Di akhir epidode 19, Rendi tertawa lebar melihat tingkah lakunya Kamal yang lucu, yang di ikuti tertawanya Sindi dan Astuti yang melihat Kamal dari teras depan rumahnya pak Dirman.
Kamal adalah pemuda periang dan humoris tapi dibalik itu semua, kamal mudah sekali terbawa emosi dan gampang jengkel.
Sebelumnya Nandi suka menghandle pekerja'annya sendiri, karena pelanggannya kian hari kian bertambah banyak, Nandi meminta kamal dan Hasan untuk membantu pekerja'annya itu.
Nandi pertama kali meliris bengkel, hanya bengkel elektronik saja, berhubung elektronik agak sepi pelanggan, akhirnya Nandi membuka bengkel otomotip kecil-kecilan dari mulai tambal ban dan sevice doang.
Karena dunia otomotip yang semakin hari semakin berkembang pesat, Pada akhirnya bengkel Nandi banyak dikunjungi banyak pelanggan dari berbagai macam kendara'an roda dua.
Makanya Nandi me rekrut dua orang untuk membantu pekerja'annya, yaitu Kamal dan Hasan.
Hasan untuk sementara cuti dulu, dikarenakan istrinya habis melahirkan bayi pertamanya.
Dan Hasan pun harus menghandle pkerja'an istrinya, selama istrinya Hasan sudah benar-benar pulih.
Sementara Rendi ikut berkecimpung juga, dan ingin menimba ilmu dari Nandi.
Dengan Sabar Nandipun mengajarkan pada Rendi, Dari mulai pembongkaran sampai dipasang kembali.
Dihari itu para pelanggan Nandi banyak sekali berdatangan dari mulai service plus ganti oli dan lain sebagainya.
Disitu keuntungan besar buat Rendi untuk mendapat ilmu dari dunia otomotip roda dua, karena bisa tau keluhan-keluhannya, mana yang harus diganti dan mana yang masih bisa diseting kembali.
Pekerja'an yang cukup melelahkan, kulit yang tadinya putih kini berubah jadi hitam oleh oli
Tapi Rendi sangat senang sekali.
Kini hari tidak terasa sudah bergeser, Jarum jam yang tergantung didinding bengkel sudah menunjukan pukul 12:15 menit, sudah waktunya istirahat untuk para pekerja, dan Suara adzan pun sudah berkumandang dimana mana.
Selepas itu Nandi tidak lupa pada yang lima waktu, sesibuk apapun pekerja'annya Nandi, bila adzan tiba Nandi langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya, untuk menunaikan ibadah solat duhur, begitupun Rendi dan Kamal.
Selepas mandi mereka langsung menuju ke masjid yang tidak jauh dari bengkelnya Nandi, tinggal masuk gang kecil langsung sampai dimasjid al baitullah.
Selepas dari masjid mereka bertiga srperti biasa kumpul duduk sambil meminum kopi.
Sementara dari teras rumahnya pak Dirman sepasang bola mata lagi memperhatikan Nandi yang tak lain adalah Sindi.
''Semakin tambah tampan aja Aa Nandi bila lagi memakai peci, apa sebenarnya yang terjadi pada diriku ini, bila dekat sama Aa Nandi hati ini rasanya adem dan nyaman.'' Berkata Sindi dalam hati.
Sementara Astuti yang lagi berdiri didepan pintu, memperhatikan Cara pandangnya Sindi, kearah yang lagi duduk-duduk santai di depan bengkel, Astuti yang agak polos dan berani, Seketika itu ia pun langsung membuat Sindi jadi kaget.
''Cie-ciee, lagi memperhatikan siapa tu...h.'' Ucap Astuti sambil melangkah dan duduk disampingnya Sindi.
''Iiih Apa'ah siih, gua lagi lihat mereka, betapa asiknya mereka bila lagi kumpul bareng begitu.'' Jawab Sindi.
''Hhmmmm.'' Ucap Astuti.
Sindi seperti merasa malu karena Astuti seperti sudah mengetahui isi hatinya.
Hari kini sudah sore, Rendi dan Sindi pun sudah berpamitan pulang.
Sementara Nandi dan Kamal lagi duduk berdua dengan asap tipis mengepul keluar dari mulut mereka.
Seriiipit disambung dengan seripitan kopi hitam agak panas digelas kaca, terus dihisapnya lagi sebatang roko, begitu dan begitu seterusnya, Hingga pada akhirnya Nandi bersiap-siap untuk belanja karena stok barang sudah mulai habis.
