Visi dan Misi

HAPPY READING

Ruangan OSIS yang berukuran kotak seperti kubus ini, adalah salah satu ruangan berharga, di sinilah ide dan kesuksesan acara OSIS dimulai. Ruangan yang terlihat sangat sumpek ini dibuat khusus hanya untuk rapat OSIS, bukan untuk rapat DPR, apalagi buat main futsal antar RW.

Sebelum memulai rapat, Pak Ridwan mengotak-ngatik laptop berlogo apel .

Keempat calon ketua osis sudah duduk dengan rapi di tempat duduknya, mereka sudah siap mendengarkan arahan dari Pak Ridwan yang panjang lebar kayak khotbah jumatan. Sebelum memulai rapat, semuanya sibuk dengan kesibukan mereka masing-masing.

Rini yang sibuk dengan ponselnya menonton Youtube, tepatnya menonton artis yang jaman sekarang sedang sangat tren di Indonesia seperti Atta beledek, Baim manusia dan lain lain.

Begitupun Sila yang terlihat sibuk memainkan Instagram, Kemungkinan Sila salah satu admin online shop di Instagram yang selalu spam postingan artis dengan nulis komentar 'swipe ya gaes'

Kalau Rizki duduk dengan tegap, dari dulu sampe sekarang posisi duduk Rizki selalu tegak, tubuhnya tak bergoyang, kayaknya Rizki lebih cocoknya jadi patung , bukan jadi ketua OSIS. Lah badannya aja tegep kayak patung.

Sedangkan Andra sibuk menambang dalam hidungnya, tak lupa hasil tambanya dia kumpulkan di bawah meja dan menjadi harta karun yang tersembunyi di ruangan itu.

"Selamat siang anak-anak". Ucap Pak Ridwan memulai rapat hari ini, dengan refleks semua fokus memperhatikan Pak Ridwan di depan ruangan dan meninggalkan kesibukan mereka masing-masing.

"Siang Pak". Jawab semuanya dengan kompak, kayak burung beo lagi paduan suara.

"Pemilihan ketua OSIS akan digelar satu bulan lagi dan masa kampanye calon ketua OSIS akan digelar satu minggu lagi. Jadi bapak minta sekarang kalian tulis visi dan misi kalian menjadi ketua OSIS, untuk pidato dan debat calon ketua OSIS minggu depan". Jelas Pak Ridwan.

Semuanya mengangguk mengerti, namun tidak dengan Andra yang masih bingung harus berbuat apa.

"Visi dan misi itu macam mana pula, gue kan nggak ngerti". Gerutu Andra.

Karena tidak mau malu, karena nggak ngerti dengan visi dan misi, akhirnya Andra memaksakan menulis apa adanya. Semua yang ada di otaknya dia tulis di buku yang sudah disiapkannya.

****

Setengah jam sudah terlewatkan, semua sudah menyelesaikan tulisan visi dan misi mereka masing- masing. Termasuk Andra yang kayaknya sudah menulis beberapa kalimat di buku catatannya.

"lya, sekarang Bapak mau tau visi dan misi kalian singkatnya saja. Jangan dikasih tau semuanya". Sahut Pak Ridwan yang sudah berdiri dari posisi semula yang duduk.

"Rini.. ". Tunjuk Pak Ridwan.

"Saya ingin membuat sekolah kita disegani dan dihargai oleh sekolah lain dengan prestasinya ". Ucap Rini dengan lantang.

"Visi dan Misi yang cukup baik eumm....Sila". Kini Pak Ridwan menunjuk Sila.

"Saya ingin membuat SMA yang tiap tahun menjadi SMA terfavorit ini, menunjukan kelasnya sebagai SMA elit dengan kedisiplinan dan kerapian yang ditunjukan siswa- siswinya". Kata Sila.

"Rizki ". Ucap Pak Ridwan.

"Saya ingin memajukan sekolah kita dengan semua kemampuan dan prestasi yang bisa kita capai dari semua hal, pelajaran maupun ekskulnya". Jelas Rizki.

Pak Ridwan kini memandang malas Andra sebenarnya Pak Ridwan tidak mau mendengarkan visi dan misi Andra yang sepertinya bakal kacau. Kemarin saja waktu perkenalan calon ketua OSIS, Andra sudah membuat Pak Ridwan kesal dengan niatnya yang ingin menguatkan nilai tukar rupiah atas dollar.

"Sebenarnya ini berat, tapi mau gimana lagi, silakan Andra".Ucap Pak Ridwan.

