Tersandera

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, Tim Penegak Disiplin Perusahaan (TPDP) yang diketuai Ustadz Hanafi berhasil membongkar jaringan mafia pembelian lahan tanah seluas 150 hektar di daerah Banyuasin Sumatera Selatan.

Lahan yang sudah lunas pembayarannya tersebut, ternyata sertifikat tanahnya masih belum di baliknama kepemilikannya.

Setelah diselidiki, ternyata laporan tentang pelunasan pembayaran tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Dana yang seharusnya dibayar kepada pihak pemilik, ternyata disimpan oleh oknum karyawan perusahaan dalam bentuk saham dan deposito.

Dan hasil investasinya, masuk ke dalam kantong pribadi para pejabat divisi properti sumatera selatan.

Sementara masa pelunasan lahan, mereka manipulasi menjadi pelunasan dalam bentuk cicilan selama 5 tahun.

Terkuaknya kasus pembelian lahan ini berujung kepada pemecatan pimpinan divisi properti cabang Sumatera Selatan.

Musi Coporation sebagai pihak yang dirugikan terus mengejar kasus ini. Mantan pimpinan divisi properti cabang Sumatera Selatan dianggap telah melakukan penipuan.

Mereka yang terlibat dalam kasus ini, melalui pengadilan dituntut untuk membayar ganti rugi dalam bentuk sejumlah dana kepada pihak perusahaan.

Saat kasus masih di proses pengadilan, Muhammad Abdullah selaku pimpinan divisi properti meminta agar kasus ini dihentikan dan dianggap telah selesai.

Permintaan Muhammad Abdullah ini tentu mengagetkan, karena yang bersangkutan selama ini paling ngotot untuk mengusut tuntas kasus pembelian lahan tanah ini.

Tuan Malik Abdullah selaku pimpinan utama Musi Corporation segera meminta keterangan dari adik bungsunya itu.

Keduanya bertemu dalam satu ruangan tertutup, Tuan Malik Abdullah menghadirkan adiknya Muhammad Abdullah lewat media komunikasi berbasis hologram yang populer pada masa itu.

"Apa alasannya, kasus pembelian lahan di banyuasin harus dihentikan?" tanya Tuan Malik Abdullah memulai pembicaraan.

Suasana hening sesaat. Nampak Muhammad Abdullah matanya berkaca-kaca.

"Saya tersandera bang..." jawab Muhammad Abdullah pelan, seperti dibenani masalah yang berat.

"Maksudnya?" tanya Tuan Malik Abdullah tidak mengerti.

"Begini bang... tanpa setahu saya, Yunita menerima sejumlah dana dari pihak tersangka" jawab Muhammad Abdullah seraya menyebut nama istrinya.

"Jadi istrimu terlibat dalam persekongkolan" ucap Tuan Malik Abdullah kaget.

Muhammad Abdullah terdiam sesaat.

"Tidak persis seperti itu bang.. " jawab Muhammad Abdullah kemudian.

"Lebih tepatnya, dia di jebak" kata Muhammad Abdullah melanjutkan.

Giliran Tuan Malik Abdullah yang terdiam.

"Di jebak?!" ucap Tuan Malik Abdullah setengah tidak percaya.

"Iya bang... saat menjelang keberangkatan abah Salim ke tanah suci, pihak tersangka datang menemui istri saya" ungkap Muhammad Abdullah menyebut nama mertuanya.

"Mereka menyerahkan sejumlah uang, saat itu dikatakan sebagai hadiah, namun saat di penyelidikan di katakan sebagai setoran kepada atasan" kata Muhammad Abdullah dengan nada lemah.

"Dan yang lebih parah lagi, pemberian mereka itu disertai dengan tanda terima" ujar Muhammad Abdullah lagi.

"Ketika Yunita bertanya, tanda terima itu buat apa? mereka bilang hanya buat kenang kenangan" ucap Muhammad Abdullah menambahkan.

"Jadi... solusinya bagaimana?" tanya Tuan Malik Abdullah tidak sabar.

"Pihak penasehat hukum kami sudah menemui mereka, akhirnya tercapai kesepakatan persoalan hadiah itu tidak dilanjutkan. Namun mereka juga minta, kasus pembelian lahan di banyuasin di stop" jawab Muhammad Abdullah panjang lebar.

Setelah berpikir beberapa saat, Tuan Malik Abdullah kemudian menghubungi penasehat hukumnya minta diberi pendapat.