''Mal lo ikut karena belanja'annya lumayan banyak, gak mungkin lah kalau gua bawa sendiri.'' Ucap Nandi.
''Oke, kapan sih gua menolak diajak sama lo.'' Jawab Kamal.
''Tapi sebentar lagi mau maghrib di.'' Ucap Kamal.
''Nanti kita solat disana saja, didepan toko singko disebrang jalan kan ada masjid.''Jawab Nandi.
Nandi pun langsung masuk kedalam rumahnya untuk pamit dulu pada ibunya dan bapak nya.
''Bu..bu, pak pak ku tutup dulu bengkelnya.'' Ucap Nandi.
''Loh ko ditutup, emang kamu mau kemana di?.'' Tanya pak Dirman.
''Ku mau belanja dulu pak, kalau nanti ada yang datang bilangin aja orang lagi belanja gitu.'' Jawab Nandi.
''Iya-iya, ya sudah kamu hati-hati dijalan, karena kalau malam banyak anak-anak yang tidak jelas.'' Ucap Pak Dirman.
Setelah Nandi berpamitan pada kedua orang tuanya, ia lalu bersiap-siap dengan memanaskan motornya terlebih dahulu.
Celana levis biru telor asing dan jaket levis yang sudah memudar warnanya kini ia pake, dengan tas dipunggungnya yang selalu ia bawa kalau mau belanja.
Kini Nandi mulai menaiki motor yamaha rx kingnya, dengan suara kenalpot yang menggetarkan bikin bising ditelinga, gas pun mulai nandi tarik, Kini motor Sudah melaju yang di ikuti oleh Kamal dibelakangnya.
Arus jalan nampak terlihat masih dipadati oleh berbagai macam kendara'an roda dua maupun roda empat.
Nandi dan Kamal terus melaju dengan kencang kendara'annya dijalan Delima, Banyak kendara'an yang Nandi dan Kamal Lalui, Salip menyalip dengan skil yang begitu memukau nampak terlihat liukan kendara'an dua pemuda gang si'iran itu, Kini waktu senja sudah tiba, Nandi dan Kamal pun sudah memasuki jalan cempaka, Yaitu tempat pusat pertokoan dan agen-agen sebuah perdagangan barang-barang elektronik dan otomotip.
Tidak lama kemudian Nandi dan Kamal telah tiba disebuah toko sper park, sebuah toko langganan Nandi belanja.
Nandi dan Kamal lalu memarkirkan motornya diarea parkiran depan toko tersebut.
Terus keduanya langsung berjalan memasuki toko tersebut.
''Selamat sore menjelang malam ko.'' Ucap Nandi
''Haai Nandi, selamat menjelang malam, Kemana aja kau, lama tak belanja kesini.'' Jawab Sing ko.
''Biasa ko lagi Sibuk, banyak pasien ko.'' Ucap Nandi.
''Bisa aja kau, emangnya dokter.'' Ucap sing Ko.
''Ya hampir sama ko, gua juga dokter, tapi dokternya dokter motor, hahaa.'' Ucap Nandi tertawa lebar.
''Ini ko Belanja'an saya, Tolong di packing rapi ya.'' Ucap Nandi.
''Biasanya kau pilih dan packing sendiri.'' Jawab Singko.
''Sori ko, saya mau melaksanakan kewajiban agama saya dulu.'' Ucap Nandi.
''Oooh iya, good good.'' Ucap Singko sambil mengacungkan jempolnya.
Terus Nandi dan Kamal menuju kesebuah masjid untuk melaksanakan ibadah solat maghrib dulu, yang ada disebrang jalan persis depannya toko singko.
Setelah Nandi dan Kamal mengambil air wudhu, merekapun langsung memasuki masjid, dan berdiri disap paling belakang menjadi ma'mum solat maghrib berjama'ah.
Singkat cerita.
Para Jama'ah pun sudah pada bubar dari masjid, termasuk Nandi dan Kamal, terus mereka memakai sepatunya kembali, dan berjalan lagi menuju toko Singko.
Setibanya ditoko singko, nampak semua barang yang Nandi pesan sudah rapi di packing, Nandi pun lalu masuk untuk melakukan transasi pembayaran.
''Berapa ko semua?.'' Tanya Nandi.
Sebelum menjawab pertanya'an nandi, singko ngasih selebaran kertas(struk) pembelanja'an Pada Nandi.
''Semua harga-harganya sudah tercantum disitu berikut total yang harus dibayar.'' Jawab Singko.
''Oke maksih.'' Ucap Nandi sambil melihat-lihat yang dpesannya, untuk disesuaikan.