"Saya akan membuat sekolah kita menjadi lebih maju dan lebih berkembang seperti adonan donat" . Karena Andra yang di sambut tawa ketiga temannya itu.

Pak Ridwan mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Kamu ini mau jadi ketua OSIS, bukan jadi penjual donat Andra.!!?" ketus Pak Ridwa

"Canda pak , ih si bapak baperan kek ABG." sambung Andra.

"Terserah kamu, Andra besok kamu buat pidato sebagus mungkin untuk hari Kamis ini. Bapak akan cek pidato kalian hari Kamis dan hari Senin kalian pidato visi dan misi saat upacara hari Senin". Jelas Pak Ridwan.

"Sekarang kalian bisa bubar dan selamat istirahat." . Setelah membawa laptop dan beberapa bukunya, Pak Ridwan meninggalkan ruangan rapat. Andra berjalan keluar ruangan OSIS dan tanpa di sangka dia sudah disambut Kevin sanjaya dari Medan. Siapa lagi kalau bukan si Dion, yang tengah duduk di bangku menunggu sahabatnya keluar.

"Woy bro ngapain?". Sapa Andra sembari menepuk pundak Dion yang tengah sibuk main PUBG.

"Gue lagi nembak malah lu ganggu ". Ketus Dion yang tak menoleh ke arah Andra sediktipun.

"Yaelah hari gini masih main PUBG mending lu Ke hutan ajah , Cari Pokemon". Cibir Andra sembari tertawa lepas.

Dion kini menatap aneh Andra yang sedang tertawa, Andra pun kaget dengan sorotan mata Dion yang begitu lekat memandangnya.

"Woy natapnya biasa aja, entar lu suka lagi sama gue". Ucap Dion.

"Hidih Najong." jawab Andra. " Lah kenapa lu sekarang malah mandangin gue? " sambung Andra yang bergidik ngeri melihat tatapan Dion yang begitu lekat.

"Pede amat lu, orang gue lagi mandang tu cewek." ucap Dion menatap ke arah Rini yang sedang mengobrol dengan temannya tepat di belakang Andra.

"Gue kira lu homo! Kan serem kalau lu bener-bener homo". Ucap Andra sembari duduk di samping Dion.

"Ke kantin yuk ah ... gue laper nih". Ajak Andra, namun Dion tidak menggubris ajakan Andra dan masih tetap memandangi Rini dengan lekat.

"Lu gila ya, Di? Malah bengong lagi". Andra mengibas- ngibaskan tangannya di depan wajah Dion.

"Dah lah, kayaknya ni anak kemasukan Jin, gue lapar lagi, mending gue pergi ke kantin." ucap Andra meninggalkan Dion yang masih melongo tak karuan.

****

Di meja kantin, Andra menikmati bakso Aci Mang Jojo yang terkenal sejagat SMA Bangsa.

Ditemani segelas teh manis, makan siang Andra begitu sempurna.

"Boleh aku duduk di sini?". Ucap Rini yang membawa mangkuk bakso meminta izin untuk duduk di samping Andra. Kantin yang penuh dan sesak dengan para murid yang mencari isi perut pun membuat meja kosong menjadi langka.

"Oh silahkan .. ini meja kantin kok bukan meja saya, jadi bebas mau ngapain juga. Asal jangan main tenis meja aja". Jawab Andra dengan panjang yang membuat Rini tertawa geli degan ucapan Andra.

"Perasaan kita pernah ketemu deh". Ucap Andra sembari meneguk teh manisnya secara perlahan.

"lya lah kita kan satu sekolah". Ucap Andra .

Antara modus dan bego nggak beda jauh saat Andra bertanya hal itu.

"Oh iya juga sih, kenalin nama gue...". Ucap Andra.

"Kamu Andra kan". Potong Rini .

Andra melebarkan pandannnya, sungguh bahagianya saat seorang cewek cantik mengenal si buruk rupa dari goa Hantu bernama Andra.

"Wow luar binasah.. kok kamu tau nama ku?". tanya Andra yang masih melotot dengan tatapan tak menyangkanya.

*BERSAMBUNG........

JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN, DAN SLALU JALANKAN PROTOKOL KESEHATAN.

JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA YANG LAIN YAH.

JANGAN LUPA LIKE, VOTE, KOMENT, DAN BERI PENILAIAN.YAAAAHHH.

LOVE YOU ALL.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

😆😆

2022-03-18

0

BINTANG PENGHACUR

BINTANG PENGHACUR

wah lumayan kocak nih🤣

2021-12-15

0

rika dwi

rika dwi

ngakak aku tor seru😂

2021-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!