Chapter 10

Happy reading

Pak Gilang adalah Guru sejarah yang memang tidak sekiller Bu Sita dan Bu Diana.

"Yes, Pak Gilang! Gue akan sangat gampang masuk kelas". Batin Andra.

"Assalamu 'alaikum ." ucap Andra dengan pedenya yang melangkah masuk ke dalam kelas tanpa rasa bersalah.

"Walaikum salam. Dari mana kamu, Andra?" tanya Pak Gilang dari kursinya.

"Tadi dipanggil Bu Sita dulu, Pak." jawab Andra.

"Ya udah, duduk!" kata Pak Gilang yang mempersilakan.

"Yes, berhasil!" batin Andra.

Tak lama, Pak Gilang menemui Andra dan memberikan buku Lks sejarah.

"Kerjakan soal ini sampai jam pelajaran Bapak selesai. Pokoknya hari ini harus selesai, kalau enggak, Bapak laporin kamu ke Bu Sita!." ancam Pak Gilang.

"Ya, ela gua salah. Tetep aja gue di hukum". Gerutu Andra .

"Kerjakan sampai selesai". Ucap Pak Gilang .

"Iya Pak". Ucap Andra.

*****

Teeettt ... teeettt...!

Bel berbunyi dua kali, menandakan jam istirahat tiba. Semua murid di dalam kelas berhamburan keluar, bagaikan burung dalam sangkar yang merindukan alam bebas. Andra masih duduk di kursinya menunggu Eza datang. Rencana yang mereka buat tadi pagi akan dilaksanakan sekarang.

Namun, harapan tak sesuai dengan kenyataan, yang diharapkan datang Eza, eh yang muncul malah tukang kredit pakaian dalam.

"Mana no WA nya, Bro?." tanya Dion yang langsung duduk di kursi sebelah Andra.

Andra hanya memandang Dion dengan malas.

"Kenapa lu, ngebet banget sama si bakpau sih?." tanya Andra sambil mengerutkan dahinya bingung.

"Bakpau? Gue enggak minta dibeliin bakpau. Gue cuma minta no WA Rini perasaan". Jawabnya lempeng kek jalan tol.

"Nah, sekarang gue tanya. Mana naskah pidatonya?." tanya Andra.

"Ya entarlah, kalau lu udah ngasih no WA Rini, baru gue kasih." jawab Dion.

"Ya udah, lu pergi dulu sana jauh-jauh sampe ke Mesir, juga gak papa soalnya gue mau minta no wa nya dulu". Ucap Andra.

"Oke, gue tunggu." ucap Dion yang akhirnya mengalah dan pergi dari kelas Andra. Dulu mereka sekelas, tapi karena selalu membuat ricuh dan gaduh, akhirnya mereka dipisahkan.

Andra tetap di kelas IPA C, sedangkan Dion pindah ke kelas IPA E . Andra , Eza dan Dion adalah sahabat sejati. Yang jelas mereka itu sahabat sengklek bukan sahabat kepompong yang merubah ulat menjadi terong terongan.

Andra, Eza dan Dion dulunya satu SMP dan mereka terkenal dengan kesengklekan yang mereka perbuat di sekolah. Namun memasuki SMA, keakraban mereka terbatasi. Ditambah lagi si Eza yang memilih jurusan IPS, dengan alasan ingin menjadi pengusaha ODADING ekspor ke luar negeri. Sedangkan Andra dan Dion memilih jurusan IPA karena mereka pikir menjadi dokter itu keren.

Namun, mereka selalu tetap menyempatkan bertemu jika salah satunya membutuhkan AISA(AGEN INTELEJEN SOBAT ANDRA). seperti sekarang ini .

"Sorry, gue lama," ucap Andra yang akhirnya datang juga.

"Kelas IPA sama IPS jauh ya, Za? Lu kayak pergi dari Tegal ke malang" ketus Andra yang sudah bosan menunggu. "Gue tuh, enggak bisa diginiin tau." Sambung Andra dengan lebay.

"Idih .... gila lu Dro". Ucap Eza yang bergidik.

"Nama gue Andra, bukan Indro emang gue personel warkop DKI apa". Ketus Andra.

"Udah cepet, lu bantuin gue!." ujar Andra yang membawa Eza pergi ke luar kelas.

Dan pencarian Rini pun dimulai. Andra dan Eza berjalan menyusuri koridor sekolah, mencari keberadaan Rini yang belum diketahui. Setelah berkeliling, mereka tidak juga menemukan Rini. Akhirnya, mereka memutuskan mencari ke perpustakaan, karena biasanya habitat Rini di sana. Namun Rini masih juga tak bisa ditemukan.

"Ke mana sih, si Bakpau? Tumben-tumbenan enggak ada." Ucap Andra yang mengacak-acak rambutnya karna frustrasi.