''Persa'an banyak naik harganya ko?.'' Tanya Nandi.
''Iya Di, Sekarang barang banyak yang naik, tapi cuma sedikit doang.'' Jawab singko.
''Is oke, no problem, ini uangnya ko.'' Ucap Nandi sambil memberikan uang pembayaran belanja'an.
''Ooh iya Di, belanja'anmu sekarang malah tambah banyak aja, bengkelmu sudah berkembang rupanya.'' Ucap Singko.
''Alhamdulilah sih Ko, Sekarang gua juga sangat kewalahan mengerjakannya sendiri, makanya gua meminta ini temen gua untuk membantu kerja'an gua.'' Ucap Nandi sambil memegang pundaknya Kamal.
''Bagus itu Di, semoga tambah maju lagi bengkelnya.'' Kata Singko.
Setelah itu Nandi menaiki barangnya dijok bagian belakang, yang dibagi dua dengan Kamal.
Barang-barangpun sudah diikatnya dengan rapi, karena perjalanannya lumayan cukup jauh.
Dan kedua motorpun sudah dinyalakannya, Nandi dan kamal kini sudah mulai keluar dari area parkiran halaman tokonya singko.
Hiruk pikuk kendara'an yang kian hari semakin memadati arus jalan.
Sehingga bagi Nandi dan Kamal sangat susah untuk menyebrang untuk mengambil arah jalur kiri.
Disa'at kendara'an tidak terlalu padat, Nandi menyalakan lampu sennya kekanan, kamal mengikutinya dari belakang,
kini keduanya sudah mengendalikan kendara'annya melaju dengan cepat dijalan cempaka, Bisingnya suara kenalpot dari kedua kendara'an itu menambah suasana dijalanan makin memanas
Nandi dan Kamal terus melaju dengan kecepatan maximal.
Setibanya dijalan yang agak sepi, sebelum lampu merah pasar Delima, Nandi dikagetkan dengan suara orang yang meminta tolong.
Nandi menghentikan laju kendara'annya.
''Mal kamu denger gak, ada orang minta tolong.'' Ucap Nandi.
''Iya Di gua dengar, tapi agak sayup-sayup gitu.'' Jawa Kamal.
Tolooong tolong toloong....
''Nah itu suaranya dari arah sana mal.'' Ucap Nandi sambil meng of kan kunci kontak motornya.
Baru Saja Nandi dan Kamal mau turun dari motornya, nampak dari jarak yang agak jauh ada seorang Wanita berlari-lari, lagi dikejar-kejar sama Empat orang lelaki berwajah sangar, begitu wanita sudah mendekati Nandi ia lalu meminta perlindungan pada Nandi bersembunyi dibelakang Nandi.
''Tolongin mas saya mau dibegal ama empat orang lekaki itu.'' Ucap Wanita tersebut sambil menunjuk kearah empat orang yang lagi berlari kearahnya.
''Tenang Mb jangan panik, biar kita kasih pelajaran sama lelaki berengsek itu.'' Jawab Nandi.
Begitu ke empat lelaki itu, mendekati Nandi dan Kamal, ia lalu memburu pada wanita itu tapi Nandi menghalanginya.
''Eet, ada apa ya, ko anda berlaku kurang ajar pada seorang wanita..'' Ucap Nandi.
''Hai kamu, jangan campuri urusan kami. minggir sana.'' Ucap Salah satu dari ke empat lelaki itu.
''Gua paling tidak suka, melihat lelaki yang berlaku semena-mena pada seorang wanita.'' Ucap Nandi.
''Ooowww, rupanya kalian berdua pingin berurusan dengan Kami, belum Tau rupanya siapa kami haah.'' Bentak lelaki itu.
''Gua tidak perlu tau siapa kalian, kalau kalian mau berbuat jahat pada mb ini, sekarang menjadi urusan Gua, camkan itu.'' Kata Nandi dengan Santainya.
''Banyak mulut kau, heaaaa.'' Bentak orang itu sambil menyerang Nandi.
Akhirnya perkelahian tidak bisa dihindari lagi, ke empat orang itu menyerang Nandi dan Kamal, satu lawan dua.
Orang yang bertubuh gempal dan berwajah sangar meluncurkan pukulan tapi hanya dengan mudah Nandi mengkaper pukulannya itu, dan satunya lagi menyerang dari samping, Nandi cukup waspada akan bahaya yang datang dari sampingnya, hanya dengan memiringkan badan sedikit.
