.
Ustadzah Halimah juga ditawarkan untuk melanjutkan pendidikannya sampai ke tingkat doktoral. Dan semua biayanya akan ditanggung oleh Putri Aziza.
Sementara dengan Putri Dayang Mariam, Putri Aziza sudah memiliki beberapa kerjasama bisnis, baik itu berada di wilayah maghribi Afrika Utara maupun di kawasan Asia Tenggara.
Beberapa resto masakan halal sudah berhasil mereka dirikan di daratan eropa dan amerika. Rencananya beberapa menu makanan khas nusantara bakal ikut disajikan, yakni melalui bekerjasama dengan "Warung Hafsah anak Betawi".
Menurut penuturan salah seorang staff ahli Putri Aziza, sumber kekayaan Sang Putri berasal dari ayahnya yang bernama Pangeran Muhammad, yang merupakan kerabat keluarga kerajaan Tunisia.
Pangeran Muhammad menikah dengan Putri Salma yang berasal dari keluarga bangsawan Kerajaan Arab Saudi.
Melalui bantuan keluarga istrinya inilah, Pangeran Muhammad banyak mendapat kepercayaan mengelola tambang minyak bumi di jazirah arabia.
Putri Aziza merupakan anak perempuan satu satunya Pangeran Muhammad. Di tengah keluarganya, Putri Aziza dibiasakan hidup mandiri. Ayahnya tidak pernah menyiapkan secara khusus asisten rumah tangga untuk membantunya.
Saudara Putri Aziza berjumlah 4 orang dan semuanya adalah laki-laki. Ke-4 saudara laki-laki Putri Aziza banyak bergelut di dunia pertambangan mengikuti jejak ayahnya.
Putri Aziza sangat tertarik dengan kebudayaan Indonesia. Ketertarikannya sudah belangsung sejak ia masih kecil, dan hal itu di awali saat diajak ayahnya menyaksikan tari saman dari Aceh.
Dikarenakan kecintaan terhadap budaya Indonesia inilah, Putri Aziza berusaha keras mempelajari bahasa Indonesia bahkan membaca beberapa novel hasil karya sasrawan Indonesia.
Putri Aziza juga mengoleksi beragam jenis benda terkait budaya nusantara. Dia memiliki koleksi kain songket palembang sampai menyimpan beberapa bilah keris dari jawa.
Apabila ada festival kebudayaan yang diadakan kementrian pariwisata Indonesia, Putri Aziza menyempatkan diri untuk hadir. Setidaknya sudah 5 kali Putri Aziza singgah ke Indonesia, sebelum menjadi tamu perusahaan Musi Corporation
Putri Aziza bahkan bercita-cita suaminya kelak berasal dari Indonesia. Ketika sahabatnya Putri Dayang Mariam bercerita tentang Ustadz Hanafi, Putri Aziza dibuat penasaran dan ingin bertemu langsung dengan Sang Ustadz.
Dan setelah bertemu langsung serta melihat dari dekat perilaku Sang Ustadz, diam-diam Putri Aziza menaruh hati kepada Ustadz Hanafi.
Namun Putri Aziza sadar, persaingan mendapatkan cinta Sang Ustadz sangat ketat. Selain harus bersaing dengan sahabatnya Putri Dayang Mariam, masih ada sosok lain yang tak kalah cantiknya yakni Hafsah dan Ustadzah Halimah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
ƪ☻|| ᵠᵐΛzzαlιyα.ωCнwི🌴
Jejak kak...
2020-10-24
1
sang jika
ga terasa sudah bab ke 20 🙂
2020-10-24
1
R Ni
lanjut
2020-10-24
1