"Sayang masa lalu biarlah berlalu, Untuk melupakannya tentu tidak mungkin, lebih baik kamu mengenang yang indah-indah ,yang lucu-licu saja."
"Sehingga hidup bisa terasa lebih ringan dan ceria."
"Sedangkan kenangan buruk simpanlah jadikan sebagai pelajaran hidup, jangan kamu selalu berada dalam lingkaran penyesalan."
"Yang sudah terjadi biarlah terjadi anggaplah itu semua sebagai cobaan sehingga kamu bisa lebih kuat menghadapi cobaan dimasa mendatang."
"Sekarang angkat wajahmu tataplah aku, aku adalah masa depanmu aku berjanji akan melindungi menjaga dan membahagiakanmu."
"Hentikan tangis mu aku tahu kamu adalah istriku yang berhati kuat."
Tegarlah, berikan senyummu agar hatiku tenang pergi membahas bagaimana menghadapi invasi CAO A MAN yang menyebalkan itu." ucap Lu Bu sambil memberikan ekspresi tersenyum lucu dengan menaik turunkan sepasang alisnya sambil menatap istrinya."
"Diao Chan yang awalnya tersenyum sedikit terpaksa mendengar nasehat suaminya."
"Sekarang pun jadi tertawa berlinangan air mata melihat tingkah lucu suaminya, kemudian dia menyentuh wajah suaminya dan berkata
"Pergilah, aku baik-baik saja, tenanglah," sambil tersenyum indah.
Lu Bu menghapus air mata dipipi dan ingus dibawah hidung istrinya.
Dengan menggunakan sapu tangan yang pernah diberikan oleh istrinya, ketika pertemuan pertama mereka diatas kapal. Selama ini dia selalu menyimpan sapu tangan ini dengan baik disaku baju dibagian dadanya.
Baru sekali ini dia mengeluarkannya untuk menghapus air mata wanita sangat dia cintai ini.
Sapu tangan ini sangat penting baginya. Selama ini entah sudah melalui berapa ratus pertempuran bersamanya.
Dikala hatinya sedang sepi dia akan teringat pada Diao Chan dan dia akan mengeluarkannya untuk dilihat dan diciumnya seakan disana ada aroma Diao Chan yang melekat.
Pernah satu kali dia terluka dibagian dada oleh panah gelap dari musuh, dia langsung memeriksa sapu tangan tersebut.
Takut sapu tangan kesayangannya rusak nyatanya tidak hanya sedikit terkena percikan darah dari lukanya.
Dia sangat marah dan langsung mengejar si pemanah tersebut.
Kemudian memotongnya menjadi 5 bagian dan melemparnya ke 5 arah sekuat tenaganya.
Sepulang kerumah dia buru-buru mencucinya.
Untungnya noda darah itu bisa hilang.
Hanya yang disesalinya aroma wewangian yang dipakai Diao Chan hilang.
Baru setelah dia menikah denganDiao Chan dia berkesempatan mengoleskan kembali. Wangi aroma yang biasa digunakan oleh Diao Chan pada sapu tangan tersebut secara diam-diam, Lalu kembali menyimpannya.
Setelah mengelap air mata dan ingus istrinya dia memberikan sapu tangan tersebut keistrinya, lalu dia membalikkan badannya dan bergegas menuju ruang kerjanya.
Setelah Lu Bu pergi, sambil mengelap, air matanya Diao Chan berjalan kearah tempat duduk dipinggir kolam ikan.
Duduk termenung memandang kolam ikan, Sambil kadang tersenyum bahagia, kadang menitikkan airmata, semua kenangannya terbayang jelas diatas air kolam ikan yang tenang.
Seperti sedang menonton sebuah film yang sedang diputar.
Setelah film yang dia tonton diatas air kolam habis, sekarang yang terlihat adalah pantulan wajahnya sendiri.
Dia sedikit tersadar sambil menghela napas panjang dia memandang kearah tangannya. Baru dia ingat sapu tangan ini diberikan suaminya untuk mengelap air matanya.
Sapu tangan siapa ini dari warna dan bahan kainnya yang halus ini adalah sapu tangan wanita .
Dia ingat tadi suaminya mengeluarkan sapu tangan ini dari saku dibagian dadanya.
Sapu tangan siapa ini hatinya bertanya-tanya dengan curiga jangan-jangan?....
Suaminya begitu tampan gagah dan berkuasa pasti banyak wanita yang berusaha mendekatinya?..
Tapi siapa dalam hatinya jadi bertanya-tanya.
Dengan perasaan curiga perlahan-lahan dia membuka dan merentangkannya ini... ini...