Ploooosss pukulan itu makan ruang yang kosong, karena kurangnya keseimbangan orang itu terdorong oleh tenaganya sendiri hampir mau jatuh, makanan empuk buat Nandi, disa'at itu pula Nandi mengirimkan tendangan kaki kirinya pada pantat orang.
Buuuuk.
Tendangan Nandi memakn pantat orang itu.
Aaaawww, Blakkk orang itu Jatuh tengkurap mencium aspal.
''Hahaha, waiii, kenapa kau cium aspal, emang lo sudah tidak laku lagi pada cewe.'' Teriak Nandi mengejek.
Disa'at Nandi lagi tertawa lebar, ada satu pukulan terasa oleh Nandi mengincar pelipisan.
Dessss. Nandi mengkapernya dengan Tangan kiri.
Hiuuuukk, Duuuk, pukulan elbo tangan kanan Nandi singgah didagu orang yang bertubuh gempal itu.
Aadaaawwww.
Suara yang terdengar dari orang itu sambil sempoyongan, Merasakan sakit pada tulang rahangnya serasa mau lepas.
Belum saja orang itu menjaga keseimbangannya supaya tidak jatuh.
Hiuuuukkkkk, duuuuk jrooot. pukulan tangan kiri Nandi yang mematikan itu menghantam muka orng yang bertubuh gempal itu.
''Aaaaaawwwwwwwww.... teriakan kesakitan dari orang itu dengan jatuhnya tubuh besar seperti pohon tumbang, langsung tersungkur pinsan.
''Cuma segitukah kemampuanmu, dasar banci lo beranianya cuma sama perempuan, apa gak malu lo pada kelakianmu itu.'' Ucap Nandi.
Sedangakan orang yang tadi mencium aspal, dengan bibir agak jontor dan berdarah karena memakan aspal jalan raya, terbangun sambil mencabut sebuah pisau lipat dari balik jaketnya.
''Akan ku bunuh kau setan.'' Teriaknya temannya itu.
''Hahahahaa, itu bibir apa kue donat.'' Tawa Nandi mengejek.
Sebruuuttt, sebuah pisau mengarah ke uluhati Nandi.
Nandi hampir-hampiran kecolongan tapi hanya dengan mudah Nandi menjatuhkan tubuhnya lalu menggunting kaki orang itu dengan kedua kakinya Nandi, hilanglah keseimbangan orang itu dan akhirnya terjatuh, dengan cepat Nandi menggerakan badannya sambil menghajar punggung orang itu yang masih tersunggur dalam posisi tengkurap.
Buuuukkkk.
Tumit kaki Nandi memakan punggung, heeeeuuu orang itu seperti tersumbat pernapasananya.
Nandi pun langsung berdiri dan melihat kepada Kamal yang masih terus bertempur melawan dua orang, yang kebetulan lawannya kamal tidak terlalu hebat dalam olah bela dirinya, jadi kamalpun tidak terlalu kerepotan dalam menghadapi lawannya.
Suara pukulan dan tangkisan kaperan dari kamal terdengar dengan jelas
Bak bik buk, des des des.
Kamal terus menguji kedua orang itu dengan mengelak dan mengkaper pukulan dan tendangannya, rupanya Kamal ingin menguras seluruh tenaganya mereka.
Begitu kedua orang itu sudah terlihat kelelahan karena banyak tenaga yang terkuras, Disa'at itu pula lah Kamal melancarkan serangan demi Serangannya.
''Hai kuya, sekarang tahanlah serangan ilmu karuhun dari gua.'' Teriak Kamal sambil membangun kuda-kuda mengkolaborasikan serangan antara ilmu silat cimande dengan bela diri jalanan.
''Heaaaaa.
Kamal menyerang dengan gencar pukulan dan tendangan Kamal terus menghujani mereka, keduanya pun merasa kewalahan dengan serangan yang dilancarkan oleh Kamal.
Buk buk buk des des des.
Pukulan Dan tendangan Kamal berhasil masuk kedalam pertahanan mereka menghantam ulu hati dan kepalanya, mereka terjatuh menimpa trotoar jalanan.
Kamal dan Nandi tidak menyadarinya kalau perkelahiannya itu ada yang menontonnya para pengendara roda dua dan angkutan Umum(angkot) banyak yang berhenti melihat ketangguhan dua anak muda yang mereka cukup mengenalinya, terutama para Supir angkot.
''Waah hebat ya kedua pemuda itu, hanya sebentar saja sudah bisa meng KO ke empat preman yang bengis itu.'' Kata Salah satu dari mereka.