Atas usulan penasehat hukum Tuan Malik Abdullah, kasus ini sebaiknya dihentikan saja. Mereka khawatir kasus ini akan semakin membesar dan membuat reputasi perusahaan menjadi rusak.

Setelah mendapat usulan tersebut. Tuan Malik Abdullah mengabulkan permintaan Muhammad Abdullah.

Selain itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Muhammad Abdullah sementara waktu dipindahkan tugasnya ke bagian pengawasan perusahaan.

Posisinya sebagai pimpinan divisi properti diambil alih langsung oleh Tuan Malik Abdullah. Sementara jabatan rangkapnya sebagai pimpinan divisi trasnportasi diserahkan kepada Mahmud Abdullah.

*******

Memilih Teman

Muhammad Abdullah adalah adik bungsu dari Tuan Malik Abdullah. Adik Tuan Malik Abdullah yang lainnya adalah Mahmud Abdullah dan Rasyid Abdullah.

Ustadz Hanafi biasa memanggil Muhammad Abdullah dengan panggilan Mang Uju. Mang Uju merupakan panggilan bagi paman terkecil dalam budaya masyarakat Palembang.

Istri dari Muhammad Abdullah bernama Yunita. Bibi dari Ustadz Hanafi ini berasal dari keluarga tentara, ayah Yunita bernama Salim merupakan seorang purnawirawan berpangkat Kolonel.

Sebelum menikah dengan Muhammad Abdullah, Yunita pernah bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah universitas. Namin setelah menjadi istri Muhammad Abdullah pekerjaannya tersebut ia tinggalkan.

Dengan latar belakang seperti ini, wajar jika Yunita kurang memahami liku-liku dunia bisnis, yang penuh siasat dan persaingan.

Tersanderanya keluarga Muhammad Abdullah dalam kasus tanah ini, salah satu penyebabnya adalah salah dalam memilih teman.

Ada jenis teman yang harus dihindari yakni yang dinamakan 'Aduwwan (عدوا). Teman seperti ini terlihat seperti baik, tetapi sebenarnya penuh siasat.

Kita sering kali terjebak dengan teman seperti ini. Kemampuannya merayu dengan kata-kata yang manis membuat kita menjadi terlena.

Banyak orang yang tertipu dengan teman jenis ini. Bahkan karena percayanya, seseorang bisa memberikan dana dengan jumlah yang besar kepada sang penipu.

Teman yang paling baik adalah hubban Iil imaan (حبا للايمان). Teman seperti ini suka mengingatkan sahabatnya jika keliru serta selalu mengajak ke jalan kebaikan.

Selain kedua jenis teman tersebut, masih ada 5 jenis teman lagi yakni:

Ta'arufan (تعروفا), merupakan teman yang kita kenal secara kebetulan, seperti bertemu di dalam pesawat terbang atau halte bis.

Teman jenis ini, hanya sesaat bertemu dengan kita dan menjadi teman ngobrol dalam perjalanan.

Ta'ariihan (تعريحا), merupakan teman karena faktor sejarah, seperti teman sekampung atau satu almamater.

Teman jenis ini sangat memahami tingkah laku kita yang sebenarnya, apalagi kalau sudah berkenalan sejak masih kecil.

Ahammiyatan (احمياتا), merupakan teman dikarenakan kepentingan, seperti teman dalam bisnis dan politik.

Teman jenis ini hanya akrab jika membutuhkan bantuan kita untuk memperlancar urusannya. Biasanya setelah keinginannya tercapai kita terkadang dilupakan.

Faarihan (فاريحا), merupakan teman yang memiliki hobby yang sama, seperti sama-sama menyukai seni lukis dan sebagainya.

Teman jenis ini menjadi sarana bagi kita untuk saling tukar informasi. Misal sama-sama hobby menulis novel, maka bisa menjadi tempat belajar agar kemampuan kita dalam menulis semakin baik.

Dan yang terakhir adalah jenis Amalan (املا), merupakan teman dikarenakan profesi, seperti notaris, dokter atau guru.

Seorang dokter tentu harus berteman dan bekerjasama dengan tenaga perawat, demikian juga sebaliknya.

Dari kesemua jenis teman ini, yang terbaik adalah hubban Iil imaan (حبا للايمان). Namun teman seperti ini sering kita musuhi, karena dianggap suka mencampuri urusan orang.

Kita sering kali merasa terusik, karena teman jenis ini selalu mengingatkan kita jika melakukan kesalahan. Bahkan teman jenis ini terkadang kita musuhi, dengan memberi label sebagai orang yang sok suci.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***