"Gue nyerah kalau gini caranya. Capek gue," keluh Eza sembari duduk di kursi perpus dengan lemas.

"Satu tempat terakhir, Za. Kita ke kantin, oke?" Andra menarik lengan Eza lalu membawanya ke kantin. Sesampainya di sana, mereka kembali berkeliling. Hingga hampir 20 menit berlalu, mereka tidak juga menemukan Rini.

Eza yang sudah mulai kelelahan, akhirnya memesan Es teh manis dan duduk di meja kosong.

"Udah, capek gue. Dari tadi nyari tuh human susah banget." ucap Eza.

"Iya, kemarin gue enggak sengaja ketemu sama dia di kantin, terus tadi pagi gue ketemu di perpus. Nah, kok, sekarang pas dicari malah jadi ngilang?" balas Andra bingung.

"Nyari dia udah kayak nyari jarum ditumpukkan pasir, susah banget!". Ucap Eza.

"Gue cabut dulu, ah! Masih banyak tugas, nih! Tenang aja tar kalau gue ketemu, gue mintain," ucap Eza pamit dan langsung pergi meninggalkan Andra.

Andra hanya bisa menopangkan dagunya di meja.Tidak pernah sesusah ini Andra mendapatkan yang dia mau. Semua yang dia inginkan biasanya cepat terkabul. Sepertinya meminta no WA Rini lebih susah dibanding Mama minta calon menantu.

"Bruuaaakkk ".

Suara meja kantin dipukul dengan keras. Andra yang sedang melamun dibuat kaget mendengarnya. Orang-orang seketika berkumpul di satu meja. Andra mencoba mendekati kerumunan murid yang mendadak penuh, kayak nonton konser BTS manggung di stadion GBK .

Setelah diselidiki , dua cewek seksi ternyata sedang beradu argumen. Entah apa yang sedang mereka ributkan, yang jelas keduanya terlihat emosi.

"Lu berani-beraninya ya, rebut cowok gue!". Kata Audrey yang sepertinya telah kehilangan cowoknya.

"Eh, inget ya, yang ngedeketin gue itu cowok lu! Bukan gue Jadi yang kegatelan itu cowok lu!". Ketus Qia yang sama-sama emosi.

"Cewek-cewek kalau ribut serem banget udah gitu Ributnya cuma karenacowok? Hellow ... cowok yang lebih ganteng banyak keles, termasuk gue!." batin Andra.

Semua murid terdiam dan tidak ada yang mau memisahkan. Pasalnya, Audrey dan Qia ini adalah dua siswi hits di SMA Bangsa, dengan gengnya yang super super rempong kek emak emak komplek.

"Gue sebagai Calon Ketua OSIS enggak boleh gini terus!" gumam Andra yang berniat memisahkannya, lalu menemui Audrey dan Qia yang emosinya kaya orang kehilangan alat make-up ya.

"Woy .! Lu enggak malu apa ribut di kantin, dilihatin banyak orang nih . Kalian berdua tuh udah kayak topeng monyet!" seru Andra di antara mereka. Semua murid di sana terperangah dengan keberanian Andra.

"Lu jangan sok sok an deh, Dra. Hidup lu aja masih berantakan ". Sahut Audrey yang tidak terima.

"Gue sih, udah jelas dicap murid bandel. Nah, kalian berdua ribut cuma buat ngerebutin cowok? Apa bedanya lu ama monyet yang berebut pisang?" . Timpal Andra.

"Kurang ajar lu, ya!"

PLAK ...! Tamparan keras dari tangan Audrey mendarat dengan sempurna di pipi Andra.

Andra sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat, ingin rasanya dia memukul Audrey dengan tangannya itu.

"Udah, Dra. Jangan dibales. Kamu tuh cowok, dia cewek." Ucap Rini yang entah dari mana datangnya menarik Andra.

"Kenapa si Bakpau datengnya saat hegini, sih? Tadi dicari-cari enggak ada". batin Andra.

Bu Sita yang mendengar kericuhan di kantin langsung datang .

"Audrey , Qia ikut Ibu ke ruang BK! Dan kamu juga Andra!" perintah Bu Sita yang membuat Andra membulatkan matanya.

"Kok, gue juga, sih?" gumam Andra sembari menggaruk tengkuknya bingung.

BERSAMBUNG.............

YUHU JANGAN LUPA LIKE ,VOTE,KOMET AND BERI PENILAIAN

AWAS KALAU GAK🔪

HEHEH CANDA

PAPAY LOVE YOU ALL🔪

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🐾🚲

2020-10-23

1

Umi Yan

Umi Yan

lanjut thor..., ditunggu lagi up terbarunya😊

Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏

Semangat dan sukses selalu untuk authornya😊👍💪🙏

2020-10-16

2

ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴅᴀ

ᴛɪᴅᴀᴋ ᴀᴅᴀ

next up thor

feedback ditunggu

2020-10-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!