''Kalau gue sih sudah tau kedua pemuda itu, dia anak Gang Si'iran, terutama pemuda yang tinggi dan gagah itu kalau gak salah dia dijulukinya Bang kidal.
Begitulah obrolan mereka yang melihat perkelahiannya Nandi dan Kamal.
Sedangkan ke empat preman itu langsung KO semua.
begitu melihat banyak orang yang menonton, ke empat preman itupun langsung bangun dan berlari meninggalkan Nandi dan Kamal.
Nandi langsung menyerukan pada semua yang menyaksikan perkelahiannya dengan ke empat preman itu untuk bubar.
''Semuanya Bubar.. bubaarrr...'' Teriak Nandi.
Mereka pun langsung pada bubar, sebagaimana yang Nandi perintahkan.
Kini tinggal Nandi dan Kamal serta Wanita itu.
''Mb tidak apa-apa?.'' Tanya Nandi.
''Saya tidaka apa-apa mas, terima kasih banyak pada mas berdua, yang sudah menolong saya, Dari tadi saya minta tolong tidak ada seorangpun yang peduli dan mau menolong saya, katanya mereka takut.'' Ucap Wanita itu.
''Bagaiman kronologi kejadiannya, sampai mb dikejar-kejar sama empat preman itu.'' Ucap Kamal memotong pembicara'an.
''Saya abis pulang kerja lembur, waktu saya mau pesan ojeg online, tiba-tiba mereka ber empat datang menghampiri saya, dan miminta uang katanya lagi tanggung gitu, saya juga tidak mengerti maksudnya lagi tanggung itu apa, terus saya bilang tidak punya uang mas ma'ap ada juga buat ongkos pulang, terus mereka maksa minta handpon saya dan mau direbut, akhirnya saya lari sambil bertetiak minta tolong, dan ketemu sama mas berdua, sekali lagi terima kasih atas pertolongan kalian berdua.'' Ucap Wanita itu menjelaskan.
''Iya Sama-sama mb, lain kali mb harus hati-hati, kalau mau pesan ojeg mendingan sekalian langsung dari tempat mb bekerja, itu lebih aman.'' Ucap Nandi.
''Mb pulangnya kemana?.'' Tanya Kamal.
''Saya ngontrak mas digang melati.'' Jawab Wanita itu.
''Oooh disitu, ya sudah sekarang mb cepet-cepet pulang, mungpung masih ramai.'' Ucap Kamal.
''Iya benar mb, kota bandung sekarang tidak seperti dulu lagi, mau naik angkot apa ojeg online.'' Ucap Nandi.
''Iya Mas, naik ojeg online aja, agar lebih cepat sampe.'' Jawabnya Wanita itu.
Setelah itu Wanita tersebut mengambil sebuah handpon ditasnya, lalu memesan ojeg online di Aplikasi GRab, Sedangkan Nandi dan Kamal belum berani meninggalkan wanita itu sebelum Ojegnya datang.
Sepuluh menit kemudian, sebuah motor datang menghampiri dengan pakaian ciri khas dengan tulisan GRAB dijaket yang berwarna hijau, dan berhenti.
''Dengan Ibu Sri mulyani?.'' Tanya sipengemudi motor tersebut.
''Iya mas, saya sendiri, tunggu sebentar ya mas, ku mau pamit dulu pada mereka.'' Ucap Sri sambil menunjuk pada Nandi dan Kamal.
''Silahkan..'' Jawab ojeg.
''Mas saya pulang ya, Ooh iya sampai lupa, kenalkan namaku Sri mulyani, biasa dipanggil Sri, sekali lagi terima kasih banyak atas pertolongannya, bagaimana saya membalas kebaikan mas berdua.'' Ucap Sri.
''Sama-sama mb, saya iklas menolong tanpa pamrih, dan Nama saya Nandi dan ini teman Saya...
''Kamaaalll aja.'' Ucap Kamal langsung nyautin
Setelah itu mb sri tidak nunggu lama lagi, langsung menaiki ojeg online yang sudah stay menunggu.
Nandi dan Kamal pun langsung bergegas pergi dari tempat itu...
♤♤♤♤♤♤♤°°°°°°°°♤♤♤♤♤♤♤
Bersambung Eps 21
Nantikan kelanjutan kisah Sikidal sang penolong di episode selanjutnya.
Jangan lupa ya, like and comennya, dan berikan ranting dan vote nya juga.
Selamat membaca dan terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 238 Episodes
Comments
MATADEWA
Selanjutnya...
2023-07-20
1
ketombee
👍☕
2022-07-10
1
Senajudifa
mantap
2022-07-03
1