Bukankah ini sapu tangan miliknya ketika masih gadis dulu, dan sudah lama hilang...
Kenapa bisa berada disaku milik suaminya.
Dia mendekatkan sapu tangannya untuk melihat lebih dekat.
tercium aroma wangi yang biasa dia gunakan.
Ini..ini.. sungguh tidak masuk akal, suaminya seorang laki-laki sejati bisa menyimpan sapu tangan wanita seperti ini.
Hatinya tergetar hebat Diao Chan sangat terharu, airmatanya kembali mengalir membasahi pipinya.
Sekarang dia ingat sapu tangan ini dia berikan pada Lu Bu pada saat pertemuan pertama mereka diatas kapal wisata dipinggir sungai LOK YANG.
Sudah delapan tahun dia masih menyimpannya dengan baik bahkan wanginyapun dia jaga dengan baik.
Diao Chan segera mendekatkan sapu tangan itu kehidungnya dia menciumnya berharap dia bisa mencium aroma tubuh suaminya disana.
Tapi yang tercium cuma aroma wangi dirinya.
"Aaahh Suamiku kamu adalah pria yang paling baik didunia ini." gumam Diao Chan.
"Terima kasih Thian( Tuhan) kamu sudah mengaturnya sebagai pendamping hidupku," Diao Chan menengadahkan kepalanya menghadap langit sambil mengatupkan kedua telapak tangannya seperti sedang bersyukur dan berdoa pada Thian ( Tuhan).
"Rasanya aku sangat ingin mengejar keruang kerjanya dan memeluknya." gumam Diao Chan.
"Aku sekarang baru menyadari ternyata cintaku yang kuberikan padanya yang katanya sudah sepenuhnya."
"Ternyata begitu kecil kalau dibandingkan rasa cintanya padaku selama ini."
"Dia tahu aku menjebaknya berusaha menjatuhkannya tidak pernah mencintainya, dari awal cuma berpura-pura."
"Tapi dia tidak pernah menyalahkan atau membenciku, sebaliknya dia tetap begitu tulus dan sabar memberikan seluruh cintanya cuma untukku."
Diao Chan kembali menengadah ke langit dan merapatkan kedua telapak tangannya sambil berucap, " Maafkan aku suamiku atas sikapku padamu selama ini aku berjanji akan mencintaimu sepenuh hati sampai ajal menjemput kita biar Thian menjadi saksi akan janjiku ini."
"Thian berilah suamiku kesehatan dan keselamatan tolong berilah dia perlindunganmu."
Kita tinggalkan Diao Chan yang sedang menyesali diri, mari kita lihat pertemuan diruang kerja Lu Bu.
Kini semua terilhat lengkap Chen Gong mulai bertanya pada kedua mata-mata bawahan Gao Shun .
"Siapa namamu tadi?" ujar Cheng Gong sambil menunjuk salah satu mata-mata tersebut dan memiringkan sedikit kepalanya seperti sedang mengingatnya.
"Ali Guru Cheng" jawab mata-mata yang ditunjuk.
"Dan kamu pasti Alan, benar?"
"Benar Guru Cheng!" jawab mata-mata yang satunya lagi.
"Baiklah, Ali kamu yang bertugas di XIAO PEI." "Coba jelaskan berapa banyak kekuatan disana,? dan siapa saja jendral disana? yang diutus CAO CAO menginvasi kita!" tanya Cheng Gong.
Disana pasukan CAO CAO ada seratus 150 ribu ditambah dengan pasukan yang menyerah dari Liu BEI total ada 200 ribu bila digabungkan.
Jendral disana selain Liu Guan Zhang masih ada Xu Shu , Cheng Yu, Xia Hou Yuan , CAO Hong .
"Bagaimana persiapan perbekalan mereka?"
Tanya Cheng Gong.
Mereka mempunyai perbekalan 10x lebih banyak dari jumlah pasukan mereka.
Bagus itu berarti mereka hanya bisa bertahan 10hari dalam pertempuran, jarak XIAO PEI Kemari paling cepat butuh 2 hari berarti mereka cuma bisa bertahan 8 hari ketika bertemu dengan kita.
"Wang Yi kamu bertugas mencatat laporan penting darinya terutama yang menyangkut angka!" Perintah Cheng Gong.
"Berapa jumlah pasukan kuda tombak dan panah mereka?" Cheng Gong kembali bertanya pada Ali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 399 Episodes
Comments
Rizal Zanuar Jr.
save mc,hilang dipredaran😭
2023-01-30
1
Sudar Manto
taktik perang
2022-09-12
2
Dian Dian
authorx terlalu gagal fokus
2022-06-22
2